Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IKTIOLOGI
ANATOMI DAN REPRODUKSI IKAN LAUT
(Alokasi waktu Praktikum 4x170)
DISUSUN OLEH:
HENKY IRAWAN, S.Pi, MP, M.Sc
DOSEN MATAKULIAH:
1. HENKY IRAWAN, S.Pi, MP, M.Sc
2. ITA KARLINA, S.Pi, M.Si
3. SHAVIKA MIRANTI. S.Pi, M.Si
TANDA NILAI
TANGAN PRAKTIKUM
ASISTEN
PENILAI
1
PENEJASAN
Praktikum Iktiologi ke 4 ini ada dua betuk laporan yang harus tuntas di kerjakan
oleh mahasiswa peserta praktikum yaitu:
1. Laporan Individu, berupa laporan pada modul praktikum ini sendiri yang
berupalembaran yang harus di isi dan dikumpulkan sesuai ketentuan.
2. Laporan kelompok berupa laporan online yang file isiannya dengan nama
file laporan online praktikum iktiologi versi 2017 modul 4 Lapangan
dapat di download pada link ini: https://files.fm/u/a3n77aqb dan sesuai
petunjuk dalam file tersebut harus di isi dan file tersebut harus dikirim ke
alamat email iktiologi.umrah@gmail.com
Pengumpulan laporan baik individu (modul praktikum ini) dan kelompok (online)
paling lama 1 minggu setelah modul praktikum ini diberikan, jika terlambat maka
tidak akan diterima lagi.
2
LEMBAR KERJA ANATOMI
Dalam pengamatan anatomi ikan liar yang mati tetapi masih segar tersebut di
atas akan dibedah ntuk mengamati:
1. Kelenjar hipofisa pada bagian kepala
2. Otak
3. Insang
4. Jantung
5. Hati
6. Kelembung renang
7. Alat reproduksi atau gonad
8. Lambung
9. Usus
Bahan:
1. Satu pasang selar (2 ekor ikan dimana 1 ekor ukuran panjang total
maksimal 12 cm dan 1 ekor ukuran panjang total minimal 15 cm ) yang
masih dalam keadaan segar hidup (tidak busuk).
2. Satu pasang ikan sebelah yang sejenis, dimana jika dalam posisi ditegakan
1 ekor matanya di berada sisi kanan tubuh dan 1 ekor matanya berada di
sisi kiri tubuh, yang masih dalam keadaan segar hidup (tidak busuk)
Prosedur:
Dalam praktikum ini ikan diberi kode:
1. Ikan A adalah ikan selar panjang total maksimal 12 cm
2. Ikan B adalah ikan selar panjang total minimal 15 cm
3. Ikan C adalah ikan sebelah yang matanya di berada sisi kanan tubuh
4. Ikan D adalah ikan sebelah yang matanya di berada sisi kiri tubuh
3
CATATAN: Keempat ikan di atas harus di foto dan di cetak/print warna
untuk di tempelkan di halam 3 dan 4 modul ini , dan sudah di temple
sebelum praktikum dimulai.
Foto ikan Selar
4
Tempelkan foto warna ikan selar panjang total minimal 15 cm
5
Tempelkan foto warna ikan sebelah yang matanya dikiri tubuh
6
LEMBAR KERJA ANATOMI
7
Bedahlah perut ikan dengan cara menggunting bagian perut dimulai dari
lubang anus mengarah ke dekat bagian kepala. Dalam membedah usahakan hanya
merobek bagian kulit ikan saja seingga tidak banyak darah yang keluar.
8
Pengukuran morfomertrik spertihalnya yang telah dilakukan pada praktikuk ke-3
harus menggunakan jangka sorong dengan mengukur jarak bagian tubuh ikan
sesuai panduan dan di isi hasil pengukurannya pada kolom isian yang telah
disediakan.
9
LEMBAR KERJA
IKAN A
10
LEMBAR KERJA ANATOMI IKAN A
(IKAN .....................................................)
Gambar anatomi dan posisi organ dalam pada ikan dengan nama organ ditunjukkan dengan panah
11
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN A
(IKAN .....................................................)
12
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN A
(IKAN .....................................................)
13
LEMBAR KERJA
IKAN B
14
LEMBAR KERJA ANATOMI IKAN B
(IKAN .....................................................)
Gambar anatomi dan posisi organ dalam pada ikan dengan nama organ ditunjukkan dengan panah
15
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN B
(IKAN .....................................................)
16
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN B
(IKAN .....................................................)
17
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M1
Jarak dari moncong terdepan
ikan (ujung bibir terdepan)
hingga ke pangkal sirip ekor
terjauh. Pengukuran seperti pada
gambar pada garus merah
dengan garis merah putus-putus
sebagaigarus pandunya.
JANGAN mengukur langsung
dari moncong terdepan ikan
(ujung bibir terdepan) hingga ke
pangkal sirip ekor terjauh
M2
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian depannya
hingga ujung bibir
bagian atas
M3
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian atas tegak
lurus hingga ke tepi sisi
tubuh bagian atasnya
18
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M4
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian bawah
tegak lurus hingga ke
tepi sisi tubuh bagian
bawahnya
M5
Jarak dari sisi lingkar
mata ke sisi lainnya
(Ukuran diamater bola
mata)
M6
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bgaian atas sirip
punggung
19
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M7
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip
punggung
M8
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bgaian atas sirip dada
M9
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
awal sirip perut
20
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 10
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip perut
M 11
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip perut
M 12
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal akhir sirip
punggung
21
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 13
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip anus
M 14
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
awal sirip anus
M 15
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
22
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 16
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
M 18
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung ke
dua, jika tidak ada maka
di isi 0 (nul) saja
M 19
Jarak dari pangkal sirip
anus paling akhir ke
pangkal sirip ekor
bagian bawah
23
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 20
Jarak dari pangkal sirip
ekor bagian atas hingga
ke pangkal sirip ekor
bagian bawah
M 21
Jarak dari jari jari sirip
punggung terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 22
Jarak dari jari jari sirip
dada terpanjang, diukur
dari pangkal jari-jari
sirip ke ujung jari-jari
siripnya
24
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 23
Jarak dari jari jari sirip
perut terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 24
Jarak dari pangkal awal
sirip anus kearah
pangkal akhir sirip
anus
M 26
Jarak dari pangkal sirip
ekor yang di tengah ke
arah ujung sirip ekor
tengahnya
25
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 27
Jarak dari pangkal sirip
ekor teratas ke arah
ujung sirip ekor
teratasnya
M 28
Jarak dari pangkal
sungut bagian atas ke
ujung sungatnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
M 29
Jarak dari pangkal
sungut bagian bawah ke
ujung sungutnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
26
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SELAR A dan B. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan A (mm) Ikan B (mm)
M 30
Lebar bagian dari mata
(jarak antar kedua mata)
M 31
Lebar bagian tengah dari
badan ikan
M 32
Lebar bagian tengah dari
pangkal ekor
27
LEMBAR KERJA
IKAN C
28
LEMBAR KERJA ANATOMI IKAN C
(IKAN .....................................................)
Gambar anatomi dan posisi organ dalam pada ikan dengan nama organ ditunjukkan dengan panah
29
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN C
(IKAN .....................................................)
30
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN C
(IKAN .....................................................)
31
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M1
Jarak dari moncong terdepan
ikan (ujung bibir terdepan)
hingga ke pangkal sirip ekor
terjauh. Pengukuran seperti pada
gambar pada garus merah
dengan garis merah putus-putus
sebagaigarus pandunya.
JANGAN mengukur langsung
dari moncong terdepan ikan
(ujung bibir terdepan) hingga ke
pangkal sirip ekor terjauh
M2
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian depannya
hingga ujung bibir
bagian atas
M3
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian atas tegak
lurus hingga ke tepi sisi
tubuh bagian atasnya
32
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M4
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian bawah
tegak lurus hingga ke
tepi sisi tubuh bagian
bawahnya
M5
Jarak dari sisi lingkar
mata ke sisi lainnya
(Ukuran diamater bola
mata)
M6
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bagaian atas sirip
punggung
33
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M7
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip
punggung
M8
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bgaian atas sirip dada
M9
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
awal sirip perut
34
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 10
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip perut
M 11
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip perut
M 12
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal akhir sirip
punggung
35
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 13
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip anus
M 14
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
awal sirip anus
M 15
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
36
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 16
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
M 18
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung ke
dua, jika tidak ada
maka di isi 0 (nul) saja
M 19
Jarak dari pangkal sirip
anus paling akhir ke
pangkal sirip ekor
bagian bawah
37
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 20
Jarak dari pangkal sirip
ekor bagian atas hingga
ke pangkal sirip ekor
bagian bawah
M 21
Jarak dari jari jari sirip
punggung terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 22
Jarak dari jari jari sirip
dada terpanjang, diukur
dari pangkal jari-jari
sirip ke ujung jari-jari
siripnya
38
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 23
Jarak dari jari jari sirip
perut terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 24
Jarak dari pangkal awal
sirip anus kearah
pangkal akhir sirip
anus
M 26
Jarak dari pangkal sirip
ekor yang di tengah ke
arah ujung sirip ekor
tengahnya
39
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 27
Jarak dari pangkal sirip
ekor teratas ke arah
ujung sirip ekor
teratasnya
M 28
Jarak dari pangkal
sungut bagian atas ke
ujung sungatnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
M 29
Jarak dari pangkal
sungut bagian bawah ke
ujung sungutnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
40
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH C. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan C (mm)
M 30
Lebar bagian dari mata
(jarak antar kedua mata)
M 31
Lebar bagian tengah dari
badan ikan
M 32
Lebar bagian tengah dari
pangkal ekor
41
LEMBAR KERJA
IKAN D
42
LEMBAR KERJA ANATOMI IKAN D
(IKAN .....................................................)
Gambar anatomi dan posisi organ dalam pada ikan dengan nama organ ditunjukkan dengan panah
43
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN D
(IKAN .....................................................)
44
LEMBARAN KERJA ANATOMI IKAN D
(IKAN .....................................................)
45
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M1
Jarak dari moncong terdepan
ikan (ujung bibir terdepan)
hingga ke pangkal sirip ekor
terjauh. Pengukuran seperti pada
gambar pada garus merah
dengan garis merah putus-putus
sebagaigarus pandunya.
JANGAN mengukur langsung
dari moncong terdepan ikan
(ujung bibir terdepan) hingga ke
pangkal sirip ekor terjauh
M2
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian depannya
hingga ujung bibir
bagian atas
M3
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian atas tegak
lurus hingga ke tepi sisi
tubuh bagian atasnya
46
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M4
Jarak dari sisi lingkar
mata bagian bawah
tegak lurus hingga ke
tepi sisi tubuh bagian
bawahnya
M5
Jarak dari sisi lingkar
mata ke sisi lainnya
(Ukuran diamater bola
mata)
M6
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bagaian atas sirip
punggung
47
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M7
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip
punggung
M8
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
bgaian atas sirip dada
M9
Jarak dari ujung bibir
bagian atas ke pangkal
awal sirip perut
48
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 10
Jarak dari sudut bukaan
maksimal mulut ke
pangkal awal sirip perut
M 11
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip perut
M 12
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal akhir sirip
punggung
49
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 13
Jarak dari pangkal awal
sirip punggung ke
pangkal awal sirip anus
M 14
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
awal sirip anus
M 15
Jarak dari pangkal awal
sirip perut ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
50
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 16
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung
(sirip punggung
pertama)
M 18
Jarak dari pangkal awal
sirip anus ke pangkal
akhir sirip punggung ke
dua, jika tidak ada
maka di isi 0 (nul) saja
M 19
Jarak dari pangkal sirip
anus paling akhir ke
pangkal sirip ekor
bagian bawah
51
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 20
Jarak dari pangkal sirip
ekor bagian atas hingga
ke pangkal sirip ekor
bagian bawah
M 21
Jarak dari jari jari sirip
punggung terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 22
Jarak dari jari jari sirip
dada terpanjang, diukur
dari pangkal jari-jari
sirip ke ujung jari-jari
siripnya
52
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 23
Jarak dari jari jari sirip
perut terpanjang,
diukur dari pangkal
jari-jari sirip ke ujung
jari-jari siripnya
M 24
Jarak dari pangkal awal
sirip anus kearah
pangkal akhir sirip
anus
M 26
Jarak dari pangkal sirip
ekor yang di tengah ke
arah ujung sirip ekor
tengahnya
53
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 27
Jarak dari pangkal sirip
ekor teratas ke arah
ujung sirip ekor
teratasnya
M 28
Jarak dari pangkal
sungut bagian atas ke
ujung sungatnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
M 29
Jarak dari pangkal
sungut bagian bawah ke
ujung sungutnya, jika
tidak ada maka di isi 0
(nul) saja
54
LANJUTAN ISIAN MORFOMETRIK IKAN SEBELAH D. Pengukuran dalam sekala mili meter (mm)
Tata cara pengukuran Cara pengukuran Ikan D (mm)
M 30
Lebar bagian dari mata
(jarak antar kedua mata)
M 31
Lebar bagian tengah dari
badan ikan
M 32
Lebar bagian tengah dari
pangkal ekor
55
Isian pertanyaan:
2. Apakah perbedaan letak posisi mata pada ikan sebelah membedakan (ciri-
ciri kelamin sekunder) pada jenis kelamin ikan itu jantan dan betina?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
56
Penilaian hasil laporan individu (modul praktikum ini)
3 Morfometrik ikan A 30
3 Morfometrik ikan B 30
3 Morfometrik ikan C 30
3 Morfometrik ikan D 30
57
Penilaian hasil kerja foto ikan dan isian pertanyaan
7 Morfometrik ikan A 30
8 Morfometrik ikan B 30
9 Morfometrik ikan C 30
10 Morfometrik ikan D 30
140
58
Rekap nilai akhir.
59