Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di tengah merebaknya pandemic Corona Virus Desease (COVID-19), layanan


pendidikan harus tetap diberikan kepada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang termasuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dalam kondisi darurat, sekolah harus bekerja keras dan
tetap memberikan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal memberikan layayan
terbaik kepada peserta didik.
Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya senantiasa berpedoman kepada seluruh
kebijakan bidang pendidikan yang telah dibuat oleh pusat maupun daerah secara khusus.
Pedoman lainnya adalah sebuah berupa panduan yang dibuat dan dilaksanakan sendiri oleh
seklah yaitu kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. Tujuan ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum SMP Negeri 1 Sempu disusun oleh tim yang telah dibentuk
yaitu Tim Penjaminan Mutu Satuan pendidikan (TPMPS) untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekitar sekolah.
Kebijakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) baik secara luring atau pun daring atau Belajar
Dari Sekolah (BDR) melalui tatap muka harus di buat pedoman dan lain-lainnya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 sebagai mana telah diubah terakhirkalinya dengan Nomor 32 tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan bahwa kurikulum pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 32 Tahun 2015.

1
Berdasarkan peraturan di atas, dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan, SMP Negeri 1 Sempu mengembangkan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu
pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.
Di tengah hiruk pikuknya penanganan dan pencegahan Covid-19 Kurikulum SMP
Negeri 1 Sempu ini disusun untuk tetap mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi
potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas sekolah, baik dalam aspek akademis maupun non
akademis, (sesuai visi dan misi).
Prinsip yang dikembangkan dalam penyusunan kurikulum SMP Negeri 1 Sempu pada
tahun pelajaran 2020/2021 menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2013.
Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Selain itu, kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21
yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk
mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaanya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter).
Lima karakter yang dimaksud adalah religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong
royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca
dan menulis melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik
cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi SMP
Negeri 1 Sempu.

2
SMP Negeri 1 Sempu memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau
angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua
ancaman SMP Negeri 1 Sempu bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya
kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik,
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui
kegiatan pengembangan diri. Keberadaan 75 lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta
merupakan pesaing besar terhadap keberadaan SMP Negeri 1 Sempu. Menyikapi kondisi ini,
SMP Negeri 1 Sempu melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan
orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Selain itu mengingat Kabupaten Banyuwangi adalah daerah dengan sebagian besar
daerah pertanian dan potensi lautnya yang melimpah, maka dalam hal upaya pelestarian
lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan maka ditetapkan mata pelajaran
muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 1 Sempu diajarkan baik secara
monolitik maupun secara integratif ke semua mata pelajaran dan pengembangan diri, yang
meliputi berbagai masalah kehidupan, diantaranya tentang sampah, energi, keanekaragaman
hayati, air dan makanan serta kantin sekolah. Dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup
tersebut diharapkan akan terbentuk karakter warga sekolah yang peduli terhadap kelestarian
fungsi lingkungan. Hal ini sesuai dengan SMP Negeri 1 Sempu sebagai Sekolah Adiwiyata
Tingkat Provinsi.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu


1. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang
dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari
Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis
dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari fokus, kewaktuan, kondisi
sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam
penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.

3
2. Landasan Yuridis

Secara yuridis Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu ini dikembangkan berdasarkan:


a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat
(1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan
nilai-nilai budayanya.”
b. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat.
c. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
e. Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
f. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH).
g. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta
Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan

4
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
q. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
r. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 002/U/1986 tentang
Pendidikan Terpadu Bagi Anak Cacat.
s. SKB 2 (dua) Menteri antara Menteri LH dan Mendiknas Nomor : 03/MenLH/02/2010
dan Nomor : 01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup
t. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 6718/C/I/89 tertanggal 15 Juli 1989 perihal
perluasan kesempatan belajar bagi anak berkelainan di sekolah umum;
u. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 Tahun 2005 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah.
v. SK Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 253/KEP.D/KR/2017
tanggal 7 April 2017 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013
tahun 2017.
w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusif Jawa Timur.
x. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420/2042/101.1/2020
tentang Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif, dan Hari Libur bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2020/ 2021.
y. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 01.kb/2020,nomor
516 Tahun 2020, nomor Hk. 03.01/Menkes I 363 I 2020, nomor 440 Tahun 2020, tentang
panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021 dan tahu
akademik di masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID -19).
z. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516)

5
aa. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
bb. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional
cc. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang
Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
361)
dd. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor : 39 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan
Kehidupan Baru pada kondisi Pandemi COVID – 19 di Kabupaten Banyuwanfgi

C.Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu

Kurikulum ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas SMP Negeri 1 Sempu dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan
pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu

Pengembangan Kurikulum ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini :

1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan
lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

6
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan

7
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

8
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN,
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. 

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi
”TERSELENGGARANYA PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER, BERPRESTASI,
BERWAWASAN GLOBAL, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”
INDIKATOR VISI :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
2. Cinta tanah air dan negara kesatuan Republik Indonesia
3. Disiplin, jujur, mandiri, dan gotong royong
4. Berprestasi di bidang akademik dan nonakademik
5. Memiliki kemampuan vokasional
6. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi
7. Perduli terhadap kelestarian lingkungan

C. Misi
1. Menggalang kerja sama yang simpati dengan komite sekolah, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat untuk mendukung program sekolah.
2. Melaksanakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Mahaesa
3. Melaksanakan pembelajaran untuk menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dan negara
kesatuan Republik Indonesia
4. Membimbing peserta didik untuk menjadikan manusia yang disiplin, jujur, mandiri, dan
peka terhadap lingkungan
9
5. Melaksanakan pembelajaran untuk membangun kemampuan berpikir yang kritis,
komunikatif, kolaboratif, dan kreatif
6. Melaksanakan pengembangan budaya prestasi, baik akademik maupun nonakademik
7. Melaksanakan pengembangan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan setiap peserta
didik
8. Melaksanakan pengembangan budaya lokal maupun nasional dalam rangka melestarikan
nilai-nilai budaya bangsa
9. Melaksanakan pengembangan kecakapan hidup (life skill) peserta didik agar mampu
menghadapi dunia kerja dan industri
10. Melaksanakan pembelajaran dalam rangka :
a. Melestarikan lingkungan
b. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
c. Memperbaiki terjadinya kerusakan lingkungan

D. Tujuan Sekolah
1. Membentuk karakter lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berakhlak mulia, dan cinta terhadap bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia
2. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, dan mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
3. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, dan mampu bersaing hidup di tengah-tengah
masyarakat
4. Mengembangkan potensi individu peserta didik sehingga melahirkan lulusan yang
berkembang sesuai bakat dan minatnya
5. Membentuk lulusan yang mencintai budaya bangsa sebagai sarana memupuk rasa bangga
terhadap NKRI
6. Memupuk dan mengembangkan jiwa cinta dan peduli terhadap lingkungan demi
kelangsungan hidup di masa depan
7. Membangun empati masyarakat sekitar sekolah sehingga mendukung semua proses
pembelajaran di sekolah

10
A. Struktur Kurikulum
Kelas dan Alokasi
Mata Pelajaran Waktu PANDEMI
VII VIII IX COVID-19
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6 2
4. Bahasa Inggris 4 4 4 2
5. Matematika 5 5 5 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 2
Kelompok B
8. Seni Budaya 3 3 3 2
9. Penjas Orkes 3 3 3 2
10.Prakarya 2 2 2 2
Kelompok C
11.Bahasa Jawa 2 2 2 2
Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Ekstrakurikuler:
a. Kepramukaan
b. PMR
c. Olahraga
d. Mata Pelajaran
e. Pendidikan Agama
f. Seni Musik,Seni Tari, Seni Lukis
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu meliputi ranah kegiatan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada sejumlah mata pelajaran wajib, dan muatan lokal.

1. Mata Pelajaran Wajib


Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Sempu terdiri atas mata-
mata pelajaran sebagai berikut ini.
a. Pendidikan Agama / Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
11
Pendidikan agama yang diselenggarakan meliputi agama Islam, Kristen Protestan,
Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan : Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan
agamanya masing-masing; Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di
Indonesia; dan Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Religius, jujur, santun, disiplin,
bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman,
patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja
keras, dan peduli pada lingkungan
b. Pendidikan Kewarganegaraan / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Tujuan : Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.

Ruang lingkup:

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan
keadilan.

2) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.

5) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,


konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara
dengan konstitusi.

6) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan


daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik,
12
budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi.

7) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di


era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Nasionalis, patuh pada aturan sosial,
demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain serta menjaga kelestarian lingkungan
c. Bahasa Indonesia
Tujuan : Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.

Ruang lingkup : Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.


Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berfikir logis, kritis, kreatif dan
inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
d. Bahasa Inggris

Tujuan : Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:

1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks


lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai
tingkat literasi functional;

2) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan


monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-
langkah retorika;

3) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan


kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan
dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi

13
strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai
cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Menghargai keberagaman, santun,


percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
e. Matematika
Tujuan : Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK. Ruang lingkup: Bilangan, Aljabar, Geometri dan
Pengukuran, Statistika dan Peluang.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
f. Ilmu Pengetahuan Alam

Tujuan : Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk


menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Ruang lingkup:
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Materi dan Sifatnya, Energi dan Perubahannya,
Bumi dan Alam Semesta
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : ingin tahu, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, serta cinta ilmu
g. Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan : Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk,


mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup
secara mandiri. Ruang lingkup: Manusia, Tempat, dan Lingkungan; Waktu,
Keberlanjutan, dan Perubahan; Sistem Sosial dan Budaya; Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Nasionalis, menghargai
keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan,
berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
h. Seni Budaya

Tujuan : Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.

Ruang lingkup:

14
1) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.

2) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.

3) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

4) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
i. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan : Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab
disiplin dan percaya diri pada peserta didik.

Ruang lingkup;

1) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran


jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,


ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Bergaya hidup sehat, kerja keras,
disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
j. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan : Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan
komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Ruang lingkup:

15
1) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menyajikan informasi;

2) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
k. Prakarya
Tujuan : Memberikan keterampilan untuk merancang, membuat, dan menyajikan
produk kerajinan dari bahan yang ada didaerah setempat secara kreatif dan inovatif.

Ruang lingkup:

1) Memilih jenis bahan kerajinan;

2) Mengolah bahan kerajinan;

3) Menyajikan produk kerajinan.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran
muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya
sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi,
kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-
nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan
terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam


proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan
lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 sempu adalah sebagai berikut.
No Alokasi Waktu
Jenis Muatan Lokal
. VII VIII IX
16
1 Bahasa Jawa 2 2 2

Jumlah 2 2 2
Tujuan : Mengembangkan kompetensi berbahasa jawa dan untuk melestarikan budaya jawa.
Ruang lingkup : Pembelajaran Mulok Bahasa Jawa, secara substantif bercirikan: (1) tematis,
(2) integratif, dan (3) komunikatif. Tematis: kegiatan pembelajaran dikemas menggunakan
tema tertentu untuk mewujudkan peristiwa komunikasi. Integratif: kegiatan pembelajaran
mengintegrasikan antara kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra dengan
memadukan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Komunikatif:
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komunikatif dengan mengutamakan
kompetensi ekspresi, kompetensi strategi, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi
kewacanaan.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif,
percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis

3. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan
yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 1 Sempu
dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi
waktu sebagai berikut ini.
 Beban belajar tetap adalah 40 jam pelajaran per minggu
 Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

Satu jam Minggu Hari belajar


Jumlah Hari belajar
pembelajaran efektif efektif
Kelas jampel/ efektif per
tatap muka per fakultatif /KTS
minggu tahun
(menit) tahun per tahun

VII ,VIII,IX
30 30 42,3 254 3+3 = 6
(K-13)
``
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh
persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan
rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok
yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

4. Ketuntasan Belajar

17
Penetapan KKM dilakukan setiap awal tahun pelajaran baru. Dalam penetapan
ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal
peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sedangkan penetapan kriteria
ketuntasan minimal dilakukan setiap awal tahun pelajaran baru.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Untuk penetapan KKM mata pelajaran pada kelas
VII, VIII, dan IX (K-2013) menggunakan Model Satu KKM karena untuk mempermudah
siapapun yang membaca predikat keberhasilan pada setiap mata pelajaran. Sedangkan
penetapan KKM yang digunakan sebagai acuan penetapan Interval penulisan predikat
berdasarkan hasil nilai KKM terkecil dari semua mata pelajaran.
Adapun hasil ketetapan KKM sebagai berikut:

A. Penetapan KKM Mata Pelajaran Kelas VII ,VIII,dan IX (K-2013)


Penetapan KKM mata pelajaran kelas VII, VIII, dan IX berdasarkan nila KKM
terkecil dari semua KKM mata pelajaran, yaitu KKM mata pelajaran Prakarya dengan nilai
KKM 75. Adapun Interval Nilai dan Predikat yang digunakan sebagai berikut :
Interval Nilai Predikat Keterangan
> 92 – 100 A Sangat Baik
> 83 – 92 B Baik
≥ 75 – 83 C Cukup
< 75 D Kurang

Sehingga hasil penetapan KKM kelas VII , VIII, dan IX sebagai berikut :
Kriteria Ketuntasan
Mata Pelajaran Belajar
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75

18
Kriteria Ketuntasan
Mata Pelajaran Belajar
VII VIII IX
4. Bahasa Inggris 75 75 75
5. Matematika 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
Kelompok B
8. Seni Budaya 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75

10. Prakarya 75 75 75

Muatan Lokal
11. Bahasa Jawa 75 75 75
Satuan pendidikan menerapkan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada
perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
a. Program Remedial (Perbaikan)
1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial sebanyak 2 kali.
6) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
b. Program Pengayaan
1) Pengayaan diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

5. Laporan Hasil Belajar Siswa


Pelaporan hasil belajar peserta didik dilakukan pada setiap akhir semester dan akhir
tahun pelajaran dengan menggunakan Buku Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau
Buku Rapor yang dipergunakan selama peserta didik mengikuti pelajaran di S MP Negeri 1

19
Sempu. Namun apabila peserta didik berasal dari sekolah lain (mutasi masuk), maka buku
LHBS/buku rapor yang dibawa oleh peserta didik dipergunakan sebagai bukti pencapaian
kompetensi.

Selanjutnya apabila terdapat buku LHBS/buku rapor siswa hilang, maka dapat
diganti dengan buku LHBS yang baru dan diisi dengan nilai-nilai yang dikutip dari buku
induk siswa dan disyahkan oleh kepala sekolah.

Buku LHBS/buku rapor dilengkapi dengan pas foto ukuran 3 x 4 cm dan


pengisiannya dilakukan oleh wali kelas dengan tata aturan/ketentuan penulisan rapor yang
lazim digunakan. Aspek penilaian dalam buku rapor yang menggunakan Kurikulum 2013
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Buku Panduan Penilaian oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama tahun 2016 memuat ketercapaian kompetensi Sikap (spiritual
dan sosial) dengan mengisi predikat dan deskripsi, kompetensi Pengetahuan dan
Keterampilan dengan mengisi KKM, Nilai, Predikat, dan Deskripsi.

6. Penilaian
A. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur


pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui
tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment
for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian
sebagai pembelajaran). Dan penilaian memiliki prinsip : sahih, objektif, adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh, berkesinambungan, sitematis, beracuan kriteria, dan akuntabel.
Penilaian dalam Kurikulum 2013 ditekankan pada capaian kompetensi hasil
belajar, yaitu kompetensi sikap spiritual dan sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan.

1) Penilaian Kompetensi Sikap


Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual
dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya

20
perilaku peserta didik sesuai butirbutir nilai sikap dari KI1 dan KI2. Penilaian sikap
dilakukan dengan teknik observasi; menggunakan instrumen berupa lembar observasi,
atau buku jurnal,.
Pada akhir semester wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta
didik. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.

Sikap spiritual:
Predikat Deskripsi
Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, dan
toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah sudah
berkembang.

Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Baik Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggungjawab meningkat.

Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Cukup Santun, cukup peduli, percaya diri, kejujuran meningkat, kedisiplinan
mulai berkembang, dan tanggungjawab mulai meningkat.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa
kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir) mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, maupun metakognitif.
Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian terdiri dari pelaksanaan Penilaian Harian
(PH); mencakup tes tulis, tes lisan, dan penugasan; Penilaian Tengah Semester (PTS);
dan Penilaian Akhir Semester (PAS). Dan penulisan capaian pengetahuan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100, predikat, dan deskripsi.
Sedangkan Pengolahan Hasil Penilaian Akhir di formulasikan sebagai berikut :
HPA = ((2 x HPH) + (1 x HPTS) + (1 x HPAS))/4
21
HPH = (60%(RTTL+RTLS)+(40%(RTG))
Keterangan:
HPA : Hasil Penilaian Akhir
HPH : Hasil Penilaian Harian
HPTS : Hasil Penilaian Tengah Semester
HPAS : Hasil Penilaian Akhir Semester
RTTL : Rata-rata Tes Tulis
RTLS : Rata-rata Tes Lisan
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di
berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik,
penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian
keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.
a. Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demikian,
aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses
mengerjakan/melakukan suatu tugas.
b. Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang
dihasilkan.
c. Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen projek
dalam periode/waktu tertentu.
d. Penilaian portofolio merupakan teknik untuk melakukan penilaian terhadap aspek
keterampilan menyusun sampel karya terbaik. Sampel tersebut pada dasarnya
dikumpulkan dari produk yang dihasilkan dari penilaian dengan teknik projek
maupun produk. Portofolio digunakan sebagai salah satu data penulisan deskripsi
pencapaian keterampilan.
Penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan
deskripsi. Sedangkan Hasil Nilai Akhir Keterampilan dapat diformulasikan sebagai
berikut :
22
HNAK = RHTP
Keterangan:
HNAK : Hasil Nilai Akhir Keterampilan
RHTP : Rata-rata Hasil Teknik Penilaian

7. Kenaikan Kelas
A. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, melalui sidang pleno
dewan guru. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:

1. Siswa Inklusif Berat

1.1 Menyelesaikan program pembelajaran yang siswa mampu laksanakan, untuk


satu tahun pelajaran dan memiliki nilai rapor semester ganjil dan genap pada
kelas yang didukukinya;

1.2 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan hasil belajar hasil belajar semester
ganjil dan genap (K-2013);

1.3 Memiliki nilai mata pelajaran yang dapat diikuti;.

1.4 Memiliki nilai minimal Baik (B) untuk aspek akhlak dan kepribadian/Sikap,
kecuali siswa autis aktif/ defensive;

1.5 Kehadiran di kelas dalam satu semester minimal 90% hari efektif ( Sakit, izin
dan atau dispensasi yang dibuktikan dengan surat yang dapat dipertanggung
jawabkan dihitung masuk ).

2. Siswa Inklusif Ringan dan Siswa Normal

2.1 Menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun pelajaran dan
memiliki nilai rapor semester ganjil dan genap pada kelas yang didukukinya;

2.2 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan hasil belajar hasil belajar semester
ganjil dan genap (K-2013);

2.3 Tidak terdapat nilai di bawah KKM lebih dari 2 mata pelajaran;

2.4 Memiliki nilai minimal Baik (B) untuk aspek akhlak dan kepribadian/ Sikap;

23
2.5 Kehadiran dalam mengikuti pembelajaran secara Daring maupun Luring dalam
satu semester minimal 90% hari efektif ( Sakit, izin dan atau dispensasi yang
dibuktikan dengan surat yang dapat dipertanggung jawabkan dihitung masuk ).

3. Penanganan Siswa yang tidak naik kelas.

SMP Negeri 1 Sempu mengikuti sistem kenaikan kelas , sehingga para siswa yang
dinyatakan tidak naik kelas diwajibkan mengulang di kelas yang sama maksimal 2
kali, dengan penanganan yang lebih khusus dari Guru BK dan Wali Kelas.

8. Kelulusan
A. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
1. Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2) berkarakter, jujur, dan peduli,
3) bertanggungjawab,
4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5) sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

2. Dimensi Pengetahuan
 Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1) ilmu pengetahuan,
2) teknologi,
3) seni, dan
4) budaya.
 Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Keterangan :
Faktual : Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

24
Konseptual : Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi
dan teori, yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Prosedural : Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Metakognitif : Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
3. Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan
sumber lain secara mandiri

B. Kriteria Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, melalui sidang pleno dewan
guru. Peserta didik dinyatakan LULUS dari SMP Negeri 1 Sempu apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Siswa Inklusif Berat
a. Menyelesaikan program pembelajaran yang siswa mampu laksanakan, dari kelas
VII sampai dengan kelas IX;.
25
b. Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal Baik kecuali siswa autis
aktif/defensif;

c. Mengikuti Ujian Sekolah pada mata pelajaran yang dapat dilaksanakannya.

2. Siswa Inklusif Ringan dan Siswa Normal


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas VII sampai dengan
kelas IX;

b. Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal baik;

c. Lulus Ujian Sekolah, berdasarkan perolehan Nilai Sekolah (NS) dengan


penggabungan 80% Nilai Rata-rata Raport kelas VII sampai dengan kelas IX
semester V dan 20% Nilai Ujian Sekolah;

d. Memperoleh minimal Rata-rata Nilai Sekolah (NS) sama dengan KKM


(K-2013);

e. Memperoleh minimal Nilai Sekolah (NS) per Mata Pelajaran sesuai dengan
KKM;

f. Mengikuti Ujian AKM

C. Penanganan Siswa yang tidak lulus.


Peserta didik yang dinyatakan tidak lulus disarankan untuk mengulang proses
pembelajaran satu tahun lagi dikelas IX.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


Prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup yang dijalankan SMP Negeri 1
Sempu adalah sebagai berikut:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku,
2. Tidak mengubah kurikulum yang berlaku,
3. Pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu: belajar untuk tahu, belajar
menjadi diri sendiri, belajar untuk melakukan, dan belajar untuk mencapai
kehidupan bersama,
4. Belajar konstekstual (mengkaitkan dengan kehidupan nyata) dengan
menggunakan potensi lingkungan sekitar sebagai wahana pendidikan,

26
5. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas, memperluas wawasan
dan pengetahuan, dan memiliki akses untuk memenuhi standar hidup secara
layak.
Analisis Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Seluruh Mata Pelajaran &
Muatan Lokal diterapkan untuk mencapai 4 kecakapan sebagai berikut:
Per- Aka- Voka-
No MAPEL TUJUAN PENDIDIKAN sonal Sosial demik sional
Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi manusia yang
1
Agama beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME   
Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang
2 PKn memiliki wawasan dan rasa kebersamaan, cinta tanah   
air, serta bersikap dan berperilaku demokratis
Membentuk peserta didik mampu berkomunikasi
3 Bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang    
berlaku, baik secara lisan maupun tulisan
Mengembangkan logika dan kemampuan berpikir
4 Matematika peserta didik
  
Mengembangkan pengetahuan, dan kemampuan
5 I PA analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan   
sekitarnya
Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
6 I PS kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi    
sosial masyarakat
Seni Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
7
Budaya yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya    
Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani
8 Penjasorkes dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas
 
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang
9 Prakarya memiliki ketrampilan
  
Membentuk pemahaman terhadap potensi sesuai
10 Mulok dengan ciri khas di daerah tempat tinggalnya
   

10.Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dilaksanakan secara terintegrasi dalam
pembelajaran, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. SMP Negeri 1 Sempu yang
terletak di pedesaan dengan sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga menengah
kebawah maka sangat perlu sekali mereka dibekali dengan keterampilan agar mereka
setelah lulus dari SMP memiliki life skill. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
pendidikan berbasis keunggulan lokal, sekolah mengembangkan bakat alami yang
dimiliki peserta didik dalam bidang olahraga sepak bola, karena banyak peserta didik
yang sudah terlatih ketika mereka duduk dibangku sekolah dasar. Agar dapat
mengakomodasi kegiatan ini maka sekolah mengoptimalkan kegiatan dengan latihan
rutin dengan melibatkan pelatih yang kompeten dengan sepakbola.

27
Sedangkan pendididkan berbasis keunggulan global diarahkan pada penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet digunakan untuk mengakses
informasi positif sebagai sumber dan/atau media pembelajaran. Disamping itu sekolah
juga mengoptimalkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi.

11.Mutasi Siswa
1. Mutasi Masuk
Syarat mutasi masuk adalah sebagai berikut:
1) Surat permohonan dari orang tua/wali murid siswa yang bersangkutan;
2) Siswa memiliki NISN;
3) Surat pernyataan kesediaan menerima dari kepala sekolah;
4) Siswa memiliki buku LHBS/rapor;
5) Surat keterangan pindah sekolah dari kepala sekolah yang diketahui oleh:
(a) Kepala dinas pendidikan kota, jika berasal dari dalam kota yang sama;
(b) Kepala dinas kota/kabupaten yang bersangkutan dan yang dituju, jika
berasal dari luar kota;
(c) Kepala dinas kota/kabupaten dan provinsi yang bersangkutan dan yang
dituju, jika berasal dari luar provinsi; serta
6) Menyerahkan fotokopi ijazah SD, daftar NUASBN/NUS, pasfoto hitam putih, dan
persyaratan lainnya sesuai dengan kebutuhan sekolah.
7) Bersedia mematuhi peraturan yang berlaku di SMP Negeri 1 Sempu.

2. Mutasi Keluar
Syarat mutasi keluar adalah sebagai berikut:
1) Membuat permohonan mutasi yang berisikan tentang identitas siswa, alasan
mutasi, dan sekolah yang dituju.
2) Menyerahkan surat keterangan bersedia menerima dari sekolah yang dituju.
3) Menyerahkan surat mutasi yang direkomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyuwangi.
4) Menyelesaikan segala administrasi yang menjadi tanggungan siswa dan wali siswa
selama belajar di SMP Negeri 1 Sempu.

12.Sanksi Siswa
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah akan diberi
sanksi ringan, sedang, dan berat.
28
Siswa dijatuhi sanksi ringan yang berupa tegoran secara lisan apabila siswa
melanggar peraturan atau tata tertib sekolah satu kali. Sedangkan siswa dijatuhi
sanksi sedang, berupa sanksi secara tertulis, apabila siswa melakukan pelanggaran
peraturan dan atau tata tertib sekolah lebih dari satu kali. Dan siswa dijatuhi sanksi
berat berupa penyerahan kembali siswa kepada orang tua/wali murid, apabila siswa
sering melanggar peraturan atau tata tertib sekolah dan tingkah lakunya sangat
membahayakan bagi warga sekolah, dan orang lain.

29
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan di SMP Negeri 1 Sempu, mengacu pada Kalender Pendidikan yang
diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyuwangi, yang disesuaikan dengan program kerja sekolah.
Rincian tentang kalender pendidikan di SMP Negeri 1 Sempu meliputi hari belajar efektif,
hari belajar fakultatif, dan hari libur sekolah adalah sebagai berikut :

A.Hari Belajar Efektif (HBE)


Hari Belajar Efektif (HBE) adalah hari belajar yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun
pelajaran 254 hari. Pada tahun pelajaran 2020/2021 hari belajar efektif pada semester ganjil
terdiri dari 131 hari (setara dengan 22 minggu belajar efektif), dan pada semester genap terdiri
dari 123 hari (setara dengan 21 minggu belajar efektif).
Adapun kegiatan yang dilakukan pada hari belajar efektif meliputi kegiatan proses
belajar mengajar, penilaian harian, penilaian tengah semester, kegiatan tengah semester,
penilaian akhir semester, remidi, UAS, Ujian Praktek, dan Ujian Sekolah

B. Hari Belajar Efektif Fakultatif (HBEF)


Hari belajar efektif fakultatif (HBEF) adalah hari belajar yang kegiatannya ditentukan
oleh sekolah dan memberitahu pada komite sekolah.
Pada tahun pelajaran 2020/2021 hari belajar efektif fakultatif terdiri dari 3 hari.
Adapun kegiatan pada hari belajar efektif fakultatif digunakan untuk kegiatan pondok
romadhan dan pembagian zakat fitrah.

C.Hari Libur Sekolah


Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan proses
pembelajaran di satuan pendidikan. Hari libur sekolah terdiri dari libur semester, libur hari
besar, libur khusus, cuti bersama dan libur umum.
Libur semester ganjil dimulai pada minggu ke-5 bulan Desember 2020, selama 6 hari.
Sedangkan libur semester genap dimulai pada minggu ke-4 bulan Juni 2021, selama 18 hari.

30
Sementara itu libur hari besar dan cuti bersama pada tahun pelajaran 2020/2021 terdiri dari 21
hari, yaitu :
1) 31 Juli 2020 : Hari Raya Idul Adha
2) 17 Agustus 2020 : Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
3) 20-21 Agustus 2020 : Tahun Baru Hijriyah 1442 H
4) 28-30 Oktober2020 : Maulud Nabi Muhammad SAW
5) 24 - 25 Desember 2020 : Hari Raya Natal
6) 1 Januari 2021 : Tahun Baru Masehi
7) 12 Februari 2021 : Tahun Baru Imlek 2572
8) 11 Maret 2021 : Isro' Miroj 1442 H
9) 14 Maret 2021 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943
10) 02 April 2021 : Wafat Isa Almasih
11) 1 Mei 2021 : Hari Buruh Internasional
12) 13 Mei 2021 : Kenaikan Isa Al Masih
13) 13-14 Mei 2021 : Hari Raya Idul Fitri 1442 H
14) 26 Mei 2021 : Hari Raya Waisak 2575
15) 01 Juni 2021 : Hari Lahir Pancasila

Sedangkan libur khusus terdiri dari 11 hari, yaitu 3 hari libur awal puasa pada tanggal
13,14 dan 15 April 2020, dan 9 hari libur sekitar hari raya Idhul Fitri pada tanggal 10 s/d 19
Mei 2020.
Adapun libur umum adalah libur setiap hari Minggu. Pada tahun pelajaran 2020/2021
terdapat libur umum sebanyak 52 hari.

D.Kalender Pendidikan SMP Negeri 1 Sempu Tahun Pelajaran 2020/2021


HL
URAIAN KEGIATAN
HBE 16 HBF  0 U 4 LHB=1
TANGGA
Juli 2020
L
Mingg PPDB Jalur Mandiri, Reguler,
5 12 19 26 1-10
u dan Bakat minat
Senin 6 13 20 27 13 Hari Pertama Masuk Sekolah
Selasa 7 14 21 28 13-15 MPLS bagi siswa kelas VII
Rabu 1 8 15 22 29 31 Hari Raya Idul Adha
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31

31
Sabtu 4 11 18 25
HL
URAIAN KEGIATAN
HBE 23 HBF  0 U 5 LHB = 3
TANGGA
Agustus 2020 L
Mingg
u 2 9 16 23/30 14 Upacara Hari Pramuka
Senin 3 10 17 24/31 17 Upacara HUT RI ke-75
Selasa 4 11 18 25 20-21 Tahun Baru Hijriyah
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jumat 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29

HBE 26 HBF 0 HLU 4 LHB = 0 URAIAN KEGIATAN


September 2020 TANGGAL
Minggu 6 13 20 27 28-29 Kegiatan Penilaian Tengah Semester
Senin 7 14 21 28
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26

HBE 26 HBF 0 HLU 4 LHB = 3


URAIAN KEGIATAN
Oktober 2020 TANGGAL

Minggu 4 11 18 25 1-3 KTS

Senin 5 12 19 26 10 Pembagian Raport Tengah Semester

Selasa 6 13 20 27 28 - 30 Maulid Nabi Muhammad,SAW

Rabu 7 14 21 28

Kamis 1 8 15 22 29

Jumat 2 9 16 23 30

Sabtu 3 10 17 24 31

32
HBE 25  HBF 0 HLU 4 LHB = 1
URAIAN KEGIATAN
Nopember 2020 TANGGAL

Minggu 1 8 15 22 29 19 - 21 Kegiatan Ulang Tahun Sekolah

Senin 2 9 16 23 30

Selasa 3 10 17 24

Rabu 4 11 18 25

Kamis 5 12 19 26    

Jumat 6 13 20 27    

Sabtu 7 14 21 28  

HBE 21 HBF 0 HLU 4 LHB = 2


URAIAN KEGIATAN
Desember 2020 TANGGAL

Minggu 6 13 20 27 7 - 12 Pelaksaan PAS kelas 7,8, dan 9

Senin 7 14 21 28 14 - 19 Entry nilai

Selasa 1 8 15 22 29 21 Cetak Nilai E- Rapor

Rabu 2 9 16 23 30 23 Pembagian Rapor

Kamis 3 10 17 24 31 24 - 25 Hari Raya Natal

Jumat 4 11 18 25 28 - 31 Libur Semester 1

Sabtu 5 12 19 26

HBE 26 HBF 0 HLU 5 HLB = 0


URAIAN KEGIATAN
Januari 2021 TANGGAL

Minggu 3 10 17 24/31 1 Tahun Baru Masehi

Senin 4 11 18 25 2 Libur Semester 1

Selasa 5 12 29 26

Rabu 6 13 20 27

Kamis 7 14 21 28

Jumat 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

33
HBE 24 HBF 0 HLU 4 LHB = 0
URAIAN KEGIATAN
Pebruari 2021 TANGGAL

Minggu 7 14 21 28 12 Tahun Baru Imlek 2572

Senin 1 8 15 22

Selasa 2 9 16 23

Rabu 3 10 17 24

Kamis 4 11 18 25

Jumat 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27

HBE 26 HBF 0 HLU 4 LHB = 1


URAIAN KEGIATAN
Maret 2021 TANGGAL

Minggu 7 14 21 28 11 Isro’ Mi’roj 1442 H

Senin 1 8 15 22 29 14 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943

Selasa 2 9 16 23 30 29 - 31 PAS Kelas 9,dan 7,8 PTS Genap

Rabu 3 10 17 24 31

Kamis 4 11 18 25

Jumat 5 12 19 26

Sabtu 6 13 20 27

HBE 26 HBF 0 HLU 4 LHB =1

April 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 4 11 18 25 1 PAS Kelas 9,dan 7,8 PTS Genap

Senin 5 12 19 26 2 Wafat Is Al Masih

Selasa 6 13 20 27 5-8 Pelaksanaan Ujian Praktek

Rabu 7 14 21 28 13-15 LPP

Kamis 1 8 15 22 29 19 - 22 Pelaksanaan Ujian Sekolah

Jumat 2 9 16 23 30 26 – 29 Pelaksanaan UBKD AKM

Sabtu 3 10 17 24

34
HBE 15 HBF 3 HLU 5 LHB =8 URAIAN KEGIATAN

Mei 2021 TANGGAL

Minggu 2 9 16 23/30 1 Hari Buruh Internasional

Senin 3 10 17 24/31 6-8 Efektif Fakultatif

Selasa 4 11 18 25 10 12,17-19 LHR

Rabu 5 12 19 26 13 Kenaikan Isa Almasih

Kamis 6 13 20 27 13 - 14 Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Jumat 7 14 21 28 26 Hari Raya Waisak 2575

Sabtu 1 8 15 22 29

HBE 25 HBF 0 HLU 4 LHB =1


URAIAN KEGIATAN
Juni 2021 TANGGAL

Minggu 6 13 20 27 1 Hari Lahir Pancasila

Senin 7 14 21 28 5 Pengumuman Lulus Kelas 9

Selasa 1 8 15 22 29 7 - 12 Pelaksanaan PAS Genap Kelas 7,8

Rabu 2 9 16 23 30 14 - `16 Entry Nilai kelas 7,8


Rapat Kenaikan Kelas/Pembagian
Kamis 3 10 17 24 16
Tugas
Jumat 4 11 18 25 19 Pembagian Raport 7 dan 8

Sabtu 5 12 19 26 21 Libur Semester Genap

35
BAB V
PENUTUP

Seperti yang telah diuraikan pada pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb, perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Disamping itu pengkondisian lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rindang, dan indah
sangat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang kondusif. Dan layanan pendidikan pada
peserta didik yang beragam sangat membantu warga masyarakat sekitar yang memiliki anak
berkebutuhan khusus (inklusif) untuk mengenyam pendidikan seperti peserta didik lainnya.
Sebagai pedoman operasional, Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu ini dapat digunakan oleh
stakeholders sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
menindaklanjuti kegiatan pembelajaran berbasis karakter bangsa sesuai dengan visi dan misi
sekolah selama sekurang-kurangnya satu tahun pelajaran. Jika dalam implementasi kurikulum ini
mengalami perubahan/revisi, hal ini dilakukan berdasarkan perkembangan teknologi, kebijakan
sekolah, dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, perubahan mendasar pada perkembangan
teknologi pembelajaran dan penilaian diupayakan sedapat-dapatnya merupakan bahan kajian
untuk penyempurnaan kurikulum ini.

36

Anda mungkin juga menyukai