DOSEN PENGAMPU
2
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat.
Apotek merupakan suatu instansi yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai
pelayanan kesehatan (non profit oriented) dan instansi bisnis. Dalam fungsinya
sebagai unit pelayanan, apotek berfungsi untuk menyediakan obat-obatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dari
fungsi yang pertama ini, maka apoteker harus dalam wajah yang sosial, penuh nilai
etika dan moral. Sedangkan fungsi sebagai instansi bisnis, apotek selayaknya untuk
mendapatkan keuntungan (profit) mengingat investasi yang ditanam pada pendirian
operasionalnya juga tidak sedikit. Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang
semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial
yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu
baik dan terjamin keabsahannya.
Apotek ini dibuat untuk menyediakan obat dan alat kesehatan bermutu, aman,
dan lengkap dengan mengindahkan peraturan yang berlaku serta melaksanakan
pelayanan kefarmasian yang efektif dan efisien secara pharmaceutical care. Dalam
upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk
kesehatan. Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya
di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,
melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa
memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan semata
melainkan juga memiliki fungsi sosial di masyarakat.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat)
dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat
mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada
konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan
dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Sehingga dapat dikelola dengan baik,
maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping menguasai ilmu
kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing)
dan ilmu akuntansi (accounting).
Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar
keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,
3
menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya. Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang
berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi
kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek
yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat ini
jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan kesehatan
yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan didirikannya
apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin kepada masyarakat serta
bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta
memberikan kesempatan kepada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.
4
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan perbekalan farmasi
(obat, bahan obat dan alat kesehatan) termasuk memberikan edukasi dan
konsultasi kesehatan kepada pasien.
3. Menyediakan berbagai macam sediaan farmasi.
4. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan pengobatan yang rasional.
6. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat.
D. STRATEGI
Strategi kami yang dibuat pertama kali yaitu dengan mendirikannya plang
nama agar apotek ini nantinya mudah dikenali oleh masyarakat.
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan
pendapatan dan mempercepat tercapainya keuntungan yang besar.
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan
aman.
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat
yang digunakan secara khusus.
4. Memberikan KIE kepada pasien.
5. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan system reward.
6. Merancang standar operasi prosedur dan standar organisasi kerja.
7. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.
Melakukan sosialisasi dan edukasi peranan apoteker kepada masyarakat serta
informasi obat.
F. ASPEK LOKASI
- Lokasi apotek : Jl. Jiwan-Barat, Ngujung, Maospati, Magetan (63392)
- Bentuk bangunan : Gedung lantai 1
- Luas apotek : 100 m2
- Luas tanah : 110 m2
- Kondisi bangunan : Dinding dan atap beton, lantai granit, air PAM, listrik PLN.
- Hak pemakaian : Hak milik
6
Lokasi terletak disamping Puskesmas Ngujung dan didekat perempatan masuk ke
Desa Ngujung dan Desa Sambirejo.
7
- Beker glass : 100ml ; 250ml ; 500ml
- Literan plastik 1 dan 2 liter
- Corong glass
- Timbangan dan anak timbangan (g/mg)
- Termometer
- Spatel logam/tanduk plastik atau porselen
- Batang pengaduk
- Penangas air
- Kompor atau alat pemanas yang sesuai
- Panci rak tempat pengeringan alat
- Cawan porselin : 50cc dan 100cc
- Spatula porselin
- Botol timbang
- Blender
b. Alat perbekalan farmasi :
- Botol berbagai ukuran
- Pot plastik berbagai ukuran
- Lemari pendingin
- Lemari dan rak untuk penyimpanan obatLemari untuk penyimpangan
racun, narkotika, psikotropika dan bahan obat yang berbahaya lainnya.
- Tensimeter
- Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat (Easy touch 3 in 1)
c. Wadah pembungkus dan pengemas :
- Etiket (biru dan putih)
- Kertas puyer
- Pot/Botol
- Plastik klip
- Streples
- Wadah pengemas, dan pembungkus untuk penyerahan obat (tas plastik)
d. Alat administrasi :
- Blanko pesanan obat
- Blanko kartu stock obat
- Blanko salinan resep
- Blanko faktur
8
- Blanko nota penjualan
- Buku defecta
- Blanko laporan narkotika dan psikotropika ( aplikasi sipnap)
- Buku catatan pembelian
- Buku catatan narkotika dan psikotropika
- Buku ED
- buku pembelian
- buku penerimaan
- Buku pencatan penyerahan resep
e. Kelengkapan buku pedoman
- Farmakope Indonesia Edisi V
- MIMS
- ISO
f. Perlengkapan lainnya
- Penerangan (listrik) 1300 watt
- Telepon
- Air pam
- Alat pemadam kebakaran
- Televisi
- Lemari pendingin
- Rak majalah
- Lemari untuk menyimpan narkotika dan psikotropika
- CCTV
- Timbangan BB, Tensimeter
- Dispenser
g. Perbekalan farmasi yang diperlukan
- Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
- Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
- Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan, perban, alkes
steril, perbekalan rumah sakit.
- Bahan baku obat
- Perlengakapan bayi
9
H. PELUANG/ PROSPEK PEMASARAN
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survei pendahuluan terhadap posisi
strategis daerah/peta lokasi, data demografi, dan lokasi kompetitor dapat dibuat
analisis SWOT untuk emnentukan sejauh mana peluang bagi apotek SETIA HATI.
Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi berbagai
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) serta elemen internal untuk
mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Analisis SWOT
Apotek SETIA HATI dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kekuatan / Strength
a) Ketersediaan sediaan dan perbekalan farmasi yang lengkap sehingga
meningkatkan kepuasan pelanggan
b) Berani menjamin keaslian obat, karena dibeli dari distributor resmi
c) Memilih tenaga kerja yang berkompeten di bidang tersebut, memberikan
pelatihan khusus sehingga pelayanan terstandarisasi, dan mengutamakan
kepuasan pelanggan
d) Mempunyai SDM yang kreatif, penuh inovasi, dan semangat kerja yang tinggi
Pelayanan sepenuh hati dengan keramahan dan senyum
e) Apoketer yang selalu berada di apotek untuk memberikan pelayanan
kefarmasian
f) Pelayanan yang berorientasi pada pasien
g) Lokasi apotek mudah dijangkau
h) Fasilitas nyaman
i) Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan tingkat
perekonomian warga sehingga dapat terjangkau
2. Kelemahan / Weakness
a) Apotek baru sehingga belum diketahui masyarakat dan belum memiliki
pelanggan yang royal
Solusi : Apotek didesain yang menarik perhatian (eye catching), dipasang
papan apotek, penyebaran brosur dan membuat area parkir yang luas.
Menafaatkan media social seperti instagram untuk Tanya jawab seputar obat
atau konsultasi
b) Tenaga kerja yang compatible sulit didapatkan
S olusi : Dilakukan pelatihan kefarmasian terlebih dahulu
10
c) Proses pendirian usaha apotek yang rumit.
d) Terletak dekat dengan toko obat dan balai pengobatan
Solusi : Meningkatkan pelayanan, sebisa mungkin pasien nyaman dengan
konseling dan KIE yang ramah dari apoteker
3. Peluang / Opportunity
a) Kepadatan penduduk yang tinggi yang mendukung cepat meningkatnya
konsumen apotek
b) Terletak dekat dengan sarana kesehatan lainnya seperti Bidan praktek mandiri,
Puskesmas dan Klinik
c) Jumlah Apotek sebagai pesaing belum ada
d) Lokasi Apotek SETIA HATI sangat strategis karena terletak di pinggir jalan
raya dan pemukiman penduduk sehingga mudah dijangkau dan tempat parkir
yang cukup luas
4. Ancaman / Threaths
Poin yang dibahas dalam kelemahan bisa menjadi ancaman bagi apotek karena
took obat tersebut surah berdiri cukup lama.
I. TENAGA KERJA
1. Struktur organisasi
Struktur Organisasi
Apoteker Penanggung
Apoteker Pendamping
Jawab
Tenaga Teknis
Kefarmasian Administrasi Umum
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan rincian sebagai
berikut :
APA : 1 orang
Apoteker Pendamping : 1 orang
AA : 2 orang
Pembantu Umum : 1 orang
11
Waktu kegiatan :
Hari : Senin – Sabtu
Shift : Pagi (07.00-14.00 WIB)
Siang (14.00-21.00 WIB)
2. Job Description (Tugas dan Wewenang)
a. Apoteker Pengelola Apotek
1) Bidang administrasi meliputi pencatatan, pelaporan narkotika,
psikotropika, dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan
hasil monitoring penggunaan obat.
2) Bidang komersial meliputi perencanaan, pengaturan, kebutuhan barang,
mengatur, dan mengawasi penjualan dengan atau tanpa resep dokter dan
mengatur perhitungan harga.
3) Bidang teknik kefarmasian meliputi pengawasan, pembuatan, dan
penjualan, pengadaan barang yang bermutu, pengadaan perlengkapan kerja
peresepan, dan perbekalan farmasi.
4) Bidang personalia meliputi pembimbingan pegawai agar tercipta motivasi
dan memperhatikan kesejahteraan pegawai.
5) Tanggungjawab APA kepada pemilik modal, dinas kesehatan, dan DepKes
RI.
b. Apoteker Pendamping
1) Bekerjasama dengan APA dan atau menggantikan pada jam-jam tertentu
pada jam buka apotek.
2) Melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai Apoteker pendamping.
c. Asisten Apoteker
1) Melayani setiap resep dokter yang sesuai dengan tanggungjawab serta
profesinya dengan dilandasi kepentingan setiap masyarakat dan melayani
penjualan obat yang tidak menggunakan resep dokter.
2) Memberikan informasi terkait dengan pemakaian/penggunaan obat-obatan
yang diberikana kepada pasien, penggunaan obat yang tepat, aman, dan
juga rasional sesuai dengan permintaan masyarakat.
3) Menghormati hak pasien serta dapat menjaga tingkat kerahasiaan identitas
dan kesehatan pribadi pasien.
12
4) Mengelola apotek seperti membuat, meracik, menyimpan, pencampuran,
hingga penyerahan obat-obatan dan bahan obat.
d. Kasir
a) Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat
b) Menghitung modal awal
c) Melayani customer sesuai Visi dan Misi Apotek…
d) Melakukan transaksi seperti menerima dan mengembalikan uang.
e) Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan apotek dan melaksanakan
tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.
3. Standar Operating Procedure (SOP)
a. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien,
kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai
dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
7) Jangan lupa untuk memberikan ucapan terimakasih ” Terimakasih Pak/Bu
semoga lekas sembuh ”
b. SOP Konseling OTC
1) Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan
sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut,
2) Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan
efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
4) Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
13
5) Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila
ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan
melengkapinya.
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk setelah
pemakaian obat, maka pasien pasien dianjurkan untuk konsultasi ke
dokter.
7) Informasikan pada pasien tentang dosis, frekuensi pemakaian sehari,
waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang
mungkin timbul setelah pemakaian obat, serta hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi.
c. SOP Pelayanan OWA
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya,
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat,
6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas,
8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap
efek samping yang ditimbulkan,
9) Catat nama pasien, alamat, dan nomor telepon pasien.
10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient data
record.
d. SOP Konseling OWA
1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut
dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut,
14
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang
sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien,
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut
meliputi dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan. Bila ada yang
kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya,
4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat
tersebut,
5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan
efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan
sebaiknya dirujuk ke dokter.
7) Informasikan pada pasien tentang dosis, frekwensi pemakaian sehari,
waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang
mungkin timbul setelah pemakaian obat, serta hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi.
8) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien
9) Buat medication record pasien
10) Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi
dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
e. SOP Pelayanan Resep
1) Menerima resep pasien,
2) Lakukan skrining resep meliputi administrasi, farmasetika dan klinik,
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
4) Pasien diberi nomor antrian,
5) Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print
out
6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
7) Siapkan obat sesuai dengan resep,
8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan
resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
15
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan,
12) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien.
13) Buat catatan khusus tentang pasien
f. SOP Konseling resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada
pasien tentang keluhan yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut,
4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat
(dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan
untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan
cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat
dan mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau
yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,
9) Catat nama pasien dan no telp pasein,
10) Buat catatan khusus tentang pasien mengenai riwayat penggunaan obat
dari pasien.
g. SOP Meracik Obat
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan
cara mencampur.
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya
untuk diracik.
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
16
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati.
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan.
10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11) Cucilah tangan sampai bersih.
h. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangnya sudah
seimbang atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang
seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama
yang tertera pada botol persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya,
10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.
i. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
1) Saat barang datang dari PBF,
2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan
tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi
dengan no. SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
5) Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di komputer,
17
7) Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera
pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai
dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad,
10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.
Terdiri dari :
1. Modal Tetap
a. Bangunan + Tanah Rp. 525.000.000,00
b. Perlengkapan Rp. 39.443.000,00
18
Nama barang Harga
Komputer Rp 5.500.000,-
Printer Rp 650.000,-
Telefon Rp 400.000,-
Timbangan analtik Rp 3.500.000,-
Timbangan badan Rp 125.000,-
Televisi Rp 1.500.000,-
Kulkas Rp 2.500.000,-
Lemari kayu narkotik dan psikotropik Rp 550.000,-
Alat peracikan obat (stamper dan mortir) Rp 120.000,-
Alat-alat gelas Rp 500.000,-
Alat tulis kantor Rp 300.000,-
Rak Majalah dan Koran Rp 77.000,-
Buku kefarmasian Rp 300.000,-
Stempel apotek 3x @150.000 Rp 450.000,-
Kalkulator Rp 200.000,-
Dispenser & galon Rp 350.000,-
AC Toshiba Rp 3.800.000,-
Papan nama 2x@150.000 Rp 300.000,-
Lampu Rp 350.000,-
Neon box Rp 450.000,-
Blender Rp 150.000
Jam dinding Rp 50.000,-
Alat kebersihan Rp 300.000,-
Alat pemadam kebakaran @250.000 Rp 350.000,-
Lemari pendingin minuman Rp 650.000,-
Wifi Rp 550.000,-
Seragam Karyawan Rp 374.000,-
19
2. Biaya Perijinan
a. Biaya administrasi dan perizinan Rp 4.000.000,-
b. Modal operasional (obat-obatan) Rp 195.000.000,-
c. Cadangan modal Rp 46.557.000,- +
- -
20
26 hari x 12 bulan x Rp. 600.000 Rp. 187.200.000
c) Penjualan OWA (keuntungan 30%)
26 hari x 12 bulan x Rp. 650.000 Rp. 202.800.000 +
Total biaya Rp. 1.014.000.000
Rp . 810.000 .000
= =3,2 tahun (3 tahun 2 bulan)
Rp. 254.691.450
254.691.450
= ×100 % = 31,44%
810.000.000
21
c) BEP (Break Even Point)
1
× biayatetap
BEP = Biaya variable
1– (
Pendapatan )
1
×79.300 .000
= 706.680 .000
1– (
1.014 .000 .000 )
= 261.649.745.400 / tahun
= 21.804.145.450 / bulan
Biay atetap
% BEP = × 100 %
Pendapatan−Biaya variable
79.300 .000
= ×100 %
1.014 .000.000−706.680 .000
= 25,80%
Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP x Jumlah lembar resep/tahun
= 25,80% x (40 lembar x 26 hari x 12 bulan)
= 3.219,84 resep / tahun
= 268,32 resep / bulan
= 10,32 resep / hari.
22