Anda di halaman 1dari 5

Arti simbol burung merpati dalam ajaran Kristen

1. Kehadiran Roh Kudus

Di dalam tulisan milikMarkus Hildebrandt, Burung Merpati di dalam Kristen sering


dipahami sebagaikehadiran Roh Kudus pada saat peristiwa pembaptisan Yesus oleh
pembaptis yangbernama Yaohanes. Hal tersebut telah dituliskan dalam surat Mat
3:16. Dalam suratMatius 3:16 juga disebutkan bahwa ketika selesai dibaptis, Yesus
segera keluardari air dan saat itu juga langit dapat terbuka. Dengan begitu ia dapat
melihatRoh Allah yang terlihat  mirip dengan BurungMerpati turun ke atas-Nya.

Sejarah simbol BurungMerpati juga sudah berkembang pada saat Yesus diurapi oleh
Roh Kudus. Di dalamAlkitab disebutkan bahwa Roh Kudus datang pada Ysesu dalam
bentuk BurungMerpati. Dari sana, kita bisa melihat bahwa penggunaan Burung
Merpati sebagaisimbol kehadiran Roh Kudus berasal dari sana.

2. Tanda kesetiaan

Di dalam pernikahan,khususnya umat Kristen dan katolik sering diperlihatkan ada


prosesi keduamempelai melepaskan sepasang Burung Merpati. Hal tersenut
bertujuan bahwa sepasangBurung Merpati adalah simbol kesetiaan dan tidak ada
ingkar janji padapasangannya.

Hal tersebut dapat terlihatdari kepercayaan tinggi umat Kristen kepada Yesus Kristus.
Oleh karena itu,Burung Merpati sudah dijadikan sebagai simbol penting bagi mereka.
Selain itu, simbolMerpati di dalam pernikahan umat Kristen juga berarti
kebersamaan mereka dapatlanggeng layaknya simbol Merpati.

3. Perdamaian

Makna yang satu ini mungkinsudah tidak asing bagi sebagian orang karena sudah
sering digunakan dalamperistiwa penting. Penggunaan Burung Merpati sebagai
simbol perdamaian sudahdilakukan pada saat peristiwa banjir air bah dan juga
Bahtera Nuh. Pada saatitu,  Nuh melihat daratan yang sudahkering sehingga dia
melepaskan Burung Merpati. Pada saat Burung Merpatikembali, dia membawa satu
helai daun Zaitun yang sangat segar dalam paruhnya.

Di saat peristiwa itu, rantingdaun Zaitun dan Burung Merpati dijadikan sebagai
lambang simbolis perdamaian. KisahBurung Merpati itu juga menunjukan bahwa
Allah menyatakan perdamaian pada umatmanusia setelah banjir air bah yang telah
membersihkan berbagai kejahatan diBumi.

4. Simbol Identifikasi

Tidak jauh berbeda dengansimbol-simbol kristen lainnya, Burung Merpati juga


dianggap sebagai lambangidentitas umat Kristen. Hal itu terjadi pada abad keempat.
Pada saat itulambang salib belum terkenal dan para Bapa Gereja mendesak umat
Kristen untukmenggunakan Burung Merpati dan Ikan sebagai simbol identitas
mereka sebagaipengikut Yesus Kristus. Hal tersebut juga diperkuat dengan para
Arkeolog yangmenemukan adanya lampu minyak dan berbagai tempat Ekaristi yang
memiliki bentukBurung Merpati.  
5. Sifat lemah Lembut

Hal ini juga tidak terlepasdari simbol Kehadiran Roh Kudus. dalam beberapa
penafsiran pun, Burung Merpatisering dikaitkan dengan kedatangan Yesus. Sifat-sifat
Burung Merpati sepertitulus, lemah lembut, damai, dan juga penuh kasih sayang
sering dinisbatkan padasosok Yesus Kristus. Maka dari itu, penggunaan Burung
Merpati sering dikaitkanjuga dengan kehadiran Yesus Kristus.

Demikianlah beberapa maknadari burung merpati di dalam ajaran Kristen. Dari


uraian di atas, kita bisasimpulkan bahwa penggunaan Burung Merpati sudah
dilakukan sejak lama, seiringdengan waktu penggunaan Burung Merpati sebagai
simbol umum sudah seringdilakukan. Contohnya pada peresmian suatu acara juga
sering menggunakan Burungmerpati sebagai simbol penting.

Unicorn

Unicorn adalah salah satu makhluk mitologi paling terkenal di dunia. Makhluk ini
digambarkan menyerupai kuda dengan tanduk berbentuk spiral di kepalanya, kaki
belakang seperti kijang, berjanggut seperti kambing, serta ekor seperti seekor singa.
Unicorn juga sering digambarkan berwarna putih bersih.

Meskipun Unicrn telah menjadi objek seni dan simbol keindahan dan kekayaan di
banyak negara di Eropa sejak zaman pertengahan, namun sebenarnya legenda
hewan bertanduk ini pertama kali muncul pada kebudayaan India kuno. Sebuah
stempel dan inkripsi kuno yang diperkirakan telah berusia lebih dari 2500 tahun
ditemukan di situs kota kuno Mohenjo-daro dan Harappa.

Sementara itu, di wilayah Asia lainnya yaitu China, hewan legendaris bertanduk ini
juga dikenal dalam berbagai kisah mitologi. Unicorn dikenal dengan nama Ki-Lin atau
Chi-Lin yang dipercaya oleh masyarakat China sebagai simbol keberuntungan.
Bahkan dalam beberapa mitologi China dipercaya bahwa kemunculan Unicorn ini
berarti terdapat kelahiran atau kemunculan Kaisar China atau orang-orang bijak.
Kelahiran Konfusius salah satunya dipercaya juga berkaitan dengan kemunculan
hewan mitologi ini.

Kisah legendaris dan laporan penampakan Unicorn ternyata juga sampai hingga
Eropa dan mengalami suatu simbolisme kebangsawanan sejak abad pertengahan.
Legenda Unicorn yang luas beredar di Eropa menyebutkan bahwa makhluk ini amat
jarang menampakkan diri dan sulit ditangkap. Konon ia hanya dapat ditaklukkan oleh
seorang perawan. Maka pada zaman dahulu tidaklah heran para perawan dijadikan
umpan untuk menangkap hewan ini di alam liar.

Taurus

 Taurus adalah sebuah konstalasi perbintangan dengan simbol seekor kerbau besar.
Dalam bahasa Sumeria dan Babylonia, Taurus juga dikenal dengan nama The Steer of
Heaven.

Elemen dari Taurus adalah bumi dengan planet yang cocok dengannya adalah Venus.
Simbol dari Taurus menurut mitologi bangsa Mesir dan Yunani kuno adalah seekor
raja banteng yang kekar dan kuat.

Zodiak tropikal untuk Taurus adalah pada tanggal 20 April sampai 20 Mei dan zodiak
siderialnya jatuh pada tanggal 14 Mei sampai 14 Juni. Bintang paling terang untuk
Taurus adalah Aldebaran dan nama sanskritnya adalah Vrishabha.
Eye Of Ra

Mata Ra (Eye of Ra) adalah mata kanan dari Ra, Dewa Matahari, sebagai simbol
kekuasaan kerajaan Mesir. Dahulu, Mata Ra digunakan untuk menggali informasi
demi menegakan keadilan. Rakyat Mesir menganggap Mata Ra sebagai simbol
berharga dalam kebudayaannya. Beberapa cendekiawan menduga bahwa Mata Ra
semula merupakan mata kanan Dewa Horus, pada akhirnya mereka percaya mata
kanan tersebut milik Dewa Ra[1]. Simbol Mata Ra sering kali digunakan pada
perhiasaan emas, perak, lapis, kayu, porselen, dan akik[2]. Selain dalam perhiasan,
simbol Mata Ra juga sering terlihat pada artefak dan mumi[3]. Zaman sekarang,
simbol tersebut sering dipakai sebagai tato, pakaian, atau dijadikan pajangan rumah
sebagai simbol perlindungan dari roh jahat.

Dalam mitologi Mesir kuno, Mata Ra digunakan untuk mencari anak-anak Ra, Shu
dan Tefnut, yang sedang berkelana dan tersesat. Ra mencabut mata kanannya dan
mengirimnya untuk mencari kedua anaknya, setelah Shu dan Tefnut ditemukan, sang
mata membawa kedua anak tersebut kembali ke Ra. Selama mata kanan berkelana,
Ra menumbuh mata kanan yang baru. Mata kanan yang lama merasa terkhianati dan
marah. Demi menenangkan mata kanan lamanya, Ra mengubahnya
menjadi uraeus dan mengenakannya di dahi[1].
Dalam mitolgi lain, Ra marah akan perlakuan manusia terhadap dirinya[1]. Seiring
bertambahnya umur, Ra semakin tidak dihiraukan oleh rakyatnya dan kehilangan
kekuatannya. Ra meminta saran kepada ayahnya, Nun, untuk balas dendam kepada
manusia. Nun memberitahu Ra untuk mengambil matanya, Ra menuruti perkataan
ayahnya dan mengambil mata kanannya. Ia mengirimkan mata kanannya, yang
seketika berubah menjadi sosok singa betina bernama Sekhmet, untuk menghukum
para manusia. Sang mata marah dan memusnahkan manusia. Para dewa khawatir
sang mata akan membunuh semua manusia. Akhirnya Ra menggunakan minuman
dari campuran 90% anggur merah dan 10% darah manusia[4] untuk membuat mata
kanan mabuk dan pingsan. Ra memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik
beberapa esensi dewa dan membuat dewi baru, Hathor. Saat terbangun, sang mata
(Sekhmet) menjadi damai dan kembali kepada Ra[5].
Mata Ra dipercaya sebagai simbol fertilitas, matahari yang terbit setiap pagi
dianggap sebagai kelahiran Ra. Hieroglif Mesir kuno menggambarkan cakram
matahari yang dikenakan Ra melambangkan rahim dan Hathor, dewi jelmaan dari
Mata Ra, yang merupakan dewi langit dan matahari. Setelah Ra melahirkan Hathor,
dewi tersebut memberikan Ra seorang putra, dan begitu siklus seterusnya[6].
Di samping makna positifnya, Mata Ra sering kali dianggap sebagai simbol
penyerangan dan kehancuran Ra. Hal ini dapat dihubungkan dengan panas matahari
yang menyengat, disimbolkan oleh cakram matahari. Tak hanya manusia,
keagresifan Mata Ra juga ditunjukan kepada para dewa. Sang mata berubah menjadi
berbagai wujud demi melindungi Ra dari berbagai ancaman yang membahayakan
tahtanya. Berdasarkan hieroglif Mesir kuno, Mata Ra diasosiasikan dengan panah
runcing pengusir roh jahat di tanah Mesir, spesifiknya dengan hujan api dan rakyat
Mesir sering menggunakan uraeus untuk menggambarkan kekuatan jahat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai