PROFIL KESEHATAN PELAJAR SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO Revisi
PROFIL KESEHATAN PELAJAR SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO Revisi
DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
I Gusti Bagus Suryanegara
NIM 41150043
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
I Gusti Bagus Suryanegara
NIM. 41150043
Yogyakarta, …………………..
Disetujui oleh,
Dr. Mitra Andini Sigilipoe, MPH Daniel Chriswinanto Adityo Nugroho, MPH
iii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
PRASYARAT GELAR ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Keaslian Penelitian.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Telaah Pustaka......................................................................................... 6
2.1.1 Profil Kecamatan Bambanglipuro............................................. 6
2.1.2 Status Gizi................................................................................. 8
2.1.3 Peranan Status Gizi pada Anak Sekolah Dasar......................... 11
2.2 Landasan Teori........................................................................................ 12
2.3 Kerangka Konsep.................................................................................... 13
2.4 Hipotesis.................................................................................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 14
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 14
3.3 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 14
3.4 Penentuan Sumber Data.......................................................................... 14
iv
3.4.1 Populasi Target .............................................................................. 14
3.4.2 Populasi Terjangkau ...................................................................... 15
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel.......................................................... 15
3.5 Variabel Penelitian.................................................................................. 15
3.5.1 Identifikasi Variabel ...................................................................... 15
3.5.2 Hubungan antar Variabel .............................................................. 15
3.5.3 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 16
3.6 Instrumen Penelitian................................................................................ 18
3.7 Prosedur Penelitian.................................................................................. 18
3.8 Alur Penelitian......................................................................................... 19
3.9 Analisis Data........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 23
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
pada anak di dunia sekitar 14,3% dengan jumlah anak yang mengalami kekurusan
sebanyak 95,2 juta anak pada tahun 2015 (WHO, 2019). Data ini sesuai riskesdas
2013 didapatkan status gizi anak umur 5-12 tahun (menurut IMT/U) di Indonesia
dengan prevalensi kurus sekitar 11,2% terdiri atas 4% sangat kurus dan 7,2%
kurus. Hal ini menunjukkan masalah gizi pada anak sekolah dasar di Indonesia
saat ini masih tinggi. Selain itu masalah kegemukan pada anak Indonesia masih
tinggi dengan prevalensi 18,8% terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8% dimana prevalensi pendek yaitu 30,7% diantaranya 12,3% sangat
kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk peningkatan kualitas SDM
dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Proses tumbuh hembang anak
sejak masa pembuahan sampai dewasa muda menjadi focus utama. Unsur gizi
merupakan satu faktor penting dalam proses tumbuh kembang anak dalam upaya
merupakan dampak dari ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan yang
keluar (Arisman, 2010). Masalah yang timbul pada anak adalah sangat aktif
1
2
peranan dalam status gizi seseorang (Harjatmo et al., 2017). Apabila konsumsi
kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan, maka dapat menyebabkan berat badan
Anak usia sekolah memerlukan asupan nutrisi yang baik dalam menunjang
kegiatan belajar di sekolah. Asupan nutrisi yang baik akan meningkatkan daya
konsentrasi dan kecerdasan anak dalam menerima dan menyerap setiap ilmu yang
gizi masyarakat karena merupakan fase yang mengalami pertumbuhan secara fisik
dan mental dimana status gizi yang baik sangat diperlukan dalam menunjang
Asupan nutrisi yang baik harus sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS). Namun anak usia sekolah sangat kurang untuk mengkonsumsi
sayur dan buah. Hasil Rikesdas tahun 2013 terlihat bahwa penduduk Indonesia
2013).
2.282,1780 Ha dan terdiri atas 3 desa yakni Desa Sumbermulyo, Desa Sidomulyo
dan Desa Mulyodadi. Saat ini tidak tersedia status gizi secara spesifik di
3
Bantul sendiri hanya tersedia angka status gizi balita dimana didapatkan
Prevalensi Balita gizi buruk sesuai standar Berat Badan menurut Umur (BB/U)
sebesar 0.40% (Bantul, 2016). Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk
penglihatan, karies dentis, dan status imunisasi siswa sd kelas satu sampai dengan
Provinsi Yogyakarta.
Bagaimanakah profil kesehatan siswa kelas satu sampai dengan kelas enam
Yogyakarta?
Untuk mengetahui profil kesehatan siswa kelas satu sampai dengan kelas
Provisi Yogyakarta.
a. Untuk mengetahui status gizi siswa kelas satu sampai kelas enam
provinsi Yogyakarta.
4
c. Untuk mengetahui karies dentis siswa kelas satu sampai dengan kelas
Provinsi Yogyakarta.
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
berada pada ketinggian 22 meter diatas permukaan laut. Jarak ibukota kecamatan
dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di
penduduk laki-laki 20.539 orang dan penduduk perempuan 22.206 orang. Tingkat
6
7
seluruh kecamatan dan terdiri atas 10 sekolah dasar negeri dan 7 sekolah swasta.
Jumlah total murid sekolah dasar Kecamatan Bambanglipuro sekitar 3.099 siswa
terdiri atas 1.857 siswa negeri dan 1.242 siswa swasta pada tahun ajaran 2017.
Tabel 2.1
Daftar Sekolah Dasar di Kecamatan Bambanglipuro tahun 2019/2020
XN
o Nama Sekolah BP Status Jumlah siswa
SD NEGERI 3
1 PANGGANG SD Negeri 139
SD NEGERI
2 BONDALEM SD Negeri 130
3 SD NEGERI GROGOL SD Negeri 335
SD NEGERI
4 KALIGONDANG SD Negeri 214
SD NEGERI
5 KEMBANGAN SD Negeri 130
SD NEGERI
6 PLEBENGAN SD Negeri 338
7 SD NEGERI TERBAN SD Negeri 67
8 SD NEGERI TULASAN SD Negeri 112
9 SD PANGGANG SD Negeri 167
10 SD SRIBIT SD Negeri 114
11 SD IT INSAN MULIA SD Swasta 126
8
SD KANISIUS
12 GANJURAN SD Swasta 242
SD KANISIUS
13 KANUTAN SD Swasta 69
SD MUHAMMADIYAH DUKUH
14 WIDARAN SD Swasta 49
SD MUHAMMADIYAH
15 JOGODAYOH SD Swasta 546
SD MUHAMMADIYAH
16 MULYODADI SD Swasta 122
SD MUHAMMADIYAH
17 SUMBERMULYO SD Swasta 132
Total 3.032
serta menghasilkan energi (Proverawati and Wati, 2011). Status gizi adalah
keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan
dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (Harjatmo et al., 2017).
Status gizi anak adalah situasi dan kondisi berat dan tinggi badan anak yang
Status gizi dipengaruhi oleh faktor langung dan tidak langsung. Faktor
langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan kesehatan atau infeksi, sedangkan
daya beli keluarga, serta lingkungan fisik dan sosial, faktor tersebut saling
berkaitan antara faktor satu dengan yang lainnya (Supariasa et al., 2012).
9
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penilaian secara langsung dan tidak
konsumsi pangan, statistik vital, dan faktor ekologi. Antropometri berasal dari
kata anthroposdan metros, anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran, jadi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Adriani
anak usia 5-18 tahun didasarkan pada hasil pengukuran antropometri berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) yang disajikan dalam bentuk Indeks Massa Tubuh
menurut umur (IMT/U). Rumus untuk pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)
BB ( Kg)
IMT=
TB2 (m)2
Berdasarkan baku antropometri WHO 2007 untuk anak umur 5-18 tahun status
gizi ditentukan berdasarkan nilai Z score IMT/U (Kemenkes RI, 2013). Istiany
dan Ruslanti (2013) mengungkapkan bahwa kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda
dengan anak perempuan, karena anak laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas
fisik sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak daripada anak perempuan,
maka dari itu standar nilai Z score IMT/U antara anak laki-laki berbeda dengan
10
anak perempuan. Berdasarkan nilai Z score ini status gizi anak dikategorikan
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks
(Kemenkes, 2013)
Masalah gizi pada anak usia sekolah yang umum ditemukan antara lain
2013 menunjukkan bahwa prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah
30,7 persen (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek), prevalensi kurus (menurut
IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 11.2 persen, terdiri dari 4,0 persen
sangat kurus dan 7,2 persen kurus, masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun
masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8 persen. Prevalensi anemia untuk usia 5-14 tahun sebesar 26,4% (RI,
2016).
keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan rendahnya konsumsi
energi (karbohidrat, protein dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau
(AKG), juga sering disertai dengan kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral). Anak yang menderita gizi kurang tidak dapat tumbuh dan berkembang
11
pada anak yang menderita gizi lebih yaitu kegemukan dan obesitas dapat
fisik, kecerdasan, mental dan emosional yang sangat cepat. Makanan yang
mengandung unsur zat gizi sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang.
Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup gizi secara teratur, anak akan
tumbuh sehat sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi dan
manusia yang berkualitas. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan
normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak usia sekolah dan remaja
(RI, 2016).
dan cara untuk memperoleh kerjasama tergantung pada kondisi pasien. Persiapan
yang tepat serta sikap dokter yang baik membantu meningkatkan kenyamanan
dalam melakukan pemeriksaan harus dengan cepat dan akurat serta sangat
pemeriksaan untuk melihat ukuran objek minimal pada jarak tertentu (Julita,
2018).
perkembangan anak. Karies gigi bisa terbentuk karena adanya si-sisa makanan
yang menempel pada gigi. Hal ini bisa menyebabkan gigi menjadi keropos,
Karies gigi adalah suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu
enamel dentin, dan sementum, berupa daerah yang membusuk pada gigi.karies
gigi terjadi secara bertahap dengan melarutkan mineral pada permukaan gigi lalu
terus berkembang ke bagian dalam gigi. Menurut data dari WHO tercatat 60-90%
anak di seluruh dunia mengalami karies gigi. Dampak yang dapat ditimbulkan
oleh karies gigi pada anak-anak adalah akan terhambatnya perkembangan anak
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan menimbulkan sakit ataupun hanya
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I. Kekebalan yang didapat dari
tertentu maka hanya akan mengalami sakit ringan atau tidak sampai sakit. Setiap
orang terutama bayi dan anak wajib mendapatkan imunisasi dasar sejak ia lahir
untuk melindungi tubuhnya dari berbagai macam penyakit (Tri Anisca, 2017).
Imunisasi yang diberikan yaitu imunisasi campak dan DT pada siswa kalas satu
dan imunisasi Td pada siswa kelas dua dan tiga. Pemberian imunisasi diberikan
Usia anak sekolah dasar merupakan usia yang perlu mendapat perhatian
dalam hal gizi dan kesehatan. Gizi dan kesehatan sangat berperan dalam
pencapaian akademik maupun non akademik peserta didik. Gizi yang optimal
Status Gizi
Tajam Penglihatan
Profil Kesehatan
Karies Dentis
Status Imunisasi
2.4 Hipotesis
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif jadi tidak ada hipotesis yang
diajukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bambanglipuro.
kesehatan UKS.
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup ilmu kedokteran komunitas dan ilmu
gizi.
15
16
kesehatan UKS.
Kriteria inkulusi pada penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar di
Kecamatan Bambanglipuro dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Sedangkan
kriteria eksklusi adalah siswa yang tidak memiliki catatan kesehatan secara
lengkap.
menggunakan seluruh data siswa sekolah dasar dari kelas satu sampai dengan
kelas enam.
Variabel dalam penelitian ini yakni status gizi, tajam penglihatan, karies
yakni tinggi badan (m) dan berat badan (Kg). Setelah itu dihitung IMT.
2007.
17
lubang pada gigi, yang dikarenakan rusaknya email dan dentin. Hal ini
sesuai petunjuk dasar atau ada salah satu imunisasi yang belum
diberikan
digunakan untuk mengisi data siswa yang akan dianalisis untuk melihat
dimana peneliti menggunakan seluruh data sekolah dasar dari siswa kelas satu
sampai dengan kelas enam. Seluruh data yang didapatkan kemudian dimasukkan
Populasi target
Populasi terjangkau
Sampel penelitian
Analisis data
Hasil penelitian
19
Gambar 3.2
Alur Penelitian
1. Statistik deskriptif
bentuk tabel distribusi tunggal dan dibuatkan narasi. Analisa data dilakukan
Arisman, M. 2010. Buku ajar ilmu gizi dalam daur kehidupan. Edisi-2. Jakarta:
EGC.
Lintang Dwi, U., Yanti, E. & Suyanto, S. 2016. Gambaran Status Gizi dan
Asupan Zat Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Sungai Sembilan
Kota Dumai. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Riau, 3, 1-17.
Notoatmodjo 2011. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuzrina, R., Melani, V. & Ronitawati, P. 2016. Penilaian Status Gizi Anak
Sekolah Dasar Duri Kepa 11 Menggunakan Indeks Tinggi Badan Menurut
Umur Dan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur. Jurnal Abdimas, 3, 62-67.
Proverawati, A. & Wati, E. K. 2011. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi
kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 18, 19.
20
RI, K. P. d. K. 2016. Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar: Buku
Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru Sekolah Dasar,
Jakarta, Southeast Asian Ministers of Education Organization, Regional
Centre for Food and Nutrition(SEAMEO RECFON)Kementerian
Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia.
Sariningsih, E. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Supariasa, I., Bakri, B. & Fajar, I. 2012. Penilaian status gizi edisi revisi. Jakarta:
EGC, 56-57.
Sutrio. 2016. Hubungan Asupan Energi,Protein, Lemak dan Penyakit Karies Gigi
Dengan Status Gizi Siswa- Siswi Kelas 1-3 SDN 01 Kemiling Permai
Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 2015. Bandar
Lampung: Jurnal Kebidanan, 2 ,29-36.
Utari, L. D., Ernalia, Y. & Suyanto, S. 2016. Gambaran Status Gizi dan Asupan
Zat Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Sungai Sembilan Kota
Dumai. Riau University.
Wala, H. C. 2014. Gambaran status karies gigi anak usia 11-12 tahun pada
keluarga pemegang jamkesmas di kelurahan Tumatangtang I kecamatan
Tomohon Selatan. e-GiGi, 2.
WHO. 2019. Global and regional trends by UN Regions [Online]. New York:
WHO.Available:https://apps.who.int/gho/data/view.main.
NUTUNWASTINGv?lang=en [Accessed 17 2020].
21
22
23