Anda di halaman 1dari 12

SYSTEMIC LUPUS

ERYTHEMATOSUS
(SLE)

Kelompok 3 E
Ranti Pebri Angraini (170500109)
Sain Abrari Awi (170500094)
Sukma Elenia (170500100)
DEFENISI
Menurut perhimpunan reumatologi
Indonesia Lupus eritematosus sistemik
(systemic lupus erythematosus) (SLE)
merupakan penyakit inflamasi autoimun
kronis dengan etiologi yang belum
diketahui serta manifestasi klinis,
perjalanan penyakit dan prognosis yang
sangat beragam.1-9 Penyakit ini terutama
menyerang wanita usia reproduksi dengan
angka kematian yang cukup tinggi. Faktor
genetik, imunologik dan hormonal serta
lingkungan diduga berperan dalam pato
isiologi SLE.
FAKTOR PENYEBAB DAN ETIOLOGI

FAKTOR PENYEBAB
➢ Faktor Genetik
➢ Faktor Lingkungan
➢ Pengaruh Hormonal
ETIOLOGI
Etiologi SLE mencakup genetik dan komponen lingkungan dengan
jenis kelamin perempuan sangat mempengaruhi patogenesis. Faktor-
faktor ini menyebabkan suatu ireversibel pada toleransi imunologis
yang dimanifestasikan oleh respons imun terhadap antigen nuklir
endogen. Selain itu interaksi antara kerentanan gen (termasuk alel
HLA- DRB1,IRF5, STAT4, HLA-A1, DR3, dan B8), pengaruh
hormonal, dan faktor lingkungan. Interaksi ketiga faktor ini akan
menyebabkan
13/04/2020 terjadinya respon imunyang abnormal 3
ANALISI KASUS II
Nn. SK, perempuan muda usia 24 tahun, berat badan 48 kg, TB 154 cm, datang dengan keluhan utama wajah
melepuh disertai dengan rambut rontok, bengkak pada seluruh tubuh, demam, nyeri sendi, dan sariawan. Pasien
alergi terhadap kosmetik yang dibelinya. Kulit wajah menjadi kemerahan diikuti dengan munculnya vesikel dan
bula terutama di bagian pipi dan leher. Pasien juga mengeluhkan rambut rontok diikuti dengan bengkak seluruh
bagian tubuh. Bengkak hilang timbul dan berpindah-pindah dari satu bagian tubuh kebagian tubuh lain, dimulai
dari kaki sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan demamdengan suhu 38-38,3ºC naik turun bersamaan dengan
kulit wajah yang melepuh. Pasien sariawan selama 2 bulan dan juga flu. Dari riwayat yang dituturkan oleh
pasien 6 bulan yang lalu dia didiagnosis menderita Lupus Eritematosus Sistemik. setelah pertama dirawat di RS
sebelumnya, Nn.SK tidak pernah haid. Pasien pertama kali haid pada usia 13 tahun dan selalu datang teratur
setiap bulannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit ringan, nadi 96 x/menit, pernafasan 25
x/menit, dan suhu 36,2 ºC. Tekanan darah pada tgl 20 maret adalah 120/80 mmHg.
Dari data lab juga pasien mengalami anemia ringan. Data subjektif dan objektif apa yang menampakkan SLE,
dan bagaimana rekomendasi terapinya? Apa saja yang harus dimonitoring ?
IDENTIFIKASI KASUS BERDASARKAN
• SUBYEKTIF SOAP

N DATA SUBYEKTIF KETERANGAN


O • OBYEKTIF
.
1 Keluhan wajah melepuh disertai dengan rambut rontok, bengkak pada seluruh tubuh, demam, nyeri sendi, dan
. sariawan selama 2 bulan dan juga flu. Kulit wajah menjadi kemerahan diikuti dengan munculnya vesikel
dan bula terutama di bagian pipi dan leher, Bengkak hilang timbul dan berpindah-pindah dari satu bagian
tubuh kebagian tubuh lain, dimulai dari kaki sebelah kanan. Pasien juga mengeluhkan demam dengan
suhu 38-38,3ºC naik turun bersamaan dengan kulit wajah yang melepuh. Pada saat pemeriksaan suhu
36,2 derajat Celsius (normal)

2 Tanda dan Gejala Kulit wajah melepuh, kemerahan, rambut rontok, sariawan, pembengkakan, dan nyeri sendi, anemia
.
3 Riwayat Pengobatan -
.
4 Riwayat Alergi Kosmetik
.
5. Riwayat Sosial -
OBJEKTIF
N DATA OBYEKTIF HASIL DATA NORMAL KETERANGAN
O.
1 Usia 24 tahun - -
2 Berat Badan 48 kg - -
3 Tinggi Badan 154 cm - -
4 IMT 24,5 kg/m2 18,5-24,9 Normal
5 Suhu tubuh 36,2 36,5-37,2 Normal
6 Nadi 96 kali/menit 70-80 x/menit Tinggi

7 Pernafasan 25 kali/menit 16-20 x/menit Rendah

Tekanan Darah 120/80 mmHg ≤ 120/80 mmHg Normal

6
ASSESMENT
Problem Medis Subyektif dan Obyektif DRPs Analisis

Lupus Eritomatosus Kulit wajah melepuh, Ada indikasi Dari data lab dan keluhan yang
Sistem (LES/SLE) dengan kemerahan, rambut rontok, LES/SLE dan dirasakan pasien kami
anemia ringan sariawan, pembengkakan, dan anemia yang merekomendasikan Untuk
nyeri sendi, anemia belum diberikan terapi

Suhu tubuh = 36,2 ° mendapat Dengan Obat golongan


Normal = 36,5-37,2 °C terapi kortikosteroid dan

Nadi = 96 x/ menit Antimalaria untuk gejala SLE


Normal = 70-80 x/menit nya, serta tablet
Pernafasan = 25 x/menit tambah darah untuk anemia
Normal = 16-20 x/menit nya.
Terapi Farmakologi

▪ Antimalaria : Hydroxychloroquin 6,5 mg / ▪ Glucocortikoid : Prednison 5 mg/ hari

kgBB 1 kali sehari ▪ Efek samping : Mual, Muntah, Keringat berlebih,

▪ Efek samping : Nyeri lambung, Diare, Ruam Jerawat, Sulit tidur, Penurunan nafsu

kulit, Nafsu makan menurun, mengantuk, makan.ganguan cairan dan elektrolit,

Kesulitan melihat atau membaca objek musculoskeletal, dan gastrointestinal

tertentu, penglihatan kabur, Telinga


berdengung dan lemas
TERAPI-NON FARMAKOLOGI
Menghindari sinar matahari atau
1 menutupinya dengan pakaian yang
melindungi dari sinar matahari bisa efektif
mencegah masalah yang disebabkan
fotosensitif. Penurunan berat badan juga
disarankan pada pasien yang obesitas dan
kelebihan berat badan untuk mengurangi
beberapa efek dari penyakit ini, khususnya
ketika ada masalah dengan persendian..
Selain itu pasien juga dinasehatkan agar
melindungi dirinya daripada cahaya matahari.

9/12/2020 9
MONITORING
• Memonitoring Vital sign pasien seperti (RR, Nadi, TD, Suhu )
• Memonitoring keluhan Pasien seperti (wajah yang memerah,
bagian tubuh yg membengkak serta vesikel-vesikek pada kulit,
serta nyeri sendi)
• Memonitoring anemia pasien dan periode haid pasien
• Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dalam hal ini obat
glukokortikoid (prednisone) dan Antimalaria
(hydroxychloroquine)
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
1 Berikan informasi dan edukasi terkait ap aitu SLE, apakah bisa disembuhkan dan
kemungkinan terjadinya SLE berulang

2 Pasien diberikan informasi terkait efek samping obat yang mungkin muncul selama meminum obat.

3 Informasikan kepada pasien agar tetap mengontrol kesehatan secara rutin untuk mengetahui
kondisi pasien sudah membaik atau belum.

4
Informasikan kepada pasien untuk istirahat yang cukup dan makan yang teratur serta tidak stress untu
memperlancar haid nya bisa juga dengan mengkonsumsi buah buahan yang mengandung vitamin c
Merekomendasikan kepada pasien jika ingin Beraktivitas di luar ruangan maka sebelum jam 10.00
5 atau setelah jam 16.00 dikarenakan pada saat itu matahari tidak terlalu terik, jika memang
mengharuskan beraktifitas diluar direkomendasikan untuk menggunakan tabir surya (SPF ≥30) 15
menit sebelum beraktivitas di luar ruangan, Pakai pakaian yang melindungi dari paparan sinar
matahari
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai