Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


“PROFESIONALISASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu:
1. Drs. Zel Hendri Zen, M.pd
2. Septryan Anugrah, S.Kom., M.pd

Disusun Oleh:
1. Cici Ullia Rahmni (18004117)
2. Liza Marlinda (18004127)
3. Susantri Opraini (18004138)
4. Yudi Akhsan Tanjung (18004144)
5. Annisa Fitri (18004153)

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya jualah kami telah dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang
“Profesionalisasi Teknologi Pendidikan”. Dengan ini kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung kami
terutama kepada Bapak Drs. Zel hendri Zen, M.pd dan Bapak Septryan Anugrah,
S.Kom., M.pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Profesi Teknologi Pendidikan.
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna diatas dunia ini, begitu pula
dengan makalah yang telah kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
agar kami bisa melakukan perbaikan untuk masa yang akan datang dan menjadi
pembelajaran juga bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah yang kami susun ini
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi kami selaku penulis.

Padang, 25 September 2020

Penulis.

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
BAB II Profesionalisasi Teknologi Pendidikan..............................................
A. Profesi TP...........................................................................................
B. Syarat-Syarat Profesi TP....................................................................
C. Tugas Pokok Profesi TP.....................................................................
D. Tanggung Jawab Profesi TP...............................................................
E. Organisasi Profesi TP.........................................................................
F. AD & ART Profesi TP........................................................................
G. Kode Etik Profesi TP..........................................................................
H. Sertifikasi dan Pelatihan TP...............................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan profesi Tp?
2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam profesi TP?
3. Apa saja tugas pokok profesi TP?
4. Apa saja tanggung jawab dari profesi TP?
5. Apa itu organisasi profesi TP?
6. Apa saja yang termuat di dalam AD & ART profesi Tp?
7. Apa itu kode etik profesi TP?
8. Bagaimana bentuk sertifikasi dan pelatihan TP?
C. Tujuan
1. Memahami yang dimaksud dengan profesi TP
2. Mengetahui syarat-syarat profesi TP
3. Mengetahui tugas pokok profesi TP
4. Mengetahui tanggung jawab Profesi TP
5. Mengetahui organisasi profesi TP
6. Mengetahui AD & ART profesi TP
7. Mengetahui kode etik profesi TP
8. Mengetahui sertifikasi dan pelatihan TP.

4
BAB II
Profesionalisasi Teknologi Pendidikan

A. Profesi TP
Miarso (2004:96) mengartikan profesi teknologi pendidikan sebagai tenaga
ahli dan atau mahir dalam membelajarkan peserta didik dengan memadukan
secara sistematik komponen sarana belajar meliputi orang, isi ajaran, media atau
bahan ajaran, peralatan, teknik dan lingkungan. Dalam AECT juga sudah
dirumuskan bahwa teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta penilaian proses dan sumber
untuk belajar.
Dari kedua defenisi itu maka pengertian profesi teknologi pendidikan adalah
tenaga ahli yang melakukan teori dan praktek dalam mendesain,
mengembangkan, memanfaatkan, mengelola serta menilai proses dan sumber
untuk membelajarkan peserta didik. Teknologi pendidkan hanya mungkin
dikebangkan dan dimanfaatkan dengan baik bilamana ada tenaga yang
menanganinya. Tenaga profesi teknologi pendidikan mempun yai tanggung
jawab kepada peserta didik perorangan, kepada masyarakat, kepada rekan
seprofesi dan profesi lain yang berkaitan, serta kepada profesinya sendiri
dalam melaksanakan tugasnya.
Sekarang ini profesi teknologi pendidikan telah mengabdikan dirinya
sebagai pengelola, perencana, pengembang, pembuat, penilai dan pengguna
sistem dan komponen pembelajaran di departemen/lembaga Negara, Angkatan
bersenjata, perguruan tinggi, Lembaga Diklat, Lembaga Media (seperti
TVRI,RRI, TPI, RCTI, SCTV, dan production houses), satuan pendidikan luar
sekolah, berwirausaha dalam pelatihan, serta berwiraswasta dalam produksi
media dan sarana pendidikan.

B. Syarat-syarat Profesi TP
5
6

1. Pendidikan dan pelatihan yang memadai.


2. Adanya komitmen terhadap tugas professional.
3. Adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan kondisi
lingkungan dan tuntutan zaman.
4. Adanya standar etik yang harus dipatuhi.
5. Adanya lapangan pengabdian yang khas.
C. Tugas Pokok Profesi TP
Chaeruman (2008:2) mengatakan bahwa seorang sarjana teknologi
pendidikan dapat menjadi profesi:
1. Perancang proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaannya
seperti merancang sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran
dan karakteristik pembelajaran.
2. Pengembang proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaannya
seperti mengembangkan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi
berbantuan komputer, dan sebagainya.
3. Pemanfaat atau pengguna proses dan sumber belajar dengan ruang
lingkuperjaannya seperti memanfaatkan media pembelajaran, difusi inovasi
pendidikan, implementasi dan institusionaliasasi model inovasi pendidikan,
serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4. Pengelola proses dan sumber belajar dengan ruang lingkup pekerjaaannya
seperti mengelola proyek, mengelola aneka sumber belajar, mengelola
sistem penyampaian, dan mengelola sistem informasi pendidikan.
5. Pengevaluasi (evaluator) atau peneliti proses dan sumber belajar dengan
ruang lingkup pekerjaannya seperti melakukan analisis masalah, mengukur
acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan meneliti kawasan
pendidikan.

Pendapat lain yang hampir sama dengan di atas disampaikan oleh Kusuma
(2008:5) bahwa tugas pokok ahli teknologi pendidikan adalah sebagai berikut:
7

1. Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan, terutama untuk


mengatasi masalah belajar di mana saja.
2. Merancang program dan sistem instruksional.
3. Memproduksi media pendidikan.
4. Memilih dan memanfaatkan media pembelajaran.
5. Memilih dan menafaatkan sumber belajar.
6. Mengelola kegiatan belajar dan instruksional yang kreatif
7. Memperhatikan perkembangan teknologi dan dampaknya dalam
pendidikan.
8. Mengelola organisasi dan personel yang melaksanakan kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan teknologi pendidikan.
9. Merencanakan, melaksanakan dan menafsirkan penelitian dalam bidangnya
dan dalam bidang lain yang berkaitan dengan teknologi pendidikan.
10. Penyusunan rumusan kebijakan dalam bidang teknologi pembelajaran.
Selain itu tugas profesi teknologi pendidikan juga dikemukakan oleh
Miarso (2004:70). Miarso menyebutnya sebagai tugas pokok teknologi
pembelajaran atau perekayasa pembelajaran dengan tugasnya sebagai berikut :
1. pengembangan bidang kajian dan kawasan teknologi/rekayasa
pembelajaran.
2. perancangan dan pengembangan proses, sumber dan sistem pembelajaran.
3. produksi bahan belajar.
4. penyediaan sarana dan prasarana belajar.
5. pemilihan dan penilaian sistem dan komponen sistem pembelajaran.
6. pemanfaatan proses dan sumber belajar.
7. penyebaran konsep dan temuan teknologi pendidikan.
8. pengelolaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar.
9. perumusan bahan kebijakan teknologi/ rekayasa pembelajaran.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik suatu rumusan tugas
pokok profesi teknologi pendidikan seperti berikut ini:
8

1. Perancang (desainer): tugas ini meliputi mendesain sistem pembelajaran,


desain pesan, stratedi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar. Desain
sistem pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi
langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan,
pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. Desain pesan adalah
perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan. Strategi
pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan
peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran.
Karakteristik pebelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pebelajar
yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya (Seels dan Richey,
1994:30).
2. Pengembang (developer): tugas ini meliputi produksi dan penyampaian
teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan
teknologi terpadu. Contoh teknologi cetak adalah buku-buku, bahan-bahan
visual yang statis atau fotografis. Teknologi cetak ini ada dua jenis yaitu teks
verbal dan bahan visual. Teknologi audio visual adalah teknologi yang
berkaitan dengan mekanik dan elektrik. Audio visual adalah gabungan dari
audio (dengar) dan visual (lihat). Ada kemungkinan alat tersebut hanya
audio saja dan ada pula kemungkinan audio visual. Sedanmgkan visual saja
termasuk ke dalam teknologi cetak. Teknologi berbasis komputer adalah
teknologi yang memanfaatkan komputer baik perangkat lunak maupun
perangkat keras. Perangkat lunak berpa program-program komputer yang
dapat menampilkan tayangan-tayangan pembelajaran. Sedangkan perangkat
keras dapat berupa layar monitor, CPU, LCD. In focus, dan sebagainya.
Dalam perkembangannya komputer merupakan alat untuk menampilkan
internet, e-mail, dan sebagainya. Teknologi terpadu adalah paduan beberapa
jenis media yang dikendalikan oleh komputer. Sebagai contohnya adalah
video, filem, telekomprens, dan sebagainya ( Seels dan Richey, 1994:30).
9

3. Pemanfaat/Pengguna (user): tugas ini meliputi pemanfaatan media,difusi


inovasi, implementasi dan pelembagaan, dan kebijakan/regulasi.
Pemanfaatan media merupakan penggunaan yang sistematis dari sumber
untuk belajar. Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi
yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.Implementasi adalah
penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya (bukan tersimulasikan), sedangkan pelembagaan adalah
penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam
suatu struktur atau budaya organisasi ( Seels dan Richey, 1994:30).
4. Pengelola (manager), tugas ini meliputi pengelola proyek, pengelola sumber,
pengelola sistem penyampaian, dan pengelola informasi. Pengelola proyek
meliputi merencanakan, memonitor dan pengendalikan proyek desain dan
pengembangan. Pengelola sumber meliputi merencanakan, memantau, dan
mengendalikan pendukung dan pelayanan sumber. Pengelola sistem
penyampaian merupakankegiatan merencanakan, memantau, dan
mengendalikan “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran
diorganisasikan”. Sedangkan pengelola informasi adalah merencanakan,
memantau dan mengendalikan cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan
atau pemprosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk
kegiatan belajar ( Seels dan Richey, 1994:30).
5. Penilai (evaluator), tugas ini meliputi menganalisis masalah, mengukur yang
beracuan patokan, menilai secara formatif dan sumatif. Analisis masalah
merupakan kegiatan penentuan sifat dan parameter masalah dengan
menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.
Pengukuran acuan patokan adalah teknikteknik untuk menentukan
kemampuan pebelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.
Penilaian formatif adalah pengumpulan informasi tentang kecukupan dan
penggunaan informasi sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan
penilaian sumatif berkaitan dengan pengum[pulan informasi tentang
10

kecukupan untyuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan ( Seels


dan Richey, 1994:30).
6. Peneliti (researcher), tugas ini meliputi kegiatan penelitian yang berkaitan
dengan teknologi pendidikan. Kegiatan penelitian ini mencakup penelitian
dalam kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
penilaian.
D. Tanggung Jawab Profesi TP
1. Tanggung jawab kepada perorangan
Para anggota memenuhi tanggung jawabnya kepada perorangan dengan
ketentuan:
a. Menjaga kerahasiaan informasi pribadi peserta didik dalam melaksanakan
tugasnya.
b. Menjamin agar setiap pribadi peserta didik memperoleh kesempatan yang
sama dalam pembelajaran.
2. Tanggung jawab kepada masyarakat
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat
dengan ketentuan:
a. Mengamalkan profesinya secara jujur dan wajar untuk kepentingan
sesama, masyarakat, bangsa dan negara.
b. Secara jujur mewakili lembaga tempatnya berkarya dan/ atau organisasi
daripada kepentingan pribadi.
c. Menyatakan secara jujur dan objektif fakta yang berhubungan dengan
masalah pendidikan dan teknologi kepada mayarakat langsung maupun
tidak langsung.
d. Tidak menyalah gunakan kedudukannya dalam organisasi untuk
kepentingan pribadi.
e. Tidak menerima hadiah/ keuntungan yang dapat mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya, dan tidak menjanjikan kemudahan,
11

pelayanan khusus atau sesuatu yang bernilai untuk memperoleh


kepentingan pribadi.
3. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada rekan seprofesi
dengan ketentuan:
a. Saling memelihara hubungan antar anggota seprofesi.
b. Saling menghargai dan menghormati hak, martabat dan pendapat rekan
seprofesi.
c. Saling membantu usaha peningkatan keahlian rekan seprofesi.
d. Saling mengingatkan dan menasehati dengan penuh kebijaksanaan, demi
kebenaran, kepentingan kepribadian, profesi dan masyarakat.
e. Saling menghargai dan bekerjasama dengan rekan berprofesi lain untuk
kepentingan umum
4. Tanggung jawab kepada organisasi dan profesi
Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada organisasi dan
profesi dengan ketentuan :
a. Menjadikan ikatan profesi teknologi pendidikan sebagai forum
komunikasi dan kerjasama untuk meningkatkan kemampuan
pengabdiannya.
b. Wajib memberikan sumbangan tenaga, pikiran, waktu dan dana untuk
kepentingan pengembangan organisasi dan profesi.
c. Menghindarkan diri dari sikap, perbuatan dan ucapan yang merugikan
organisasi dan profesi.
d. Melakukan tindak profesinya menurut jalur dan ketentuan waktu yang
berlaku.
e. Melimpahkan tugas profesi hanya kepada orang-orang yang memenuhi
syarat, kompetensi professional, yaitu orang yang terdidik, terlatih, dan
trampil yang menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan tugas
teknologi pendidikan.
12

f. Bersedia memberikan pertimbangan profesi bilamana diminta oleh


lembaga tempatnya berkarya, atau oleh organisasi lain.
g. Berusaha mengembangkan citra profesi teknologi pendidikan dengan
berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan di bidang teknologi
pendidikan dan yang berkaitan dengannya.
h. Selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
profesionalnya dalam bidang teknologi pendidikan.
E. Organisasi Profesi TP
Di indonesia tenaga profesi teknologi pendidikan terhimpun dalam wadah
ikatan profesi teknologi pendidikan (IPTPI). Yang didirikan pada tanggal 27
september 1987. Dasar pertimbangan pendirian organisasi profesi adalah karena
makin kompleksnya usaha pendidikan, sumber daya manusia sehingga dirasa
perlu adanya forum profesi untuk saling bertukar pengalaman, peningkatan
kemampuan dan untuk menjaga keselarasan antara perkembangan IPTEK dengan
kondisi lingkungan dankebutuhan belajar.
1. Visi
Dengan semangat kemitraan menjadi suatu lembaga yang tanggap dan
tangguh dalam memberdayakan pengaajar (learner), melalui kegiatan
merancang, mengembangkan, melaksanakan, menilai dan mengelola proses
serta sumber belajar.
2. Misi
IPTPI mempunyai misi memimpin, memberikan keteladan dan
kepemimpinan dalam pengembangkan dan peningkatan profesionalitas para
anggotanya, agar mereka mampu untuk memberdayakan peserta didik/warga
belajar, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi belajar, sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kondisi dan lingkungan,
sehingga peserta didik/warga belajar tersebut mampu menguasai kompetensi
yang diperlukan, serta meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
3. Tujuan
13

Menghimpun sumber daya untuk menyumbangkn tenaga dan pikiran bagi


pengembangan teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang dan profesi di
tanah air, bagi pemberdayaan peserta didik/warga belajar serta
pemanfaatannya bagi kemajuan bangsa Indonesia.
F. AD & ART Profesi TP
1. AD
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

BAB I
IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan
Indonesia dengan singkatan APS-TPI.

Pasal 2
Bentuk Organisasi
Organisasi ini berbentuk asosiasi yang beranggotakan penyelenggara Program
Studi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran di Indonesia, baik perguruan tinggi
negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Pasal 3
Waktu Pendirian
APS-TPI didirikan di Gorontalo pada tanggal 9 September 2015.

Pasal 4
Kedudukan
14

APS-TPI berkedudukan untuk pertama kali di Bandung - Jawa Barat -


Indonesia. Selanjutnya tempat kedudukan ditentukan melalui rapat umum
anggota.

Pasal 5
Lambang Organisasi
Lambang organisasi berupa tulisan APS-TPI.

BAB II
LANDASAN

Pasal 6
APS-TPI berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB III
SIFAT, AZAS, TUJUAN DAN PERAN

Pasal 7
Sifat
APS-TPI berorientasi pada kebutuhan anggota dan masyarakat dalam
mewujudkan sistem penyelenggaraan Program Studi Teknologi Pendidikan/
Pembelajaran berstandar nasional dan internasional, menjamin
terselenggaranya perkembangan keilmuan, kualitas sumberdaya dan kegiatan
riset pada semua penyelenggara pendidikan keilmuan teknologi
pendidikan/pembelajaran, menjalin kerjasama setara dengan institusi
pendidikan dalam keilmuan teknologi pendidikan di negara lain serta
15

mengendalikan pertumbuhan dan kualitas pendidikan tinggi keilmuan


teknologi pendidikan/pembelajaran di Indonesia.

Pasal 8
Azas
APS-TPI berazaskan kaidah dan nilai-nilai yang terkandung dalam
penyelenggaraan Program Studi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran
Indonesia serta nilai profesi teknolog pendidikan/ pembelajaran.

Pasal 9
Tujuan
APS-TPI bertujuan memberdayakan setiap institusi pendidikan tinggi
teknologi pendidikan/ pembelajaran menjadi penyelenggara pendidikan yang
menghasilkan lulusan dalam bidang teknologi pendididikan/ pembelajaran
yang berkualitas, bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat melalui
konstribusi individu, maupun kelompok dalam pengembangan keilmuan
teknologi pendidikan/ pembelajaran untuk kepentingan masyarakat.

Pasal 10
Peran
APS-TPI berperan sebagai :
(1) Mitra pemerintah, organisasi profesi ahli teknologi
pendidikan/pembelajaran serta lembaga lain dalam penyelenggaraan
Program Studi Teknologi Pendidikan
(2) Organisasi advokasi dan pengembangan para penyelenggara Program
Studi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran di Indonesia.
(3) Penelaah kebijakan yang berlaku bagi pendidikan tinggi keilmuan
teknologi pendidikan/ pembelajaran.
16

(4) Inisiator kerjasama dengan lembaga penyelenggara teknologi


pendidikan/pembelajaran di dalam dan luar negeri.
(5) Pemrakarsa berbagai aspek dalam sistem penyelenggaraan Program Studi
Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran di Indonesia.

BAB IV
KEGIATAN

Pasal 11
(1) Menyelenggarakan sistem dan mekanisme informasi tentang
penyelenggaraan dan kegiatan di bidang teknologi pendidikan/
pembelajaran di Indonesia.
(2) Melakukan pembinaan dan pengembangan pada setiap institusi
penyelenggara program studi teknologi pendidikan/ pembelajaran secara
berkala, baik yang berupa pembinaan SDM, teknis maupun pembentukan
karakter.
(3) Menelaah berbagai kebijakan dan peraturan tentang teknologi
pendididkan/ pembelajaran dan peraturan / kebijakan terkait.
(4) Menginisiasi kerjasama setara dengan lembaga penyelenggara program
studi teknologi pendidikan/ pembelajaran pada tingkat nasional, regional
dan internasional.
(5) Memperjuangkan dan mempertahankan kepentingan sistem pendidikan
untuk mencapai standar pendidikan keilmuan teknologi pendidikan/
pembelajaran.
(6) Membantu pemerintah dalam pengembangan program – program yang
terkait dengan teknologi pendidikan/ pembelajaran.
(7) Berupaya untuk meningkatkan harkat, martabat serta citra penyelenggara
program studi teknologi pendidikan/ pembelajaran.
17

(8) Memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah tentang program


studi teknologi pendidikan/ pembelajaran.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 12
Syarat Keanggotaan

Anggota APS-TPI adalah setiap institusi penyelenggara Program Studi


Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran yang menyelenggarakan pendidikan
secara resmi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
dinyatakan menjadi anggota melalui tata cara penerimaan anggota.

BAB VI
ORGANISASI

Pasal 13
Kedaulatan
Kedaulatan berada pada Rapat Umum Anggota (RUA) yang
penyelenggaraannya diatur pada Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 14
Struktur Organisasi
(1) Pelindung Pelindung adalah lembaga yang menaungi organisasi baik
secara substansi akademik dan kebijakan.
(2) Penasehat Penasehat adalah perseorangan yang dianggap memiliki
kemampuan, pengalaman, dan kepedulian terhadap organisasi.
18

(3) Dewan Pakar Dewan pakar adalah perseorangan yang dianggap memiliki
kompetensi di bidang keilmuan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran.
(4) Pengurus APS-TPI terdiri atas:
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Koordinator Jenjang (S-1, S-2, S-3)
h. Koordinator Bidang
i. Sekretariat
(5) Anggota APS-TPI terdiri atas:
a. Anggota Institusi (Program Studi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran
dari berbagai jenjang), yang ditandai oleh kepemilikan sertifikat
keanggotaan.
b.Anggota Individual/ Perseorangan yang ditandai dengan kartu
keanggotaan.

Pasal 15
Bidang Kerja
APS-TPI memiliki bidang kerja sebagai berikut.
(1) Organisasi Kelembagaan
(2) Kurikulum
(3) Pengembangan dan Penelitian
(4) Publikasi Ilmiah
(5) Penjaminan Mutu
(6) Kerjasama
(7) Advokasi dan Kebijakan
19

BAB VII
KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 16
Sumber keuangan untuk menyelenggarakan kegiatan APS-TPI berasal dari
sumber berikut.
(1) Iuran keanggotaan tahunan
(2) Sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN

Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilaksanakan oleh Rapat Umum
Anggota (RUA), khususnya Anggota Institusi.

Pasal 18
Pembubaran
Pembubaran APS-TPI hanya dapat dilakukan oleh Rapat Umum Anggota
(RUA) yang dilaksanakan secara khusus berdasarkan usulan lebih dari
setengah jumlah Anggota Institusi APS-TPI.

BAB IX
PENGESAHAN DAN ATURAN TAMBAHAN

Pasal 19
20

Pengesahan
Pengesahan Anggaran Dasar APS-TPI ditetapkan pada Rapat Umum
Anggota (RUA).

Pasal 20
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dan dijelaskan lebih rinci dalam Anggaran Dasar
ini akan dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga atau peraturan/ketentuan lain
sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

BAB X
PENUTUP

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum
Anggota APS

2. ART

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ASOSIASI PROGRAM STUDI


TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

BAB I NAMA DAN ATRIBUT

Pasal 1
Nama dan Singkatan Nama

Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia atau disingkat


dengan APSTPI dengan maksud untuk memudahkan penyebutannya dan tidak
mengurangi makna yang terkandung didalamnya.
21

Pasal 2
Atribut
Artibut APS-TPI terdiri atas:
(1) Lambang
(2) Bendera
(3) Cap/Stempel

Pasal 3
Lambang
Lambang APS-TPI berbentuk dua elips berwarna biru dan bola berwarna
orange, bertuliskan APS-TPI berwarna hitam.

Makna filosofis yang terkandung di dalamnya adalah:


(1) Dua elips berwarna biru menandakan dinamisasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
(2) Bola berwarna orange menandakan kebulatan tekad, taat azas, dan
memiliki pandangan yang lebih luas terhadap perkembangan ilmu.
(3) Tulisan APS-TPI yang berwarna hitam menandakan kematangan ilmu,
ketegasan, ketangguhan, dan kekukuhan dalam memegang teguh prinsip
disiplin ilmu Teknologi Pendidikan/Pembelajaran.

Pasal 4
Bendera

Bendera APS-TPI berbentuk persegi panjang.


(1) Warna dasar putih dengan lambang terletak di tengah.
22

(2) Ukuran bendera panjang 150 cm dan lebar 100 cm.


(3) Contoh panji terlampir dalam ART

Pasal 5
Cap/Stempel
Cap/ Stempel APS-TPI terdiri atas:
(1) Berbentuk elips.
(2) Berwarna sesuai lambang (hitam, biru, dan orange).
(3) Ukuran 2,5 cm.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 6
Badan Hukum
Organisasi profesi ini berbadan hukum dan bergerak di bidang Teknologi
Pendidikan/ Pembelajaran.

Pasal 7
Kewajiban Anggota

(1) Mentaati dan menjalankan AD/ART, peraturan, dan keputusan organisasi.


(2) Menjaga, memelihara, dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.

Pasal 8
Hak Anggota
(1) Hak Anggota Institusi adalah:
a. Mengajukan usul, saran atau pendapat.
23

b. Memilih dan dipilih (hak bicara dan hak suara)


c. Memperoleh bantuan dan mendapat pembinaan dalam rangka
meningkatkan penyelenggaraan Program Studi Teknologi Pendidikan/
Pembelajaran.
(2) Hak Anggota Individu adalah:
a. Mengajukan usul, saran atau pendapat.
b. Memilih (hak bicara)
c. Memperoleh bantuan dan mendapat pembinaan dalam rangka
meningkatkan kompetensi diri terkait keilmuan Program Studi
Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran.

Pasal 9
Sanksi

Setiap Anggota dapat dikenakan sanksi berupa: peringatan atau teguran dan
atau dikeluarkan sebagai anggota apabila melakukan hal-hal sebagai berikut.
(1) Tidak mentaati AD/ART organisasi.
(2) Mencemarkan nama baik organisasi.
(3) Menyalahgunakan wewenang.

Pasal 10
Berakhirnya keanggotaan

Keanggotaan APS-TPI akan berakhir karena:


(1) Atas permintaan sendiri.
(2) Diberhentikan sebagai anggota.
(3) Tidak membayar iuran keanggotaan dalam jangka waktu yang ditetapkan.
(4) Pembubaran organisasi.
24

BAB III
KEPENGURUSAN

Pasal 11
Pengurus

1. Pengurus terdiri atas:


a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Koordinator Jenjang (S-1, S-2, S-3)
h. Koordinator Bidang
i. Sekretariat
2. Masa jabatan Ketua adalah tiga tahun dan dapat dipilih kembali untuk
masa jabatan berikutnya.
3. Pengurus ditentukan dan dilantik oleh Ketua terpilih paling lama satu
bulan sejak penetapan hasil pemilihan.
4. Pengurus dinyatakan berhenti apabila : mengundurkan diri, atau meninggal
dunia atau diberhentikan karena melakukan kegiatan atas nama organisasi
yang bertentangan dengan AD dan ART APS-TPI.

Pasal 12
Tugas dan Wewenang

1. Pengurus mempunyai tugas sebagai berikut.


a. Mewakili organisasi
25

b. Menjabarkan ketetapan dan keputusan hasil Rapat Umum Angggota


(RUA).
c. Melaksanakan keputusan hasil Rapat Umum Angggota (RUA).
d.Menyusun rencana kegiatan dan rencana anggaran belanja.
e. Melaksanakan kegiatan dan anggaran belanja.
f. Melaporkan berbagai kegiatan dan anggaran yang telah digunakan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pengurus


mempunyai wewenang sebagai berikut.
a. Membentuk kelengkapan pengurus.
b. Mengangkat dan memberhentikan personalia yang bekerja pada
organisasi.
c. Menyusun peraturan untuk melaksanakan tugas dan kewenangan
pengurus.
d. Melaksanakan kerja sama dengan lembaga, organisasi, dan perorangan
yang sesuai dengan bidang Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran.
e. Melaksanakan kegiatan organisasi dengan penuh tanggung jawab.

Pasal 13
Hak dan Tanggung Jawab

1. Hak pengurus adalah:


a. Berhak mendapatkan penghargaan atas prestasi yang dicapai.
b. Memperoleh pembelaan hukum atas perkara yang terkait dengan
kegiatan organisasi.
2. Setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
pekerjaannya sebagai pengurus organisasi.

Pasal 14
26

Sanksi

Setiap pengurus dapat dikenakan sanksi berupa: peringatan atau teguran


dan atau dikeluarkan sebagai pengurus apabila melakukan hal-hal sebagai
berikut.
(1) Tidak mentaati AD/ART organisasi.
(2) Mencemarkan nama baik organisasi.
(3) Menyalahgunakan wewenang.
(4) Tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab.

BAB IV
MUSYAWARAH

Pasal 15
Quorum Musyawarah

1. Musyawarah dapat diselenggarakan bila dihadiri oleh 50+1 peserta yang


diundang.
2. Apabila tidak mencapai quorum, dapat ditunda paling lama tiga puluh
menit untuk mencapai quorum.
3. Apabila setelah dua kali penundaan tidak juga quorum, pimpinan dapat
melaksanakan musyawarah.
4. Keputusan musyawarah diusahakan suara bulat/ sepakat, dan bila perlu
dilakukan pemungutan suara.
5. Keputusan dengan pemungutan suara di anggap sah apabila disetujui
oleh lebih dari setengah suara yang hadir.
6. Musyawarah diselenggarakan dengan memperhatikan segala tata tertib
organisasi
27

BAB V
KEKAYAAN

Pasal 16
Kekayaan dan Sumber Keuangan

Kekayaan organisasi adalah semua harta, baik berupa uang atau setara uang
maupun berbagai jenis kekayaan yang berupa benda, baik benda bergerak
maupun benda tidak bergerak yang dapat dinilai dengan satuan uang yang
dimiliki oleh APS-TPI.

Pasal 17
Sumber Keuangan
1. Iuran anggota
2. Donatur yang bersifat tidak mengikat
3. Penghasilan lain yang sah hasil kerjasama dengan pihak lain.

BAB VI
PENUTUP

Pasal 18
Peraturan Tambahan

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dan ditetapkan dalam peraturan organisasi.
2. Anggaran Rumah Tangga APS-TPI ini merupakan kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar APS-TPI dan berlaku sejak
disahkan oleh Rapat Pengurus APS-TPI
28

G. Kode Etik Profesi TP


Kode etik profesi TP menurut AECT adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab dan kewajiban kepada masyarakat
Dalam melaksanakan kewajibannya terhadap masyarakat, para anggota :
a. Selalu, dengan jujur, mewakili lembaga atau organisasi dimana orang
tersebut terdaftar, dan selalu siap melaksanakan tindakan pencegahan
untuk membedakan kepentingan pribadi, dengan kepentingan lembaga
atau (pandangan) organisasi.
b. Selalu, secara tepat dan cepat, mewakili atau menyampaikan fakta
menyangkut kepentingan atau masalah kependidikan kepada publik, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
c. Tidak akan memanfaatkan situasi kelembagaan atau sikap ikatan profesi
untuk keuntungan pribadi.
d. Tidak akan menerima berbagai bentuk ucapan atau ungkapan terima kasih
dalam bentuk apapun juga, seperti bingkisan, hadiah, yang dapat
melumpuhkan atau menyimpang dalam menentukan pertimbangan
keprofesian, atau memperoleh kepentingan atau keuntungan tertentu.
e. Selalu melaksanakan terapan secara adil dan sama dengan siapapun juga
dalam memberikan jasa atas / terhadap profesi.
2. Tanggung jawab dan kewajiban terhadap profesi
Dalam memenuhi kewajibannya terhadap profesi, anggota :
a. Selalu menyesuaikan dan memperlakukan sama terhadap semua anggota
profesi sehubungan dengan hak professional dan tanggung jawab.
b. Tidak pernah memanfaatkan cara coersive untuk memperkenalkan
perlakuan khusus untuk mempengaruhi keputusan professional atas
rekanan.
c. Selalu menghindari eksploitatif profesi secara komersial atas keanggotaan
individu yang tergabung dalam organisasi profesi.
29

d. Selalu memperjuangkan upaya peningkatan keahlian dan pengetahuan


dan menyebarkannya kepada rekan seprofesi demi kemajuan profesi itu
sendiri.
e. Selalu memperlihatkan dan berlaku jujur sesuai persyaratan profesi, serta
memperhatikan rekan profesi.
f. Melakukan kegiatan-kegiatan profesional melalui saluransaluran
semestinya
g. Hanya mendelegasikan tugas-tugas yang diberikan kepada personel-
personel yang berkualifikasi. Personel yang berkualifikasi adalah orang-
orang yang telah memperoleh latihan atau surat-surat kepercayaan yang
sesuai dan atau mereka yang dapat membuktikan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu
h. Memberikan penjelasan-penjelasan kepada para pemakai tentang syarat-
syarat dan penafsiran-penafsiran dari hukum hak cipta dan hukum-hukum
lain yang mempengaruhi profesi serta mendukung keterlibatan
i. Memperhatikan semua peraturan yang berhubungan atau mempengaruhi
profesi; harus melaporkan, tanpa ragu-ragu tindakan-tindakan yang tidak
etis atau tidak legal dari sesama anggota profesi ke komisi etika
profesional AECT; harus berperan serta dalam pencari tahuan profesional
bila diminta oleh organisasi
H. Sertifikasi dan Pelatihan TP
Secara umum sertifikasi dapat dipahami sebagai tanda bukti penguasaan
suatu kompetensi dalam bidang profesi tertentu yang dikeluarkan oleh instansi
berwenang. Dengan demikian sertifikasi profesi TP dapat dimaknai sebagai tenda
bukti yang diberikan kepada seseorang yang telah memiliki dan menguasai
kompetensi utama dibidang teknologi pendidikan.
Sertifikasi dilakukan dengan cara melaksanakan ujian (tulis dan praktek) untuk
mengukur tingkat penguasaan kompetensi utama program studi TP. Dimana
orang yang berhak mendapatkan sertifikat sebagai teknolog pendidikan ini adalah
30

mereka yang telah menempuh pendidikan dan/atau telah mengikuti program


pendidikan dan pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikat /lisensi dalam
profesi teknologi pendidikan di program studi teknologi pendidikan, dan
dinyatakan telah menguasai kompetensi utama dari program studi Teknologi
Pendidikan.
Adapun pelatihan TP secara umun ditujukan ditujukan untuk menghasilkan
tenaga profesi teknologi pendidikan yang bergerak dan berkarya dalam
keseluruhan bidang pendidikan, dan mengusahakan terciptanya kesimbangan dan
keselarasan hubungan dengan profesi lain, untuk terwujudkanya gagasan dasar
perkembangan tiap pribadi manusia indonesia yang maksimal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

31
DAFTAR PUSTAKA

Chaeruman, Uwes Anis. (2008) Kompetensi Sarjana Teknologi Pendidikan. Jakarta:


http://www.fakultasluarkampus.net/
Kusuma, Wijaya. (2008). Profesi dan Pendidikan Keahlian Teknologi Pendidikan.
Jakarta: http://www.wijayalabs.wordpress.com/
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana Media Grup.
Prawiradilaga, Dewi Salma. (1999). Konsep Teknologi Pendidikan/Instruksional
Makalah Mk. Pengantar Teknologi Pendidikan (1). Jakarta:
http://www.teknologipendidikan.net/
Siahaan, Sudirman. (2008) Jabatan Funsional Teknologi Pendidikan. Jakarta:
http://www.teknologipendidikan_undiksha.com/
Siahaan, Sudirman. (2008). Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi
Pembelajaran: Bagaimana Perkembangannya ?. Jakarta: http://www.e-dukasi.net/
Siahaan, Sudirman, 2008, Menguak Konsep Jabatan Fungsional Pengembang
Teknologi Pendidikan. Jakarta: http://www.e-dukasi.net/
Sudrajat, Akhmad, 2008, Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta:
http://www.akhmadsudrajat.files.wordpress.com/

32

Anda mungkin juga menyukai