Anda di halaman 1dari 4

Preseptorial II : DOTS - 28 Januari 2020

Pembimbing : dr. Cindra Paskaria, M.K.M.


Michelle Angelia - 1815045
Fionadine - 1815048
Petra Irfanya - 1815059
Levina Irawan - 1815007
Enrico Nataprasaja - 1815021

Skenario 1
1. Sebutkan 5 komponen DOTS dan jelaskan!
1. Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional 
Pendanaan, kebijakan pemerintah (reward-punishment)
2. Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA mikroskopik (SPS dengan
pewarnaan ziehl neelsen)  Terdiagnosis
3. Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung, dikenal dengan
istilah DOT (Directly Observed Therapy)  Ingatkan pasien minum obat
4. Pengadaan OAT secara berkesinambungan  Sediakan harus cukup agar
tidak putus obat
5. Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang (baku/standar) baik 
Evaluasi program pemberantasan TB

2. Jelaskan mengenai End TB Strategy!


1. End TB Strategy adalah tingkat kejadian kurang dari 10 orang per 100.000
populasi per tahun. Tingkat kejadian adalah jumlah kasus baru penyakit TB
aktif dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu.
 Tujuan dari End TB Strategy adalah untuk mengenyahkan TB dari dunia (tidak
ada kasus TB maupun kematian akibat TB).
 Prinsip dari strategi yang dilakukan oleh WHO ini adalah:
1. Mengikutsertakan peran pemerintah dalam mengevaluasi dan
memantau jalannya strategi ini
2. Memanfaatkan koalisi dengan organisasi sosial masyarakat maupun
komunitas yang ada.
3. Menjamin perlindungan Hak Asasi Manusia dan mempromosikan
adanya kesetaraan antar masyarakat.
4. Melakukan adaptasi strategi dan target di tiap negara, dengan
kolaborasi secara global.

4. Kapan jadwal kontrol pasien dan apa tujuannya?


- 2 minggu sekali  Pantau fase intensif,
- Terjadi efek samping obat.
- Pemeriksaan sputum untuk mengetahui keberhasilan pengobatan di akhir bulan 2 (kategori
1), akhir bulan 3 (kategori 2)  diharapkan konversi BTA + jadi -, di akhir pengobatan/akhir
bulan ke 5
- Pasien dengan pengobatan yang putus obat
- Pasien tidak patuh minum obat untuk di edukasi

Skenario 3
Lakukan analisis program P3M Tuberkulosis di Puskesmas Maracang tahun 2017
1. Case detection rate
Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) adalah persentase jumlah pasien baru
BTA positif yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru BTA positif yang
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Case Detection Rate menggambarkan cakupan
penemuan pasien baru BTA positif pada wilayah tersebut.

Rumus
Jumlah pasienbaru TB BTA positif yang dilaporkan dalam TB .07
CDR = x 100%
Perkiraan jumlah pasienbaru TB BTA ¿ ¿

Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif diperoleh berdasarkan perhitungan angka
insidens kasus TB paru BTA (+) dikali jumlah penduduk.
Target Case Detection Rate Program Penanggulangan Tuberkulosis Nasional adalah 100%

Kasus
9
CDR = x 100%
105,99

CDR = 8,49%

Terdapat 8% penderita TB BTA positif dari perkiran jumlah penderita baru BTA positif di
wilayah Puskesmas Maracang.

Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif : 317/100.000 penduduk.

2. Case notification rate


Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate) adalah angka yang menunjukkan
jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di suatu wilayah
tertentu.

Rumus
Pasien TB ( semuaTipe ) yang dilaporkan
CNR = x 100.000
Jumlah penduduk

Kasus
25
CNR = x 100.000
33.436
CNR = 74,76

Terdapat 75 pasien baru baru yang ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di
wilayah Puskesmas Maracang tahun 2017.

3. Cure rate
Angka Kesembuhan (Cure Rate) adalah angka yang menunjukkan presentase pasien
baru TB paru BTA positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien baru
TB paru BTA positif yang tercatat. Angka kesembuhan dihitung juga untuk pasien BTA
positif pengobatan ulang (kategori 2).

Rumus
CR = penderita baru BTA ¿ ¿ x 100%

Kasus
9
CR = x 100%
25
CR = 32%

Angka Kesembuhan program P3M Tuberkulosis di Puskesmas Maracang tahun 2017 adalah
32%

4. Treatment Succes rate


Angka kesembuhan (Treatment Succes rate) adalah angka yang menunjukkan
presentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang
sembuh maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang
tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan dan
angka pengobatan lengkap.

Rumus:
TSR = penderita baru BTA ¿ ¿ x 100%

Kasus:

8
TSR = x 100%
25
TSR = 64%
Terdapat 64% pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang
sembuh maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang
tercatat.

5. Conversion rate

Angka kesembuhan (Conversion rate) adalah Angka konversi adalah presentase pasien
baru TB paru BTA positif yang mengalami perubahan menjadi BTA negatif setelah
menjalani masa pengobatan intensif.

Rumus:
CR = penderita baru BTA ¿ ¿ x 100%

Kasus:
Tidak ada data

Anda mungkin juga menyukai