Izin menjawab
a) Melaporkan usaha yang dijalankan sebagai PKP jika telah beromzet lebih dari 4,8
M dalam satu tahun periode pajak atau catatan buku keuangan.
b) Kewajiban untuk melakukan pemungutan PPN dan PPnBM terutang untuk
transaksi berkenaan dengan BKP atau JKP.
c) Wajib menyetorkan PPN yang harus dibayar jika pajak keluaran lebih besar dari
pajak masukan yang bisa dikreditkan.
d) Wajib menyetorkan PPnBM terutang yang dimiliki.
e) Wajib melaporkan penghitungan pajak ke dalam SPT Masa Pajak Pertambahan
Nilai.
f) Kewajiban untuk menerbitkan faktur pajak atas setiap transaksi Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak.
Pengertian:
Pengusaha adalah orang pibadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar pabean. (Pasal 1 Angka 14 UU PPN 1984)
Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 197/PMK.03/2013, pengusaha kecil
adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak (BKP/JKP) dengan jumlah peredaran bruto/penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp 4.800.000.000.
Perbedaan:
Lalu, pengusaha kecil dibatasi dengan pengusaha yang dalam satu tahun buku
dalam menyerahkan BKP/JKP dimana penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp4.800.000.000,00.
Untuk pengusaha kecil apabila penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00
maka tidak wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, namun dalam rangka
kepentingan pengusaha kecil tersebut dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak.
Sumber:
https://klikpajak.id/blog/berita-pajak/kewajiban-hak-dan-keuntungan-pengusaha-kena-
pajak/#Kewajiban_Pengusaha_Kena_Pajak
https://www.online-pajak.com/