Anda di halaman 1dari 48

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENYULUHAN DENGAN METODE AUDIOVISUAL


TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
TERHADAP KETERAMPILAN MENYIKAT GIGI PADA
SISWA/I SDN 101898 JALAN DIPONEGORO
KECAMATAN LUBUK PAKAM

RUTH ANGELINA PURBA


P0752501737

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENYULUHAN DENGAN METODE AUDIOVISUAL


TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
TERHADAP KETERAMPILAN MENYIKAT GIGI PADA
SISWA/I SDN 101898 JALAN DIPONEGORO
KECAMATAN LUBUK PAKAM

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III

RUTH ANGELINA PURBA


P0752501737

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Gambaran Penyuluhan Dengan Metode Audiovisual


Tentang Cara Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar terhadap
Keterampilan Menyikat Gigi Pada Siswa/i SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam

NAMA : Ruth Angelina Purba

NIM : P07525017037

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, 28 April 2020

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Asnita BS,S.Pd,S.SiT,M.Kes
NIP. 197508011995032001

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Gambaran Penyuluhan Dengan Metode Audiovisual


Tentang Cara Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar terhadap
Keterampilan Menyikat Gigi Pada Siswa/i SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam

NAMA : Ruth Angelina Purba

NIM : P07525017037

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji pada Sidang Ujian


Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
Tahun 2020

Penguji I Penguji II

Rawati Siregar, SSiT, M.Kes drg. Aminah Br. Saragih, M.Kes


NIP. 197412231993032001 NIP. 196309092002122003

Ketua Penguji

Asnita BS,S.Pd,S.SiT,M.Kes
NIP. 197508011995032001

Ketua Jurusan Kesehatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes


NIP. 196911181993122001
PERNYATAAN

GAMBARAN PENYULUHAN DEGAN METODE AUDIOVISUAL TENTANG CARA


MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR TERHADAP KETERAMPILAN
MENYIKAT GIGI PADA SISWA/I SDN 101898 JALAN DIPONEGORO
KECAMATAN LUBUK PAKAM

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar
pustaka.

Medan, 28 April 2020

Ruth Angelina Purba


P07525017037
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KESEHATAN GIGI
KTI, 28 April 2020

Ruth Angelina Purba

Gambaran Penyuluhan dengan Metode Audiovisual tentang Cara Menyikat


Gigi Yang Baik dan Benar Terhadap Keterampilan Menyikat Gigi Pada
Siswa/i SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam

viii + 22 halaman, 2 tabel, 1 gambar, 9 lampiran

ABSTRAK

Kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar sangat penting
diperhatikan mengingat masih cukup tingginya masalah kesehatan gigi di usia
anak sekolah. Salah satu penyebabnya karena kurangnya keterampilan anak
dalam menyikat gigi yang baik dan benar. Metode audiovisual diharapkan dapat
memberi kemudahan siswa memahami pesan yang disampaikan. Penyuluhan
dengan metode audiovisual memiliki pengaruh terhadap keterampilan siswa
dalam menyikat gigi..
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif
denganmetode survey denganjumlahpopulasi sebanyak 30 orangsiswa, dan
sampel diambil dari seluruh populasi. Data yang diambil adalah keterampilan
menyikat gigi sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode
audiovisual. Penelitian ini dilakukan pada siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.
Hasil penelitian didapat keterampilan menyikat gigi sebelum diberikan
penyuluhan dengan metode audiovisual sebanyak 7 orang siswa/i yang terampil
dalam menyikat gigi yang baik dan benar dan 23 orang siswa/i yang tidak
terampil. Setelah diberikan penyuluhan metode audiovisual,24 orang siswa/i
yang terampil dalam menyikat gigi yang baik dan benar dan 6 orang siswa/i yang
tidak terampil.
Dapat disimpulkan bahwa metode audiovisual dapat meningkatkan
keterampilan menyikat gigi siswa/i,dikarenakansiswa/i lebih mudah memahami
dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui metode
audiovisual yang ditampilkan.

Kata Kunci : Keterampilan, Penyuluhan, Metode Audiovisual


Daftar Bacaan : 16 (2005-2018)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan berjudul GAMBARAN PENYULUHAN DENGAN METODE
AUDIOVISUAL TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
TERHADAP KETERAMPILAN MENYIKAT GIGI PADA SISWA/I SDN 101898
JALAN DIPONEGORO KECAMATAN LUBUK PAKAM. Karya Tulis Ilmiah
disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan untuk mencapai gelar Ahli Madya
Kesehatan Gigi
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini banyak ang telah membantu
dan memberikan bimbingan dan saran.Untuk itu penulis mengucapakan banak
terimakasih kepada :
a) Ibu drg. Ety Sofia Ramadhan, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
b) Ibu Asnita BS, S.Pd, S.SiT, M.Kes sebagai dosen pembimbing sekaligus
ketua penguji yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan selalu sabar
dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
c) Ibu Rawati Siregar, S.SiT, M.Kes selaku dosen penguji I yang telah
memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
d) Ibu drg. Aminah Br. Saragih, M.Kes selaku dosen penguji II yang telah
memberikan masukan dan saran yang bermanfaat kepada penulis dalam
menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
e) Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan yang telah memberikan batuan dan serta
dorongan dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
f) Bapak Tepat Tarigan, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam beserta guru-guru yang telah banyak
membantu dalam pengumpulan data di lapangan.
g) Teristimewa kepada orang tua penulis yaitu Bapak tercinta Robert Purba
S.Pd dan Ibu Atengenna Sipayung, Amd.Keb yang telah membesarkan

ii
penulis dengan kasih sayang, doa dan nasehat serta telah memberikan
dukungan moril dan materil. Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan dan kepada kakak saya Dhora Purba, abang saya Tuah
Bastanta Purba yang selalu mendukung penulis.
h) Sahabat-sahabat kampus seperjuangan saya Aulia Ulhaq, Noni Mahrani
Harahap, Indri Fadilla Tombuku, Dwi Handayani, Cici Syazni Siagian, Gresya
Enzelia Purba dan adik-adik kos ergi, margaret, elisabet, fitri, gerda, tiurma,
jesika, tina, grace. Serta yang teristimewa teman-teman Mahasiswa/i Kelas
III-A Jurusan Kesehatan Gigi Stambuk 2017 yang telah membantu dan
memberi masukan kepada penulis selama mengikutin perkuliahan di Jurusan
Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
i) Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih telah menjadi bagian dari cerita hidup penulis, berbagi suka dan duka.
Penulis sangat mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa
bermanfaat dan menjadi sumber refrensi bagi penelitian selanjutnya. Penulis
menyadari bahwa di dalam penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan ataupun bahasanya.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang baik guna
perbaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan.

Medan, April 2020


Penulis

Ruth Angelina Purba

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI .............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
viii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
A. Latar Belakang ..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................
2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................
3
C.1 Tujuan Umum......................................................................
3
C.2 Tujuan Khusus ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................


4
A. Penyuluhan................................................................................
4
A.1 Pengertian Penyuluhan........................................................
4
A.2 Tujuan Penyuluhan Kesehatan............................................
4
A.3 Metode dan Media Penyuluhan Kesehatan.........................
4
A.4 Metode Audio Visual............................................................
5
A.5 Fungsi Dan Menfaat Media Audio Visual.............................
6
B. Keterampilan..............................................................................
7
B.1 Pengertian Keterampilan.....................................................
7
C. Menyikat Gigi..............................................................................
7

iv
C.1 Pengertian Menyikat Gigi.....................................................
7
C.2 Tujuan Menyikat Gigi...........................................................
7
C.3 Lama dan Frekuensi Menyikat Gigi......................................
8
C.4 Waktu Yang Tepat Menyikat Gigi.........................................
8
C.5 Alat Dan Bahan Menyikat Gigi............................................
9
C.6 Cara Menyikat Gigi..............................................................
10
C.7 Teknik Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar........................
12
D. Kerangka Konsep.......................................................................
12
E. Definisi Operasional...................................................................
12

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................


14
A. Jenis Penelitian ..........................................................................
14
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian......................................................
14
B.1 Lokasi Penelitian.................................................................
14
B.2 Waktu Penelitian..................................................................
14
C. Populasi dan Sampel.................................................................
14
C.1 Populasi..............................................................................
14
C.2 Sampel................................................................................
14
D. Jenis Pengumpulan Data...........................................................
14
D.1 Data Primer.........................................................................
14
D.2 Data Sekunder....................................................................
15

E. Prosedur Penelitian....................................................................
15
E.1 Persiapan ...........................................................................
15
E.2 Pelaksanaan........................................................................
15

v
F. Pengolahan dan Analisa Data....................................................
16
F.1 Pengolahan Data ................................................................
16
F.2 Analisa Data........................................................................
16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................


17
A. Hasil Penelitian ..............................................................................
17
B. Pembahasan .......................................................................
18

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................


21
A. Simpulan ...............................................................................
21
B. Saran ....................................................................................
21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa/i kelas III SDN
101898 kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan
Lubuk Pakam .............................................................................
17

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keterampilan Anak Menyikat Gigi Yang


Baik dan Benar Sebelum Penyuluhan Dengan Metode
Audiovisual .................................................................................
17

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Anak Menyikat Gigi Yang


Baik dan Benar Sesudah Penyuluhan Dengan Metode
Audiovisual .................................................................................
18

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerakan Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar........................


10

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Surat Permohonan Melakukan Penelitian

2. Lampiran 2 Surat Balasan Permohonan Melakukan Penelitian

3. Lampiran 3 Format Cheek List Keterampilan Menyikat Gigi

4. Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan

5. Lampiran 5 Master Tabel

6. Lampiran 6 Daftar Konsultasi

7. Lampiran 7 Jadwal Penelitian

8. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan
kesehatan gigi terutama pada anak kelompok sekolah perlu mendapat perhatian
khusus sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang.
Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan
gigi pada usia dewasa nanti. Anak sekolah memerlukan pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan menggosok gigi. Pendidikan kesehatan merupakan
salah satu upaya yang penting untuk menunjang kesehatan terutama pada anak
yang memiliki tingkat kebersihan gigi mulut rendah dan keterampilan dalam
menyikat gigi kurang, diharapkan agar dapat mengubah perilaku dari yang
merugikan kesehatan dan norma yang sesuai dengan kesehatan (Arum, 2011).
Menyikat gigi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus
dimiliki setiap manusia untuk menjaga kesehatan rongga mulutnya (Sandy et al.,
2016). Menyikat gigi dengan waktu dan cara yang benar sangatlah penting
karena gigi dan mulut yang sehat mencerminkan kualitas hidup yang baik World
Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Indicator Health Global Goal
tentang status 3 kesehatan gigi dan mulut adalah memelihara kesehatan gigi dan
mulut dari sejak masa kanak-kanak, remaja hingga lansia. Kementrian kesehatan
pun menargetkan untuk menjadikan setiap anak bebas karies dan mampu
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya sendiri dengan indikator capaian
sebesar 90%. Oleh karena itu, jika permasalahan tersebut tetap dibiarkan, akan
semakin memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulut anak tersebut
(Tulangow et al., 2015).
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa rata-rata anak-anak usia 5-6
tahun mengalami lubang pada delapan giginya. Hal ini menurutnya bisa
memengaruhi status gizi anak karena gigi berlubang membuat anak menolak
untuk makan. Perilaku menyikat gigi yang benar, hasil Riskesdas 2018 menyebut
bahwa baru 2,8 persen penduduk Indonesia yang sudah menyikat gigi dua kali
sehari, yakni pagi dan malam secara benar. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi
seputar menyikat gigi harus dimulai sejak dini karena akan menjadi kebiasaan
hingga dewasa.

1
2

Bagi anak, cara menyikat gigi perlu diberikan contog suatu model yang
baik serta dengan teknik yang sederhana mungkin. Penyampaian pendidikan
kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak harus dibuat semenarik mungkin,
antara lain melalui penyuluhan atraktif tanpa mengurangi isi pendidikan,
demonstrasi secara langsung, program audio visual, atau melalui sikat gigi
massal yang terkontrol (Situmorang, 2008).
Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran praktik
kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Diantaranya metode
audiovisual. Metode audio visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat
didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam belajar mengajar
yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang
sedang dipelajari. Hal ini sejalan dengan penelitian Ika dan Iwan pada tahun
(2014) yang mengatakan bahwa menggunakan metode Audiovisual lebih efektif
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan dengan wawancara
pada siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam
bahwa dari 15 siswa/i yang diwawancarai terdapat 10 orang yang
pengetahuannya tentang teknik menyikat gigi tergolong masih kurang dan tidak
bisa mempraktekkan teknik menyikat gigi yang baik dan benar. Sebagian besar
siswa/i juga hanya menyikat gigi hanya pada saat mandi.
Berdasarkan permasalahaan tersebut,maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “gambaran penyuluhan dengan metode
audiovisual tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar terhadap
keterampilan menyikat gigi pada siswa/i SDN 101898 Jalan Diponegoro
Kecamatan Lubuk Pakam”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan
masalahnya adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penyuluhan dengan
metode audiovisual tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar terhadap
keterampilan menyikat gigi pada siswa/i SDN 101898 Jalan Diponegoro
Kecamatan Lubuk Pakam.
3

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penyuluhan dengan
metode audiovisual tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar terhadap
keterampilan menyikat gigi pada siswa/i SDN 101898 Jalan Diponegoro
Kecamatan Lubuk Pakam.

C.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui keterampilan menyikat gigi pada siswa/i SDN 101898
Jalan Diponegoro Lubuk Pakam sebelum diberikan penyuluhan melalui
metode audiovisual
2. Untuk mengetahui keterampilan menyikat gigi pada siswa/i SDN 101898
Jalan Diponegoro Lubuk Pakam sesudah diberikan penyuluhan melalui
metode audiovisual

D. Manfaat Penelitian
1. Diharapkan sebagai sumber informasi bagi siswa/I tentang keterampilan
cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa/i kelas III SDN 101898
Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.
2. Untuk menambah pengalaman peneliti dalam penerapan ilmu
pengetahuan yang di dapat selama pendidikan.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluhan
A.1. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga
berperilaku yang kondusif untuk kesehatan (Hikmawati, 2011). Penyuluhan
kesehatan dalam arti pendidikan, secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Penyuluhan kesehatan
juga merupakan suatu kegiatan yang mempunyai masukan (input), proses dan
keluaran (output). Kegiatan penyuluhan kesehatan guna mencapai tujuan yakni
perubahan sikap, dipengaruhi oleh banyak faktor. Disamping faktor metode,
faktor metode atau pesannya, petugas yang melakukannya juga alat-alat
bantu/alat peraga atau media yang dipakai. Agar mencapai suatu hasil yang
optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama dengan harmonis. Hal
ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran) tertentu harus menggunakan cara
tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran atau media. Untuk
sasaran kelompok maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan
sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran
individual dan kelompok (Notoatmodjo, 2012).

A.2. Tujuan Penyuluhan Kesehatan


Tujuannya adalah tersosialisasinya program-program kesehatan,
terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dan sehat, serta
terwujudnya gerakan hidup sehat di masyarakat untuk menuju terwujudnya desa,
kabupaten/kota sehat, provinsi sehat dan Indonesia sehat (Syafrudin, 2009).

A.3. Metode dan Media Penyuluhan Kesehatan


Metode dan media penyuluhan kesehatan adalah suatu kombinasi antara
cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang digunakan dalam
setiap penyuluhan kesehatan. Dengan kata lain, metode dan media penyuluhan
5

kesehatan adalah dengan cara dan alat apa yang digunakan oleh pelaku
penyuluh kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan atau
mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran atau masyarakat.
a. Metode Penyuluhan Kesehatan
Metode penyuluhan kesehatan yang paling sering dilakukan oleh tenaga
kesehatan dilapangan yaitu:
1) Ceramah
Ceramah adalah salah satu cara menerangkan atau menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada seseorang atau sekelompok
pendengar yang disertai diskusi dan tanya jawab, serta dibantu oleh beberapa
alat bantu peraga yang diperlukan.
2) Tanya Jawab
Wawancara merupakan salah satu metode promosi kesehatan dengan
jalan tanya jawab yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3) Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu cara penyajian pengertian atau ide yang
dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaiamana cara
melaksanakan suatu tindakan, adegan atau menggunakan suatu prosedur.
Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan tanya jawab (Syafrudin,
2009).

A.4. Metode Audiovisual


Alat bantu atau media sangat penting ketika dipergunakan untuk
penyuluhan, karena alat bantu digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pendidikan atau pengajaran (Astoeti, 2006). Metode audiovisual yaitu
jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang bisa dilihat, media yang dalam penggunaannya menyentuh baik
indera penglihatan maupun pendengaran sekaligus (Rusman, 2013).
Metode audiovisual dapat menyampaikan informasi yang memiliki
karakteristik audio (suara) dan visual (gambaran). Dengan audiovisual yang tepat
akan mampu memotivasi dan mengarahkan konsentrasi siswa terhadap materi
materi pembelajaran.
6

A.5 Fungsi Dan Manfaat Media Audiovisual


Fungsi media pada mulanya dikenal sebagai alat peraga atau alat bantu
dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual
pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan
mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana,
konkret, dan mudah dipahami. Levie dan Lanz dalam bukunya Azhar Arsyad juga
mengemukakan empat fungsi media pengajaran yaitu:
1) Fungsi Atensi
Di sini media audio visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2) Fungsi afektif
Di sini media audio visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, misalnya informasi yang
menyangkut masalah social atau ras.
3) Fungsi kognitif
Di sini media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris
Di sini media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
untuk membaca juga mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali dengan kata lain media pengajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Dengan
media audio visual, dapat mempermudah siswa dalam memahami dan
menyerap materi yang diajarkan dengan melihat secara konkrit.
7

B. Keterampilan
B.1. Pengertian Keterampilan
Keterampilan adalah seperangkat sistem, metode dan teknik yang baik
dalam menguasai materi pengetahuan yang disampaikan guru secara tangkas,
efektif dan efisien. Keterampilan adalah keahlian yang didapatkan oleh seorang
individu melalui proses latihan yang kontinyu dan mencakup aspek kognitif,
efektif, dan psikomotor, Budiarjo (Sisca Folastri, 2013: 2).

C. Menyikat Gigi
C.1. Pengertian Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah membersihkan gigi dari kotoran/sisa makanan
dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi (Ramadhan, 2014). Menyikat gigi
adalah kegiatan rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan gigi setiap hari. Menyikat gigi merupakan suatu control plak dan
langkah awal untuk mencegah karies.
Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan aktif
yang mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan antibakteri
yang tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi (Hongini, dkk,
2015).

C.2. Tujuan Menyikat Gigi


Tujuan menyikat gigi (Brushing Teeth) adalah menghilangkan dan
mengganggu pembentukan plak, membersihkan gigi dari makanan, debris dan
pewarnaan, menstimulasi jaringan gingival, mengaplikasikan pasta gigi yang
berisi suatu bahan khusus yang ditujukan terhadap karies, penyakit periodontal
atau sensitivitas (Ramadhan, 2014).
Tujuan menyikat gigi setelah sarapan adalah untuk membersihkan sisa
makanan yang menempel di gigi, menyegarkan nafas, dan membuat lebih
percaya diri. Membiasakan diri menyikat gigi setelah sarapan otomatis akan
membiasakan sarapan setiap pagi. Menyikat gigi sebelum tidur penting dan
sangat efektif untuk menjaga kesehatan gigi. Malam hari aktivitas kuman
meningkat dua kali lipat dibandingkan pada siang hari.
8

C.3. Lama dan Frekuensi Menyikat gigi


Lama waktu menyikat gigi pada seseorang tidak sama, tergantung
kecenderungan seseorang terhadap plak dan debris, keterampilan menggosok
gigi, dan kemampuan saliva membersihkan sisa makanan dan debris. Makin
lama menggosok gigi, makin efektif dalam pembersihan plak. Menyikat gigi yang
dibutuhkan waktu maksimal 5 menit (minimal 2-3 menit), yang penting dilakukan
secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui
(Hidayat,2016).

C.4. Waktu Yang Tepat Menyikat Gigi


Waktu yang tepat untuk sikat gigi adalah ketika mau tidur malam, dan
setelah sarapan di pagi hari. Kalau mau ditambah lagi setelah makan siang.
Adapun waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah :
1. Ketika akan tidur malam
Sisa-sisa makanan dan minuman selama seharian penuh mungkin sudah
menumpuk di dalam rongga mulut kita. Meskipun kelihatannya bersih, mungkin
saja serpihan (debris) makanan terselip diantara gigi-gigi. Supaya sisa-sisa
makanan dan minuman tadi bersih, sehingga kuman-kuman tidak mendapatkan
jatah makan malam, lalu jadi malas dan dan berkembangbiak di dalam rongga
mulut.
2. Setelah sarapan di pagi hari
Waktu yang tepat untuk sikat gigi selain sebelum tidur, adalah setelah
sarapan pagi setelah 30 menit. Tidak langsung setelah makan langsung sikat
gigi. Jeda waktu tadi untuk memberi kesempatan sistem pencernaan kita,
utamanya di rongga mulut, bekerja optimal.
3. Sikat gigi saja belum cukup
Menyikat gigi saja belum cukup. Setidaknya setiap 6 bulan sekali
periksalah ke dokter gigi untuk mengetahui masalah yang mungkin muncul, juga
untuk membersihkan karang gigi sebelum menumpuk terlalu banyak. Umumnya
dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menggosok giginya segera setelah
makan. Pasien harus menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari yaitu pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Biasanya rata-rata menyikat gigi kira-
kira 1 menit, walaupun ada juga yang melaporkan 2 sampai 2,5 menit.
Penentuan waktu ini tidak bisa sama pada setiap orang terutama pada orang
9

yang sangat memerlukan program kontrol plak, yang perlu diingat bahwa
sebaiknya pasien diberitahu urut-urutan menyikat gigi (Intan, Ayu, 2013).

C.5. Alat dan Bahan Menyikat Gigi


Perlu kita perhatikan dalam memilih produk kesehatan untuk gigi. Berikut
alat dan bahan menyikat gigi :
1. Sikat gigi
Ada berbagai macam jenis sikat gigi yang di jual di pasaran. Hal ini
membuat kita dapat memilih mana yang kita sukai dari bentuknya atau
warnanya. Akan tetapi memilih sikat gigi yang tepat bukan dilihat dari bentuk dan
warnanya. Pilihan terbaik memilih sikat gigi adalah bagian sikat yang lembut dan
ujungnya tidak rata. Sikat yang lembut dan ujungnya tidak rata akan
memudahkan masuk kedalam sela-sela gigi. Hal ini akan membersihkan gigi
lebih maksimal dalam waktu yang singkat. Keuntungan lainnya yang didapat
dengan menggunakan sikat gigi yang lembut adalah melindungi email gigi agar
tidak mudah terkikis, merawat gusi agar tidak luka atau iritasi, merawat langit-
langit agar tidak luka, menyikat lebih banyak bagian gigi. Hindari memilih sikat
yang keras, karena dapat mengikis email gigi lebih cepat serta dapat membuat
iritasi pada gusi. Hal ini dapat mempercepat kerusakan organ yang ada di dalam
mulut.
2. Pasta gigi
Seperti halnya sikat gigi, pasta gigi juga ada sangat banyak yang dijual di
pasaran. Kita juga dapat memilih mana yang kita sukai. Mungkin kandungan
rasa, kesegaran dan harga yang murah menjadi pilihan. Akan tetapi hal yang
perlu diperhatikan di sini adalah kandungan yang ada di dalam pasta gigi yaitu
flouride. Flouride merupakan mineral yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
gigi. Ketika kita mengkonsumsi bahan makanan yang banyak mengandung gula
dan pati, menyebabkan bakteri mudah berkembang biak di gigi. Disinilah peran
dari Flouride akan membantu melindungi gigi dari bakteri tersebut. Manfaat
fluoride pada gigi kita adalah melindungi gigi dari asam di dalam mulut. Asam ini
bisa disebabkan oleh makanan, ataupun dari bakteri yang berkembangbiak di
mulut. Sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi kita juga dapat diurai
bakteri menjadi asam. Hal ini akan menambah cepat rusaknya gigi. Fluoride akan
10

membuat enamel gigi menjadi lebih kuat dan memberikan melindungi dari
sengatan asam.

C.6. Cara Menyikat Gigi


Berikut ini ada cara yang penting untuk kita ketahui dalam menyikat gigi
agar mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadikan gigi putih bersih dan
meningkatkan percaya diri :
1. Penggunaan Pasta
Pertama kali sebelum menyikat gigi adalah meletakkan pasta gigi di atas
sikat. Gunakan pasta secukupnya saja. Untuk orang dewasa anda bias
mengeluarkan pasta sepanjang sikat gigi, sedangkan untuk anak kecil, ambil
sebesar biji jagung saja agar tidak terlalu berlebihan
2. Meratakan pasta
Masukkan sikat gigi bersama pasta gigi. Agar pasta tidak menempel di
satu bagian saja, cobalah ratakan terlebih dahulu di bagian gigi sebelah kanan
dan juga di sebelah kiri. Gosok perlahah-lahan agar pasta menempel di seluruh
permukaan gigi.
3. Gerakan menggosok
Setelah pasta rata berada di seluruh gigi sekarang saatnya untuk
menyikat gigi yang tepat. Pertama bagian belakang gigi atau gigi graham bagian
sampingnya, anda gosok secara vertical (naik-turun) dengan memiringkan sikat
gigi 45 derajat.

Gambar 2.1. Gerakan Menyikat Gigi Yang Benar


Untuk gigi tepi bagian atas anda gunakan gerakan satu arah saja, arah
menurun. Dengan mengarahkan sikat gigi miring 45 derajat bagian tepi sikat gigi
11

yang akan memberisihkan area graham atas. Lakukan juga untuk gigi tepi bagian
bawah. Anda gunakan gerakan satu arah saja, arah keatas. Dengan
mengarahkan sikat gigi miring 45 derajat bagian tepi sikat gigi ini yang akan
membersihkan area graham bawah tersebut. Ini juga anda lakukan pada bagian
gigi sebelahnya. Jika di atas tadi adalah bagian kanan, maka anda lakukan juga
pada bagian kirinya serta lakukan bagian gigi depan. Lakukan dalam tempo yang
santai saja, jangan terburu- buru dan jangan terlalu keras menekan sikat ke gigi
agar tidak melukai gusi atau mengikis detin gigi.
4. Gosok keseluruhan
Setelah menyikat gigi secara keseluruhan, bagian kanan, bagian depan
dan bagian kiri selanjutnya adalah bagian atas gigi atau permukaan gigi dan
bagian belakang gigi. Bagian atas atau permukaan gigi adalah gigi graham atas
dan gigi graham bawah. Untuk bagian belakang gigi adalah gigi depan atas dan
gigi depan bawah. Ini berfungsi untuk membersihkan gigi dari sisa- sisa makanan
yang menyangkut di atas gigi graham dan mencegah plak di belakang gigi. Untuk
menggosok bagian ini, anda cukup menggerakkan maju dan mundur saja sampai
di perkirakan waktu yang cukup.
5. Gosok langi-langit dan lidah
Gosok pada bagian langit-langit mulut anda agar dapat di bersihkan
secara menyeluruh. Gosok secara perlahan dan jangan terlalu keras atau
menekan terlalu kuat karena dapat melukai kulit langit-langit. Terakhir, jangan
lupa untuk menggosok lidah. Pada bagian permukan lidah ini banyak sisa-sisa
makanan yang menempel. Gosok secara perlahan hingga sampai ke pangkal
lidah. Jangan dipaksa sampai terasa ingin muntah. Setelah lidah di gosok akan
terlihat lebih bersih dan segar.
6. Bersihkan semua busa
Setelah selesai menggosok seluruh bagian gigi. Ambil air untuk
berkumur. Bersihkan semua busa yang ada di dalam mulut dengan berkumur
beberapa kali.
9. Gunakan cermin
Gunakan cermin untuk memudahkan melihat bagian-bagian gigi sehingga
bisa memperhatikan yang digosok. Ketika menggunakan floss, cermin akan
memudahkan menemukan plak yang melekat pada gigi sehingga bisa
membersihkan lebih maksimal. (Ayu, 2013).
12

C.7. Tehnik Menyikat Gigi yang Baik dan Benar


Menyikat gigi harus sistematis supaya tidak ada gigi yang terlewat, yaitu
mulai dari posterior ke anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi lainnya.
Teknik penyikatan gigi yang baik dan benar dan sering dilakukan anak SD.
adalah dengan teknik kombinasi.
Teknik ini menggabungkan teknik menyikat gigi horizontal (kiri- kanan),
vertical (atas-bawah), dan sirkular (memutar). Setelah itu dilakukan penyikatan
pada lidah diseluruh permukaanya, terutama bagian atas lidah. Gerakan pada
lidah tidak ditemukan, namun umumnya adalah dari pangkal belakang lidah
sampai ujung (Hongini dkk, 2015).

D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep peneilitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
(Notoadmodjo, 2005).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah audiovisual
sedangkan yang menjadi variabel dependen Keterampilan Menyikat gigi pada
anak kelas III SD.
a. Variabel Independen (bebas ) yaitu variabel yang sifatnya mempengaruhi.
b. Variabel Dependen (terikat) yaitu variabel yang sifatnya dipengaruhi.

Penyuluhan dengan
Metode Audiovisual Keterampilan Menyikat Gigi

Variabel Independen Variabel Dependen

E. Definisi Operasional
1. Penyuluhan metode audiovisual adalah cara penyampaian informasi
yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar) dengan
materi menyikat gigi yang baik dan benar .
2. Keterampilan menyikat gigi adalah suatu keahlian indivudu dalam
menyikat gigi dengan tepat untuk menjaga kesehatan gigi melalui proses
latihan menyikat gigi yang kontinyu.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran penyuluhan dengan metode audiovisual
terhadap keterampilan menyikat gigi pada siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


B.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro
Kecamatan Lubuk Pakam.
B.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April
2020.

C. Populasi dan Sampel


C.1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas III
SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.sebanyak 30 orang.

C.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012). Menurut Arikunto (2010), apabila subjek yang diteliti kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi yang digunakan yaitu sebanyak 30 orang.

D. Jenis Pengumpulan Data


D.1 Data Primer
Data diambil secara langsung dari siswa-siswi untuk mengetahui
keterampilan menyikat gigi digunakan daftar tilik (check list) yang terdiri dari 10
aitem. Penilaian pada lembar cheek list sebagai berikut:

13
14

1. Untuk jawaban yang benar diberikan nilai 1 (satu)


2. Untuk jawaban yang salah diberikan nilai 0 (nol)
Untuk memperoleh kriteria keterampilan digunakan rumus sebagai berikut:
jumlah nilai yang benar
Rumus =
kriteria penilaian

10
=
2

Kriteria keterampilan yang digunakan adalah :


- Terampil = 6 -10
- Tidak terampil = 0 - 5

D.2 Data Sekunder


Data diperoleh dari biodata yang meliputi nama, umur, jenis kelamin pada
siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.

E. Prosedur Penelitian
E.1. Persiapan
1. Melakukan perizinan kepada kepala sekolah SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.
2. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian
3. Pemberitahuan kepada responden
4. Mempersiapkan alat dan bahan
Alat dan Bahan
a. Alat
1) Laptop
2) Sikat gigi
3) Gelas kumur
4) Daftar tilik (check list)
b. Bahan
1) Pasta gigi
2) Handuk
E.2. Pelaksanaan
15

1. Sebelum diberikan penyuluhan dengan metode audiovisual siswa/I


diberikan sikat gigi dan pasta gigi, kemudian diinstruksikan untuk
melakukan gerakan menyikat gigi seperti biasa yang mereka lakukan.
2. Dilakukan penyuluhan dengan materi menyikat gigi yang baik dan benar
selama 20 menit.
3. Setelah mendengarkan penyuluhan, siswa/i diinstruksikan untuk
melakukan gerakan menyikat gigi dengan yang sudah diberikan
penyuluhan.

F. Pengolahan dan Analisa Data


F.1. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Editing (pemeriksaan data)
Editing yaitu semua data yang terkumpul diperiksa kelengkapannya dan 10
aitem melalui cheek list terisi lengkap.
2. Coding (pemberian kode)
Coding yaitu usaha mengklarifikasikan jawaban menurut macam-macam
aitem dengan cara menandai masing-masing jawaban kode tertentu berupa
angka.
3. Tabulating (penyusunan data)
Tabulasi yaitu memasukkan data penelitain kedalam tabel untuk
mempermudah analisa serta pengambilan kesimpulan.

F.2. Analisa Data


Analisa data dilakukan dengan cara manual menggunakan tabel distribusi
frekuensi untuk memberikan informasi tentang gambaran penyuluhan metode
audiovisual terhadap keterampilan menyikat gigi pada siswa kelas III SDN
101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah hasil penelitian yang dilakukan pada 30
Siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam.
Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan subjektif dengan cheek list
keterampilan menyikat gigi siswa. Setelah seluruh data terkumpul, dibuatlah
analisis data dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dan dilakukan
pengolahan data.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik dan
Benar Sebelum Penyuluhan Dengan Metode Audiovisual

Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar n


Siswa menyikat gigi bagian depan dengan gerakan atas bawah 30
Siswa menyikat gigi bagian luar belakang dengan gerakan memutar 2
dengan posisi kepala sikat gigi 45 derajat
Siswa menyikat gigi bagian dalam menghadap langit-langit dengan 7
gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi
Siswa menyikat gigi bagian dalam gigi menghadap lidah dengan 20
gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi
Siswa menyikat sela-sela gigi dengan menggunakan ujung bulu sikat 0
gigi dengan tekanan ringan
Siswa menyikat gigi bagian pengunyahan dengan gerakan maju 30
mundur
Siswa menyikat gigi dengan tekanan lembut 15
Siswa menyikat lidah dari belakang ke depan 9
Siswa menyikat gigi selama 2-3 menit 0
Siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah menyikat gigi 30
Dari tabel 4.2 Sebelum penyuluhan dengan metode audiovisual
ditemukan dari 30 siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan
Lubuk Pakam keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar dari siswa/i kelas
III tersebut sebanyak 30 siswa memiliki keterampilan menyikat gigi yang baik
dan benar bagian depan dengan gerakan atas bawah, sebanyak 30 siswa
menyikat gigi bagian penguyahan dengan gerakan maju mundur, dan sebanyak
30 siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah menyikat gigi.

16
17

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik dan
Benar Sesudah Penyuluhan Dengan Metode Audiovisual

Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar n


Siswa menyikat gigi bagian depan dengan gerakan atas bawah 30
Siswa menyikat gigi bagian luar belakang dengan gerakan 23
memutar dengan posisi kepala sikat gigi 45 derajat
Siswa menyikat gigi bagian dalam menghadap langit-langit 21
dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi
Siswa menyikat gigi bagian dalam gigi menghadap lidah dengan 26
gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi
Siswa menyikat sela-sela gigi dengan menggunakan ujung bulu 26
sikat gigi dengan tekanan ringan
Siswa menyikat gigi bagian pengunyahan dengan gerakan maju 30
mundur
Siswa menyikat gigi dengan tekanan lembut 28
Siswa menyikat lidah dari belakang ke depan 18
Siswa menyikat gigi selama 2-3 menit 22
Siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah menyikat gigi 30

Dari tabel 4.3 sesudah penyuluhan dengan metode audiovisual


ditemukan dari 30 siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kecamatan
Lubuk Pakam jumlah keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar dari siswa/i
kelas III tersebut sebanyak 30 siswa memiliki keterampilan menyikat gigi yang
baik dan benar bagian depan dengan gerakan atas bawah, sebanyak 30 siswa
menyikat gigi bagian penguyahan dengan gerakan maju mundur, dan sebanyak
30 siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah menyikat gigi dan ada
perubahan pada keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar pada bagian
luar belakang, pada keterampilan menyikat gigi bagian langit-langit mulut, pada
keterampilan menyikat gigi bagian dalam menghadap lidah, pada keterampilan
menyikat sela-sela gigi, pada keterampilan menyikat dengan tekanan lembut,
menyikat lidah, dan keterampilan durasi menyikat gigi selama 2-3 menit.

B. Pembahasan
Pada tabel 4.1 Tingkat keterampilan menyikat gigi sebelum diberi
penyuluhan dengan metode audiovisual yaitu sebanyak 30 siswa memiliki
18

keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar bagian depan dengan gerakan
atas bawah, sebanyak 30 siswa menyikat gigi bagian penguyahan dengan
gerakan maju mundur, dan sebanyak 30 siswa berkumur-kumur hingga bersih
setelah menyikat gigi. Dalam hal ini kurangnya pengetahuan siswa/i dalam
keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar pada bagian luar gigi belakang,
sela-sela gigi dan waktu lamanya pada saat menyikat gigi. Menyikat gigi adalah
membersihkan gigi dari kotoran/sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi
dan pasta gigi . Menyikat gigi suatu kegiatan rutinitas yang penting dalam
menjaga dan memelihara kesehatan gigi setiap hari (Ramadhan, 2014).
Pada tabel 4.2 Keterampilan menyikat gigi sesudah diberikan penyuluhan
dengan metode audiovisual yaitu sebanyak 30 siswa memiliki keterampilan
menyikat gigi yang baik dan benar bagian depan dengan gerakan atas bawah,
sebanyak 30 siswa menyikat gigi bagian penguyahan dengan gerakan maju
mundur, dan sebanyak 30 siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah menyikat
gigi dan ada perubahan pada keterampilan menyikat gigi yang baik dan benar
pada bagian luar belakang, pada keterampilan menyikat gigi bagian langit-langit
mulut, keterampilan menyikat gigi bagian dalam menghadap lidah, pada
keterampilan menyikat sela-sela gigi, keterampilan menyikat dengan tekanan
lembut, menyikat lidah, dan keterampilan durasi menyikat gigi selama 2-3 menit.
Adanya perubahan keterampilan siswa yang meningkat karena media
audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, media yang dalam penggunaannya
menyentuh baik indera penglihatan maupun pendengaran sekaligus (Rusman,
2013).
Media audiovisual termasuk dalam media pendidikan elektronik yang
mempunyai kelebihan seperti mengikut sertakan banyak panca indera sehingga
lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak,
bertatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar, dan
sebagai alat diskusi dan dapat diulang- ulang. Media video yang digunakan juga
bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model-model pembelajaran, dan
setiap ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Secara kognitif dengan melihat
video dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar sebelum
ataupun sesudah membaca sebuah materi ajar. Pada ranah afektif, video dapat
memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari
19

pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan


dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja, video pembela-jaran yang
merekam kegiatan motorik/ gerak dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut (Hardianti, 2017).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai gambaran penyuluhan dengan metode
audiovisual tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa/i SDN
101898 Jalan Diponegoro Kecamatan Lubuk Pakam,dapat disimpulkan bahwa:
1. Keterampilan menyikat gigi siswa/i sebelum penyuluhan dengan metode
audiovisual lebih banyak yang tidak terampil sebanyak 23 orang.
2. Sesudah dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media audiovisual
keterampilan menyikat gigi siswa/I lebih banyak yang terampil 24 orang
dari sebelum penyuluhan 7 orang siswa/i, dikarenakan siswa/i lebih
mudah memahami dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan
benar melalui media audiovisual yang di tampilkan.

B. Saran
1. Diharapkan kepada siswa/i agar menyikat gigi yang baik dan benar
sesuai dengan anjuran.
2. Pihak sekolah agar melakukan kerja sama yang baik dengan pihak
puskesmas terdekat untuk melakukan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi yang optimal.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sekar Arum. 2011. Hubungan Pola Pemberian Makanan Dan Kebersihan
Mulut Dengan Indeks Keparahan Karies Anak PAUD Yang Positif Karies.
Skripsi Universitas Airlangga. Tidak di publikasikan.

Dinda Julianti, 2019. Gambaran penyuluhan Metode Demonstrasi terhadap


Pengetahuan Teknik Menyikat Gigi pada Siswa/i Kelas V SD Negeri 065011
Medan, diakses dari http://repo.poltekkes-medan.ac.id/ Pada tanggal 22
Januari 2020, Jam 15.00 WIB

Hardianti,2017. Pengaruh Penyuluhan melalui metode simumasi dan audiovisual


terhadap tingkat keterampilan menyikat gigi pada Murid SD Cambaya IV
Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id Pada tanggal 20 Januari
2020, Jam 19.20 WIB

Hikmawati, I. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Hongini, Siti Yundali dan Mac Aditiawarman, 2015. Kesehatan Gigi dan Mulut.
Pustaka Reka Cipta. Bandung.

Iqbal Fahri. 2010. Memahami Urgensi Keterampilan Belajar dalam pendidika0


n[online] Vol 4 (12), 110 halaman. Diaksesdari
http://www.scribd.com/doc/35820391/ Memahami-Urgensi-Keterampilan
Belajar-Dalam-Pendidikan.pada tanggal 30 Januari 2014, Jam 19.15 WIB

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Rahmadhan AG, 2010 Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune

Rai Dwi Hastarita. 2012. Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling untuk
Mengembangkan Keterampilan Belajar. Bandung: UPI.

Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar, 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan


Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta: Laporan Nasional.

Sandy dkk, 2016. Pengaruh Pelatihan Menyikat gigi Dengan Pendekatan


Program Pembelajaran Individual (PPI) Terhadap Peningkatan Status
Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Anak Disabilitas Intelektual Sedang.
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 2 (2).
Situmorang N. 2008. Status dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Murid Sekolah di 8 Kecamatan di Kota Medan. Dentika Dent J.

Sumantri, Mulyani, dan Permana Johar. 1999. Strategi Belajar Mengajar.


Jakarta : Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti, Depdikbud.

Syafrudin. Promosi Kesehatan. Jakarta: CV Trans Info Medika. 2009.

21
Tukiran Taniredjo , dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta.

Tulangow dkk, 2015. Gambaran Status Karies pada Anak Berkebutuhan Khusus
di SLB YPAC Manado. Jurnal e-Gigi 3 (2)

22
Cheek List

Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar

Kode Responden :
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :

No. Keterampilan Siswa Menyikat Gigi Yang Baik YA TIDAK


dan Benar
1. Siswa menyikat gigi bagian depan dengan gerakan
atas bawah
2. Siswa menyikat gigi bagian luar belakang dengan
gerakan memutar dengan posisi kepala sikat gigi
45 derajat
3. Siswa menyikat gigi bagian dalam menghadap
langit-langit dengan gerakan menarik dari gusi
kearah mahkota gigi
4. Siswa menyikat gigi bagian dalam gigi menghadap
lidah dengan gerakan menarik dari gusi kearah
mahkota gigi
5. Siswa menyikat sela-sela gigi dengan
menggunakan ujung bulu sikat gigi dengan
tekanan ringan
6. Siswa menyikat gigi bagian pengunyahan dengan
gerakan maju mundur
7. Siswa menyikat gigi dengan tekanan lembut
8. Siswa menyikat lidah dari belakang ke depan
9. Siswa menyikat gigi selama 2-3 menit
10. Siswa berkumur-kumur hingga bersih setelah
menyikat gigi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Cara menyikat gigi yang baik dan benar


Pokok Bahasan : Cara menyikat gigi yang baik dan benar
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian menggosok gigi
b. Tujuan menggosok gigi
c. Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
d. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
e. Akibat tidak menyikat gigi dengan baik dan benar
f. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
Sasaran : Siswa/i kelas III SDN 101898 Jalan Diponegoro Kec.
Lubuk Pakam
Tanggal : Maret 2020
Waktu : 30 Menit
Tempat : SDN 101898 Jalan Diponegoro Kec. Lubuk Pakam

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa/i SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kec. Lubuk Pakam mengerti cara menyikat gigi yang baik dan
benar .
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan kelas III SDN 101898 Jalan
Diponegoro Kec. Lubuk Pakam dapat menjelaskan :
a. Pengertian menggosok gigi
b. Tujuan menggosok gigi
c. Manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
d. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
e. Akibat tidak menyikat gigi dengan baik dan benar
f. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
B. Metode : Audiovisual
C. Media/Alat Peraga : Video
D. Materi
1. Menjelaskan pengertian menggosok gigi
2. Menjelaskan tujuan menggosok gigi
3. Menjelaskan manfaat menyikat gigi yang baik dan benar
4. Menjelaskan caa menyikat gigi yang baik dan benar
5. Menjelaskan akibat tidak mengosok gigi
6. Menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok gigi

E. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Tahap Tahap Tahap Media Waktu
Kegiatan Penyuluhan Sasaran Penyuluhan
Pendahuluan - Memberikan salam Menjawab 5
- Perkenalan diri Salam menit
- Apreserpsi Mendengarkan
- Motivasi Dan menjawab
- Menjelaskan tujuan pertanyaan
penyuluhan
Penyajian Penyampaian Mendengarkan Audiovisual Video 20
materi tentang materi yang menit
- Pengertian disampaikan
menggosok gigi
- Tujuan menggosok
gigi
- Manfaat menyikat
gigi yang baik dan
benar
- Cara menyikat gigi
yang baik dan benar
- Akibat tidak Bertanya
menyikat gigi tentang materi
dengan baik dan yang belum
benar dimengerti
- Waktu yang tepat
menggosok gigi
- Memberikan
kesempatan kepada
anak untuk bertanya
bila ada yang belum
dimengerti
Penutup - Menyimpulkan 5
materi menit
- Menyampaikan
harapan
- Ucapkan terima
kasih
G. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian menggosok gigi
2. Apa tujuan menggosok gigi
3. Sebutkan manfaat menggosok gigi
4. Bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
5. Kapan waktu yang tepat menggosok gigi
6. Apa akibat tidak menyikat gigi dengan baik dan benar

MATERI PENYULUHAN
MENYIKAT GIGI

A.    Pengertian menyikat gigi


Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita
menggosok gigi.

B.     Tujuan menyikat gigi


               1.        Gigi tampak bersih dan putih
               2.        Mengurangi bau mulut
               3.        Mencegah sakit gigi ( misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)

C.    Akibat bila tidak menyikat gigi


               1.        Gigi menjadi kuning kecoklatan
               2.        Bau mulut bertambah
               3.        Sakit gigi

D.    Waktu yang tepat untuk menyikat gigi


1. Minimal kita menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan
dan kedua menjelang tidur
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang
tidur
3. Apabila kita tidak mampu menyikat gigi setelah makan, dianjurkan untuk
kumur-kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan
yang masih menempel di gigi.
E.     Cara Menyikat gigi Yang Benar
1. Sikat gigi bagian depan dengan gerakan atas dan bawah.
2. Gerakan sikat dengan lembut . Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas
dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri
dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit
diputar sebanyak 10-20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas
terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan
tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
4. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan
tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat
membersihkan cela-cela gigi. Rubah posisi sikat sesering mungkin.
5. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit
dengan menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah
kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan dapat anda bersihkan
dengan cara memegang sikat gigi secara vertical menghadap ke depan. Lalu
gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi.
Lakukan pada rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang
bawah.
6. Sikat lidah dengan gerakan menarik dari belakang ke depan, agar tidak ada
sisa makanan yang menempel pada lidah,agar nafas terasa segar.
7. Durasi menyikat gigi minimal 2-3 menit. Dan berkumur-kumur hingga
bersihsetelah menyikat gigi.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering
sehingga dapat mengering setelah dipakai.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat
gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang
lain meski sikat sudah dibersihkan.
MASTER TABEL
KETERAMPILAN SISWA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR SEBELUM PENYULUHAN DENGAN METODE AUDIO VISUAL

No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah kategori


Responden ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
1 001 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
2 002 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
3 003 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
4 004 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4 Tidak terampil
5 005 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
6 006 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6 Terampil
7 007 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
8 008 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
9 009 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 4 Tidak terampil
10 010 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
11 011 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
12 012 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
13 013 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 4 Tidak terampil
14 014 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 ter ampil
15 015 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
16 016 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
17 017 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
18 018 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 Terampil
19 019 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
20 020 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 Terampil
21 021 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 3 Tidak terampil
22 022 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 Terampil
23 023 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 7 Terampil
24 024 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
25 025 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
26 026 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
27 027 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
28 028 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6 Terampil
29 029 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 Tidak terampil
30 030 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
JUMLAH 30 0 2 28 7 23 20 10 0 30 30 0 15 15 9 21 0 30 29 1
MASTER TABEL
KETERAMPILAN SISWA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR SESUDAH PENYULUHAN DENGAN METODE AUDIO VISUAL

No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlah kategori


Responden ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
1 001 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 terampil
2 002 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 terampil
3 003 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 8 terampil
4 004 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
5 005 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
6 006 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
7 007 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 9 terampil
8 008 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 8 terampil
9 009 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 terampil
10 010 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
11 011 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 8 terampil
12 012 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 terampil
13 013 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5 Tidak terampil
14 014 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
15 015 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
16 016 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Tidak terampil
17 017 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 8 terampil
18 018 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
19 019 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Tidak terampil
20 020 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
21 021 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
22 022 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
23 023 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
24 024 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5 Tidak terampil
25 025 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Tidak terampil
26 026 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
27 027 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 8 terampil
28 028 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
29 029 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
30 030 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 terampil
JUMLAH 30 0 23 7 21 9 26 4 26 4 30 0 28 2 18 12 22 8 30 0

Anda mungkin juga menyukai