DISUSUN OLEH
NAMA :AISYA YUNIZA
KELAS:VIII-3
ABSEN:21
MTsN 1 MATARAM
A.Dampak Penggunaan Zat Aditif
Zat aditif yang ada pada makanan tidak selalu secara sengaja ditambahkan untuk
tujuan tertentu. Namun, ada juga zat aditif yang diperoleh secara tidak sengaja
muncul pada makanan. Zat aditif tersebut biasanya muncul pada proses
pengolahan makanan. Secara keseluruhan, penggunaan zat- zat aditif untuk
campuran makanan dapat berdampak positif dan negatif. Berikut ini adalah
uraiannya. Ayo cermati.
Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui
berbagai proses produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika
dibandingkan dengan kondisi normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan
kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa
mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan lama setelah
ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan
makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah
melewati masa kadaluarsa.
a) Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika
dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
b) CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ
hati dan ginjal.
c) Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat
menyebabkan penyakit kanker.
1. Narkotika
.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh
Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah, candu,
kokain, ganja, THC, dan heroin.
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh
menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan
Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh
manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny
Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,
Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas
di masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian
rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya
pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
2. Psikotropika
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.
Jenis-jenis psikotropika:
1. Psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan
potensi ketergantungan yang sangat kuat. Contoh : LSD,MDMA, dan
mascalin.
2. Psikotropika yang berkhasiat tetapi dapat menimbulkan ketergantungan
seperti Amfetamin.
3. Psikotropika dari kelompok hipnotik sedative, seperti Barbiturat. Efek
ketergantungan sedang.
4. Psikotropika yang efek ketergantungannya ringan,seperti
Diazepam,Nitrazepam.
Dampak zat adiktif dari bebagai segi ,,,
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat
dibagi menjadi 3,yaitu dampak pada fisik & mental,dampak sosial,dan dampak
ekonomi.
Dampak bagi fisik & mental akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika
sebagai berikut :
• Rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan seseorang selalu
mencoba hal-hal yang barn. termasuk mengkonsumsi zat adiktif dan psikotropika.
• Kurang komunikasi dan kasih sayang dalam keluarga. Hal ini dapat disebabkan
kesibukan masing-masing anggota keluarga sehingga kurang memberikan
perhatian dan kasih sayang kepada anggota keluarga yang lain.
Seseorang yang sudah terlanjur menjadi pecandu zat adiktif dan psikotropika akan
melakukan apa saja agar dapat mengkonsumsi obat yang mereka butuhkan. Hal
ini tenth menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang lain.
• Infeksi penyakit. Penggunaan jarum suntik yang dilakukan oleh para pecandu
secara bergantian dapat menimbulkan infeksi, misalnya infeksi virus HIV
(penyebab AIDS) dan hepatitis (penyakit kerusakan hati).