MAKALAH Sejarah
MAKALAH Sejarah
Kelompok 1:
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan yang akan dibahas dalam makalah sejarah kali ini antara lain
sebagai berikut:
1. Mengapa PKI memberontak?
2. Dampak yang ditimbulkan oleh pemberontakan DI/TII yang berkait dengan
penderitaan rakyat?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan masalah di atas
antara lain:
1. Mengetahui pemberontakan PKI yang ada di Madiun
2. Mengetahui penderitaan yang dialami rakyat yang diakibatkan oleh
pemberontakan DI/TII
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam pembahasan rumusan masalah di atas
antara lain:
1. Kita dapat mengetahui pemberontakan PKI yang ada di Madiun
2. Kita dapat mengetahui penderitaan rakyat selama pemberontakan DI/TII
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Pemberontakan DI/TII
Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau
DI) yang artinya adalah “Rumah Islam” adalah gerakan politik yang diproklamasikan
pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar,
Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diproklamirkan saat Negara
Pasundan buatan belanda mengangkat Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema
sebagai presiden.
Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru saja
diproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang dengan tentara
Kerajaan Belanda sebagai negarateokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara.
Dalam proklamasinya bahwa “Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia
adalah Hukum Islam”, lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa
“Negara berdasarkan Islam” dan “Hukum yang tertinggi adalah Al Qurandan Hadits“.
Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara
untuk membuat undang-undang yang berlandaskan syari’at Islam, dan penolakan
yang keras terhadap ideologi selain Alqur’an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut
dengan “hukum kafir“, sesuai dalam Qur’aan Surah 5. Al-Maidah, ayat 50.
Dalam perkembangannya, DI menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama
Jawa Barat (berikut dengan daerah yang berbatasan di Jawa Tengah), Sulawesi
Selatan, Aceh dan Kalimantan. SetelahKartosoewirjo ditangkap TNI dan dieksekusi
pada 1962, gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam
meskipun dianggap sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.
1. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia )
Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan
gerakannya dengan membakar Rumah – Rumah Rakyat, Membongkar Rel Kereta
Api, menyiksa dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan
Siliwangi mengadakan Long March kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini
harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi. Pada tanggal 7 Agustus 1949
di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya ( Jawa Barat ). Sekarmadji Maridjan
Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di
namakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII
). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat di tinggal oleh Pasukan Siliwangi yang
berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan
dalam Perundingan Renville.
Usaha Untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :