Kelompok 1 :
Kelas : A2
Dosen Pengampu : Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E.,MSi, Ak, CA
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
PETA KONSEP................................................................................................................ ii
PEMBAHASAN
1. Populasi......................................................................................................................... 1
2. Sampel .......................................................................................................................... 1
3. Penelitian Menggunakan Sampel dan Populasi ........................................................... 3
4. Kriteria Sampel yang Baik ........................................................................................... 4
5. Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel .................................................................... 5
6. Ukuran Sampel.............................................................................................................. 5
7. Sumber Kesalahan Sampel .......................................................................................... 6
8. Tahap Pemilihan Sampel ............................................................................................. 7
9. Metode Pengambilan Sampel / Teknik Sampling ........................................................ 8
KESIMPULAN ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
i
PEMBAHASAN
1. Populasi
Populasi (population), yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu mempunyai
karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi (populasi element).
Masalah populasi timbul terutama pada penelitian opini yang menggunakan metode survey
sebagai tektik pengumpulan data. Penentuan populasi berbeda dengan penentuan unit
analisis, meskipun keduanya berkaitan dengan unit data yang dianalisis, Misal, penelitian
mengenai kinerja dapat menggunakan. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian
antara populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif :
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu
mampu secara representatif dapat mewakili populasinya (Sabar,2007). Menurut Sugiyono
sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal
karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betuI-betul representatif
(Sugiyono,2011).
1
Dari beberapa pandangan diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari
populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel
yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:
1) Variabilitas populasi, merupakan hal yang sudah given, artinya peneliti harus
menerima sebagaimana adanya dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.
2) Besar sampel, makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogeny secara sempurna,
besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.
3) Teknik penentuan sampel, makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel,
akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.
4) Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel. Makin lengkap ciri-ciri
populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt
representativeness sampel. Seorang peneliti jarang mengamati keseluruhan populasi
karena beberapa alasan berikut, yaitu:
a) Biaya terlalu tinggi
b) Populasi demikian banyaknya sehingga dalam praktiknya tidak mungkin seluruh
elemen diteliti.
c) Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia.
d) Populasi bersifat dinamis, yaitu unsur-unsur populasi bisa berubah dari waktu ke
waktu.
Oleh karena beberapa alasan diatas, maka beberapa peneliti enggan menggunakan
populasi dalam penelitian dan malah lebih beralih menggunakan sampel, hal ini karena
sampel memiliki tiga keuntungan utama dalam pengambilan sampelnya, yaitu:
2
3. Penelitian Menggunakan Sampel dan Populasi
Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari
anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel
dibuat generalisasi. Faktor penting di sini adalah generalisasi, artinya seberapa jauh simpulan
dari analisis sampel dapat digeneralisasikan. Salah satu kaidah penelitian ilmiah, seperti
generalizability yang artinya hasil penelitian tersebut memiliki kemampuan generalisasi.
Kemampuan generalisasi ini sangat tergantung dari besarnya sampel. Sampel yang
representative (mewakili) memiliki kemampuan generalisasi. Penelitian yang bekerja dengan
populasi tidak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari sampling
karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi. Pada penelitian
populasi, peneliti biasanya berhadapan dengan kendala biaya, waktu dan tenaga.
1) Jika jumlah elemen populasi relatif banyak, peneliti tidak mungkin mengumpulkan
seluruh elemen populasi, karena akan memerlukan biaya dan tenaga yang relatif
tidak sedikit.
2) Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih baik dibandingkan
dengan hasil sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang
relatif sedikit daripada data populasi dapat dilakukan relatif lebih teliti.
3) Proses penelitian dengan menggunakan data sampel relative lebih cepat daripada
sensus, sehlngga dapat mengurangi jangka waktu antara saat timbulnya kebutuhan
informasi hasil penelitian dengan saat tersedianya informasi yang diperlukan.
3
umumnya mengukur tendensi sentral (rata-rata, median, modus) dan dispersi (deviasi
standar dan varian).
Penelitian dengan menggunakan sampel yang representatif akan memberikan hasil yang
mempunyai kemampuan untuk digeneralisasi. Kriteria sampel yang representatif tergantung
pada dua aspek yang saling berkaitan yaitu :
1) Akurasi sampel, berkaitan dengan tingkat keyakinan, semakin akurat suatu gampel akan
semakin tinggi tingkat keyakinan bahwa statistik sampel mengestimasi parameter
populasinya dengan tepat.
2) Presesi sampel, sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan
realitas populasinya dengan teliti. Presesi menunjukkan tingkat ketepatan hasil
penelitian berdasarkan sampel menggambarkan karakteristik populasinya.
4
5. Pertimbangan Penentuan Ukuran Sample
Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu
penelitian:
1) Derajat keseragaman yaitu apabila populasi seragam sempurna, maka satu lamenter
saja dari seluruh populasi sudah sucup representatif untuk diteliti. Dimana jika
populasi yaitu completely heterogenecous maka perhitungan lengkaplah dpat
memberikan gambarah yang representatif.
2) Presepsi yang dikehendaki dalam penelitian yaitu tingkat ketetapan ditentukan oleh
perbedaan hasil sampel dengan hasil perhitungan lengkap, dengan asumsi instrument,
teknik wawancara, kualitas wawancara yang digunakan sama. Dimana secara
kuantitatif presisi diukur dari standar erroe, makin kecil kesalahan buku maka makin
besar tingkat presisi.
3) Rencana analisis yaitu data dengan teknik analisis tertentu sangat menentukan
besarnya sampel yang harus diambil.
4) Tergantung pada ketersediaan biaya, tenaga dan waktu.
6. Ukuran Sample
6.1 Pertimbangan
5
1) Dalam penelitian korelasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah
dipandang cukup besar.
2) Dalam penelitian kausal komperatif dan eksperimental, 15 individu untuk setiap
kelompok yang dibandingkan dipandang sudah cukup memadai.
3) Dalam penelitian survey, sampel sebanyak 100 individu untuk seluruh sampel baru
cukup memadai.
Penyimpangan yang juga dapat terjadi yang bukan disebabkan pemakaian sampel (non
sampling error) diantaranya:
6
1) Penyimpangan karena kesalahan perencanaan, seperti tidak tepatnya pemakaian
definisi, kriteria, satuan-satuan ukuran dan lainnya.
2) Penyimpangan karena penggantian sampel
3) Penyimpangan kriteriasalah tafsir petugas maupun responden
4) Penyimpangan karena salah tafsir responden
5) Penyimpangan karena respoden sengaja salah menjawabnya
6) Penyimpangan karena kesalahan dalam pengelolahan data dan penerbitannya.
Kesalahan total adalah penyimpangan yang terjadi karena kesalahan sampel dan kesalahan
non-sampel. Kesalahan sampel dapat diminimalisir dengan pemakaian metode pengambilan
sampel yang tepat. Sedangkan kesalahan non sampel dapat diminimalisir dengan
perencanaan dan pelaksanaan yang teliti dari penelitian yang bersangkutan.
Setelah jumlah sampel yang representatif dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah
pemilihan sampel. Sebelum dilakukan pemilihan sampel dengan terlebih dahulu perlu
dipahami mengenai unsure sampling dan kerangka sampling. Dalam suatu populasi unsur-
unsur atau elemen yang diambil sebagai sampel disebut unsure sampling. Unsur sampling
diambil dengan menggunakan kerangka sampling. Kerangka sampel (Sample Frame) adalah
representasi fisik dari objek, individu, kelompok yang sangat penting dalam penentuan
sampel. Kerangka sampling merupakan daftar semua unsure sampling dalam populasi
sampling. Tahap Proses Pemilihan Sampel, meliputi:
1) Penentuan Populasi: menentukan apa yang menjadi elemen populasi (individu,
organisasi, produk)
2) Penentuan Unit Pemilihan Sampel: menentukan kelompok-kelompok elemen
berdasarkan desain sampel yang digunakan.
3) Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: menentukan daftar elemen dari setiap unit
pemilihan sampel.
4) Penentuan Desain Sampel: menentukan teknik sampling yang digunakan (probability
sampling atau non probability sampling)
5) Penentuan Jumlah Sampel: menentukan jumlah atau besarnya sampel yang digunakan
dalam penelitian.
7
6) Pemilihan Sampel: menentukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian
yang dilakukan.
9.7 Teknik Pengambilan Sampel Secara Tidak Acak (Non Random Sampling/Non
Probability Sample)
Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability.
Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan
gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit ,
hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar
9
gambaran umum saja. Teknik pengambilan sampel secara tidak acak atau non probality
sample ini memiliki beberapa cara yang telah dikenal di dunia penelitian, yaitu :
1) Sampel Dengan Maksud (Purposive Sampling), Pengambilan sampel dilakukan hanya
atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang
dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
2) Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling), Sampel diambil atas dasar seandainya
saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak
berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
3) Sampel Berjatah (Quota Sampling), Pengambilan sampel hanya berdasarkan
pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan
lebih dahulu.
10
KESIMPULAN
Kesalahan total adalah penyimpangan yang terjadi karena kesalahan sampel dan
kesalahan non-sampel. Kesalahan sampel dapat diminimalisir dengan pemakaian metode
pengambilan sampel yang tepat. Sedangkan kesalahan non sampel dapat diminimalisir
dengan perencanaan dan pelaksanaan yang teliti dari penelitian yang bersangkutan. Dalam
suatu populasi unsur-unsur atau elemen yang diambil sebagai sampel disebut unsure
sampling. Unsur sampling diambil dengan menggunakan kerangka sampling. Kerangka
sampel (Sample Frame) adalah representasi fisik dari objek, individu, kelompok yang sangat
penting dalam penentuan sampel. Kerangka sampling merupakan daftar semua unsure
sampling dalam populasi sampling.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rahyuda, Ketut. 2016. Metodelogi Penelitian Bisnis Edisi Revisi 2017. Bali : Udayana
University Press
12