Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama : Devi Zulianti
Nim : 18010013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karuniaNya sehingga penyusunan Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif
di Rumah ini telah dapat diselesaikan.

Buku ini disusun dengan tujuan untuk menunjang upaya peningkatan


kemampuan perawat dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada klien
yang mempunyai masalah penyakit terminal di rumah. Buku Panduan ini
diharapkan dapat menarik minat perawat untuk membacanya sehingga
mereka mendapatkan gambaran cara melaksanakan pelayanan keperawatan
bagi pasien penderita penyakit terminal di rumah. Setelah mendapatkan
gambaran, diharapkan para perawat termotivasi melaksanakan asuhan
keperawatan paliatif di rumah guna meningkatkan jangkauan pelayanan
keperawatan kepada masyarakat.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan panduan


ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan demi perbaikan
panduan ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
KATA SAMB UTAN ii
TIM PENY USUN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR ISTILAH viii

I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Panduan 2
C. Landasan Hukum 2
D. Sasa ran 2

II. KO NSE P D AS AR 3
A. Pengertian Perawatan Paliatif 3
B. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif 3
C. Tujuan Perawatan Paliatif 4
D. Tim Perawatan Paliatif 4
E. Model Perawatan Paliatif 5

III. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI 7


A. Peran 7
B. Fung si 9
C. Kriteria dan Kompetensi 12

IV. ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF 15


A. Pengkajian 15
B. Diagnosa (Masalah ) keperawatan 16

C. Rencana Tindakan 17

D. Pelaksanaan 17
E. Evalu asi 17
F. Diagnosa (Masalah ) keperawatan paliatif yang lazim
ditemukan 18
V. TATALAKSANA KEPERAWATAN PALIATIF DI RUMAH 30
A. Pengorganisasisian 30
B. Mekanisme Pelayanan 34
C. Pemb iayaan 36
VI. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN 37
VII. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN 38
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 40
v

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 1


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini di Indonesia jumlah penderita penyakit degeneratif dan


penyakit kronis seperti kanker, HIV/AIDS, Stroke, Diabetes Melitus
semakin meningkat. Tahun 2004, Depkes melaporkan diperkirakan 100
kasus penderita kanker per 100.000 orang pertahun.Data dari RS
Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional , menunjukkan
jumlah pasien kanker kasus baru pada tahun 2005 berjumlah 1239
orang dan jumlah pasien kanker yang meninggal pada tahun 2005
berjumlah 274 orang. Berdasarkan data Depkes tahun 2005 Penyakit
HIV/AIDS berjumlah 7098 orang. Jumlah penderita penyakit Stroke di
RS Cipto Mangunkusumo rata-rata pertahun adalah 1000 orang, dan
jumlah penderita penyakit Diabetes Melitus tahun 2005 di Indonesia
sebanyak 250.000 orang pertahun. Sebagian dari penderita penyakit
degeneratif diatas akan masuk pada stadium lanjut, dimana pasien
tidak lagi berespon terhadap pengobatan kuratif. Hal ini menimbulkan
kecenderungan semakin meningkatnya jumlah penderita yang tidak
mungkin disembuhkan dan memerlukan perawatan paliatif.

Masalah keperawatan yang berkaitan dengan keperawatan paliatif


sangat kompleks, tidak hanya berhubungan dengan aspek fisik tetapi
juga menyangkut aspek kejiwaan, aspek sosial dan aspek spritual yang
dialami, bukan hanya oleh pasien tetapi juga menjadi masalah
keluarga. Asuhan Keperawatan paliatif di rumah yang dilaksanakan

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 2


secara profesional, holistik dan berkesinambungan diperlukan untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dan keluarga.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun panduan
asuhan keperawatan paliatif di rumah sehingga perawat dapat
melaksanakan asuhan keperawatan paliatif secara optimal.

B
BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF

A. PENGERTIAN PERAWATAN PALIATIF

Kata paliatif berasal dari bahasa Latin ³pallium³ yang berarti mantel.
Sedangkan dalam bahasa Inggris ³to palliate´ berarti mengurangi
penderitaan atau memberikan kenyamanan

Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban


penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan. Tindakan aktif yang
dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
perbaikan dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual. Tidak saja
diberikan kepada penderita yang tidak dapat disembuhkan tetapi juga
penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama
dengan tindakan kuratif. (Depkes-Pedoman Kanker Terpadu Paripurna,
1997)

B. PRINSIP DASAR PERAWATAN PALIATIF (WHO)

Prinsip dasar perawatan paliatif adalah sebagai berikut:


1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses
yang wajar.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 3


3. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan aspek psiko sosio dan spiritual.
5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa dukacita.
C. TUJUAN PERAWATAN PALIATIF

Tujuan Perawatan Paliatif ialah meringankan atau menghilangkan rasa


nyeri dan keluhan lain, perbaikan aspek psikologis, sosial dan spiritual
agar tercapai kualitas hidup maksimal bagi pasien kanker stadium lanjut
dan keluarganya. Tindakan paliatif ini harus dapat membantu pasien untuk
dapat mempertahankan secara maksimal kemampuan fisik, emosi,
spiritual, pekerjaan, dan sosial yang diakibatkan baik oleh kanker maupun
akibat tindakan.

Indikator tercapainya tujuan perawatan tubuh:


1. Aspek fisik : keluhan fisik berkurang.
2. Aspek psikologi: keamanan psikologis, kebahagiaan meningkat danpasien
dapat menerima penyakitnya.
3. Aspek sosial : Hubungan interpersonal tetap terjaga dan masalah sosiallain
dapat diatasi.
4. Aspek spiritual : Tercapainya arti kehidupan yang bernilai bagi pasiendan
keluarga dalam menjalankan kehidupan rohani yang positif serta dapat
menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya.

D. TIM PERAWATAN PALIATIF

Pelaksanaan perawatan paliatif di lapangan dilakukan dengan pendekatan


tim yang terdiri dari berbagai disiplin profesi. Anggota tim perawatan palitif
terdiri dari profesi kedokteran dengan berbagai macam spesialis, dokter
umum, profesi keperawatan, fisioterapis, okupasi terapis, pekerja social

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 4


medis, ahli gizi, psikolog, ahli agama, relawan dan pelaku rawat (care
giver) dari anggota keluarga. Masing-masing profesi mempunyai peran
dan tanggungjawab yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan dasar
keilmuan dari masing-masing anggota tim dan kebutuhan yang bersifat
holistik dari setiap pasien.

E. MODEL PERAWATAN PALIATIF

Perawatan paliatif dapat dilaksanakan dirumah sakit, di rumah atau di hospis.


1. Perawatan paliatif di rumah sakit (Hospice Hospital Care)
Unit ini berada didalam rumah sakit dan merupakan suatu unit tersendiri
dalam struktur organisasi rumah sakit. Keuntungan model ini adalah
dapat dengan mudah mempergunakan fasilitas rumah sakit dalam
mengatasi masalah-masalah yang sulit di lapangan, baik untuk
tindakan medis, tindakan keperawatan, maupun tindakan penunjang
lainnya. Di rumah sakit pasien bisa di rawat di poliklinik, di rawat
singkat ( one day care) atau di rawat inap. Lokasi perawatan pasien
paliatif di rumah sakit ada yang diruangan tersendiri, khusus ruangan
perawatan paliatif atau digabungkan dengan pasien biasa yang masih
dalam tahap pengobatan kuratif.

2. Hospis (Hospice)
Adakalanya pasien dalam keadaan tidak memerlukan pengawasan
ketat atau tindakan khusus lagi, tetapi belum dapat dirawat dirumah
karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan., pasien
kemudian dirawat di suatu tempat khusus (hospis) yang berada di luar
lingkungan rumah sakit.Unit perawatan ini bisa berada di dalam
lingkungan rumah sakit atau di luar lingkungan rumah sakit yang
pengelolaannya di luar struktur rumah sakit. Bentuk Layanan Hospis
ini belum ada di Indonesia.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 5


3. Pelayanan paliatif di rumah (Hospice Home Care)
Perawatan dirumah merupakan kelanjutan perawatan di rumah sakit.
Pada perawatan paliatif di rumah, keluarga mempunyai peran yang
lebih menonjol. Sebagian besar tindakan perawatan dilaksanakan oleh
keluarga. Sebelum pasien dibawa pulang, perlu dipertimbangkan
apakah pasien memang sudah layak dirawat di rumah dan apakah
keluarga (pelaku rawat ) sudah mampu merawat pasien di rumah.
Apabila keluarga belum mampu merawat pasien, pelaku rawat perlu
mendapat pelatihan dari perawat untuk melaksanakan perawatan di
rumah.
Tim paliatif akan mengunjungi pasien disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan adat istiadat serta kondisi setempat. Konsultasi juga dapat
dilakukan melalui telphon atau sarana komunikasi lain setiap saat.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 6


BAB III PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI PERAWAT
PALIATIF DI RUMAH

Peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif di


rumah A. PERAN

1. Pendidik kesehatan
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien
dan keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar
pelayanan yang komprehensif dapat tercapai dan koordinasi juga
sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan paliatif
3. Pelaksana
Perawat didalam memberikan asuhan keperawatan pasien di
rumah, juga melaksanakan tindakan keperawatan secara langsung
kepada pasien dan keluarga
4. Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi pasien dan keluarga didalam
mengatasi masalah kesehatan. Dalam hal ini perawat harus dapat
menjaga hubungan baik dan bersikap terbuka serta dapat dipercaya
5. Kolaborator
Dalam asuhan kerawatan paliatif, perawat harus dapat bekerja sama
dengan anggota tim perawatan paliatif lainnya
6. Fasilitator
Perawat harus dapat memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pasien
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 7


7. Manajer kasus
Perawat dapat bertindak sebagai manajer kasus dengan melakukan
pengkajian kebutuhan pelayanan pasien, merencanakan pelayanan,
melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan dengan tim paliatif
lain serta melakukan pemantauan pelayanan pada pasien
8. Advokasi
Perawat harus melindungi/membela hak-hak pasien dan keluarga
didalam menjalani asuhan keperawatan dan mendapatkan
pelayanan dari berbagai disiplin ilmu yang terkait
9. Modifikasi lingkungan
Perawat paliatif harus dapat memodifikasi lingkungan
( menggunakan kan alat yang tersedia seoptimal mungkin) dalam
memberikan asuhan kepertawatan .
10. Peneliti
Perawat paliatif harus dapat mengidentifikasi masalah-masalah
yang dapat diteliti ( mengumpulkan data sebagai bahan penelitian
keperawatan).

B. FUNGSI

Fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif di rumah


sebagai berikut:
1. Pengelola
a. Menyusun rencana pelayanan keperawatan dan
pelayanankesehatan lainnya di rumah.
b. Mengkoordinasikan aktifitas tim kesehatan interdisiplin
dalammemberikan pelayanan di rumah
c. Memantau kualitas pelayanan keperawatan dan
pelayanankesehatan lainnya yang diberikan.
d. Mengelola pelayanan keperawatan yang komprehensif
untukindividu dan keluarganya.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 8


2. Pelaksana / pemberi pelayanan
a. Melakukan pengkajian fisik, psikososial dan spiritual sertafungsi
keluarga.
b. Menetapkan masalah dan diagnosa keperawatan.
c. Menyusun rencana keperawatan dengan
mempertimbangkankebutuhan fisik, psikososial dan spiritual
pasien dan keluarga.
d. Melakukan tindakan keperawatan : perawatan luka, kolostomi,dll.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah
diberikan

3. Pendidik
a. Mengidentifikasi kebutuhan individu (pasien) dan keluargaakan
pendidikan kesehatan.
b. Memilih metode pembelajaran dan menyiapkan
materipembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah
pasien atau keluarga.
c. Menyusun rencana kegiatan pendidikan kesehatan.
d. Melaksanakan pendidikan kesehatan terkait dengan
masalahkesehatan pasien.
e. Mengajarkan anggota keluarga tentang ketrampilan danstrategi
yang dibutuhkan dalam mengasuh anggota keluarga yang sakit.
f. Menganjurkan keluarga untuk melakukan upaya pemeliharaandan
peningkatan kesehatan seperti perilaku hidup sehat : Nutrisi,
Latihan fisik, Manajemen stress.
g. Melakukan evaluasi pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan
h. Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 9


4. Kolaborator
a. Melakukan kerjasama dengan anggota tim kesehatan lainuntuk
menyelesaikan masalah kesehatan pasien.
b. Melakukan kerjasama dengan sumber-sumber /
fasilitaspelayanan yang ada di masyarakat untuk menyelesaikan
masalah kesehatan pasien.

5. Advocate/Pembela
a. Mendemonstrasikan tehnik komunikasi efektif dengan pasien
b. Menyeleksi tindakan dan prosedur pelayanan pasien.
c. Menghormati hak pasien.
d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
e. Melaksanakan fungsi pendampingan ( memberikan supportfisik,
mental dan spiritual pada pasien dan keluarga selama pasien
dalam perawatan ).
f. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terkaitdengan
sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
masalah kesehatan.
g. Memfasilitasi pasien untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber
yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
6. Konselor
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien dan keluarga.
b. Membantu anggota keluarga mempertimbangkan berbagaisolusi
dalam rangka menetapkan cara yang lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c. Mensupport keluarga untuk melakukan komunikasi yang
efektifuntuk menunjang penyelesaian masalah.
d. Mengkomunikasikan bahwa keluarga bertanggung jawabmemilih
alternatif penyelesaian masalah.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 10


7. Penemu Kasus dan Melakukan rujukan
a. Meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejalayang
akan memperburuk kondisi pasien.
b. Melakukan pemeriksaan penunjang untuk
mengidentifikasiadanya timbulnya masalah baru.
c. Menetapkan kebutuhan rujukan yang sesuai.
d. Melakukan rujukan terhadap kasus yang perlu penanganandari tim
kesehatan lainnya.
e. Menyediakan pelayanan tindak lanjut terhadap kasus
yangteridentifikasi.
8. Memodifikasi Lingkungan
a. Memodifikasi lingkungan rumah yang memungkinkan
pasiendilakukan asuhan keperawatan paliatif di rumah.
b. Memodifikasi lingkungan yang memungkinkan pasien
mandiridalam perawatan dirinya.
9. Peneliti
a. Perawat paliatif harus dapat mengidentifikasi masalah-
masalahyang dapat diteliti ( mengumpulkan data sebagai bahan
penelitian keperawatan).
b. Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian keperawatan
C. KRITERIA DAN KOMPETENSI PERAWAT PALIATIF

1. Kriteria Perawat Paliatif


a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan.
b. Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun.
c. Telah mengikuti pelatihan perawatan paliatif terakreditasi.

2. Kompetensi Perawat Paliatif


Perawat Paliatif harus mampu :
a. Mengidentifikasi faktor multidimensi yang mempengaruhi nyeri dan
gejala lain :

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 11


1) Memahami patofisiologi nyeri dan gejala lain.
2) Mengenali keunikan pengalaman nyeri dan gejala lain.
3) Membantu mengatasi nyeri dan gejala lain dengan tepat.

b. Mengkaji gangguan yang sering ditemukan pada sistem tubuh :


1) Sistem kardiopulmonal: sesak, batuk, hemaptoe, cegukan,palpitasi.
2) Sistem pencernaan: stomatitis, mual, muntah, anoreksia,gangguan
menelan, konstipasi, diare, asites, kembung.
3) Sistem Perkemihan: inkontinensia, hematuria, anuria, poliuria.
4) Sistem reproduksi: perdarahan per-vaginam, cairan pervaginam,
gangguan fungsi seksual.
5) Sistem neurology: kelemahan, kelumpuhan, kejang.
6) Keluhan umum: kakheksia, lemah, gangguan tidur,
anemia,dehidrasi, demam.
7) Sistem integument: luka dan gangguan kulit lain

c. M engkaji aspek psiko, sosio, spiritual : cemas, takut, marah,depresi,


kehilangan, peran dan fungsi dalam keluarga, masalah keuangan,
kemampuan melakukan ibadah
d. Melakukan pelayanan spesifik pada keperawatan paliatif:
1) Memberikan obat pengurang rasa sakit sesuai dengan
programterapi (mis: paracetamol).
2) Mempunyai pengetahuan tentang efek samping penggunaanobat
nyeri
3) Memberikan pendidikan dan latihan teknik relaksasi dan
latihannafas dalam.
4) Memberikan terapi keperawatan: pemijatan pada area sekitardaerah
yang nyeri.
5) Memberikan terapi komplementer: (mis: terapi raiki pada titiknyeri).

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 12


6) Memberikan kumur cairan ekstrak daun sirih (atau cairan
kumurlainnya) untuk meminimalkan nyeri mulut akibat stomatitis dan
untuk membersihkan luka.
7) Mengatur kebutuhan peralatan medis dan keperawatan
yangdibutuhkan pasien selama dirawat di rumah

e. Mengkaji dan memonitor keinginan keluarga, kemampuan


danketersediaan waktu dalam memberikan dukungan kepada pasien

f. Mengkaji dan merespon lingkungan pasien yang beresiko

g Mengkoordinasikan rujukan pasien ke institusi pelayanan


kesehatanlain

h Menginisiasi dan berpartisipasi pada diskusi kasus

i. Melindungi pasien dan keluarga dari bahaya yang mungkin


terjadiseperti alat suntik dan obat-obatan kadaluarsa
j. Melakukan pendidikan kesehatan tentang Pelayanan Keperawatan
Paliatif

k. Mengkaji kesiapan keluarga menghadapi pasien yang akanmeninggal

l. Meningkatkan profesionalisme dalam praktik Keperawatan Paliatif :


1) Meningkatkan dan menjaga citra Keperawatan Paliatif
yangprofesional.
2) Berkontribusi untuk pengembangan praktik Keperawatan
Paliatif.
3) Bertindak sebagai contoh atau model perawat paliatif yangefektif

m. Mengelola asuhan keperawatan paliatif :

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 13


1) Mendokumantasikan asuhan keperawatan
2) mengevaluasi mutu praktik Keperawatan Paliatif.
3) Berpartisipasi dalam peningkatan mutu dan prosedur jaminanmutu
praktik Keperawatan Paliatif

n. Mengembangkan diri di bidang Keperawatan Paliatif sebagai wujud


tanggung jawab profesi
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

Asuhan Keperawatan paliatif dilaksanakan dengan pendekatan proses


keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan melakukan evaluasi
keperawatan .

A. PENGKAJIAN (Format terlampir)


1. Anamnesa

a. Data Umum : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Alamat,


Pekerjaan, Pendidikan, Status perkawinan, Suku bangsa, dst.

b. Riwayat penyakit masa lalu

c. Riwayat penyakit keluarga

d. Status kesehatan saaat ini

e. Pengobatan yang sedang dan pernah dilaksanakan:

Kemoterapi paliatif, pembedahan paliatif, radioterapi paliatif,


pengobatan Nyeri, Anti RetroViral (ARV) dan keluhan lain.
f. Sirkulasi cairan

g. Pernafasan

h. Neueosensori

i. Sistem pencernaan

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 14


j. Eliminasi

k. Integumen

l. Reproduksi

m. Mobilisasi
n. Makan dan minum

o. Kebutuhan higiene

p. Kebutuhan istirahat tidur

q. Komunikasi

r. Faktor Keamanan dan lingkungan

s. Faktor psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual.

2. P emeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum dan Kesadaran
b. Tanda-tanda Vital
c. Pemeriksaan Dari Ujung Rambut sampai ujung Kaki
d. Pemeriksaan Khusus pada kasus paliatif : luka, stoma, dekubitus,
udema ekstremitas/ anasarka.

3. Menganalisa hasil pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan.

a. Darah lengkap, gula darah, fungsi lever, fungsi ginjal dll. Foto thorax
untuk melihat kondisi jantung / paru.
b. USG : melihat adanya massa dan kelainan organ.

c. Biopsi : untuk mendeteksi adanya keganasan

d. Pemeriksaan penunjang lain

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 15


B. DIAGNOSA (MASALAH) KEPERAWATAN PALIATIF

Diagnosa atau masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori


urgensi masalah berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, diagnosa
keperawatan yang mungkin pada kasus paliatif sesuai 14 kebutuhan
Handerson adalah sbb:
1. Gangguan oksigenisasi dan sirkulasi

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan


3. Gangguan Kebutuhan nutrisi
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari,
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK/BAB,
6. Gangguan citra diri/konsep diri,
7. Gangguan istirahat
8. Gangguan mobilisasi,
9. Gangguan psikologis putus asa dan merasa tidak berguna,
10. Gangguan rasa aman, nyaman
11. Gangguan reproduksi
12. Gangguan integritas kulit
13. Gangguan neurosensori
14. Gangguan komunikasi

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KASUS TERMINAL

Perencanaan dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul dan


diprioritaskan untuk:
1. Meningkatkan kualitas hidup ( contoh : mengurangi nyeri, mgurangi
sesak nafas, menangani perawatan luka)
2. Meningkatkan daya tahan tubuh,
3. Mengajarkan pasien dan keluarga untuk menerima kenyataan yang ada.
4. Mengajarkan keluarga untuk menghubungi petugas bila terjadi kondisi
darurat

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 16


5. Mencegah timbulnya masalah baru.
D. PELAKSANAAN
Prinsip-prinsip didalam penanganan masalah keperawatan palliatif didasarkan
pada prioritas masalah keperawatan yang timbul

E. EVALUASI

Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan


dengan kondisi pasien. Evaluasi mencakup dua elemen yakni evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Untuk dapat melihat keberhasilan setiap
diagnosa keperawatan diukur sesuai dengan kriteria hasil.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 17


F. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG LAZIM DITEMUKAN PADA PASIEN PALIATIF
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI
1 Gangguan pola nafas Pola nafas efektif 1. Pernafasan reguler, dalam 1. Auskultasi bunyi nafas, 1. Pernafasan reguler,
berhubungan dankecepatan nafas teratur. perhatikanbunyi nafas abnormal. dalamdan kecepatan nafas
dengan penumpukan 2. Batuk efektif. 2. Monitor usaha pernafasan, teratur.
sekret. 3. Tanda dan gejala rasioinspirasi maupun ekspirasi, 2. Batuk efektif.
obstruksipernafasan tidak ada : penggunaan otot tambahan 3. Tanda dan gejala
stridor (-), sesak nafas (-), pernafasan. obstruksipernafasan tidak
weezing (-). 3. Observasi produk sputum, ada : stridor (-), sesak
4. Suara nafas : vesikuler jumlah,warna, kekentalan. nafas (-), weezing (-)
kanandan kiri. Berikan posisi semi fowler atau 4. Suara nafas :
5. Sputum jernih, jumlah berikan posisi miring aman. vesikulerkanan dan kiri.
normal,tidak berbau dan tidak 6. Ajarkan pasien untuk nafas 5. Sputum jernih,
berwarna. dalamdan batuk efektif. jumlahnormal, tidak berbau
6. Tanda-tanda sekresi 7. Berikan air putih hangat 2000 dan tidak berwarna.
tertahantidak ada : demam (-), ccperhari jika tidak ada kontra 6. Tanda-tanda
takhikardi (-), takipneu (-). indikasi. sekresitertahan tidak ada :
8. Lakukan phisioterapi data demam (-), takikardia (-),
sesuaiindikasi.
takipneu (-)
9. Lakukan suction bila perlu.

2 Kurang perawatan diri Kebutuhan akan 1. Pasien tampak bersih dansegar 1. Kaji kemampuan pasien 1. Pasien tampak bersih
berhubungan dengan perawatan diri terpenuhi 2. Mulut bersih dan tidak berbau dalammelaksanakan kegiatan dansegar
keterbatasan fungsi fisik 3. Kulit tidak kering seharihari. 2. Mulut bersih dan
dan psikologis 2. Motivasi untuk melakukankegiatan tidakberbau
sehari-hari. 3. Kulit tidak kering
3. Bantu pasien untuk mandi
baikditempat tidur atau
menggunakan shower.
4. Cuci rambut pasien sesuai
dengankebutuhan.
5. Lakukan perawatan kaki.
6. Bantu untuk perawatan perineal.
7. Pantau kondisi kulit.
8. Berikan pelembab/lotion padakulit.
9. Bersihkan tangan pasien
setelahmakan/toileting.

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 18


10. Bantu pasien untuk oral higiene.

3 Kurang perawatan diri Pasien mau berpakaian 1. Pasien berpakaian denganrapih 1. Kaji kemampuan pasien untuk 1. Pasien berpakaian
(berdandan dan dengan rapih dan 2. Pasien mau berdandan berpakaian dan berdandan denganrapi.
berpakaian) berhubungan berdandan sendiri. 2. Pasien mau berdandan.
dengan gangguan fungsi 2. Demonstrasikan cara berpakaian
fisik dan psikologis pada pasien.
3. Kenakan pakaian pasien setelah
personal higiene selesai.
4. Motivasi pasien untuk
berpartisipasi dalam memilih
pakaian sendiri.
5. Bantu dan motivasi pasien untuk
berdandan.

4 Ketidakmampuan dalam Pasien mampu 1. Pasien mampu 1. Pasien mempunyai 1. Buat jadwal toileting.
memenuhi kebutuhan memakan makanan yang memakanmakanan dalam jadwalBAB/BAK. 2. Anjurkan pasien
nutrisi berhubungan disenangi sesuai dengan jumlah yang adekuat. 2. Pasien BAB/BAK sesuai untukBAB/BAK sesuai
dengan perkembangan jumlah dan waktu nya. 2. Keluarga dapat denganjadwal. dengan jadwal.
penyakit / efek samping menerimakemampuan 3. Bantu pasien
pengobatan (ansietas, pasien untuk makan. untukmelepaskan pakaian
dalam.
iritasi mukosa saluran
4. Bantu
cerna , obstruksi usus, pasienmenggunakan
konstipasi dan toilet/pispot/urinal pada
kompresi lambung). interval waktu tertentu.
5. Jaga privasi pasien
selamaBAB/BAK.
6. Fasilitasi higiene
toiletsetelah selesai
BAB/BAK.
7. Ganti pakaian
pasiensetelah BAB/BAK
kalau perlu.
8. Siram toilet/bersihkan alat.

5 Gangguan pola eliminasi Pasien akan melakukan 1. Pasien mempunyai jadwal


berhubungan dengan BAB/BAK secara teratur. BAB/BAK.

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 19


gangguan fungsi fisik dan 2. Pasien BAB/BAK sesuai
psikologis. dengan jadwal.

6 Resiko cedera Pasien tidak mengalami 1. pasien tidak jatuh. 1. Identifikasi kebutuhan rasa 1. Pasien tidak jatuh.
berhubungan dengan cedera. 2. pasien mampu menggunakan amanpasien. 2. Pasien
keterbatasan fisik dan sumber daya yang dimilliki. 2. Identifikasi lingkungan mampumenggunakan
psikologis. yangmembahayakan. sumber daya yang dimilliki.
3. Identifikasi keterbatasan
fisikterhadap jatuh.
4. Pantau kemampuan pasien
untukberjalan.
5. Hindarkan sumber-sumber
yangberbahaya.
6. Atur lingkungan
untukmeminimalkan pasien dari
bahaya.
7. Berikan alat bantu bila
diperlukan.
8. Dekatkan barang-barang
yangdibutuhkan dengan
jangkauan pasien.
9. Gunakan alat pelindung
( penghalang tempat tidur ).
10. Beritahu keluarga
resikoberbahaya dari lingkungan.
11. Atur penerangan yang
cukupadekuat.
12. Anjurkan pasien untuk
memintabantuan jika diperlukan.
7 Gangguan pola tidur Pasien mampu 1. Pasien akan tidur malam 1. Kaji pola tidur dan aktifitas 1. Pasien akan tidur malamhari
berhubungan dengan takut menciptakan kembali haridan terbangun dengan pasien dan terbangun dengan
akan kematian dan pola tidur/istirahat. perasaan enak. 2. Pantau dan catat perasaan enak.
prognosa yang tidak pasti. 2. Pasien/keluarga polatidur/istirahat dan jumlah jam 2. Pasien/keluargamenyebutkan
menyebutkantindakan yang tidur pasien. tindakan yang digunakan
digunakan untuk 3. Kaji faktor yang untuk meningkatkan tidur.
meningkatkan tidur. memperberatmasalah
tidur/istirahat.
4. Berikan
supportemosional/konseling
untuk membantu menghilangkan

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 20


kecemasan.
5. Atur lingkungan yang
nyamanuntuk meningkatkan tidur.
6. Berikan massage pada
punggungdan atur posisi yang
nyaman.
7. Berikan terapi
antidepressansesuai kebutuhan.
8. Berikan antiansietas
sesuaikebutuhan.
9. Berikan aktivitas
yangmeningkatkan waktu bangun
atau mengurangi tidur siang hari.
10. Anjurkan penggunaan obat tidur.
11. Informasikan
pasien/keluargatentang faktor-
faktor yang memperberat
gangguan tidur/istirahat.
8 Perubahan membran Membran mukosa yang 1. Mukosa mulut lembab 1. Lakukan pengkajian oral 1. Mukosa mulut lembab
mukosa mulut mengalami lesi sembuh danberwarna merah muda terhadapkebersihan,kekeringan, danberwarna merah
berhubungan dengan dan infeksi oral tertangani 2. Pasien dan keluarga ulserasi dan tanda-tanda infeksi. muda.
intake cairan yang tidak dengan baik. mampumelakukan tindakan 2. Bantu untuk melakukan 2. Pasien dan
adekuat untuk meningkatkan kesehatan perawatanmulut setelah makan. keluargamampu
mulut 3. Lakukan tindakan perawatanmulut melakukan tindakan
jika terjadi stomatitis. untuk meningkatkan
4. Berikan es batu atau permen kesehatan mulut.
yangagak keras dan basahi
dengan cairan jika mukosa mulut
mengalami kekeringan.
5. Anjurkan untuk mencuci
mulutdengan teratur.
6. Anjurkan untuk tidak merokok
danminuman alkohol.
7. Hindari penggunaan pencucimulut
yang dujual bebas.
8. Kolaborasi pemberian obat
untukinfeksi mulut.

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 21


9 Resiko tinggi infeksi Tidak ada tanda-tanda 1. Pasien/keluarga 1. Kaji tanda-tanda infeksi. 1. Pasien/keluarga
berhubungan dengan infeksi. mampumendemonstrasik 2. Lakukan teknik a/antiseptik. mampumendemonstrasi
efek kemoterapi terhadap an tidakantindakan 3. Pantau hasil laboratorium lekosit. kna tidakan-tindakan
mekanisme pertahanan pencegahan infeksi. 4. Pantau tanda-tanda vital. pencegahan infeksi.
tubuh. 2. Pasien/keluarga 5. Anjurkan pasien untuk 2. Pasien/keluarga
akanmelaporkan bila cukupberistirahat. akanmelaporkan bila
terjadi peningkatan suhu. 6. Ajarkan pasien dan terjadi peningkatan
keluargamengenal tanda-tanda suhu.
infeksi dan menurunkan resiko
infeksi.
7. Anjurkan keluarga
untukmenggunakan masker
apabila sedang infeksi saluran
nafas atas.
8. Laporkan bila terjadi
peningkatansuhu tubuh.
9. Pantau intake output.
10. Anjurkan pasien untuk
banyakminum.
11. Berikan antibiotika
sesuaianjuran.
10 Nyeri kronis Nyeri terkontrol 1. Pasien/keluarga mampu 1. Kaji karakteristik nyeri. 1. Pasien/keluarga
berhubungan dengan pada tingkat yang mengidentifikasi 2. Evaluasi tindakan kontrol nyeri. mampumengidentifikasi
perkembangan penyakit dapat ditoleransi. tindakantindakan untuk 3. Evaluasi asal nyeri dan atasi tindakantindakan untuk
kanker. mengontrol nyeri. jikamungkin. mengontrol nyeri.
2. Pasien/keluarga mampu 4. Lakukan tindakan 2. Pasien/keluarga
melakukan tindakan-tindakan untukmeningkatkan kenyamanan mampumelakukan
untuk mengontrol nyeri. fisik dengan cara : tindakantindakan untuk
3. Nyeri hilang/terkontrol. Mempertahankan posisi, mengontrol nyeri.
penggunaan tempat tidur khusus, 3. Nyeri hilang/terkontrol.
penggunaan kompres,
mengurangi stimuli lingkungan.
5. Anjurkan dan ajarkan
teknikrelaksasi.
6. Anjurkan untuk
menggunakanteknik distraksi.
7. Berikan analgetik.
8. Pantau dan atasi efek
sampingpemberian analgetik.
9. Beritahu pasien/keluarga tentang

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 22


pengunaan obat yang benar,
efek samping obat dan yang
dapat dilakukan jika terjadi.

11 Kelemahan fisik Pasien mempunyai 1. Pasien mampu 1. Kaji tingkat kelelahan pasien. 1. Pasien mampuberistirahat
berhubungan dengan tenaga yang beristirahatsesuai kebutuhan. 2. Anjurkan pasien sesuai kebutuhan.
perubahan fisiologi maksimal sesuai 2. Pasien akan tetap untukmempertahankan pola 2. Pasien akan
tubuh terhadap kebutuhan. melakukanaktivitas sesuai istirahat dan tidur. tetapmelakukan aktivitas
chemoterapi. kemampuan. 3. Anjurkan pasien sesuai kemampuan.
untukmengekspresikan
perasaannya tentang
keterbatasan yang ada.
4. Bantu pasien
untukmerencanakan aktivitas dan
istirahat.
5. ajarkan pasien tekhnik
relaksasi,distraksi, diet imagary,
relaksasi.
12 Perubahan integritas kulit Tidak terjadi gangguan 1. Gangguan/kerusakan kulit 1. Hindari penekanan yang 1. Gangguan/kerusakan
berhubungan dengan integritas kulit (kulit tidakada (kulit utuh). terusmenerus. kulittidak ada (kulit utuh).
efek tirah baring yang pasien utuh) dan terbebas 2. Kulit bebas dari implamasi 2. Hindari penggunaan talk. 2. Kulit bebas dariimplamasi
lama. dari trauma. daniritasi. 3. Lakukan dan ajarkan dan iritasi.
padakeluarga untuk massage
bagian punggung.
4. Buat jadwal perubahan posisi.
5. Lakukan dan anjurkan
keluargauntuk merubah posisi
pasien sesuai dengan jadwal.
6. Pantau kondisi kulit.
7. Jaga linen tetap bersih, keringdan
bebas dari lipatan.
8. Beritahu pasien/keluarga
untukmelaporkan bila terdapat
tandatanda kemerahan, rasa
tidak nyaman dan nyeri pada
daerah yang tertekan.
13 Perubahan pola seksual Pasien/orang terdekat 1. Pasien menunjukan faktor resiko 1. Ciptakan hubungan 1. Pasien menunjukan faktor
berhubungan dengan kembali untuk terhadap kegagalan terapeutik atas dasar saling resiko terhadap kegagalan
proses percaya dan

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 23


penyakit. mendapatkan kepuasan fungsi seksual dan perubahan 2. saling menghargai dan menjaga fungsi seksual dan
hubungan seksual. metode seksual yang dapat privasi. perubahan metode
diterima. Kaji pengaruh seksual yang dapat
2. Pasien mampu 3. penyakit/pengobatan diterima.
mendiskusikan pilihan untuk terhadap seksualitas sesuai 2. Pasien mampu
menjaga fungsi reproduksi kebutuhan. Anjurkan pasien mendiskusikan pilihan
yang sesuai. 4. untuk mengungkapkan untuk menjaga fungsi
ketakutan dan menanyakan reproduksi yang
masalahnya. Diskusikan sesuai.
5. tentang alternatif ekspresi
6. seksual yang dapat diterima.
Libatkan keluarga dalam diskusi.
Rujuk kalau perlu ke ahli
7. seksiolog.
8.
Anjurkan pasien untuk
menghindari kehamilan.
Beritahu pasien/pasangan
tentang kemungkinan efek
jangka panjang pada fungsi
seksual sehubungan dengan
chemoterapi, radiasi dan
pembedahan sesuai kebutuhan.
14 Perubahan proses berfikir Pasien menunjukan 1. Fungsi mental dan 1 Kaji riwayat fisik, sosial dan 1. Fungsi mental
berhubungan dengan perbaikan/terpeliharan psikologis pada tingkat . psikologis pasien sebelumnya. danpsikologis pada
proses penyakit. ya proses berfikir. optimal. Kaji tingkat orientasi pasien. tingkat optimal.
2. Tidak ada tanda-tanda 2 Kaji adanya perubahan 2. Tidak ada tanda-
peningkatan tekanan intra . kesadaran, pusing dan tandapeningkatan
kranial. 3. sinkope. Pantau status tekanan intra kranial.
neorologis secara ketat.
4. Kurangi stimulus pada pasien.
Berikan terapi sesuai program.
5 Pantau intake output.
. Bila kejang lakukan.
6 penatalaksanaan kejang.
. Identifikasi lingkungan yang
7 dapat membahayakan pasien.
.
8.
9.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 24


N
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI
O
10. Batasi keinginan pasien
hanyapada hal-hal yang
diinginkan.
11. Hindari pengkajian yang
tidakmungkin dijawab pasien.
12. Panggil nama pasien
ketikamulai berinteraksi.
13. Berikan pengarahan pada
halhal yang sederhana.
14. Orientasikan pasien
terhadaporang,waktu dan
tempat.
15. Informasikan keluarga
tentangpembatasan
pengunjung.
16. Jelaskan
pembatasankunjungan
keluarga/teman.
15 Berduka berhubungan Pasien mampu 1. Pasien mampu 1 Bantu pasien dalam 1. Pasien
dengan proses kehilangan. mengungkapkan mendiskusikan mengidentifikasi kehilangan. mampumendiskusikan
perasaan sedih 2. perasaannya. Pasien . Anjurkan pasien untuk perasaannya.
atau mampu mengungkapkan 2. Pasien
kehilangannya. mempertahankan 2 perasaannya. Bantu pasien mampumempertahankan
3. hubungan dengan orang dalam hubungan dengan orang
lain/keluarga. Pasien . mengungkapkan strategi lain/keluarga.
mampu koping pribadi. 3. Pasien
4. mempertahankan 3 Bantu pasien/keluarga untuk mampumempertahankan
perawatan diri. mengidentifikasi harapan perawatan diri.
Pasien mampu . hidup. Bantu pasien untuk 4. Pasien mampu
mengidentifikasi dapat menyampaikan hal-hal mengidentifikasi
sumbersumber yang yang sangat diharapkan sumbersumber yang ada.
ada. 4 pasien.
Hindari menutup kenyataan.
. Dorong hubungan terapeutik.
Support dengan pendekatan
5 spiritual.
Ajarkan pasien tentang
. aspekaspek harapan yang
positif.
6.
7.
Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 25
8
.
9
.
16 Gangguan gambaran Bau dan drainage dapat 1 Lesi bersih dan tidak 1. Kaji kondisi lesi. 1. Lesi bersih dan
diri berhubungan terkontrol. . berbau. Pasien/keluarga 2 Bersikan luka dengan tidakberbau.
dengan adanya lesi 2 mampu mendemonstrasi . menggunakan 2. Pasien/keluarga
kanker. . perawatan luka yang 3 antiseptik. mampumendemonstrasi
direkomendasikan. . Demonstrasikan perawatan
prosedur

N
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI
O
4. perawatan kulit. luka yang
Berikan antibiotik sesuai direkomendasikan.
5. dengan program.
6. Sediakan ventilasi yang cukup.
Berikan kesempatan klien
mengekspresikan penilaian
7 terhadap dirinya.
. Berikan penjelasan sumber
8 bau dan proses terjadinya
. lesi. Berikan kesempatan
menilai perkembangan luka.

17 Perubahan gambaran Pasien dapat menerima 1. Pasien mampu 1. Kaji rencana chemoterapi 1. Pasien mampu
diri berhubungan terhadap perubahan mengidentifikasi terhadap obat yang dapat mengidentifikasi
dengan dampak yang terjadi. tindakantidakan untuk menyebabkan alopesia. Kaji tindakan-tidakan untuk
pengobatan, meminimalkan akibat 2. dampak alopesia terhada meminimalkan akibat
Kehilangan organ tubuh. kehilangan rambut. gaya hidup pasien. Bantu kehilangan rambut.
2. Pasien mampu 3 pasien untuk mendiskusikan 2. Pasien mampu
melakukan perasaan tentang perubahan melakukan
tindakan-tidakan citra tubuh. Identifikasi tindakantidakan
untuk meminimalkan . tindakan untuk mengurangi untuk
dampak rambut rontok.
akibat kehilangan meminimalkan
Anjurkan pasien untuk
rambut. memotong rambut yang akibat kehilangan
4
panjang. rambut.
Bantu pasien untuk
. mendapatkan rambut

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 26


5 palsu/wig selama rambut
belum tumbuh kembali.
Informasikan pasien tentang
. dampak dari chemoterapi.
Anjurkan pasien/keluarga
untuk melakukan perawatan
6 kulit kepala.
Evaluasi perasaan pasien

7
.
8
.
9
.

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI


terhadap kehilangan organ
tubuhnya.
10. Bantu pasien
untukmembedakan penampilan
fisik dan arti hidup.
11. Berikan Motivasi pasien
untukmengungkapkan
eperasaannya.
12. Anjurkan untuk
melakukankomunikasi terbuka
antara pasien dan keluarga.
13. Diskusikan tentang
rekonstruksi/menggunakan
organ tiruan jika perlu.
14. Berikan kesempatan
pasienuntuk bertemu dengan
orang yang mempunyai
pengalaman yang sama dengan
kemampuan koping yang baik.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 27


18 Takut berhubungan dengan Klien mampu mengatasi 1. Pasien dapat 1. Kaji perasaan takutnya. 1. Pasien dapat
proses penyakit (diagnosis perasaan takutnya. mempercayaiorang yang 2. Berikan penjelasan terkait mempercayaiorang yang
kanker). diajak bicara. sumberyang ditakuti. diajak bicara.
2. Pasien 3. Tunjukan perhatian terhadap 2. Pasien
mampumengungkapkan halhal yang disampaikan. mampumengungkapkan
perasaannya denga baik. 4. Dengarkan pesan-pesan perasaannya dengan baik.
yangdisampaikan.
5. Berikan respon
tentangpemahaman yang
disampaikan.
6. Bantu pasien
untukmengungkapkan
perasaannya dengan cara yang
tidak destruktif.
7. Bantu pasien
dalammengidentifikasi kekuatan
untuk mengatasi perasaan
takutnya.
19 Gangguan fungsi Pasien dan keluarga 1. Pasien dapat menjelaskan 1. Tentukan akan 1. Pasien dapat menjelaskan
keluarga dirumah mampu berfungsi secara kebutuhan akan kebutuhanperawatan dirumah. kebutuhan akan perawatan
berhubungan dengan optimal. perawatan dirumah. 2. Bantu anggota keluarga untuk dirumah.
penyakit dan

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI


program pengobatan yang 2. Pasien/keluarga dapat mengembangkan harapan yang 2. Pasien/keluarga dapat
dialami. memanfaatkan sumber- realistis terhadap diri dalam memanfaatkan
sumber dimasyarakat. menampilkan peran. sumbersumber
3. Tawarkan solusi pada dimasyarakat.
masalahfinansial sesuai
kebutuhan.
4. Rujuk pasien pada
pelayanansosial sesuai
kebutuhan.
5. Berikan informasi adanya
sumbersumber yang ada
dimasyarakat.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 28


20 Perubahan interaksi Keluarga mampu untuk 1. Keluarga 1. Kaji reaksi emosional keluarga 1.Keluarga memperlihatkan
keluarga memenuhi kebutuhan fisik memperlihatkankedekatan terhadap kondisi pasien. kedekatan dengan pasien.
berhubungan dengan dan emosional pasien dan dengan pasien. 2. Identifikasi perawatan diri yang 2. Keluarga
dampak dari anggota keluarga. 2. Keluarga berpartisipasi tidak mampu dilakukan oleh berpartisipasidalam
prognosis yang pasti. dalamperawatan pasien. pasien. perawatan pasien.
3. Keluarga dan pasien 3. Identifikasi pilihan dan
mampumenggunakan sumber- kemampuan keluarga untuk 3. Keluarga dan
sumber yang ada terlibat dalam perawatan pasienmampu
dimasyarakat. pasien. menggunakan sumber-
4. Identifikasi permasalahan di sumber yang ada
dalam keluarga. dimasyarakat.
5. Support anggota keluarga
dalam mempertahankan
hubungan keluarga.
6. Fasilitasi dalam berkomunikasi
tentang kekhawatiran/perasaan
antara pasien dan anggota
keluarga.
7. Support koping mekanisme
yang adaptif.
8. Fasilitasi interaksi keluarga
dengan rohaniawan.
9. Kenalkan keluarga pada
keluarga lain yang mempunyai
pengalaman yang sama.
10. Berikan informasi pada
keluargatentang penyakit dan
perkembangannya.

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN EVALUASI


11. Jawab pertanyaan
keluargadalam mendapatkan
informasi yang diperlukan.
12. Bantu keluarga dalam
bersikapasertif dalam mencari
informasi.

Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 29


30
1.
DAFTAR PUSTAKA

Aranda Sanchia and Margaret O¶Connor. (1999) Palliative Care Nursing: A Guide
to Practice. Melbourne , Ausmed Publications.

Allender et al (1999). Community Health Nursing.Philladelphia ; Lippincott

Ayers et al. ( 1998 ) Community ± Based Nursing Care.Philladelphia ;Mosby

Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta ; Depkes.

Departemen Kesehatan RI.(2004). Pedoman Perawatan Kesehatan di Rumah.


Jakarta ; Depkes.

Djauzi Samsuridjal, dkk. (2003) Perawatan Paliatif Dan Bebas Nyeri Pada Penyakit
Kanker. Rumah Sakit Kanker ´Dharmais´. Jakarta. PT Pelita Mandiri Indonesia.

Gilliss C.L et al (1989). Toward a Science of Family Nursing. California ; Addison.

Hanson S.M.(2001). Family Health Care Nursing : Theory, Practise, and Research.
Philladelphia ; F.A Davis.

Howard J.R. (1990). Community Health Nursing. Pensylvania ;Springhouse.

Humphrey C.J. (1998). Homecare Nursing Handbook. Maryland ; Aspen.

Rice R. ( 1996 ). Home Health Nursing Practice:Concepts and Application second


edition, .Missouri: Mosby

Stanhope et al.(1996). Nursing Community Health. Philladelphia ;Mosby.

Swanson et al.(1997). Community Health Nursing: Promoting the Health of


Aggregates. Philladelphia ; W.B Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai