Pada mata kuliah Teori dan Masalah Penerjemahan ini kita membahas
kaidah (sintaksis) dan adat (sudut pandang) bahasa. Dalam materi ini, saya mengambil konsep yang dapat
digunakan di dalam penerjemahan, yakni teori relativitas bahasa.
Hipotesis Sapir-Whorf adalah sebuah pernyataan dalam teori relativitas bahasa yang mengatakan
bahwa ada hubungan yang erat antara bahasa, budaya, dan pikiran seorang pemakai bahasa.
Dalam proses berbahasa, terbukti bahwa kondisi dan kebudayaan seseorang sangat memengaruhi
bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pola budaya suatu masyarakat, menurut
hipotesis ini, mampu mengkonstruksi klausa (sintaktis) sehingga memberikan variasi informasi
dan kesantunan suatu bahasa. Konsep semacam ini sangat diperlukan dalam penerjemahan untuk
melihat mengapa dan bagaimana terjadinya perbedaan struktur atau sudut pandang pada teks
bahasa sumber dan teks bahasa sasaran sehingga hasil penerjemahan menjadi tepat, jelas, dan
wajar. Berikut contohnya.
Nah, teman-teman, mohon jelaskan mengapa dan bagaimana perbedaan struktur dan sudut
pandang yang terjadi antara teks sumber dan teks sasaran. Kemukakan alasan Anda…Selamat
bekerja…