Askep Menarik Diri D-B-A
Askep Menarik Diri D-B-A
SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
Jelaskan :
Klien tidak pernah menjadi korban atau menjadi saksi dalam tidakan kriminal, aniaya
fisik, aniaya seksual, penolakan atau kekerasan dalam keluarga.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
KETERANGAN :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
= Garis keturunan
Jelaskan :
Sdr. S umur 26 tahun, merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, sebelum masuk RSJ
Lawang klien tinggal dengan ibu dan ayahnya. Klien mengatakan jika di rumah dan ada
masalah klien sering bercerita pada ibunya.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan menerima keadaan tubuhnya, merasa puas dengan keadaan
tubuhnya.
b. Identitas :
Saat ditanya namanya klien bisa menjawab, mengetahui jumlah saudaranya 4, dan
mengetahui dirinya sedang berobat, klien juga mengatakan sebelumnya klien juga
pernah masuk rumah sakit jiwa.
c. Peran :
Klien merupakan kakak ke 2 dari 2 adiknya.
d. Ideal diri :
Harapan klien ingin segera pulang dan bertemu keluarga.
e. Harga diri :
Hubungan klien dengan orang lain baik, tapi klien kebanyakan diam.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial (Menarik diri)
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
Klien mengatakan dalam hidupnya semua anggota keluarga berarti bagi dirinya,
klien sering bercerita pada ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial :
Klien tidak pernah mengikuti kegiatan apapun dalam masyarakat (Pengajian, Karang
Taruna).
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien sering menyendiri, selama di rumah sakit sering diam.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial ( Menarik diri)
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mampu dan tahu tentang sholat, klien menjalankan sholat pada waktunya.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktifitas motorik/psikomotor
Klien tampak lesu dan tidak bersemangat
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas
4. Mood dan Afek -- > tumpul
Tidak ada perubahan roman muka bila ada stimulus yang kuat.
Diagnosa Keperawatan : Resti cidera
6. Persepsi sensorik
Klien tidak mengalami halusinasi.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Isi pikir
Klien tidak mengalami obsesi, depersonalisasi, fobia, ide yang terkait.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
9. Kesadaran
Klien tidak bingung, orientasi, tepat waktu, baik.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Memori
Klien tidak ingat kenapa bisa di bawah ke RS, klien merasa tidak melakukan apa-apa
---> gangguan daya ingat panjang.
Diangnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir
3) Makan
- Px makan 3x sehari
- Klien mau menghabiskan makan dan minum yang telah disediakan dengan
bantuan minimal.
4) Toileting (BAK, BAB)
BAK :
- Px BAK 6x sehari
- Px melakukan BAK sendiri di kamar mandi
BAB :
- Px BAB 1x sehari
- Px melakukan BAK sendiri di kamar mandi
b. Nutrisi
Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari?
Px makan 3x sehari. Status nutrisi px terpenuhi, px mengonsumsi daging ayam dan
telur. Px mengonsumsi kudapan buah-buahan.
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 13.00 s/d 15.00
Tidur malam, lama : 21.00 s/d 05.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :
- Sebelum tidur px menggosok gigi terlebih dahulu
- Px saat bangun tidur meminum air putih
2) Gangguan tidur
Klien tidur dengan nyaman dan nyenyak.
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
3) Kemampuan lain-lain
- Mengantisipasi kebutuhan hidup :
Makan makanan yang bergizi seimbang
Melakukan olahraga 2x dalam seminggu (sesuai kemampuan)
Disarankan untuk minum air mineral ± 3 liter/hari
Jelaskan : klien mengatakan dirinya tidak sakit apa-apa, dia merasa seperti orang-orang
normal biasanya
Diagnosa Keperawatan : ketidak efektifan penatalaksanaan program terapeutik.
3. Terapi medis
- Cpz 100 mg 0-0-1
- Risperidone 2 mg 1-0-1