Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

KONSEP DASAR PENGARAHAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

DIBUAT OLEH KELOMPOK 3:


Febriyanti Akmalia K NIM:1901110546
Kristina Ana P NIM: 1901110552
Yuni sulistyowati NIM: 1901110565

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

JL. RADEN TUMENGGUNG SURYO NO.6 MALANG – JATIM

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Konsep Dasar Pengarahan Dalam Manajemen Keperawatan” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk berbagi informasi dengan sesama teman
mahasiswa dan sebagai salah satu tugas Manajemen Keperawatan yang berupa
pelayanan asuhan keperawatan kasus penyakit di Rumah Sakit.
Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini terutama pada dosen pembimbing kami .
Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala
kekurangan dalam pembuatan makalah ini dan kami akan sangat bangga apabila
makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat
membangun. Tidak lupa kami ucapkan permohonan maaf apabila makalah yang kami
buat terdapat suatu kesalahan dan kekurangan.

Malang, - - 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1

1.2 Tujuan...................................................................................................................... 1

1.2.1 Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan dari pengarahan.........................1

1.2.2 Untuk mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan....1

1.2.3 Untuk mengetahui indikator pengarahan yang baik..........................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................1

2.1 Konsep Dasar Pengarahan...........................................................................................1

2.2 Tujuan Pengarahan..................................................................................................1

2.3 Prinsip Pengarahan..................................................................................................1

 Pengarahan.................................................................................................................1

2.4 Kegiatan Manajer Keperawatan Pada Fungsi Pengarahan......................................2

2.5 Indikator Pengarahan Yang Baik..............................................................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 5

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................5

3.2 SARAN......................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengarahan merupakan suatu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan
dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan
mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik
(Nursalam, 2003).
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi
terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka
hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin. Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-
masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja
anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu
meningkatkan kinerja mereka (Wijono, 2000).
Suatu pengarahan dapat diberikan pada suatu batasan, baik yang bersifat
umum maupun spesifik, tergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang
dikembangkan. Pengarahan dapat diberikan sebagai suatu proses bimbingan,
pemberian petunjuk dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Organisasi yang tidak secara maksimal
menerapkan fungsi pengarahan, dapat mengakibatkan antara lain : karyawan
kurang disiplin, karyawan dalam bekerja tidak sesuai dengan standar operasional
prosedur yang telah ditetapkan, atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai
peran dan fungsi pimpinan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan dari pengarahan
1.2.2 Untuk mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
1.2.3 Untuk mengetahui indikator pengarahan yang baik

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pengarahan
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan
instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengarahan mencakup beberapa proses operasi standar, pedoman dan
buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran.
2.2 Tujuan Pengarahan
Muninjaya (1999) menyebut tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu :
a. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
Komunikasi antara atasan dan bawahan berpotensi menjadi lebih baik,
efisiensi kerja dapat tercapai dengan kontribusi kepala ruang dalam
menggerakkan bawahannya, misalnya melalui supervisi tindakan
keperawatan yang dilakukan kepala ruang berdampak pada minimalnya
kesalahan tindakan yang pada akhirnya dapat menghemat bahan, alat dan
waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak dilakukan
supervisi tindakan keperawatan oleh kepala ruang.
b. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
Supervisi, pendelegasian merupakan sebagian kegiatan terkait dengan
fungsi pengarahan. Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi bawahan
untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya secara
mandiri
c. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
Pengarahan yang dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukan
kesalahan, memberi motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasi
saat kinerja baik akan dapat meningkatkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan
d. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja staf
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan suasana
lingkungan yang kondusif dan menciptakan hubungan interpersonal yang
harmonis, kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam

2
memberikan motivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat
pelaksana
e. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal
yang bermanfaat bagi semua perawat sehingga akan mempermudah semua
perawat untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat
organisasi berkembang lebih dinamis
2.3 Prinsip Pengarahan
 Pengarahan
Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
a. (What) Apa yang harus dilakukan oleh staf perawat/perawat pelaksana
b. (Who) Siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan(When )Jam berapa
seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam pulang)
c. (How)Bagaimana caranya mengerjakan dan berapa frequensi seharusnya
dikerjakan
d. (Why) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan
e. (Where) dimana? Tentunya di ruang atau tempat masing masing
2.4 Kegiatan Manajer Keperawatan Pada Fungsi Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha
memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan negosiasi
(Marquis dan Huston, 2010). Pengarahan adalah fungsi manajemen yang
memantau dan menyesuaikan perencanaan, proses, dan sumber yang efektif dan
efisien mencapai tujuan (Huber, 2000). Pengarahan yang efektif akan
meningkatkan dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen keperawatan
dan tujuan asuhan keperawatan (Swanburg, 2000). Motivasi sering disertakan
dengan kegiatan orang lain mengarahkan, bersamaan dengan komunikasi dan
kepemimpinan (Huber, 2006).
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan kegiatan
keperawatan di ruang rawat inap dalam rangka menugaskan perawat untuk
melaksanakan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepala ruangan dalam
melakukan kegiatan pengarahan melalui: saling memberi motivasi, membantu
pemecahan masalah, melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi yang
efektif, melakukan kolaborasi dan koordinasi (Swanburg, 2000). Memotivasi

3
adalah menunjukkan arah tertentu kepada perawat atau staf dan mengambil
langkah yang perlu untuk memastikan mereka sampai pada tujuan (Soeroso,
2003).
Manajer keperawatan harus memiliki keterampilan komunikasi interpersonal
yang baik. Kepala ruangan setiap hari berkomunikasi dengan pasien, staf, dan
atasan setiap hari (Nursalam, 2012). Komunikasi membentuk inti kegiatan
manajemen dan melewati semua proses manajemen (Marquis dan Huston, 2010).
Prinsip komunikasi manajer keperawatan menurut Nursalam (2012), yaitu:
a. Manajer harus mengerti struktur organisasi, siapa yang terkena dampak dari
keputusan yang dibuat. Jaringan komunikasi formal dan informal perlu
dibangun antara manajer dan staf
b. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, tetapi sebagai proses yang tak
terpisahkan dalam organisasi
c. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
d. Perawat profesional adalah mampu berkomunikasi dengan secara adekuat,
lengkap dan cepat.
e. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima.
f. Menjadi pendengar yang baik adalah komponen penting dalam komunikasi.
Douglas dalam Swansburg (2000) mengatakan bahwa ada dua belas aktivitas
teknis yang berhubungan dengan pengarahan pada manajemen, yaitu:
a. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan,
pasien dan perawat pelaksana
b. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan
tugas-tugas perawat pelaksana
c. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan
d. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana
e. Memberikan perawatan yang berkesinambungan
f. Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana
g. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi,
dan evaluasi
h. Mempercayai anggota
i. Menginterpretasikan protokol
j. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti
k. Memberikan laporan ringkas dan jelas

4
l. Menggunakan proses kontrol manajemen
2.5 Indikator Pengarahan Yang Baik
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengarahan Arni (2009) menyatakan bahwa
arus komunikasi melalui media pengarahan dipengaruhi oleh struktur hierarki
dalam organisasi. Namun arus komunikasi ini tidaklah berjalan lancar, tetapi
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sebagai berikut :
a. Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka diantara pimpinan dan pegawai akan
menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan atau
gangguan dalam pesan. Umumnya para pimpinan tidak begitu
memperhatikan arus komunikasi kebawah. Pimpinan mau memberikan
informasi kebawah bila mereka merasa bahwa pesan itu penting bagi
penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas,
pesan tersebut tetap dipegangnya. Misalnya seorang pimpinan akan
mengirimkan pesan untuk memotivasi pegawai guna penyempurnaan hasil
kerja, tetapi tidak mau mendiskusikan kebijaksanaan baru dalam mengatasi
masalah-masalah organisasi.
b. Kepercayaan Pada Pesan Tulisan Kebanyakan para pimpinan lebih percaya
pesan tulisan dan metode diskusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari
pada pesan yang disampaikan secara lisan dan tatap muka. Hal ini
menjadikan pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis
berupa bulletin, manual yang mahal, buklet dan film sebagai pengganti
kontak personal secara tatap muka antara pimpinan dan bawahan.
c. Pesan Yang Berlebihan Karena banyaknya pesan-pesan yang dikirim secara
tertulis, maka pegawai dibebani dengan memo-memo, bulletin, surat-surat
pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaan sehingga banyak
sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh pegawai. Reaksi pegawai terhadap
pesan tersebut biasanya cenderung untuk tidak membacanya. Banyak
karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting bagi
dirinya dan yang lain diberikan saja tidak dibaca.
d. Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi
ke bawah. Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi
pengiriman pesan dan tampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan.
Pesan seharusnya dikirim kebawah pada saat saling menguntungkan kepada

5
kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan yang
dikirimkan tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka
mungkin akan mempengaruhi kepada efektifitasnya.
e. Penyaringan Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan hendaklah
semuanya diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka
perlukan. Penyaringan pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam
faktor diantaranya perbedaan persepsi diantara pegawai, jumlah mata rantai
dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada pimpinan.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang
sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya
masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal
kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena
adnya unsure yang saling mendukung dimana dalam mengarahkan dapat
dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang pemimpin yang dapat
bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan yang maximal seorang
manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya untuk
melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang
optimal.
3.2 SARAN
Sebagai manajer ataupun pemimpin organisasi yang baik, hendaknya dapat
mengimplementasikan fungsi pengarahan dengan optimal di dalam suatu
manajemen atau organisasi tersebut, sehingga tujuan organisasi yang hendak
dicapai akan terwujud.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dexter, Akbar. 2012. Fungsi Pengarahan dalam Management.


https://www.scribd.com/doc/96274382/Fungsi-Pengarahan-Dalam-Manajemen
Swamburg, Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta :
EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39138/4/Chapter%20ll.pdf diakses tanggal 8
Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai