Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT DEMOKRASI

PANCASILA

MAKALAH
PANCASILA
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MENURUT
DEMOKRASI PANCASILA
DosenPengampu :H. HarisFadillah, S. Ag, M. Pd

Di susunoleh :
Nikmah 1301250996
Nor Alimah 1301250998
Nor Amelia Rizkia 1301250999
Noor Halimah 1301250997

PROGRAM S1
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan
politik.Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis
tegaknya sistem politik demokrasi.Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting,
hal ini karena masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan.Negara yang
tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter.Negara otoriter pun masih
mengaku dirinya sebagai negara demokrasi.Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu
penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan.Sejak merdeka, perjalanan
kehidupan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Dari Demokrasi
Parlementer/Liberal (1950–1959), Demokrasi Terpimpin (1959–1966) dan Demokrasi
Pancasila (1967–1998). Tiga model demokrasi ini telah memberi kekayaan pengalaman
bangsa Indonesia dalam menerapkan kehidupan demokrasi.Setelah reformasi
demokrasi yang diterapkan di Indonesia semakin diakui oleh dunia luar.Reformasi
telah melahirkan empat orang presiden.Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa Presiden
Soeharto dikenal dengan Demokrasi Pancasila.Ir Soekarno dalam buku Di Bawah
Bendera Revolusi (1965) pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi bagi
bangsa Indonesia.“Apakah demokrasi itu?Demokrasi adalah ’pemerintahan
rakyat’.Masyarakat bebas berpendapat dan berorganisasi dan rakyat juga memilih
langsung atau memilih sendiri pemimpinnya.Komisi negara dibentuk oleh
negara.Diperbolehkannya jalur independen atau calon perseorangan di luar jalur
politik mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) turut meramaikan
kehidupan demokrasi di Indonesia.Perkembangan demokrasi turut meningkatkan
partisipasi politik masyarakat. Masyarakat boleh mengorganisasikan diri untuk ikut
serta dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat atau rakyat kembali
merasakan kebebasan sipil dan politiknya.Rakyat menikmati kebebasan berpendapat
serta rakyat menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil bisa dinikmati
meskipun di sisi lain hak sekelompok masyarakat bisa dihilangkan oleh kelompok
masyarakat lain. Dalam kondisi seperti ini, beberapa kalangan menilai penerapan
demokrasi di Indonesia harus dijiwai dengan ideologi atau dasar negara RI yaitu
Pancasila.Pancasila sebagai dasar atau ideologi negara harus diterapkan dalam
kehidupan berdemokrasi.
B.  Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Apa pengertian sistem pemerintahan?
2.    Apa pengertian demokrasi pancasila?
3.    Bagaimana sistem pemerintahan demokrasi pancasila?
4.    Apa fungsi demokrasi pancasila ?
5.    Apa saja prinsif pokok demokrasi pancasila ?
6.    Apa ciri demokrasi pancasila?
7.    Bagaimana perkembangan demokrasi pancasila di Indonesia?
C.  Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui sistem pemerintahan
2.    Agar lebih memahami bagaimana sistem pemerintahan menurut demokrasi Pancasila
3.    Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia
D.  Manfaat
Kita mengetahui tujuan Demokrasi Pancasila yaitu untuk menetapkan bagaimana
bangsa Indonesia mengatur hidup dan sikap berdemokrasi seharusnya. Dan
menjadikan semua teratur tanpa terjadi hal–hal yang melewati batas norma
kesopanan. Jadi jelas bahwa pendidikan Pancasila selalu diajarkan di setiap tingkat
pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK agar kita menjadi manusia yang
demokrasi yang selalu menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa dan
bertanggung jawab dalam menjadi warga negara yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem adalah sekumpulan bagian yang memiliki fungsi, dan sistem juga dapat
diartikan sebagai suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.
Sedangkan pengertian pemerintahan adalah prinsip yang membentuk satu kesatuan
yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur , melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu satu sama lain atau
dengan negara dan hubungan negara dengan negara lain. Pemerintahan merupakan
bagian dari fungsi politik dalam ketatanegaraan. Tata cara pemerintahan, ataupun
dalam hal kekuasaan negara tertuang dalam sebuah consensus awal pembentukan
Negara.
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan Negara, berkonsensus untuk mendirikan
Negara melalui proklamasi kemerdekaan yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus
1945. Kesepakatan tersebut tertuang dalam peryataan atas nama bangsa-bangsa
Indonesia pada teks proklamasi. Sedangkan kesepakatan untuk memegang dan
menganut  Pancasila sebagai sumber inspirasi.
Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang
mempunyai hubungan fungsional.Pemerintahan dalam arti luas adalah pemerintah/
lembaga-lembaga negara yang menjalankan segalah tugas pemerintah baik sebagai
lembaga eksekutif, legislative, maupun yudikatif.1[1]
Sistem pemerintahan di Indonesia cukup dinamis, ada beberapa sistem
pemerintahan yang pernah di terapkan oleh penguasa Indonesia, hal ini berkaitan
dengan kepentingan pemerintah dalam rangka melanggengkan kekuasaannya, dan
sistem politik internal serta suhu politik global. Pada awal pemerintahan Ir. Soekarno
Indonesia mengadopsi sistem presidensil, kemudian berubah menjadi parlementer dan
kembali kepada sistem presidensil, ketika masa Soeharto Indonesia lebih condong
kearah quasi presidensil, di era pasca reformasi menjadi presidensial lagi.2[2]

B.  Demokrasi Pancasila


Demokrasi yang secara resmi mengkristal didalam UUD 1945 dan yang saat
berlaku di Indonesia biasa di sebut “Demokrasi Pancasila”. Meskipun sebenarnya
dasar-dasar konstitusional bagi demokrasi di Indonesia sebagaimana yang berlaku
sekarang ini sudah ada dan berlaku jauh sebelum tahun 1965 tetapi istilah “Demokrasi
Pancasila” itu baru dipopulerkan sesudah lahir Orde Baru (1966).3[3]
Kendati secara retorik dan “resmi” sering dinyatakan bahwa “Demokrasi
Pancasila” merupakan koreksi total atas sistem-sistem demokrasi yang “menyimpang”

3
dalam masa-masa sebelumnya, namun praktek-praktek politik seperempat abad
terakhir memperlihatkan masih berlimpahnya distorsi.4[4]
Wilopo mengemukakan bahwa di dalam sistem UUD 1945 jelas ada keseimbangan
atau checks and balances yang khas antara Pemerintah dan DPR; DPR kuat karena
tidak dapat di bubarkan oleh Pemerintah dan begitu pula Pemerintah kuat karena
tidak dapat dijatuhkan oleh DPR.5[5]

C.  Pengertian Demokrasi Pancasila


Secara teoritis banyak yang menganggap bahwa demokrasi adalah usaha untuk
menghormati hak-hak individu, karena di Negara-negara liberal ataupun komunis
disaksikan keruntuhan ketiranian, lalu diusahakanlah pemerintahan rakyat drngan
berbagai pola dan model yang berkembang pada masing-masing system politik
pemerintahan.
Demos berarti rakyat dan cratein berarti kekuasaan, dengan demikian kekuasaan
ada ditangan rakyat,dalam arti kekuasaan untuk, oleh, dan dari rakyat banyak. Lebih
diharapkan agar terjadi kebebasan berkarya, kebebasan menampilkan kebolehan dan
penemuan ilmiah, kebebasan pers, kebebasan berpendapat, yang pada gilirannya
cenderung melupakan dan mengabaikan pertimbangan agama (religious).
Bersamaan dengan munculnya Negara sebagai organisasi terbesar yang relative
awet dan kokoh dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemerintahan mutlak harus
ada untuk membarenginya.Yaitu munculnya keberadaan dua kelompok, yaitu pihak
yang memerintah dan pihak yang diperintah.
Demokrasi pancasila berusaha untuk menyeimbangkan apa yang dibicarakan
tersebut di muka. Hak-hak individu yang tertera dalam sila keempat “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” harus
diseimbangkan dengan sila ketiga “Persatuan Indonesia” yang memuat peraturan
dalam mewujudkan kesatuan.Hal ini karena sila-sila pancasila itu sendiri harus saling
kait dan menguatkan.6[6]
Uraian tentang topik ini juga ada pengertian harfiah tanpa mengabaikan
pengertian umumnya meskipun hingga saat ini belum diperoleh suatu kesepakatan

6
tentang pengertian umum demokrasi pancasila apabila suatu definisi ilmiah. Berikut ini
akan di uraikan secara berturut-turut:7[7]
1.    Pengertian harfiah
Demokrasi pancasila, sepintas lalu dapat diartikan sebagai “pemerintahan
rakyat yang berdasarkan nilai-nilai falsafah pancasila”, atau “ pemerintahan dari, oleh,
dan untuk rakyat yang dituntun oleh lima prinsip dasar  yaitu sila-sila pancasila”.
Pengertian harfiah tersebut diatas ini adalah pengertian yang tercipta dari
perpaduan pengertian kata demokrasi dan pengertian kata pancasila. Dari pengertian
tersebut diperoleh gambaran bahwa:8[8]
a.       Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah/bangsa
indonesia adalah sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai
pandangan hidup bangsa indonesia (pancasila) hasil masyarakat/bangsa indonesia
semdiri.
b.      Demokrasi yang berarti pemerintahan rakyat , pada dasarnya adalah transformasi
nilai-nilai falsafah pancasila menjadi suatu bentuk dan sistem pemerintahan khas
indonesia.
c.       Demokrasi pancasila atau pemerintahan rakyat yang dituntun oleh nilai-nilai pancasila
adalah konsekuensi atau tindak lanjut dari komitmen masa orde baru yakni
pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuen di bidang
pemerintahan/politik.
d.      Untuk melaksanakan demokrasi pancasila dengan baik, prasyarat utamanya adalah
pemahaman/penghayatan sungguh-sungguh akan akan nilai falsafat pancasila.
e.       Melaksanakan demokrasi pancasiladengan benar berarti mengamalkan pancasila
melaui politik pemerintahan.
2.    Pengertian Umum Populer
Melaui sub topik ini akan diketengahkan beberapa rumusan pengertian umum
tentang pengertian demokrasi pancasila baik yang bersifat popular maupun yang
merupakan pendapat para sarjana yang tercantum didalam berbagai karya ilmiah/
karya tulis.9[9]
a.    Pengertian umum populer

9
Pengertian kata pancasila dalam ungkapan demokrasi pancasila, tidak terungkap
melalui rumusan tersebut. Atau dengan perkataan lain, pengertian demokrasi pancasila
menurut rumusan tadi hanya ,mengeksplisitkan satu prinsip dasar yaitu sila ke-4 dari
kelima pancasila.
Disamping rumusan pengertian di atas, ada pula rumusan lainnya, yaitu: “
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi politik, demokrasi ekonomi dan demokrasi
social-budaya sekaligus”. Maksudnya, ialah bahwa demokrasi pancasila adalah suatu
sistem pemerintahan rakyat yang mengandung nilai-nilai politik, ekonomi, dan social-
budaya.
b.    Pengertian Para Ahli
Karya tulis tentang demokrasi Pancasila yang sedang beredar sehingga saat ini
tercatat sangat-sangat terbatas juimlahnya.
Dari karya-karya yang telah ada dapat dibaca rumusan tentang pengertian
demokrasi yang berbeda-beda aksentuasinya karena berbeda-beda pula sudut
tinjauannya. Rumusan-rumusan yang dimaksudkan, di antaranya:10[10]
      Prof. Dr. Hazairin, S.H.,
“Demokrasi Pancasila, sebagai istilah dipergunakan oleh MPRS 1968 ialah pada
dasarnya demokrasi sebagaimanayang telah dipraktekkan oleh semua pihak-pihak
bagsa Indonesia semenjak dahulu kala dan masih dijumpai sekarang ini dalam praktek
hidup masyarakat hukum adat, seperti desa, kuria, marga, nagari dan wanua”.
Rumusan di atas mengigatkan kita bahwa Demokrasi Pancasila adalah demokrasi
asli Indonesia atau suatu sistem pemerintahan rakyat asli Indonesia dan yang
bertumbuh dari kesatuan-kesatuan masyarakat adat Indonesia.
      Sri Soemantri, S.H.,
“Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan keadilan sosial.”
Rumusan diatas dapat di pandang sebagai rumusan pengertian demokrasi
pancasila yang sangat lengkap meskipun sepintas lalu kelihatan seolah-olah hanya
merangkaikan rumusan kalimat kelima sila pancasila menjadi satu kalimat.

10
D.  Sistem Pemerintahan Menurut Demokrasi Pancasila
Demokrasi.Itulah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Indonesia saat ini
setelah melewati 32 tahun masa ketidaktransparanan terhadap publik.Indonesia kini
boleh mengecap indahnya demokrasi.Pers bisa mengkritik pemerintah dan bukan
berperan sebagai kaki tangan pemerintah.Masyarakat bebas berekspresi,
mengutarakan pendapatnya, melakukan aksi unjuk rasa dan lain
sebagainya.Pemerintah pun kini juga lebih dituntut untuk transparan dan tidak
menutup-nutupi koreng yang ada dibadannya sendiri.Demokrasi telah mengubah
masyarakat menjadi semakin aktif.Ini merupakan sebuah konsekuensi logis mengingat
demokrasi sangat menjunjung tinggi pendapat setiap orang.Tidak ada lagi hal-hal yang
sebenarnya melarang setiap pribadi untuk berbicara.Bagi pemerintah, demokrasi telah
mengubah pemerintah untuk lebih bisa menerima masukan-masukan dan pendapat-
pendapat dari masyarakat.
sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip yang
terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu
sebagai berikut:
1.      Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Hukum
Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (Machsstaat).Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah
maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus
dilandasi oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan
hukumnya.Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus
tercermin di dalamnya.
2.      Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas).Sistem konstitusional ini lebih
menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau
dibatasi oleh ketentuan konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya
yang merupakan pokok konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-undang.
3.      Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi seperti telah disebutkan
dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara
tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi, MPR mempunyai:

Tugas pokok MPR, yaitu:


a. Menetapkan UUD
b. Menetapkan GBHN
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden

Wewenang MPR, yaitu:


a.    Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara lain,
seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
b.    Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
c.    Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
d.   Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD 1945
e.    Mengubah undang-undang.

4.      Presiden
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara
pemerintah negara tertinggi.Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk
dan bertanggung jawab kepada majelis.Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib
menjalankan putusan-putusan MPR.

5.      Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk
mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR.Hak
DPR di bidang legislative ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.

Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:


a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah
c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

6.      Menteri Negara


Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung
jawab kepada DPR.Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara.Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR,
tetapi kepada presiden.Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah
kabinet kepresidenan/presidensil.Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab
kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan
kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.

7.      Kekuasaan Kepala Negara Tidak Terbatas


Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator,
artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara
DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua
anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR.DPR sejajar dengan presiden.

E.     Fungsi Demokrasi Pancasila


Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1.    Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara
Contohnya: Ikut menyukseskan Pemilu, ikut menyukseskan Pembangunan, ikut duduk
dalam badan perwakilan/permusyawaratan, dll.
2.    Menjamin tetap tegaknya negara RI.
3.    Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
4.    Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
5.    Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga Negara
6.    Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab
Contohnya: Presiden adalah Mandataris MPR dan Presiden bertanggung jawab
kepada MPR.

F.     Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila


Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain
sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum, terdapat dua
landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus
diketahui oleh setiap orang yang menjadi pemimpin negara / rakyat / masyarakat /
organisasi / partai / keluarga, yaitu:
1.    Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau
milik suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa
negara.
2.    Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku
pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh
rakyatnya, dan sekaligus selaku pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim
terhadap tuannyaa, yakni rakyat.

Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


1.    Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a)    Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat).
b)   Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas).
c)    Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2.    Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
3.    Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
4.         Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain
contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya.
5.         Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
6.         Pelaksanaan Pemilihan Umum.
7.         Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat
2 UUD 1945), yang berbunyai Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
8.         Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
9.         Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
10.     Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

G.    Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila


Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan,
Idris Israil (2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri demokrasi Indonesia sebagai berikut:
1.         Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2.         Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3.         Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4.         Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5.         Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6.         Menghargai hak asasi manusia.
7.         Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
karena merugikan semua pihak.
8.         Tidak menganut sistem monopartai.
9.         Pemilu dilaksanakan secara luber.
10.     Mengandung sistem mengambang.
11.     Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
12.     Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

H.  Perkembangan Demokrasi Di Indonesia


Haruslah diakui, bahwa kehidupan bangsa Indonesia sejak berabad-abad tak
dapat dihindarkan telah mempengaruhi asas demokrasi yang di anut undang-undang
dasar 1945 sehingga demokrasi yang harus dipraktekkan di indonesia mempunyai
corak khusus bila di bandingkan dengan demokrasi-demokrasi yang hidup di negara-
negara lain. Ke khasan  demokrasi di indonesia bisa dilihat pada beberapa hal yang
sifatnya cukup mendasar:
Pertama, sistem lembaga perwakilan rakyak yang memiliki pola yang tidak jelas,
unicameral, bicameral atau trikameral.Hal ini dengan adanya mpr sebagai lembaga
negara.Dalam konteks ketatanegaraan secara keberadaan mpr ini tidak dikenal.Hal ini
berimplikasi pada pola hubungan lembaga legislative dan lembaga eksekutif dalam
fungsi dan kedudukan masing-masing serta hubungan dalam bidang perundang-
undangan.
Kedua, aparatur demokrasi di tingkat pusat yang menjadi poros-poros kekuasaan
tidak hanya terdiri dari tiga macam lembaga negara, tetapi terdiri dari empat lembaga
negara yang memegang kekuasaan yaitu kekuasaan eksaminatif oleh bpk, kekuasaan
legislative oleh mpr, dpr dan dpd, kekuasaan eksekutif oleh presiden, dan kekuasaan
yudisial oleh MA dan MK.
Ketiga, hubungan antara tiga poros kekuasaan tidak memakai model pemisahan
tetapi model pembagian kekuasaan yang membuka kemungkinan saling
mempengaruhi.
Dengan demikian, untuk mengetahui perkembangan demokrasi dari suatu negara
terlebih dahulu haruslah mengetahui undang-undang dasar dan sejarah
perkembangannya dinegara tersebut, sebab pemakaian asas demokrasi didalam suatu
negara pastilah dicantumkan di dalam undang-undang dasar itu, tak terkecuali di
indonesia.
Pada tahun 1945, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, Demokrasi Pancasila
yang dijiwai oleh falsafah Pancasila kembali berfungsi secara operasional/nyata.hal ini
terbukti dengan adanya pemecahan perbedaan pendapat di kalangan PPKI
menyangkut tujuh kata di belakang sila Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa Sistem adalah sekumpulan
bagian yang memiliki fungsi, dan sistem juga dapat diartikan sebagai suatu kebulatan
atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. Sedangkan pengertian
pemerintahan adalah prinsip yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu
sama lain untuk mengatur , melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan
cara mengatur individu satu sama lain atau dengan negara dan hubungan negara
dengan negara lain.
Wilopo mengemukakan bahwa di dalam sistem UUD 1945 jelas ada keseimbangan
atau checks and balances yang khas antara Pemerintah dan DPR; DPR kuat karena
tidak dapat di bubarkan oleh Pemerintah dan begitu pula Pemerintah kuat karena
tidak dapat dijatuhkan oleh DPR.
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang
keduanya bisa dipakai di negara manapun, dengan cara masing masing di indonesia
sendiri demokrasi pancasila sudah mendarah daging disetiap warga nya, karena
demokrasi itu mencerminkan kehidupan bermasyarakat, sistem demokrasi /
pemerintahan liberal tidak akan cocok untuk diterapkan di indonesia karena adat dan
budaya negara indonesia bertolak belakang dengan negara barat, NKRI harga mati,
demokrasi pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita

Anda mungkin juga menyukai