Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA MERUPAKAN LANDASAN

KETAHANAN NASIONAL

OLEH,

EFTI PRILIA HAMRIN


859752368

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBBJ – UT KENDARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Ketahanan Nasional terbentuknya Negara Indonesia dilatar belangi oleh para pejuang
seluruh bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa Indonesia menjadi incaran banyak Negara
atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang sangat besar dilihat dari wilayahnya yang
luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari
luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu dan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan
Negara Indonesia. Sejak Negara Indonesia merdeka, Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan rakyat Indonesia.
Tetapi selama ini bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaaan dan
kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah pemerintahan. Kekuatan bangsa dalam
menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap landasan
baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional
Negara Indonesia.
Setiap bangsa mempunyai cita-cita, karena cita-cia berfungsi sebagai penentu untuk
mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah dicantumkan dalam Pembukan UUD 1945,
dalam usaha mencapainya banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman oleh
karena itu perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi masalah
tersebut dikenal dengan istilah Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional perlu dibina
terus menerus dan dikembangkan agar kelangsungan hidup bangsa tersebut dapat dijamin.
Dalam sejarah perjuangan bangsa, Ketahanan bangsa Indonesia telah teruji, bangsa
Indonesia mampu mengusir penjajahan Jepang, Belanda, mengahadapi sparatis RMS, PRRI,
Permesta, DI TII, PKI, GAM, Papua Merdeka. NKRI tetap tegak berdiri karena memiliki
daya tahan dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG).
Bangsa Indonesia mengahadapi permasalahan KKN, Krisis moneter, kemisikinan,
pengangguran, konflik SARA, pelanggaran HAM, SDM yang rendah, globalisasi, namun
hanya dengan ketahanan bangsa saja kelangsungan hidup bisa terjamin.
Indonesia harus mampu mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan
pemerintahan dari ancaman-ancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa
memperkuat ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional
dapat terbentuk jika seluruh elemen rakyat Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan kerja sama antara
pemerintah dan rakyat dalam memebentuk ketahanan nasional akan memperkuat ketahanan
Negara Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kekuatan nasional terus dikaji oleh beberapa ahli. Morgenthau dalam bukunya
“Politics Among Nations: The Struggle for power and Peace” mengemukakan bahwa
menurutnya ada dua faktor yang memberikan kekuatan bagi suatu negara, yakni faktor-faktor
yang relatif stabil (stablefactors), terdiri atas geografi dan sumber daya alam dan faktor-
faktor yang relatif berubah (dinamic factors), terdiri atas kemampuan atas industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintah.
Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya,gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya akan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu memiliki
ketahanan nasional. Di indonesia, istilah ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lembaga
Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) sekitar tahun 1960-an. Seorang ahli
GPH S. Suryomataraman mengutarakan beberapa rupa ketahanan nasional, yakni:
1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi.
3. Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan
Tiga rupa ketahanan nasional ini kemudian berkembang dan dirumuskan dalam
dokumen kenegaraan, antara lain dalam naskah Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Rumusan ketahanan nasional pada GBHN tahun 1998, yakni:
1. Ketahanan mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa
secara utuh menyeluruh. Pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan
ketahanan nasional yang memungkinkannya menuju pada tujuan yang ingin di capai dan
dapat secara efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang
timbul baik dari luar maupun dari dalam.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap
aspek kehidupan bangsa dan negara. Intinya, ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan
bangsa dan negara. Ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan
nasional, sedangkan pembangunan nasional yang sukses akan meningkatan ketahanan
nasional.
3. Ketahanan nasional di dasari oleh Asta Gatra yang mencakup aspek material dan
sosial,antara lain ketahanan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya.
Ketahanan ideologi berlandaskan pancasila. Ideologi pancasila memiliki kemampuan
untuk memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi
ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan seperangkat prinsip dasar yang
sistematik dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai pancasila mengutamakan persatuan
dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan individu dan golongan. Nilai-nilai pancasila turut mengajarkan cinta tanah air
dan mengembangkan rasa bangga sebagai indonesia.
Ketahanan nasional di selenggarakan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Pendekatan kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan
ketahanan dalam bentuk kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan menyumbangkan
nilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran yang adil dan merata dari sisi jasmani maupun
rohani.
Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu yang mencakup
masalah:
1. Pertahanan terhadap invasi dari luar.
2. Pemeliharaan keamanan dalam negeri.
3. Akibat perang dingin (subversi, infiltrasi, sabotase, dan spionase).
4. Perwujudan dan pemeliharaan kestabilan keamanan wilayah.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya,gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu
memiliki ketahanan nasional.

B. Landasan Ketahanan Nasional Indonesia


1. Landasan Ideal :
Pancasila
Nilai-nilai Pancasila telah teruji dandiyakini kebenarannya sebagai pemersatu
bangsa dalam membangundan menata kehidupan berbangsa serta bernegara yang
lebih baik danberdaya saing.
2. Landasan Konstitusional :
UUD 1945
Berkaitan dengan segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan/ undang-
undang dasar suatu negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
(UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan
landasan serta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan
negara. Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan Pasal-
pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat
diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan
warga negara. UUD 1945 mereaksikan sikap bangsa Indonesia yang menentang
segala bentuk penjajahan.
3. Landasan Visional :
Wawasan Nusantara
Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sebagai satu
kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia di mana
wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan Nusantara beserta segenap
isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana untuk membangun dan menata
dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dalam dinamika lingkungan
strategis.
4. Landasan Konsepsional :
Ketahanan Nasional
Berkaitan dengan segala ketentuan yang mengatur tentang struktur dari sistem
pemerintahan suatu negara, Indonesia = UUD 1945, UU Pokok lainnya (ex: UU
Pokok Kejaksaan, UU Pokok Kepegawaian, dll)
5. Landasan Operasional :
Dokumen Rencana Pembangunan (RPJMN/RPJMD)
Merupakan suatu konsep dasar tujuan pengelolaan secara menyeluruh dari
kehidupan nasional suatu Negara, Indonesia = GBHN.

C. Ancaman terhadap Ketahanan Nasional Indonesia


Dalam menghadapi masalah ketahanan nasional suatu negara, permasalahan
ketahanan nasional yang dihadapi Indonesia, berdasarkan sumbernya, ancaman tersebut
dibedakan menjadi :
1. Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal
dari luar negeri.
2. Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang berasal
dari dalam negeri.
Berdasarkan bentuk ancamannya terbagi atas dua :
1. Ancaman fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan
nasional suatu negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik, seperti serangan
senjata, penghilangan nyawa manusia, perusakan fasilitas, terorisme, konflik
berdarah, dan lain-lain baik berasal dari dalam maupun luar negeri.
2. Ancaman ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negera yang dilakukan dalam tataran pemikiran, seperti
perang ideologi, arus globalisasi, kepentingan politik, dan lain-lain baik berasal dari
dalam maupun dalam negeri.

D. Aspek-Aspek Ketahanan Nasional


Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin
dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 2 aspek yaitu:
1. Aspek alamiah
a. Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua
benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan
Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan.Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.

Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka


karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-
istiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan
adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan
bangsa.Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis.
Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan
posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
b. Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka
bumi tidak tersebar secara merata.Dalam artian bahwa kekayaan alam antara
daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat
termanfaatkan secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam
tersebut sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya
saing.
c. Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara.Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan
sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu
memang ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi
modal dasar pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu,
sehingga dapat mendukung kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung
pembangunan.
2. Aspek Sosial
a. Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
b. Politik
Ketahanan aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan
aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
c. Ekonomi
Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal
33 lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan
peraturan perundang-undangan.Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang
produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan
dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
d. Sosial Budaya
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua
mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan
yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan
yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan
wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang datang dari
lingkungan.Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan
pola hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek
budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang
bersangkutan.
e. Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan
angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama
pemerintah dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai
keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya.Hal itu
dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh
potensi dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional
secara terintegrasi dan terkoordinasi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya,gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu
memiliki ketahanan nasional.
Salah satu landasan Ketahanan nasional adalah ideologi yang berlandaskan
pancasila. Ideologi pancasila memiliki kemampuan untuk memelihara persatuan dan
kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan seperangkat prinsip dasar yang
sistematik dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun
sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai pancasila mengutamakan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan individu dan golongan. Nilai-nilai pancasila turut
mengajarkan cinta tanah air dan mengembangkan rasa bangga sebagai indonesia.

B. Saran
Dari hasil pembahasan yang telah saya bahas, saya memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa kesatuan
terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan menjaga
nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang menjaga
ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini dengan berlandaskan
pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Ms Noor. (2014). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darji, Darmodiharjo, dkk. (1978). Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional

Erwin dan Muhammad. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.


Bandung: PT. Refdika Aditama

Kaelan (2002). Filsafat Pancasila: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta:


Paradigma.

Kusuma, R,M,A.B. (2004). Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: Badan


Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Lubis dan Maulana Arafat. (2018). Pembelajaran PPKn. Yogyakarta: Samudera Biru

Rukiyati, dkk. (2008). Pendidikan Pancasila: Buku Pegangan Kuliah. Yogyakarta: UNY
Press

Anda mungkin juga menyukai