Bab Ii (Acc)
Bab Ii (Acc)
TINJAUAN PUSTAKA
Balita adalah kelompok anak yang berada pada rentang usia 0-5
masa golden age atau masa keemasan karena pada usia ini berlangsung
satu cara langsung menilai status gizi, khususnya keadaan energi dan
masssa tubuh (otot dan lemak). Karena massa tubuh sangat peka
balita mencakup :
badan/tinggi badan.
Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan dicatat pada KMS
(kartu menuju sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi
secara dini jika terjadi gangguan pertumbuhan. KMS adalah kartu yang
proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu
practice).
(2011) meliputi :
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
AKBA.
anak balita 1-5 tahun, ibu hamil, pasangan usia subur (PUS)
1. Posyandu Pratama
rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima)
orang.
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu.
masyarakat, utamanya :
1. Balita
2. Anak balita
dijelaskan manfaat posyandu ada dua yaitu dari sisi masyarakat dan sisi
1. Bagi Masyarakat
3. Bagi Puskesmas
kondisi setempat.
masing-masing sektor.
posyandu dilakukan dengan pola lima meja dimana meja tersebut tidak
berarti bahwa posyandu harus memiliki lima buah meja untuk
1. Meja I : Pendaftaran
Pada meja I dilakukan pendaftaran untuk balita, ibu hamil dan yang
Pada meja II sudah disiapkan timbangan untuk bayi, balita serta ibu
hamil dan juga disiapkan alat tulis untuk menuliskan hasil timbangan.
posyandu.
anaknya baik itu tentang berat badannya dan kondisi gizi anaknya. Ibu
kesehatan yang meliputi kesehatan KIA, KB, Gizi dan pengobatan atau
1. KIA
ASI eksklusif dan gizi serta perawatan payudara, dan yang lain
sebagainya.
2. KB, antara lain pemberian kondom dan pil ulangan, pelayanan suntik
KB dan konseling.
oralit.
2011) :
1. Kesehatan ibu dan anak antara lain : pemberian pil tambah darah (ibu
datang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu
balita sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan
(Soedirdja, 2011).
bayi dan balita perlu dipantau. Pemantauan kesehatan bayi dan balita
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan, untuk
1. Pengetahuan
motivasi dan faktor dari luar berupa sarana informasi yang tersedia.
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
berisi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden,
2. Pekerjaan ibu
Jika ibu sibuk bekerja maka ibu tidak memiliki banyak waktu untuk
bekerja. Ibu yang bekerja diluar rumah dapat dikatakan tidak dapat
3. Pendidikan ibu
(2003) dalam Wawan dan Dewi (2010), pada umumya semakin tinggi
informasi
(Notoatmodjo, 2010).
lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
yang diperlukan misalnya : dacin, KMS, meja, kursi, buku register dan
dengan jumlah serta jenis yang memadai dan selalu keadaaan siap
pakai.
Sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang
terwujud didalam suatu tindakan tergatung dari situasi saat itu. Ibu
balita mau datang ke posyandu tetapi karena jaraknya jauh atau situasi
2. Jarak Posyandu
pengetahuan ibu tentang posyandu sudah cukup baik, tapi karena jarak
4. Tenaga kesehatan
5. Dukungan Keluaraga
pengasuh balita yang akan aktif ke posyandu jika ada dorongan dari
(Notoatmodjo,2015).
2.4 Kerangka Konsep
Posyandu
Manfaat Posyandu :
1. Sebagai pemeliharaan
Kesehatan Ibu dan Anak
2. Sebagai Pelayanan
Keluarga Berencana
Lansia
3. Sebagai Pelayanan
Imunisasi
4. Sebagai Peningkatan gizi Ibu Hamil
5. Sebagai Penanggulangan
Diare Balita
Baik : 76%-100%
Rendah : SD-SMP ● Bekerja
Cukup : 56%-75% Menengah : SMA ● Tidak Bekerja
Kurang : <56% Tinggi : Akademi, S1
Keterangan :
: Diteliti : Hubungan
beberapa macam, meliputi posyandu Lansia, Ibu hamil, dan Balita. tetapi
dalam hal ini peneliti hanya terfokus pada Posyandu Balita. Kegiatan
dahulu, dari hasil wawancara dengan Ibu kader Posyandu permata dan 4
status pekerjaan ibu. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti faktor-
hasil Baik 76% - 100%, cukup 56% - 75%, kurang 56%. Pendidikan ibu
(SMA), dan Tinggi (Akademi, S1). Pada status pekerjaan ibu dikategorikan