Angin malam mendesir membawa hawa yang dingin. Bukan
lantaran tubuhnya tidak tahan dingin. soalnya hatinya sudah kedinginan mengingat kepada apa yang terjadi. ---ooo0dw0ooo---
jilid ke - 12
Setelah menenangkan pikiran, lambat-laun teringat olehnya
sedikit kejadian sebelum pingsan, akhirnya jernih seluruh pikirannya. Nyata ia telah tertipu oleh perempuan itu. surat penting telah dicuri dan dibawa lari. Sampai sekian lama ia termenung, mendadak ia melompat bangun dan berteriak sambil memukuli dada sendiri, "Aku berdosa terhadap Kang-kongcu, aku membikin susah nona Liong. Manusianya hidup barangnya utuh, manusianya gugur barangnya runtuh. Ini sudah kunyatakan dengan tegas. Lalu apa gunanya lagi kuhidup di dunia ini?" Terdorong oleh rasa menyesal dan putus asa, mendadak ia lolos golok terus menikam dada sendiri. Syukurlah entah darimana datangnya, tahu tahu batu menyambar tiba. "Trang" Golok terpuluk jatuh, suara seorang seperti sudah dikenalnya menegur "Sindal, inilah sahabat lama sudah datang. Jika ingin mati, seharusma kau bicara dulu dengan sahabat lama."