Anda di halaman 1dari 27

12/3/2010

Devira Zahara

Departemen THT
Fakultas Kedokteran USU/RSUP.H.Adam Malik Medan

SSS-K34

LABIRINITIS
Definisi
 Adalah proses peradangan yang mengenai
labirin.

Etiologi
 Penyebaran infeksi ke ruang perilimfa.

1
12/3/2010

LABIRINITIS
Patofisiologi
 Labirinitis serosa : toksin menyebabkan
disfungsi labirin tanpa invasi sel radang
 Labirinitis supuratif : sel radang menginvasi
labirin kerusakan yang ireversibel,seperti
fibrosis dan osifikasi.

LABIRINITIS

Klasifikasi
 Labirinitis sirkumskripta (fistula labirin)
 Labirinitis serosa difusa
 Labirinitis supuratif difus

2
12/3/2010

LABIRINITIS
Labirinitis sirkumskripta (fistula labirin)

 Pada tipe ini terdapat erosi dari kapsul tulang labirin,


biasanya pada kanalis semisirkularis horizontal

Etiologi :
 Komplikasi OMSK dengan kolesteatoma
 Tumor di telinga tengah , misalnya karsinoma atau
tumor glomus
 Akibat operasi atau trauma pada labirin

LABIRINITIS
Gejala Klinis :
 Vertigo
Dapat di diagnosa dengan tes fistula yang dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Menekan tragus
2. Menggunakan spekulum siegel

Penatalaksanaan :

 OMSK dengan kolesteatoma, operasi mastoidektomi perlu


dilakukan untuk menghilangkan penyebabnya.

 Antibiotik sistemik sebaiknya diberikan sebelum dan


sesudah operasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke
labirin.

3
12/3/2010

LABIRINITIS
Labirinitis serosa difusa
Akibat peradangan difus tanpa pembentukan pus &
dapat sembuh kembali bila segara diobati .

Etiologi :
 Seringnya akibat labirinitis sirkumskripta yang
dihubungkan dengan OMSK dengan kolesteatoma.
 Infeksi akut dari telinga tengah
 Akibat operasi stapedektomi atau operasi fenestrasi

LABIRINITIS
Gejala Klinik :
 Kasus ringan: vertigo dan nausea, pada kasus berat: vertigo
menjadi lebih berat, mual,muntah dan nistagmus spontan.
 Proses peradangan yang difus dgn keterlibatan koklea 
tuli sensorineural.

Penatalaksanaan :
 Tirah baring, posisi kepala dengan telinga yang sakit
kearah atas
 Antibiotika dosis tinggi untuk mengatasi infeksi
 Sedatif, misalnya prochlorperazine(stemetil) atau
dimenhydrinate (dramamine) diberikan untuk terapi
simptomatis vertigo
 Miringotomi dilakukan jika labirinitis disertai dengan
OMA dengan membran timpani bulging. Kultur pus untuk
terapi antibiotika spesifik

4
12/3/2010

LABIRINITIS
 Operasi
Mastoidektomi kortikal (pada mastoiditis akut) atau
mastoidektomi radikal modifikasi (pada OMSK
dengan kolesteatoma) dilakukan untuk pengobatan
terhadap sumber infeksi.

Komplikasi
 Labirinitis serosa bila tidak diobati dapat
menyebabkan labirinitis supurasi dengan gangguan
total pada fungsi vestibuler dan koklea.

LABIRINITIS

Labirinitis supuratif difus


 Penyakit ini merupakan infeksi supurasi kronis dari
labirin dengan gangguan permanen pada fungsi
vestibular dan koklea.

Etiologi :
 Biasanya akibat labirinitis serosa,mikrobapiogenik
masuk melalui proses patologi atau fistula akibat
operasi.

5
12/3/2010

LABIRINITIS
Gejala Klinis :
 Vertigo yang berat dengan mual dan muntah yang
disebabkan gangguan vestibular akut  vertigo dapat
membaik setelah 3-6 minggu oleh karena adanya adaptasi.
 Nistagmus spontan
 Pasien dalam keadaan toksik, dengan gangguan
pendengaran total.

Penatalaksanaan :
 Sama dengan labirinitis serosa.
 Drainase labirin dapat dilakukan bila sudah terjadi
supurasi pada intralabirin

komplikasi intra kranial, misalnya meningitis atau abses


otak.

PRESBIKUSIS
Perubahan patologi organ auditori akibat proses
degenerasi  tuli sensorineural
Kekerapan 2,6%
usia harapan hidup   presbikusis 
WHO ( Geneva, 2000)
2005 : populasi manula > 60 th di dunia
berjumlah 1,2 m  60 % di neg berkembang
Usia > 65 tahun didapati gangguan pendengaran
pada 50%
Indonesia 2001 : manula > 65 th pada 4,1%
(8,5 juta)

6
12/3/2010

PRESBIKUSIS
ETIOLOGI:
 Proses degenerasi

FAKTOR RISIKO
 Herediter
 Pola makanan
 Metabolisme/penyakit sistemik
 Arterosklerosis
 Infeksi
 Riwayat terpapar bising
 Gaya hidup
 Obat ototoksik

PRESBIKUSIS
PATOLOGI
Degenerasi

Perubahan struktur
koklea & N.VIII

Atrofi, Jumlah &


Perubahan
degenerasi sel ukuran sel
vaskular stria
rambut organ ganglion
vaskularis
corti &saraf↓

7
12/3/2010

KLASIFIKASI PRESBIKUSIS

PRESBIKUSIS

8
12/3/2010

PRESBIKUSIS

DIAGNOSIS

PRESBIKUSIS
PENATALAKSANAAN

 REHABILITASI
o ALAT BANTU DENGAR
o LIP READING
o LATIHAN MENDENGAR
o KONSELING

9
12/3/2010

TULI MENDADAK

Keadaan darurat neurotologi


Definisi Tuli Mendadak :
- Terjadi secara tiba-tiba
- Tuli sensorineural
- Penyebab belum diketahui saat itu

TULI MENDADAK

Definisi beberapa ahli :


- Penurunan pendengaran > 30 dB
- Paling sedikit pada 3 frekuensi
berurutan
- Waktu gradasi penurunan
pendengaran kurang dari 3 hari

10
12/3/2010

TULI MENDADAK

Kekerapan
 Di dunia: 1 kasus/5.000-10.000/tahun artinya
15.000 kasus baru pertahun
 Kecenderungan meningkat dengan bertambahnya
usia
 Biasanya unilateral, hanya 1,7 - 2 % yang bilateral

TULI MENDADAK

Etiologi (Hughes)
 Gangguan sirkulasi  Gangguan metabolik
 Infeksi  Neoplasma
 Trauma  Obat ototoksik
 Gangguan imunologi  Gangguan neurologik

11
12/3/2010

TULI MENDADAK

Pendapat yang sering dianut


 Gangguan sirkulasi
 Infeksi virus
 Ruptur membran
 Proses autoimun

TULI MENDADAK

Faktor predisposisi
 Kelainan hematologi
 Hipertensi
 Diabetes melitus
 Stres
 Kolesterol tinggi

12
12/3/2010

TULI MENDADAK

Gejala klinik
 Penurunan pendengaran tiba-tiba, biasanya
pada satu telinga (sering pasien menyadari)
 Tinitus
 Vertigo
 Rasa penuh di telinga
 Otalgia
 Parestesia
 Tidak jelas ada penyebab sebelumnya

13
12/3/2010

TULI MENDADAK
Diagnosis
 Anamnesis pasien sebaiknya dilakukan secara
menyeluruh dan teliti.
 Informasi mengenai :
- onset, jangka waktu
- gejala yang menyertai
- aktivitas yang dilakukan
- faktor predisposisi
- riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari
faktor risiko amat diperlukan

TULI MENDADAK

Pemeriksaan Pendengaran
 Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan :
 Tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi
ke yang sehat, Schwabach memendek.
· Audiometri nada murni : tuli sensorineural

14
12/3/2010

TULI MENDADAK

Pemeriksaan penunjang
 CT Scan atau MRI kalau dicurigai penyebabnya neuroma
akustik
 Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa
kemungkinan infeksi virus/bakteri, DM, hiperlipidemia,
hiperfibrinogen, hipotiroid, penyakit autoimun dan faal
hemostasis

TULI MENDADAK

Penatalaksanaan
 Kortikosteroid  Anti virus
 Vasodilator  Vitamin/mineral
 Antikoagulan  Transqualizer
 Fibrinolitik  Hiperbarik
 Inhalasi oksigen/  Antitrombotik
carbogen

15
12/3/2010

TULI MENDADAK

KORTIKOSTEROID
 Telah terbukti efektif
 Efek anti inflamasi, imunosupresif, mengatur
osmolaritas seluler dan sitoplasma pada pemberian
dosis tinggi
 Prednison dosis tinggi (40-80 mg) tap off
 KI : gastritis, insufisiensi jantung, insufisiensi ginjal

TULI MENDADAK

VASODILATOR
 Menghilangkan spasme vaskuler
 Bersama steroid : hasil lebih baik
 Xiantinol nikotinat, pentoxifilin, histamin fospat,
betahistin, niasin, papaverin hidroklorid, prokain
hidroklorid, atropin hidroklorid, sodium
bikarbonat, benziklan hidrogen
fumarat,nikergolina, ginkgobiloba

16
12/3/2010

TULI MENDADAK

ANTIVIRUS
 Mencegah multiplikasi virus
 Acyclovir

OKSIGEN HIPERBARIK
 Memasukkan pasien ke dalam ruangan (chamber)
bertekanan 2 ATA
 Meningkatkan tekanan oksigen di koklea

TULI MENDADAK

ANTI TROMBOTIK
 Diberikan bila ada peningkatan agregasi trombosit
 Menekan fungsi trombosit
 Aspirin, dipidamol sulfinpirazon, klofibrat,
dekstran

17
12/3/2010

TULI MENDADAK

Prognosis
 Keterlambatan pengobatan
 Vertigo
 Usia tua
 Tuli nada tinggi
 Kecemasan
 Tinitus
 Penyakit penyerta

TULI MENDADAK

KESIMPULAN
 Tuli mendadak merupakan kasus darurat THT
 Insidens meningkat
 Pengobatan sedini mungkin

18
12/3/2010

OTOSKLEROSIS

 Otosklerosis : penyakit primer tulang


kapsul labirin
 Herediter (40-50%)
 Bilateral (70-80%)
 Fokus pembentukan tulang baru
 Karakteristik : fase resorpsi dan redeposisi
tulang  fiksasi tulang-tulang
pendengaran

OTOSKLEROSIS

 Manifestasi klinik :
 Ggn pendengaran : konduktif, sensorineural (10%)
 Tinitus
 Vertigo
 Pola ras :
 Kaukasian (1%), Asia (0,5%)
 Ras Amerika Afrika  jarang
 Jenis kelamin: wanita : pria = 2:1
 Hormonal
 Dekade ke-2 dan ke-5

19
12/3/2010

OTOSKLEROSIS

ETIOLOGI
 Tidak diketahui pasti
 Genetik : autosomal dominan
 Infeksi virus campak

OTOSKLEROSIS

GEJALA KLINIS
1. Gangguan Pendengaran 3. Vertigo
 Bilateral, progresif Enzim toksik pada labirin
 Konduktif vestibuler
 Parakusis willisi Dari anamnesis harus
singkirkan kemungkinan
2. Tinitus penyebab lain
 Indikasi degenerasi sensorineural
 Fase awal penyakit

20
12/3/2010

OTOSKLEROSIS
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
 Awal usia terjadi ketulian, progresifitas
 Derajat gangguan  sosial & pekerjaan
 Keluhan lain : tinitus, vertigo, parakusis willisi
 Riwayat keluarga keluhan serupa
 Penyakit inf telinga, trauma akustik, obat
ototoksik, hormonal

OTOSKLEROSIS

2. Otoskopi
 Membrana Timpani normal, tanda Schwartze (10%)
 Spekulum pneumatik Siegle  gerakan Membrana
Timpani

21
12/3/2010

OTOSKLEROSIS

3. Audiometri Nada Murni

Fiksasi stapes dini  konduktif


Khas : Peningkatan ambang dengar BC pd
frekuensi 2 kHz  takik “Carhart”
Perkembangan penyakit tuli campur sampai
dengan sensorineural

OTOSKLEROSIS

4. Audiometri Tutur
Menilai kemampuan pasien dlm
pembicaraan sehari-hari
Menilai pemberian ABD

5.Timpanometri
Biasanya tipe As tetapi juga bisa tipe A

22
12/3/2010

OTOSKLEROSIS
6. Radiologi
Diperlukan CT-scan tulang temporal
sehingga dapat dilihat perubahan spongiosis
kapsul koklea

7. Durante operasi
Diagnosis pasti saat durante operasi dapat
dilihat secara langsung

OTOSKLEROSIS

DIAGNOSIS BANDING
1. Kekakuan sistem tulang pendengaran: fiksasi maleus-
inkus, timpanosklerosis, otitis media kronik adhesiva
2. Diskontinuitas tulang-tulang pendengaran : trauma
kepala, cacat kongenital
3. Penyakit tulang sistemik : osteogenesis imperfekta,
penyakit Paget, Osteitis deformans
4.Tuli saraf: penyakit Meniere, obat ototoksik, penyakit
sifilis

23
12/3/2010

OTOSKLEROSIS
PENATALAKSANAAN
 Dua: Non bedah obat
alat bantu dengar

Bedah
a. Obat
 Shambaugh & Scott (1964) : sodium florida,
Dosis : lesi aktif, 50 mg/ hari 2 thn, dpt
ditingkatkan 75 mg/ hari bila tanda schwartze
(+)
b. Alat Bantu Dengar (ABD)

OPERASI:
Operasi stapedektomi/
stapedotomi

KONTRA INDIKASI OPERASI


Penyakit penyerta
Usia tua, anak-anak
Ggn konduksi oleh sebab lain
Otosklerosis unilateral
Hanya mendengar pd satu telinga
Vertigo
Stapedektomi pd telinga kedua  kontroversial
Wanita hamil

24
12/3/2010

OTOTOKSIK

 Efek samping pengobatan kedokteran


 Gejala: Tinitus, gangguan pendengaran, rasa
penuh di telinga, vertigo
 Tuli sensorineural bilateral, dapat juga
unilateral

OTOTOKSIK
Mekanisme Ototoksik

25
12/3/2010

OTOTOKSIK
Obat-obatan Ototoksik
 Antibiotika golongan aminoglikosida: eritromisin,
streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin,
tobramisin, amikasin, netilmisin, dan sisomisin
 Loop diuretik: furosemide, ethycrynic acid,
bumetanide (terutama pemberian intravena pada
pasien insufisiensi ginjal)
 Obat anti inflamasi: salisilat (aspirin)
 Obat anti malaria: kina atau klorokuin
 Obat anti tumor: Cisplatin, carboplatin
 Obat tetes telinga: golongan aminoglikosida, neomisin
dan polimiksin B

TATALAKSANA
 Stop obat  bila sudah ada tanda-tanda ototoksik
 ABD, psikoterapi, auditory training bila sudah
terjadi ketulian menetap
 Implan koklea: pada tuli total bilateral

26
12/3/2010

PENCEGAHAN

PROGNOSIS
 Umumnya tidak begitu baik
 Tergantung jenis obat, jumlah dan lamanya
pengobatan & kerentanan pasien

27

Anda mungkin juga menyukai