Anda di halaman 1dari 31

Macam Macam Kalimat Beserta Pengertian,

Struktur, dan Contohnya


Jenis Jenis Kalimat – Hallo sahabatnesia, pada kesempatan kali ini kita akan
membahas tentang jenis-jenis kalimat berdasarkan struktural gramatikal, bentuk gaya
atau retorika, dan fungsi kalimat. 
Kalimat yang gramatikal merupakan kalimat yang unsur-unsur pembentukannya
lengkap dan jelas serta polanya sesuai dengan ide atau gagasan yang disampaikan.
Agar kalimatnya menarik, susunan unsur-unsur pembentuk kalimatnya harus bervariasi
sehingga pembaca tidak cepat bosan.
Selain itu, kalimat harus disusun berdasarkan dengan fungsinya sesuai dengan
gagasan yang disampaikan. Gagasan tersebut dapat berupa pernyataan, perintah atau
pertanyaan. 

Daftar Isi Artikel [Tampilkan]

Jenis – Jenis Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikal


500px.com

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat
pula berupa kalimat majemuk. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri atas satu
subjek dan satu predikat. Pola pembentukan kalimat tunggal, bisa berpola S + P atau P
+ S. 
Sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau
bahkan lebih. Kalimat majemuk bisa bersifat setara, tidak setara, ataupun campuran.
Gagasan yang tunggal dinyatakan sebagai kalimat tunggal dan gagasan yang lebih dari
satu dapat diungkapkan dengan kalimat majemuk.
Baca juga artikel : Contoh Kalimat Persuasif Terlengkap Sesuai dengan EYD

A. Kalimat Tunggal
500px.com
Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pada dasarnya, kalau dilihat
dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang dalam bahasa Indonesia bisa
dikembalikan kepada kalimat-kalimat yang sederhana.
Kalimat tunggal yang sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu subjek dan satu
predikat. Sehubungan dengan hal itu, kalimat-kalimat yang panjang dapat pula
ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola inilah yang dimaksud dengan pola
kalimat dasar.
1. Pola Kalimat Dasar
Kalimat dasar merupakan kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti dan
hanya mempunyai satu pola kalimat. Sedangkan perkembangannya tidak membentuk
kalimat baru.
Dengan kata lain, kalimat dasar atau kalimat tunggal terdiri dari dua unsur inti, yaitu
subjek dan predikat. Bila kedua unsur ini tidak membentuk sebuah pola baru.
Berdasarkan penelitian, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia seperti tertera
pada tabel dibawah ini :
sahabatnesia.com
Kelima pola dasar diatas dapat diperluas dengan berbagai penjelasan atau keterangan.
Pola-pola dasar tersebut dapat digabung-gabungkan sehingga kalimat tersebut menjadi
luas dan kompleks.
2. Perluasan Unsur Kalimat Dasar
Unsur kalimat dasar seperti subjek, objek, predikat, pelengkap, atau keterangan dapat
diperluas dan dikembangkan sehingga informasi tentang unsut-unsur yang berkaitan
dengan kalimat menjadi lebih lengkap.
Setiap kalimat tunggal diatas bisa diperluas dengan menambahkan kata-kata pada
unsur-unsurnya. Dengan menambahkan kata-kata pada unsur tersebut, kalimat akan
menjadi lebih panjang dari pada kalimat yang sebelumnya.
Walaupun seperti itu, unsur utamanya masih dapat dikenali.
Perluasan Kata Benda
Kata benda, baik yang berfungsi sebagai subjek, predikat, maupun objek dapat
diperluas dengan menambahkan kata atau frase pada unsur kalimat atau bahkan pada
anak kalimat.
Penambahan ini dapat dilakukan dengan keterangan yang mempunyai konjungtor yang
atau tanpa konjungtor.
Contoh :
Perluasan unsur kalimat dengan frase atau kata tanpa konjungtor yang :
 Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat Mahasiswa
semester III berdiskusi.
Perluasan kalimat tersebut merupakan hasil perluasan unsur subjek Mahasiswa dengan
semester III.
Perluasan kata benda dengan konjungtor yang terdapat pada kalimat-kalimat dibawah
ini :
 Mahasiswa yang pandai mendapat penghargaan.
 Perusahaan yang lemah akan mendapat subsidi.
 Anak yang berbakat menggambar mendapat bantuan berupa alat gambar.
Perluasan dengan yang tersebut menunjukkan keterangan yang menjelaskan kata
benda yang menjadi subjek. Terkadang konjungtor yang itu dapat ditiadakan.
Kata benda subjek atau objek dapat diperluas dengan keterangan penjelas tetapi tidak
menggunakan konjungtor yang. Penambahan keterangan ini bisa dilakukan dengan
mengjajarkan unsur keterangan dibelakang subjek atau objek itu sendiri.
Contoh :
 Karya tulis ilmiah remaja diperlombakan setiap bulan.
 Buku petunjuk penulisan karangan ilmiah telah beredar dikalangan masyarakat.
Perluasan Kata Kerja
Kata kerja pengisi predikat pada kalimat dapat diperluas dengan penambahan frase
atau kata. Kata atau frase memberikan keterangan pada predikat. Contohnya
keterangan aspek atau modalitas.
Keterangan aspek dapat ditandai dengan kata telah, sedang, akan, sudah, masih,
belum yang menerangkan perbuatan yang terjadi pada kata predikat.
Contoh :
 Pertandingan itu telah usah beberapa menit yang lalu.
 Bintang bulu tangkis masih belum berpindah dari Indonesia
Keterangan modalitas menyatakan sikap pembicara, antara lain menyatakan
kemungkinan, kenyataan, atau keharusan.  Keterangan ini ditandai oleh kata hendak,
ingin, mau, harus, barangkali, dan pasti.
Contoh :
 Saya ingin belajar bahasa Inggris dengan baik dan benar.
 Saya harus benar-benar belajar.

B. Kalimat Majemuk
500px.com

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang didalamnya terdapat dua kalimat dasar atau
lebih. Berdasarkan hubungan antara kalimat dasar tersebut, kalimat majemuk dapat
dikelompokkan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk campuran, dan
kalimat majemuk bertingkat.
Baca juga artikel : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis Kalimat Simpleks dan Kompleks

1. Kalimat Majemuk Setara


Struktur pada kalimat majemuk setara terdapat sekurang-kurangnya dua kalimat dasar
dan masing-masing bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Kalimat majemuk
setara terjadi karena dalam satu kalimat terdapat dua kalimat tunggal.
Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata serta atau dan. Jika
kedua kalimat tunggal atau lebih itu setara, maka hasilnya akan membentuk kalimat
majemuk setara.
Contoh :
 Kami membaca dan mereka menulis
Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat
tunggal.
Contoh :
 Direktur tenang, karyawan duduk tenang, dan para nasabah antre.
Kalimat berikut terdiri atas dua kalimat tunggal :
 Saya datang, dia pergi.
Kalimat tersebut terdiri dari dua kalimat dasar yaitu saya datang dan dia pergi. Jika
kalimat tunggal pertama ditiadakan, unsur dia pergi masih dapat berdiri sendiri sebagai
kalimat baru.
Demikian pula sebaliknya, jika keduanya mempunyai kedudukan yang setara. Itulah
sebabnya kalimat tersebut disebut sebagai kalimat majemuk setara.
b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh frase
atau kata tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut
sebagai kalimat majemuk setara pertentangan.
Contoh :
 Jerman dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara
berkembang.
Kata-kata lain yang dapat digunakan sebagai konjungsi dua kalimat tunggal dalam
kalimat majemuk setara pertentangan adalah kata sedangkan dan melainkan.
Contoh :
 Puspitek terletak di Serpong, sedangkan Industri Pesawat Terbang Nusantara
terletak di Bandung.
 Dia bukan pelatih, melainkan pedagang.
c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika
kejadian atau peristiwa yang dikemukakannya berurutan.
Contoh :
 Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala Sekolah
menyampaikan pidato singkatnya.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat mengandung satu kalimat tunggal yang merupakan inti
atau induk kalimat dan diantara kalimat dasar berfungsi sebagai pengisi salah satu
unsur kalimat utama. 
Misalnya subjek, objek, keterangan. Hubungan antara dua unsur kalimat atau lebih
dalam kalimat majemuk bertingkat.
Menggunakan konjungsi yang berbeda dengan kalimat majemuk setara. Berikut adalah
beberapa konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat :
a. Hubungan Waktu
Kata penghubung yang dipakai adalah sejak, semenjak, ketika, sebelum, hingga,
sesudah, sementara, tatkala, seraya, selagi, selama, sambil, serta, sesuai, setelah, jika,
sampai, hingga.
Contoh :
 Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana.
b. Hubungan Syarat
Kata penghubung yang dipakai adalah jika, andaikata, seandainya, bilamana.
Contoh :
 Jika kamu mau mendengarkannya, saya akan bercerita.
 Pembangunan balai desa ini akan berjalan lancar jika seluruh masyarakat mau
berpartisipasi.
c. Hubungan Tujuan
Kata penghubung yang dipakai adalah agar, biar, dan supaya.
Contoh :
 Shafira mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat
mengumpulkannya.
d. Hubungan Perbandingan
Kata hubung yang dapat dipakai adalah seperti, bagaikan, ibarat, laksana, alih-alih.
Contoh :
 Ibu Ayu menyayangi keponakannya seperti beliau menyayangi anaknya sendiri.
e. Hubungan Perlawanan 
Kata penghubung yang dipakai adalah meskipun, walaupun, kendatipun, sungguhpun.
Contoh : 
 Walaupun hatinya sedih, Ayah tidak menangis di depan anak-anaknya.
f. Hubungan Penyebab
Kata penghubung yang dipakai adalah karena, sebab, oleh karena.
Contoh :
 Rencana penyelenggaraan pentas seni di sekolah saya tunda karena pengisi
acaranya belum siap.
g. Hubungan Akibat
Kata penghubung yang dipakai adalah sampai, maka, sehingga.
Contoh :
 Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak sanggup
membelinya.
h. Hubungan Cara
Kata penghubung yang dipakai adalah tanpa, dengan.
Contoh :
 Ia merangkai bunga-bunga itu dengan penuh kesabaran.
i. Hubungan Sangkalan
Kata penghubung yang dipakai adalah seakan-akan, seolah-olah.
Contoh :
 Dia diam saja seolah-olah dia tidak melakukannya.
j. Hubungan Kenyataan
Kata penghubung yang dipakai adalah sedangkan, padahal.
Contoh :
 Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak tentang berita tersebut.
k. Hubungan Hasil
Kata penghubung yang dipakai adalah makanya.
Contoh : 
 Wajah Arya cemberut, makanya saya takut untuk mendekatinya.
l. Hubungan Penjelasan
Kata penghubung yang dipakai adalah bahwa.
Contoh :
 Ia tidak tahu bahwa ayahnya seorang pegawai teladan.
3. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan antara kalimat majemuk bertingkat
dengan kalimat majemuk setara. Dalam kalimat majemuk campuran minimal terdapat
tiga kalimat tunggal.
Contoh :
 Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ayah selesai membaca
koran.
Baca juga artikel : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis Kalimat Majemuk Terlengkap

Jenis Kalimat Menurut Bentuk Retorikanya

500px.com

Sebuah tulisan akan jauh lebih efektif jika di samping kalimat yang disusunnya benar.
Apalagi jika penyajiannya retorikanya menarik perhatian pembaca. Walaupun kalimat
yang disusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan tersebut
dapat memuaskan pembacanya.
Menurut gaya penyampaiannya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu kalimat yang melepas, kalimat yang klimaks, dan kalimat yang
berimbang.
1. Kalimat yang Melepas
Jika sebuah kalimat diawali dengan indu kalimat. gaya penyajian kalimat tersebut
disebut melepas. Unsur anak kalimat seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya dan
walaupun unsur ini tidak dilepaskan, kalimat tersebut sudah mengandung makna.
Contoh :
 Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian nasional dengan nilai
tertinggi.
2. Kalimat yang Klimaks
Jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat. maka gaya bahasa
kalimat tersebut disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimat tersebut
jika baru membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada
sesuatu yang kurang, yaitu induk kalimat.
Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak kalimat dengan induk
kalimat terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh :
 Karena motornya mogok dijalan, ia datang terlambat ke kampusnya.
3. Kalimat yang Berimbang
Jika kalimat disusun dalam bentuk majemuk setara atau bahkan majemuk campuran,
maka gaya penyajian kalimat tersebut disebut berikbang. Karena strukturnya
memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam kalimat yang
bersimetri.
Contoh :
 Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor domestik dan asing saling
berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.

Jenis Kalimat Menurut Fungsinya


500px.com

Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat pernyataan, kalimat
perintah, kalimat interogasi, dan kalimat seruan. Semua jenis kalimat itu dapat disajikan
dalam bentuk kalimat positif dan negatif.
Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas dapat menjelaskan kapan kita berhadapan
dengan salah satu jenis kalimat tersebut. Dalam bahasan tulisan, perbedaannya
dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca. 
1. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat pernyataan dapat digunakan jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan
lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan bicaranya.
Contoh :
 Presiden Gus Dur menyelenggarakan kunjungan ke luar negeri.
 Tidak semua bank dapat memperoleh kredit lunak.
2. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)
Kalimat pertanyaan digunakan jika penutur ingin memperoleh informasi atau jawaban
yang diharapkan kepada lawan bicaranya. Pertanyaan sering menggunakan kata tanya
seperti apa, dimana, bagaimana, mengapa, berapa, kapan.
Contoh :
 Kapan kamu berangkat ke Jepang ?
 Mengapa tidak semua orang miskin di negara kita dapat dijamin
kesejahteraannya ?
3. Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat imperatif biasanya digunakan jika penutur ingin menyuruh atau melarang
seseorang dalam melakukan sesuatu. 
Contoh :
 Tolong buatkan ayah kopi !
 Janganlah kita enggan untuk mengeluarkan zakat jika sudah tergolong orang
yang mampu.
4. Kalimat Seruan
Kalimat seruan digunakan jika penutur ingin mengungkapkan perasaan yang kuat atau
yang mendadak.
Contoh :
 Bukan main, gantengnya.
 Wah, target KONI di Asian Games XIII di tahun 1998 di Bangkok belum tercapai.
Baca juga artikel : Contoh Kalimat Imperatif, Deklaratif, Interogatif Terlengkap

Kalimat Langsung dan Tidak Langsung


pixabay.com

Berikut adalah penjelasan mengenai kalimat langsung dan kalimat tidak langsung :
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang menirukan sesuatu yang di ucapkan orang
lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat tanya, kalimat berita,
ataupun kalimat perintah.
Contoh :
 “Apakah orang tuamu sehat ?” tanya Arya.
 “Jangan mendekat,” bentak penjahat itu.
Baca juga artikel : Pembahasan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Terlengkap
2. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang memberitahukan sesuatu yang di
ucapkan oleh orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya
berbentuk berita.
Contoh : 
 Ali menanyakan kabar orang tua saya.
 Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu bertanya sesat dijalan.
 Pencuri itu membentak aku untuk tidak mendekatinya.
Itulah pembahasan singkat mengenai macam macam ka
limat dan jenis jenis kalimat. Semoga dapat menambah wawasan kamu.

Kalimat persuasif merupakan kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu yang kita inginkan. Oleh karena itu, kalimat persuasif sering kali
digunakan dalam bahasa-bahasa promosi, brosur, slogan, dan lain-lain.
Mungkin dari kalian pernah berpikir kalau kalimat persuasif merupakan kalimat perintah.
Akan tetapi kalimat persuasif dan kalimat perintah itu berbeda. Lalu dimana letak
perbedaannya ?
Pada kalimat persuasif, perintah yang disampaikan lebih bersifat mengajak dan tidak
memintanya secara langsung. Sedangkan kalimat perintah disampaikan secara
langsung.
Coba kamu perhatikan kalimat dibawah ini :
1. Makan yang teratur !
2. Makanlah yang teratur !
3. Buang sampah pada tempatnya !
4. Buanglah sampah pada tempatnya !
Kalimat nomor 1 dan 3 merupakan kalimat perintah yang menyuruh secara langsung.
Sedangkan kalimat nomor 2 dan 4 merupakan kalimat persuasif karena bersifat ajakan
secara tidak langsung.
Agar pembaca mau mengikuti apa yang kita sampaikan, biasanya kalimat persuasif
diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung yang menarik. Sehingga pembaca ketika
membaca kalimat tersebut merasa yakin dan tertarik untuk melakukannya.
Baca juga artikel : Contoh Autobiografi Panjang Terlengkap !

Seperti kalimat yang lainnya, kalimat persuasif juga mempunyai ciri-ciri. Apa saja ciri-
cirinya ? Berikut adalah ciri-ciri dari kalimat persuasif :
1. Kalimat persuasif bersifat ajakan.
2. Kalimat persuasif biasanya digunakan dalam bahasa promosi, iklan, dan slogan.
3. Kalimat persuasif sering menggunakan kata-kata persuasif, seperti : ayo,
marilah, dan lain-lain.
4. Kalimat persuasif menggunakan tanda seru.
5. Kalimat persuasif ditulis semenarik mungkin dan bahkan diberi rima agar orang-
orang yang membacanya akan selalu mengingatnya.
Baca juga artikel : 50 Contoh Kalimat Imperatif, Deklaratif, Interogatif Sesuai
EYD !
Contoh Kalimat Persuasif

www.miung.com

1. Ayo menabung untuk masa depan yang beruntung !


2. Ayo belajar agar menjadi insan yang pintar !
3. Ayo membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan menjadi sehat !
4. Ayo membangun negeri ini dengan semangat yang tinggi !
5. Ayo sekolah agar sukses dikemudian hari !
6. Mari berjuang dalam menggapai cita-cita !
7. Mari bekerja agar hidup menjadi sejahtera !
8. Mari hidup rukun agar terciptanya lingkungan yang tentram !
9. Belajarlah dengan bersungguh-sungguh !
10. Raihlah cita-citamu setinggi mungkin !
11. Ayo kita menanam pohon untuk menyelamatkan bumi !
12. Ayo hidup sehat sebelum penyakit menyerang !
13. Ayo belajar dengan giat demi masa depan yang cerah !
14. Ayo buktikan kalau kita bisa mengemban tugas mulia ini !
15. Ayo dirikan sholat sebelum kita yang di sholatkan !
16. Ayo rapatkan barisan, satukan suara demi kepentingan bersama !
17. Ayo bersihkan lingkungan karena lingkungan yang kotor adalah sarang
penyakit !
18. Ayo berolahraga bersama agar tubuh sehat dan kuat !
19. Ayo berantas narkoba hingga sampai ke akarnya agar generasi muda
terselamatkan !
20. Ayo wujudkan pribadi yang santun terhadap sesama !
21. Ayo kita selesaikan pekerjaan rumah dengan cepat !
22. Ayo liburan bersama !
23. Ayo menyapu ruang kelas agar terlihat bersih dan indah !
24. Ayo tingkatkan iman dan taqwa agar kita selalu mendapat rahmat-Nya !
25. Ayo gotong royong agar pekerjaan yang berat menjadi ringan !
26. Ayo ajak teman dan keluarga untuk memberikan hak pilih !
27. Tunggu apa lagi, ayo beli sabun wangi di toko-toko terdekat !
28. Jangan ragu-ragu, ayo berkunjung ke Pantai Manggar !
29. Apalagi yang kamu tunggu, ayo bergabung bersama kami !
30. Jangan menunda-nunda lagi, ayo bersihkan lingkungan !
31. Mari kita lindungi hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah !
32. Jangan marah-marah, ayo kita bermaaf-maafan !
33. Marilah kita berdoa bersama-sama !
34. Marilah kita dirikan sholat !
35. Marilah kita pelihara kejujuran agar tidak menjadi orang yang takabur !
36. Marilah kita menghormati kedua orang tua !
37. Mari Berprestasi untuk membanggakan kedua orang tua !
38. Marilah bersama-sama menyatukan jiwa dan raga !
39. Marilah kita berbuat baik kepada sesama !
40. Marilah menjaga kebersihan lingkungan !
41. Agar terhindar dari kebodohan, marilah belajar dengan giat !
42. Marilah menjaga hutan agar tidak terjadi bencana alam !
43. Marilah saling menyayangi tumbuhan dan hewan !
44. Marilah kita membantu orang yang sedang dalam kesulitan !
45. Marilah makan makanan yang sehat !
46. Marilah menerapkan gaya hidup sehat !
47. Marilah menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari serangan jantung !
48. Marilah kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai !
49. Marilah berantas narkoba demi keselamatan generasi bangsa !
50. Janganlah sedih karena hidup ini sangat indah !
51. Jagalah keselamatan keluarga Anda !
52. Lindungilah orang-orang yang lemah !
53. Pahamilah apa yang menjadi tugas dan kewajiban !
54. Rawatlah lingkungan seperti kita merawat diri kita sendiri !
55. Belajarlah dengan giat agar cita-cita mudah tercapai !
56. Janganlah takut akan kegagalan, takutlah akan keberhasilan !
57. Menarilah ketika kamu merasa bosan !
58. Katakanlah dengan jujur agar tidak berdosa !
59. Bernyanyilah yang merdu agar mereka terhibur !
60. Siramlah tanaman setiap hari agar tidak mati dan layu !
61. Minumlah susu setiap hari agar badan tetap sehat dan kuat !
62. Bangunlah rasa kebersamaan antara kelompok agar menjadi solid !
63. Sediakanlah makanan dan minuman untuk para tamu !
64. Bawalah bekal sebelum menempuh perjalanan yang sangat jauh !
65. Bersungguh-sungguhlah dalam bekerja agar kelak mendapatkan hasil yang
sempurna !
66. Tulislah apa yang ada di dalam pikiran kamu !
67. Berhati-hatilah ketika melewati jalan rusak itu !
68. Kobarkanlah semangat juang yang tinggi !
69. Semangatlah dalam menjalani aktivitas sehari-hari !
70. Hindarilah pemakaian barang-barang haram !
71. Pikirkanlah masa depan Anda dari sekarang agar tidak menyesal kelak !
72. Berdoalah kepada Tuhan agar tidak menjadi orang yang sombong !
73. Kirimlah doa kepada ibu dan bapak yang sudah meninggal !
74. Berkendaralah dengan aman agar selamat mencapai tujuan !
75. Dengarkanlah apa perkataan orang tua !
76. Selesaikanlah tugas dengan tepat waktu agar tidak mendapat hukuman dari
dosen !
77. Janganlah terlambat berangkat ke sekolah !
78. Janganlah tidur terlalu malam !
79. Berdoalah sebelum tidur agar tidur menjadi nyaman !
80. Marilah kita bersholawat bersama-sama agar mendapatkan syafaat dari
Rasulullah SAW !

 Kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu verba utama. Ini
dikarenakan kalimat simpleks hanya mempunyai satu peristiwa, aksi, atau tindakan. 
Kalimat simpleks biasanya berpola S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel.
Contoh :
 Arya membaca novel di ruang tamu (S-P-O-K)
 Enggar menyapu rumah (S-P-O)
Ciri – Ciri Kalimat Simpleks

Seperti semua kalimat pada umumnya. Kalimat simpleks juga mempunyai ciri-ciri. Apa
saja ciri-cirinya ? Berikut adalah pembahasannya :
1. Struktur kalimatnya sangat sederhana.
2. Kalimat simpleks tidak menggunakan kata penghubung.
3. Merupakan kalimat tunggal.
Baca juga artikel : 50 Contoh Kalimat Imperatif, Deklaratif, Interogatif Terlengkap !

Contoh Kalimat Simpleks


500px.com
Berikut adalah contoh kalimat simpleks : 
1. Shafira bermain balu tangkis (S-P-O)
2. Arya terjatuh dari pohon rambutan (S-P-O)
3. Beruang itu terjepit di pintu kandang (S-P-K)
4. Harimau itu menerkam mangsanya dengan lahap (S-P-O-K)
5. Supir itu menabrak pohon karena rem blong (S-P-O-K)
6. Pemanah itu memanah mati buruannya (S-P-O)
7. Pelukis itu menjual lukisannya kepada orang kaya (S-P-O-K)
8. Guru mengajari muridnya membaca (S-P-O-K)
9. Semut itu memakan gula yang berserakan (S-P-O-K)
10. Artis itu memyanyikan lagu Indonesia Raya (S-P-O)
11. Pencuru itu ditembak kakinya oleh polisi.
12. Penjahat itu terjebak di jalan buntu.
13. Supir bus itu tertabrak kereta tadi sore.
14. Adik menangis di kamar.
15. Ibu menyapu di halaman.
16. Indah mencuci piring di dapur.
17. Ibu memasak di dapur.
18. Kemarin ayah mendapat reward.
19. Besok aku pergi ke Bali.
20. Mobil itu masuk ke dalam sungai.
21. Wahyu dan Icha menggambar gunung.
22. Tugas ini sangat banyak.
23. Aku harus menyelesaikan tugas ini.
24. Arman akan berlibur ke Malaysia.
25. Tilda akan mengikuti lomba lari.
26. Di rumah Pak Ali, kami akan berkumpul.
27. Dina membaca SMS dari Suci.
28. Ibu Dihar adalah seorang guru di SMAN 2 Balikpapan.
29. Ayah membelikan Adik mainan.
30. Bayi itu menangis dengan sangat keras.
31. Pemburu menembak buruannya dengan tepat sasaran.
32. Buku bahasa Indonesia saya di pinjam Rani.
33. Kakaku menikah dengan Mas Enggar.
34. Pak Deni akan membawakan aku sebuah novel.
35. Aku menunggu kalian dari tadi.
36. Paman dari Jakarta mebawa oleh-oleh.

kalimat kompleks merupakan kalimat yang mempunyai lebih dari satu verba utama atau
predikat karena mempunyai dua aksi, peristiwa, atau kejadian.
Kedua struktur tersebut biasanya dapat dipisahkan dengan tanda koma, konjungsi, atau
bahkan tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.
Contoh : 
 Arya membeli mobil baru karena dia mempunyai banyak uang (S-P-O-C-S-P-O)
 Shafira menyanyi di taman, burung pun bersiul dengan sangat merdu (S-P-K-S-
P-K)

Ciri – Ciri Kalimat Kompleks

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kalimat kompleks mempunyai


ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kalimat kompleks mempunyai dua buah beristiwa atau lebih.
2. Kedua struktur pada kalimat kompleks dipisahkan dengan tanda koma atau
konjungsi (kata penghubung).
3. Kalimat kompleks mempunyai dua buah subjek dan predikat.
Kalimat kompleks terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Kalimat Kompleks Paratatik
Kalimat kompleks paratatik merupakan kalimat kompleks yang terdiri dari dua struktur
yang mempunyai makna setara atau sejajar. Conto konjungsi (kalimat penghubung)
kalimat kompleks paratatik adalah “dan” , “tetapi” , “atau”, “sedangkan”.
Contoh :
1. Nurlita menanam bunga mawar dan dia sangat rajin merawatnya.
2. Alam akan menjadi indah bila kita rawat dan selalu kita jaga dengan baik.
3. Pakailah pakaian yang kamu miliki tetapi harus sopan.
4. Hanya kita sebagai pemuda yang dapat menjaga dan juga memelihara
kemerdekaan.
5. Semua orang panik karena ada gunung meletus.
6. Arya sudah belajar menabung sedangkan Shafira sudah pandai mencuci.
7. Aku bekerja dengan giat dan ayah selalu membantuku.
8. Aji selalu semangat membantu ayahnya sedangkan adiknya selalu bermain.
9. Ibu belanja di indomaret tadi pagi tetapi ibu tidak bersama ayah.
10. Saya sudah berusaha deng

2. Kalimat Kompleks Hipotatik


Kalimat kompleks hipotatik merupakan kalimat kompleks yang mempunyai dua struktur
yang maknanya bersifat tidak setara atau sejajar yang digabungkan menjadi satu
kalimat dengan menggunakan konjungsi seperti, “karena” , “jika” , “ketika” , “sehingga”.
Contoh :
1. Apabila kamu menuruti nasehat orang tuamu maka hidupmu akan lebih baik.
2. Jangan membuang sampah sembarangan karena akan mengakibatkan banjir di
musim hujan.
3. Saya sudah pergi ke Singapura jika mempunyai cukup uang.
4. Shafira tidak masuk sekolah hari ini karena dia sedang dirawat di rumah sakit.
5. Hari ini saya sangat bahagia karena saya bertemu dengan orang yang saya
cintai.
6. Semua pedagang menaikkan harga barang dagangannya karena harga bahan
bakar minyak dinaikkan oleh pemerintah.
7. Saya masih ingat kejadian itu ketika saya masih kuliah dulu.
8. Saya sedang pergi bersama Shafira ketika paman berkunjung kerumah saya.
9. Burung hantu yang aktif mencari mangsa ketika malah hari telah tiba.
10. Arya tidak dirumah ketika gempa itu sedang berlangsung.

Pengertian Kalimat Majemuk


Kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. 
Bagaimana cara membedakan induk kalimat dan anak kalimat ?
Cara membedakannya adalah dengan cara melihat letak konjungsi atau kata
penghubung. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, karena konjungsi
hanya terdapat pada anak kalimat.
Ciri Ciri Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk mempunyai beberapa ciri-ciri. Apa saja ciri-cirinya ?
1. Terdapat perluasan atau penggabungan dari kalimat inti.
2. Perluasan dari kalimat inti tersebut menghasilkan pola kalimat baru.
3. Memiliki subjek atau predikat lebih dari satu.
Jenis Jenis Kalimat Majemuk
Setiap kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang berbeda-beda. Sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat konjungsi yang digunakan. Jenis-
jenis kalimat majemuk adalah :
1. Kalimat majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
3. Kalimat Majemuk Campuran
4. Kalimat majemuk Rapatan
Baca juga artikel : 50 Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks Beserta
Pengertiannya !

Kalimat Majemuk Setara


500px.com
Kalimat majemuk setara merupakan kalimat yang berhubungan antara unsur-unsurnya
yang bersifat setara. Kalimat majemuk setara ini tidak mempunyai anak kalimat. 
Ciri Ciri Kalimat Majemuk Setara :
1. Klausa satu dengan klausa yang lainnya mempunyai hubungan yang koordinatif,
sehingga dapat berdiri sendiri meskipun dipisahkan.
2. Klasusa yang satu berkedudukan sama atau setara dengan klausa yang lainnya.
3. Konjungsi yang menghubungkan kalimat majemuk setara berupa “dan”, “lalu”,
“kemudian”, “bahkan”, “ketika”, “setelah”, “sebelum”, “sedangkan”.
Contoh :
Arya makan di dapur sedangkan Abdi main bola dilapangan.
 Arya makan di dapur.
 Abdi Main bola dilapangan.
Sassi pintar matematika sedangkan Icha pintar biologi.
 Sassi pintar matematika.
 Icha pintar biologi.
Kalimat majemuk setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Setara Sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan merupakan kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa
kalimat yang sifatnya setara kedudukannya.
Contoh :
 Arya berangkat kuliah sedangkan Citra mencuci piring di dapur.
 Diandra menyapu halaman rumah dan Shafira membersihkan ruang tamu.
 Aji mendapatkan hadiah novel dan Intan mendapatkan hadiah jam tangan baru.
 Saya membuat kerajinann tangan dari sedotan plastik, Rinto membuat dari kain
flanel, sedangkan Enggar membuat dari barang bekas.
 Nurlita menyapu lantai rumah sebelum ibu mengepel lantai.
 Siti adalah anak yang terpandai bahkan dia juga merupakan bintang kelas di
sekolahnya.
 Syaifa membereskan tempat tidurnya kemudian dia membersihkan lemarinya.
 Petani selalu membajak sawahnya lalu mereka mereka menanam padi
diatasnya.
 Aku tertidur pulas di kamar ketika seseorang mengetuk pintu rumahku.
2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa
kalimat yang isinya menyatakan situasi atau kondisi yang berlawanan.
Contoh :
 Sinta adalah anak yang sangat pandai tetapi dia berasal dari keluarga yang
kurang mampu.
 Aku sangat ingin sekali membeli baju baru tetapi aku tidak mempunyai uang
yang cukup.
 Shafira mengerjakan tugas fisika dengan sangat rajin sedangkan teman-
temannya yang lain tidak mengerjakannya.
 Bukan Indah yang membersihkan tempat itu melainkan Firman lah yang
melakukannya.
 Kemarin aku tidak pergi kerumah nenek melainkan aku pergi kerumah temanku.
 Arya sangat buruk dalam hal menghitung tetapi dia baik dalam hal mengingat.
 Nurlita sangat senang membantu orang lain sedangkan Hikmah tidak suka
membantu orang lain.
 Widi adalah anak yang berani tetapi dia tidak suka bertengkar.
 Dihar anak yang pandai sedangkan Niko anak yang kurang pandai.
3. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat
Kalimat majemuk setara sebab akibat merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa
kalimat tunggal yang bagian satunya berisi sebab akibat dari bagian yang lainnya.
Contoh :
 Arsyad rajin berlatih olahraga sepak bola sehingga dia menjadi atlet sepak bola
terbaik di Indonesia.
 Citra suka sekali menjahili teman-temannya di kelas, akibatnya dia tidak
mempunyai teman.
 Kemarau yang terjadi di musim ini sangat panjang, akibatnya sungai-sungai ikut
mengering.
 Pinokio senang sekali berbohong karenanya dia mempunyai hidung yang sangat
panjang.
 Si kancil lengah ketika sedang minum, akibatnya dia diterkam oleh buaya.
 Diandra tidak mengerjakan PR lalu ibu guru memarahinya.
 Semua sungai menjadi kering akibatnya para petani mengalami gagal panen.
 Lukisan itu dibuat dengan sangat teliti akibatnya lukisan itu mempunyai nilai jual
yang sangat tinggi.
 Roy Marten ditahan karena ia telah membawa sabu-sabu.
Baca juga artikel : Jenis Jenis Kalimat Bahasa Indonesia Terlengkap !

Kalimat Majemuk Bertingkat

500px.com

Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara.
Kalimat majemuk bertingkat kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil
perluasan terhadap salah satu unsur sehingga membentuk pola baru.
Ada salah satu unsur yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan unsur yang lainnya
berkedudukan sebagai anak kalimat.
Ciri  Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat :
 Salah satu klausa atau anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain
jika dipisahkan tidak memiliki makna.
 Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bagaikan, bahwa, sebab,
sehingga.

500px.com
Kalimat majemuk bertingkat dibagai menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Waktu
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “ketika”. Karena
memiliki keterkaitan dengan waktu.
Contoh : Saya sedang belajar, ketika ayahku pulang.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “jika”,
“seandainya”, “asalkan”, “apabila”, “andaikan”.
Contoh : Jika saya mendapatkan rangking 1, saya akan mendapatkan sepeda baru.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang spaling ering digunakan adalah “agar”, “supaya”,
“biar”.
Contoh : Shafira sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi untuk belajar.
4. Kalimat Majemuk Bertingkat Konsensip
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “walaupun”,
“meskipun”, biarpun”, “kendatipun”.
Contoh : Walaupun Icha sedang sedih, dia tetap selalu tersenyum.
5. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penyebab
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “sebab”, “karena”,
“oleh karena”.
Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku sayangi tidak menyayangi aku.
6. Kalimat Mejemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “ibarat”, “seperti”,
“bagaikan”, “laksana”, “sebagaimana”, “lebih baik”.
Contoh : Dari pada saya bermain, lebih baik saya belajar.
7. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Akibat
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “sehingga”,
“sampai-sampai”, “maka”.
Contoh : Leni begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan lomba cerdas cermat
itu.
8. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Cara
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “dengan”.
Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi
keluarganya.
9. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sangkalan
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “seolah-olah”,
“seakan-akan”.
Contoh : Indah diam saja, seolah-olah semuanya baik-baik saja.
10. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Kenyataan
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “padahal”,
“sedangkan”.
Contoh : Regina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
11. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Hasil
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “makanya”.
Contoh : Doni anak pemalas, makanya nilai ulangannya selalu jelek.
12. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Penjelasan
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “bahwa”.
Contoh : Nilai raportnya menunjukkan bahwa Arya benar-benar siswa yang pandai di
kelasnya.
13. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Atribut
Pada kalimat jenis ini, konjungsi yang paling sering digunakan adalah “yang”.
Contoh : Dia yang sedang berlari itu adalah teman saya.
Baca juga artikel : Contoh Program Kerja OSIS Terbaik di Indonesia !

Kalimat Majemuk Campuran


500px.com

Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan kalimat majemuk setara atau


rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Pada umumnya dalam kalimat majemuk
campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.
Ciri Ciri Kalimat Majemuk Campuran
1. Kalimat majemuk campuran mempunyai 3 klausa atau lebih yang berperan satu
sebagai induk kalimat dan klausa yang lainnya sebagai anak kalimat.
2. Kalimat majemuk campuran mempunyai dua buah konjungsi atau lebih yang
menghubungakan antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
3. Hubungan antara klausa pada kalimat majemuk campuran setara dan juga
bertingkat.
Contoh :
Ibu sedang menyapu di halaman ketika ayah sedang membaca koran sedangkan adik
tidur dengan lelap.
 Ibu sedang masak di dapur
 Adik tidur dengan gelap
 Ayah sedang membaca koran
Ibu guru mengumumkan bahwa hari ini akan diadakan ulangan harian dan kami semua
sangat kaget.
 Ibu guru mengumumkan berita itu
 Hari ini akan diadakan ulangan harian
 Kami semua sangat kaget

500px.com
Berikut adalah jenis-jenis kalimat majemuk campuran :
1. Kalimat Majemuk Campuran 1 Induk Kalimat dan 2 Anak Kalimat
Pada kalimat ini hanya mempunyai satu kalimat tunggal sebagai induk kalimat atau inti
pokok dari sebuah kalimat.
Contoh :
Mereka telah mengadakan acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang dihadiri
oleh seluruh masyarakat Balikpapan serta dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintahan
Balikpapan.
Inti pokok dari kalimat tersebut adalah mereka telah mengadakan acara peringatan hari
kemerdekaan Indonesia. Sedangkan kalimat yang lainnya merupakan kalimat penjelas
atau yang disebut sebagai anak kalimat.
2. Kalimat Majemuk Campuran 2 Induk Kalimat dan 1 Anak Kalimat
Pada kalimat ini mempunyai dua induk kalimat yang menjadi inti dari sebuah kalimat
dan satu anak kalimat sebagai penjelasannya.
Contoh :
Ayah mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu mengajarkan kasih sayang agar anak-
anak mereka menjadi anak-anak yang baik.
Inti dari kalimat diatas adalah ayah yang mengajarkan rasa tanggungjawab dan ibu
mengajarkan kasih sayang. Sedangkan kalimat selanjutnya merupakan kalimat
penjelas atau yang biasa disebut dengan anak kalimat.
Baca juga artikel : Contoh Essay Singkat Tentang Pendidikan Beserta Tips
Membuatnya !

Kalimat Majemuk Rapatan


pixabay.com

Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat yang berasal dari kalimat majemuk setara
yang dirapatkan bagian-bagiannya karena kata-kata dalam kalimat tersebut menduduki
posisi yang sama.
Bagian yang dirapatkan bisa jadi subjek atau predikat. Perapatannya dilakukan dengan
cara menghilangkan unsur-unsur yang sama.
Ciri Ciri Kalimat Majemuk Rapatan
 Kalimat dapat dipisahkan menjadi dua buah kalimat tunggal atau lebih.
 Dipisahkan dengan tanda koma dan konjungsi atau kalimat penghubung.
Contoh :
 Saat kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban
yang terluka.
 Joko selalu sarapan pagi sebelum berangkat kerja, meskipun hanya roti saja.
 Arya merupakan anak yang pandai, tetapi sayangnya tidak rajin sehingga
kepandaiannya menjadi sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai