KTSP 2020-2021 Covid - 19
KTSP 2020-2021 Covid - 19
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1
Berdasarkan peraturan di atas, dalam upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan, SMP Negeri 1 Sempu mengembangkan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu
pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan.
Di tengah hiruk pikuknya penanganan dan pencegahan Covid-19 Kurikulum SMP
Negeri 1 Sempu ini disusun untuk tetap mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi
potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas sekolah, baik dalam aspek akademis maupun non
akademis, (sesuai visi dan misi).
Prinsip yang dikembangkan dalam penyusunan kurikulum SMP Negeri 1 Sempu pada
tahun pelajaran 2020/2021 menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2013.
Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Selain itu, kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21
yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk
mewujudkan ketrampilan 4C itu diantaanya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter).
Lima karakter yang dimaksud adalah religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong
royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca
dan menulis melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik
cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi SMP
Negeri 1 Sempu.
2
SMP Negeri 1 Sempu memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau
angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua
ancaman SMP Negeri 1 Sempu bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya
kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik,
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui
kegiatan pengembangan diri. Keberadaan 75 lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta
merupakan pesaing besar terhadap keberadaan SMP Negeri 1 Sempu. Menyikapi kondisi ini,
SMP Negeri 1 Sempu melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan
orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Selain itu mengingat Kabupaten Banyuwangi adalah daerah dengan sebagian besar
daerah pertanian dan potensi lautnya yang melimpah, maka dalam hal upaya pelestarian
lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan maka ditetapkan mata pelajaran
muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 1 Sempu diajarkan baik secara
monolitik maupun secara integratif ke semua mata pelajaran dan pengembangan diri, yang
meliputi berbagai masalah kehidupan, diantaranya tentang sampah, energi, keanekaragaman
hayati, air dan makanan serta kantin sekolah. Dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup
tersebut diharapkan akan terbentuk karakter warga sekolah yang peduli terhadap kelestarian
fungsi lingkungan. Hal ini sesuai dengan SMP Negeri 1 Sempu sebagai Sekolah Adiwiyata
Tingkat Provinsi.
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang
dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari
Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis
dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari fokus, kewaktuan, kondisi
sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam
penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
3
2. Landasan Yuridis
4
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
q. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
r. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 002/U/1986 tentang
Pendidikan Terpadu Bagi Anak Cacat.
s. SKB 2 (dua) Menteri antara Menteri LH dan Mendiknas Nomor : 03/MenLH/02/2010
dan Nomor : 01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup
t. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 6718/C/I/89 tertanggal 15 Juli 1989 perihal
perluasan kesempatan belajar bagi anak berkelainan di sekolah umum;
u. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 Tahun 2005 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah.
v. SK Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 253/KEP.D/KR/2017
tanggal 7 April 2017 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013
tahun 2017.
w. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusif Jawa Timur.
x. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420/2042/101.1/2020
tentang Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif, dan Hari Libur bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2020/ 2021.
y. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 01.kb/2020,nomor
516 Tahun 2020, nomor Hk. 03.01/Menkes I 363 I 2020, nomor 440 Tahun 2020, tentang
panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021 dan tahu
akademik di masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID -19).
z. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516)
5
aa. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
bb. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional
cc. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang
Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
361)
dd. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor : 39 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan
Kehidupan Baru pada kondisi Pandemi COVID – 19 di Kabupaten Banyuwanfgi
Kurikulum ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas SMP Negeri 1 Sempu dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan
pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.
1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan
lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
6
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.
7
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
8
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN,
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
B. Visi
”TERSELENGGARANYA PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER, BERPRESTASI,
BERWAWASAN GLOBAL, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”
INDIKATOR VISI :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
2. Cinta tanah air dan negara kesatuan Republik Indonesia
3. Disiplin, jujur, mandiri, dan gotong royong
4. Berprestasi di bidang akademik dan nonakademik
5. Memiliki kemampuan vokasional
6. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi
7. Perduli terhadap kelestarian lingkungan
C. Misi
1. Menggalang kerja sama yang simpati dengan komite sekolah, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat untuk mendukung program sekolah.
2. Melaksanakan pembelajaran untuk menumbuhkembangkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Mahaesa
3. Melaksanakan pembelajaran untuk menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dan negara
kesatuan Republik Indonesia
4. Membimbing peserta didik untuk menjadikan manusia yang disiplin, jujur, mandiri, dan
peka terhadap lingkungan
9
5. Melaksanakan pembelajaran untuk membangun kemampuan berpikir yang kritis,
komunikatif, kolaboratif, dan kreatif
6. Melaksanakan pengembangan budaya prestasi, baik akademik maupun nonakademik
7. Melaksanakan pengembangan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan setiap peserta
didik
8. Melaksanakan pengembangan budaya lokal maupun nasional dalam rangka melestarikan
nilai-nilai budaya bangsa
9. Melaksanakan pengembangan kecakapan hidup (life skill) peserta didik agar mampu
menghadapi dunia kerja dan industri
10. Melaksanakan pembelajaran dalam rangka :
a. Melestarikan lingkungan
b. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
c. Memperbaiki terjadinya kerusakan lingkungan
D. Tujuan Sekolah
1. Membentuk karakter lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berakhlak mulia, dan cinta terhadap bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia
2. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, dan mampu melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
3. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, dan mampu bersaing hidup di tengah-tengah
masyarakat
4. Mengembangkan potensi individu peserta didik sehingga melahirkan lulusan yang
berkembang sesuai bakat dan minatnya
5. Membentuk lulusan yang mencintai budaya bangsa sebagai sarana memupuk rasa bangga
terhadap NKRI
6. Memupuk dan mengembangkan jiwa cinta dan peduli terhadap lingkungan demi
kelangsungan hidup di masa depan
7. Membangun empati masyarakat sekitar sekolah sehingga mendukung semua proses
pembelajaran di sekolah
10
A. Struktur Kurikulum
Kelas dan Alokasi
Mata Pelajaran Waktu PANDEMI
VII VIII IX COVID-19
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6 2
4. Bahasa Inggris 4 4 4 2
5. Matematika 5 5 5 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 2
Kelompok B
8. Seni Budaya 3 3 3 2
9. Penjas Orkes 3 3 3 2
10.Prakarya 2 2 2 2
Kelompok C
11.Bahasa Jawa 2 2 2 2
Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Ekstrakurikuler:
a. Kepramukaan
b. PMR
c. Olahraga
d. Mata Pelajaran
e. Pendidikan Agama
f. Seni Musik,Seni Tari, Seni Lukis
Jumlah
2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu meliputi ranah kegiatan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada sejumlah mata pelajaran wajib, dan muatan lokal.
Ruang lingkup:
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan
keadilan.
2) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
4) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
7) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Nasionalis, patuh pada aturan sosial,
demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain serta menjaga kelestarian lingkungan
c. Bahasa Indonesia
Tujuan : Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
Tujuan : Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
13
strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai
cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
Tujuan : Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.
Ruang lingkup:
14
1) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
2) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.
3) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
i. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan : Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab
disiplin dan percaya diri pada peserta didik.
Ruang lingkup;
1) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu
tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
4) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Bergaya hidup sehat, kerja keras,
disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
j. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan : Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan
komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Ruang lingkup:
15
1) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memanipulasi, dan menyajikan informasi;
2) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
k. Prakarya
Tujuan : Memberikan keterampilan untuk merancang, membuat, dan menyajikan
produk kerajinan dari bahan yang ada didaerah setempat secara kreatif dan inovatif.
Ruang lingkup:
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran
muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya
sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi,
kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-
nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan
terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Jumlah 2 2 2
Tujuan : Mengembangkan kompetensi berbahasa jawa dan untuk melestarikan budaya jawa.
Ruang lingkup : Pembelajaran Mulok Bahasa Jawa, secara substantif bercirikan: (1) tematis,
(2) integratif, dan (3) komunikatif. Tematis: kegiatan pembelajaran dikemas menggunakan
tema tertentu untuk mewujudkan peristiwa komunikasi. Integratif: kegiatan pembelajaran
mengintegrasikan antara kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra dengan
memadukan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Komunikatif:
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komunikatif dengan mengutamakan
kompetensi ekspresi, kompetensi strategi, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi
kewacanaan.
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa : Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif,
percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
VII ,VIII,IX
30 30 42,3 254 3+3 = 6
(K-13)
``
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh
persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan
rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok
yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
4. Ketuntasan Belajar
17
Penetapan KKM dilakukan setiap awal tahun pelajaran baru. Dalam penetapan
ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal
peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sedangkan penetapan kriteria
ketuntasan minimal dilakukan setiap awal tahun pelajaran baru.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Untuk penetapan KKM mata pelajaran pada kelas
VII, VIII, dan IX (K-2013) menggunakan Model Satu KKM karena untuk mempermudah
siapapun yang membaca predikat keberhasilan pada setiap mata pelajaran. Sedangkan
penetapan KKM yang digunakan sebagai acuan penetapan Interval penulisan predikat
berdasarkan hasil nilai KKM terkecil dari semua mata pelajaran.
Adapun hasil ketetapan KKM sebagai berikut:
Sehingga hasil penetapan KKM kelas VII , VIII, dan IX sebagai berikut :
Kriteria Ketuntasan
Mata Pelajaran Belajar
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
18
Kriteria Ketuntasan
Mata Pelajaran Belajar
VII VIII IX
4. Bahasa Inggris 75 75 75
5. Matematika 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
Kelompok B
8. Seni Budaya 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75
10. Prakarya 75 75 75
Muatan Lokal
11. Bahasa Jawa 75 75 75
Satuan pendidikan menerapkan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada
perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
a. Program Remedial (Perbaikan)
1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial sebanyak 2 kali.
6) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
b. Program Pengayaan
1) Pengayaan diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
19
Sempu. Namun apabila peserta didik berasal dari sekolah lain (mutasi masuk), maka buku
LHBS/buku rapor yang dibawa oleh peserta didik dipergunakan sebagai bukti pencapaian
kompetensi.
Selanjutnya apabila terdapat buku LHBS/buku rapor siswa hilang, maka dapat
diganti dengan buku LHBS yang baru dan diisi dengan nilai-nilai yang dikutip dari buku
induk siswa dan disyahkan oleh kepala sekolah.
6. Penilaian
A. Penilaian Kurikulum 2013
20
perilaku peserta didik sesuai butirbutir nilai sikap dari KI1 dan KI2. Penilaian sikap
dilakukan dengan teknik observasi; menggunakan instrumen berupa lembar observasi,
atau buku jurnal,.
Pada akhir semester wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta
didik. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Sikap spiritual:
Predikat Deskripsi
Sangat Baik Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, dan
toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah sudah
berkembang.
Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Baik Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan
tanggungjawab meningkat.
Sikap sosial:
Predikat Deskripsi
Cukup Santun, cukup peduli, percaya diri, kejujuran meningkat, kedisiplinan
mulai berkembang, dan tanggungjawab mulai meningkat.
7. Kenaikan Kelas
A. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, melalui sidang pleno
dewan guru. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1.2 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan hasil belajar hasil belajar semester
ganjil dan genap (K-2013);
1.4 Memiliki nilai minimal Baik (B) untuk aspek akhlak dan kepribadian/Sikap,
kecuali siswa autis aktif/ defensive;
1.5 Kehadiran di kelas dalam satu semester minimal 90% hari efektif ( Sakit, izin
dan atau dispensasi yang dibuktikan dengan surat yang dapat dipertanggung
jawabkan dihitung masuk ).
2.1 Menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun pelajaran dan
memiliki nilai rapor semester ganjil dan genap pada kelas yang didukukinya;
2.2 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan hasil belajar hasil belajar semester
ganjil dan genap (K-2013);
2.3 Tidak terdapat nilai di bawah KKM lebih dari 2 mata pelajaran;
2.4 Memiliki nilai minimal Baik (B) untuk aspek akhlak dan kepribadian/ Sikap;
23
2.5 Kehadiran dalam mengikuti pembelajaran secara Daring maupun Luring dalam
satu semester minimal 90% hari efektif ( Sakit, izin dan atau dispensasi yang
dibuktikan dengan surat yang dapat dipertanggung jawabkan dihitung masuk ).
SMP Negeri 1 Sempu mengikuti sistem kenaikan kelas , sehingga para siswa yang
dinyatakan tidak naik kelas diwajibkan mengulang di kelas yang sama maksimal 2
kali, dengan penanganan yang lebih khusus dari Guru BK dan Wali Kelas.
8. Kelulusan
A. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
1. Dimensi Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2) berkarakter, jujur, dan peduli,
3) bertanggungjawab,
4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5) sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
2. Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1) ilmu pengetahuan,
2) teknologi,
3) seni, dan
4) budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Keterangan :
Faktual : Pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
24
Konseptual : Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi
dan teori, yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
Prosedural : Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode tingkat sederhana
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
Metakognitif : Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
3. Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan
sumber lain secara mandiri
B. Kriteria Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, melalui sidang pleno dewan
guru. Peserta didik dinyatakan LULUS dari SMP Negeri 1 Sempu apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Siswa Inklusif Berat
a. Menyelesaikan program pembelajaran yang siswa mampu laksanakan, dari kelas
VII sampai dengan kelas IX;.
25
b. Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal Baik kecuali siswa autis
aktif/defensif;
e. Memperoleh minimal Nilai Sekolah (NS) per Mata Pelajaran sesuai dengan
KKM;
26
5. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas, memperluas wawasan
dan pengetahuan, dan memiliki akses untuk memenuhi standar hidup secara
layak.
Analisis Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Seluruh Mata Pelajaran &
Muatan Lokal diterapkan untuk mencapai 4 kecakapan sebagai berikut:
Per- Aka- Voka-
No MAPEL TUJUAN PENDIDIKAN sonal Sosial demik sional
Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi manusia yang
1
Agama beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang
2 PKn memiliki wawasan dan rasa kebersamaan, cinta tanah
air, serta bersikap dan berperilaku demokratis
Membentuk peserta didik mampu berkomunikasi
3 Bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulisan
Mengembangkan logika dan kemampuan berpikir
4 Matematika peserta didik
Mengembangkan pengetahuan, dan kemampuan
5 I PA analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan
sekitarnya
Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
6 I PS kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi
sosial masyarakat
Seni Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
7
Budaya yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya
Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani
8 Penjasorkes dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang
9 Prakarya memiliki ketrampilan
Membentuk pemahaman terhadap potensi sesuai
10 Mulok dengan ciri khas di daerah tempat tinggalnya
27
Sedangkan pendididkan berbasis keunggulan global diarahkan pada penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet digunakan untuk mengakses
informasi positif sebagai sumber dan/atau media pembelajaran. Disamping itu sekolah
juga mengoptimalkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi.
11.Mutasi Siswa
1. Mutasi Masuk
Syarat mutasi masuk adalah sebagai berikut:
1) Surat permohonan dari orang tua/wali murid siswa yang bersangkutan;
2) Siswa memiliki NISN;
3) Surat pernyataan kesediaan menerima dari kepala sekolah;
4) Siswa memiliki buku LHBS/rapor;
5) Surat keterangan pindah sekolah dari kepala sekolah yang diketahui oleh:
(a) Kepala dinas pendidikan kota, jika berasal dari dalam kota yang sama;
(b) Kepala dinas kota/kabupaten yang bersangkutan dan yang dituju, jika
berasal dari luar kota;
(c) Kepala dinas kota/kabupaten dan provinsi yang bersangkutan dan yang
dituju, jika berasal dari luar provinsi; serta
6) Menyerahkan fotokopi ijazah SD, daftar NUASBN/NUS, pasfoto hitam putih, dan
persyaratan lainnya sesuai dengan kebutuhan sekolah.
7) Bersedia mematuhi peraturan yang berlaku di SMP Negeri 1 Sempu.
2. Mutasi Keluar
Syarat mutasi keluar adalah sebagai berikut:
1) Membuat permohonan mutasi yang berisikan tentang identitas siswa, alasan
mutasi, dan sekolah yang dituju.
2) Menyerahkan surat keterangan bersedia menerima dari sekolah yang dituju.
3) Menyerahkan surat mutasi yang direkomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyuwangi.
4) Menyelesaikan segala administrasi yang menjadi tanggungan siswa dan wali siswa
selama belajar di SMP Negeri 1 Sempu.
12.Sanksi Siswa
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah akan diberi
sanksi ringan, sedang, dan berat.
28
Siswa dijatuhi sanksi ringan yang berupa tegoran secara lisan apabila siswa
melanggar peraturan atau tata tertib sekolah satu kali. Sedangkan siswa dijatuhi
sanksi sedang, berupa sanksi secara tertulis, apabila siswa melakukan pelanggaran
peraturan dan atau tata tertib sekolah lebih dari satu kali. Dan siswa dijatuhi sanksi
berat berupa penyerahan kembali siswa kepada orang tua/wali murid, apabila siswa
sering melanggar peraturan atau tata tertib sekolah dan tingkah lakunya sangat
membahayakan bagi warga sekolah, dan orang lain.
29
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan di SMP Negeri 1 Sempu, mengacu pada Kalender Pendidikan yang
diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyuwangi, yang disesuaikan dengan program kerja sekolah.
Rincian tentang kalender pendidikan di SMP Negeri 1 Sempu meliputi hari belajar efektif,
hari belajar fakultatif, dan hari libur sekolah adalah sebagai berikut :
30
Sementara itu libur hari besar dan cuti bersama pada tahun pelajaran 2020/2021 terdiri dari 21
hari, yaitu :
1) 31 Juli 2020 : Hari Raya Idul Adha
2) 17 Agustus 2020 : Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
3) 20-21 Agustus 2020 : Tahun Baru Hijriyah 1442 H
4) 28-30 Oktober2020 : Maulud Nabi Muhammad SAW
5) 24 - 25 Desember 2020 : Hari Raya Natal
6) 1 Januari 2021 : Tahun Baru Masehi
7) 12 Februari 2021 : Tahun Baru Imlek 2572
8) 11 Maret 2021 : Isro' Miroj 1442 H
9) 14 Maret 2021 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943
10) 02 April 2021 : Wafat Isa Almasih
11) 1 Mei 2021 : Hari Buruh Internasional
12) 13 Mei 2021 : Kenaikan Isa Al Masih
13) 13-14 Mei 2021 : Hari Raya Idul Fitri 1442 H
14) 26 Mei 2021 : Hari Raya Waisak 2575
15) 01 Juni 2021 : Hari Lahir Pancasila
Sedangkan libur khusus terdiri dari 11 hari, yaitu 3 hari libur awal puasa pada tanggal
13,14 dan 15 April 2020, dan 9 hari libur sekitar hari raya Idhul Fitri pada tanggal 10 s/d 19
Mei 2020.
Adapun libur umum adalah libur setiap hari Minggu. Pada tahun pelajaran 2020/2021
terdapat libur umum sebanyak 52 hari.
31
Sabtu 4 11 18 25
HL
URAIAN KEGIATAN
HBE 23 HBF 0 U 5 LHB = 3
TANGGA
Agustus 2020 L
Mingg
u 2 9 16 23/30 14 Upacara Hari Pramuka
Senin 3 10 17 24/31 17 Upacara HUT RI ke-75
Selasa 4 11 18 25 20-21 Tahun Baru Hijriyah
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jumat 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
32
HBE 25 HBF 0 HLU 4 LHB = 1
URAIAN KEGIATAN
Nopember 2020 TANGGAL
Senin 2 9 16 23 30
Selasa 3 10 17 24
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Sabtu 5 12 19 26
Selasa 5 12 29 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
33
HBE 24 HBF 0 HLU 4 LHB = 0
URAIAN KEGIATAN
Pebruari 2021 TANGGAL
Senin 1 8 15 22
Selasa 2 9 16 23
Rabu 3 10 17 24
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Sabtu 3 10 17 24
34
HBE 15 HBF 3 HLU 5 LHB =8 URAIAN KEGIATAN
Sabtu 1 8 15 22 29
35
BAB V
PENUTUP
Seperti yang telah diuraikan pada pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb, perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Disamping itu pengkondisian lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rindang, dan indah
sangat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang kondusif. Dan layanan pendidikan pada
peserta didik yang beragam sangat membantu warga masyarakat sekitar yang memiliki anak
berkebutuhan khusus (inklusif) untuk mengenyam pendidikan seperti peserta didik lainnya.
Sebagai pedoman operasional, Kurikulum SMP Negeri 1 Sempu ini dapat digunakan oleh
stakeholders sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
menindaklanjuti kegiatan pembelajaran berbasis karakter bangsa sesuai dengan visi dan misi
sekolah selama sekurang-kurangnya satu tahun pelajaran. Jika dalam implementasi kurikulum ini
mengalami perubahan/revisi, hal ini dilakukan berdasarkan perkembangan teknologi, kebijakan
sekolah, dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, perubahan mendasar pada perkembangan
teknologi pembelajaran dan penilaian diupayakan sedapat-dapatnya merupakan bahan kajian
untuk penyempurnaan kurikulum ini.
36