TUGAS IV Baterai Litium Ion
TUGAS IV Baterai Litium Ion
FITRIYANTI NAKUL
[20214036]
20214036_Baterai Litium-Ion 1
masuk keluarnya ion litium) dan bagian pengumpul elektron (collector current).
Gambar 2. Susunan struktur dari baterai litium ion
Listrik yang dihasilkan pada baterai litium ion dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika
anoda dan katoda dihubungkan, maka elektron mengalir dari anoda menuju katoda,
bersamaan dengan itu listrik pun mengalir. Pada bagian dalam baterai, terjadi proses
pelepasan ion litium pada anoda, kemudian ion tersebut berpindah menuju katoda melalui
elektrolit sebagai media transfer. Dan di katoda, bilangan oksidasi kobalt berubah dari 4
menjadi 3, karena masuknya elektron dan ion litium dari anoda. Sedangkan proses
recharging/pengisian ulang, berkebalikan dengan proses ini.
Dari berbagai banyak jenis logam, logam litium merupakan logam yang sangat
menjanjikan untuk anoda karena memiliki potensial standar paling negatif (-3.0 V), paling
ringan (berat atom: 6.94 g), sehingga bila dipakai untuk anoda dapat menghasilkan
kapasitas energi yang tinggi.
Tipe baterai Li-ion terbagi atas dua tipe, yaitu Mangan (Mn) dan Kobalt (Co). Berikut
ini merupakan gambaran contoh reaksi yang terjadi saat pemakaian dan pengisian ulang
energi listrik untuk baterai litium-ion (Gbr. 3) dengan elektroda positif (katoda) berupa
20214036_Baterai Litium-Ion 2
LiCoO2 dan elektroda negatif yang terbuat dari karbon grafit (C6), separator yang terbuat dari
lapisan tipis plastik yang dapat dilalui oleh ion-ion, dan larutan elektrolit.
Pada proses discharge atau saat kita memakai baterai, Li + ion bergerak dari negatif
ke positif melalui separator, sehingga elektron bergerak dengan arah yang sama. Aliran
elektron inilah yang menghasilkan energi listrik.:
a) Discharging (pemakaian):
Elektroda positif (+) : Li1-x CoO2 + xLi + xe- ® LiCoO2
Elektroda negatif (–) : CnLi ® Cn + xLi + xe-
Reaksi keseluruhan : Li1-xCoO2 + CnLiX ® LiCoO2 + Cn E sel = 3.70V
dengan, x menyatakan jumlah ion litium yang berpindah dari LiCoO2 ke grafit
20214036_Baterai Litium-Ion 3
2.3 Aplikasi Baterai Ion-Litium
Baterai ion litium merupakan jenis baterai isi ulang yang sering dijumpai pada barang-
barang elektronik konsumen. Jenis baterai ini paling popular digunakan untuk peralatan
elektronik portable seperti; telepon seluler, kamera, MP3 Player, laptop/ notebook bahkan
gadget masa kini, karena tidak memiliki efek memori, memiliki kepadatan energy yang baik
dan daya hilang yang lambat sehingga tidak butuh perlakuan apapun jika tidak digunakan
dan dapat menyimpan cadangan energi yang relatif besar dalam waktu yang relatif lama.
Jika dibandingkan dengan baterai dengan bahan nikel, energi baterai Li-Ion lebih
efisien dan tidak memiliki efek memori, tetapi juga lebih mahal harganya. Li-Ion juga sedikit
lebih ringan daripada baterai NiMH dan memiliki umur lebih lama. Sebagai contoh, satu
kilogram baterai Li-Ion mampu menampung 150 watt-jam, sementara satu kilogram baterai
NiMH hanya mampu menampung 100 watt-jam. Baterai Li-Ion juga memiliki umur yang lebih
lama karena hanya kehilangan sekitar 5% dari kapasitasnya setiap bulan dibandingkan
dengan baterai NiMH yang kehilangan hingga 20% kapasitasnya setiap bulannya. Baterai ini
juga dapat bertahan hingga 1000 kali pengisian ulang.
Berikut adalah beberapa contoh baterai lithium yang sering digunakan pada alat –
alat elektronik :
20214036_Baterai Litium-Ion 4
Gambar 7. Contoh baterai Li-ion pada peralatan elektronik portabel
DAFTAR PUSTAKA
20214036_Baterai Litium-Ion 5
Purwanto-ST-MT.pdf
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_ion_litium
[9] Etty Marti Wigayati. Pembuatan Dan Karakterisasi Lembaran Grafit Untuk Bahan
Anoda Pada Baterai Padat Lithium. Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia Volume
9 No 1 Juni 2009. ISSN No. 0854-3046.
[10 Nazri,(2009), Lithium Batteries: Science and Technology, Springer, Miami in
] Rachman, Mochlesur.
20214036_Baterai Litium-Ion 6