Anda di halaman 1dari 8

METODE ESTIMASI

POPULASI
Studi Kasus Populasi Buaya dengan
Night Count Transect

Ir. Drs. ASRIZAL PAIMAN, M,Si., IPM

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
STUDI KASUS ESTIMASI POPULASI
◦ Wilayah dataran rendah bagian Selatan Taman Nasional Lorentz sudah lama
menjadi habitat bagi dua jenis buaya yang dilindungi yaitu Buaya Muara
(Crocodylus porosus) dan Buaya Air Tawar Irian (C. novaeguineae).
◦ Pemanfaatan kedua jenis buaya tersebut oleh masyarakat lokal telah
dilakukan secara turun temurun dengan motivasi untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani hingga terkadang sebagai sumber pendapatan alternatif
dengan pemanfaatan kulitnya.
◦ Mengingat semakin berkembangnya ancaman dan tekanan terhadap
populasi dan habitat buaya, maka Balai Taman Nasional Lorentz secara rutin
melaksanakan kegiatan monitoring habitat dan populasi buaya.
◦ Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan di wilayah dataran rendah bagian
Selatan yang merupakan wilayah kerja dari Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah I Timika.
◦ Pada tahun 2017 ini, kegiatan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari pada
pertengahan bulan Juli oleh Tim Survei dilakukan dengan menggunakan
perahu motor pada trayek pengamatan sebelumnya, yaitu Sungai Otakwa
Distrik Mimika Timur Jauh Kabupaten Mimika Provinsi Papua.
◦ Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan metode penentuan populasi buaya
dengan cara Hitung Malam (night count) berdasarkan Messel et al. (1981)
yang dilakukan secara berulang.
◦ Dalam pelaksanaanya, tim yang terdiri dari pengemudi, pencatat, navigator
dan pengamat menggunakan perahu motor dan spotlight untuk
mendapatkan sorotan/pantulan mata buaya disepanjang trayek
pengamatan.
◦ Sedangkan untuk siang hari, survey diawali dengan orientasi lapangan untuk
membuat transek dengan panjang tergantung pada panjang sungai dan
kondisi habitat.
◦ Untuk menentukan jalur transek dilakukan dengan menginput titik koordinat
awal dan akhir pada GPS. Data yang diperoleh kemudian diolah secara
tabulasi.
◦ Karena buaya merupakan satwa yang cenderung menyukai area-area ditepi
perairan, maka karakteristik habitat bersifat garis lurus, dan bukan habitat
yang bersifat luasan sehingga dalam nilai kerapatan/densitas akan diberikan
satuan panjang km, bukan luasan km2.
◦ Berdasarkan hasil kegiatan tersebut diatas Rata-rata jumlah buaya yang
ditemukan di jalur pengamatan dengan panjang 43,52 km secara visual
adalah 38 ekor/pengamatan, dengan kerapatan/densitas populasi sebanyak
0,87 ekor/km. Terjadi penurunan jumlah populasi sebesar 19,15 % selama kurun
waktu 2 (dua) tahun.
◦ Kegiatan serupa yang dilaksanakan pada tahun 2015 pada lokasi dan
panjang jalur pengamatan yang sama memperoleh hasil 47 ekor, atau
dengan dengan kerapatan/densitas populasi sebanyak 1,08 ekor/km.
◦ Penurunan jumlah rata-rata populasi buaya lebih didasarkan pada cuaca di
Laut Arafura yang cenderung hujan hingga badai selama pengamatan
dilaksanakan. Hal tersebut kemudian berkorelasi dengan waktu pasang surut
air laut yang menjadi sulit diprediksi.
◦ Penurunan jumlah rata-rata populasi buaya juga didasarkan pada
kecenderungan aktifitas masyarakat yang tinggi di sungai Otakwa selama
dilaksanakannya kegiatan, terutama pada siang hari hingga menjelang
tengah malam. Kondisi lingkungan terbaik dengan jumlah buaya yang
ditemukan paling banyak adalah pada malam hari dengan cuaca cerah
dan dalam konsisi air surut terendah (01.00 - 02.30 WIT)
◦ Dibeberapa habitat dengan kompleksitas vegetasi yang didominasi semak
belukar, Pandanus sp., Nypah sp., Rhizopora sp., dan Sonneratia sp.
◦ Ketersediaan pakan buaya yang cukup melimpah seperti ikan Sembilang,
Bolanak, Pari, Mata bulan dan udang serta kondisi vegetasi yang rapat dan
akses yang sulit/jarang dijangkau oleh masyarkat di beberapa tempat
menjadi habitat yang relatif baik dan representatif. Spot-spot tersebut tersebar
dibeberapa lokasi di sepanjang Sungai Otakwa bagian Utara.

◦ Sumber Info : Hasil Survey Lapangan Seksi Pengelolaan Taman Nasional


Lorentz.
TUGAS MANDIRI
◦ Soal.1. Unsur-unsur penelitian apakah yg belum terpenuhi pada contoh kasus
di atas?
◦ Soal 2. Untuk survai apa sajakah metode diatas dapat dilakukan?
◦ Soal 3. Carilah bagaimana metode pengolahan data metode Messel et al
1981.

Tugas dibuat dengan tulisan tangan yang bagus menggunakan kertas ukuran
quarto, ATAU diketik dengan mesin ketik TIDAK DENGAN KOMPUTER.
Tugas dikumpul minggu depan (taruh di meja ruangan Pak Asrizal Paiman)

Anda mungkin juga menyukai