PENDIDIKAN PKN DI SD
NIM : 856041312
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR 1
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu secara horizontal dan vertikal horizontal, yakni adanya perbedaan, tetapi tidak
menunjukkan tingkatan seperti berikut ini
Latar belakang historis, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan
(Cina Selatan). Perpindahan itu terjadi pada zaman es (Quartair), di mana saat itu
daratan Kalimantan, Jawa, dan Sumatera bersatu dengan Asia, sedangkan daratan
Papua bersatu dengan Australia. Secara geografis, kondisi kepulauan di Indonesia
berbeda agama seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembaban udara, jenis
tanah, morfologi tata air, flora dan fauna nya.
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Budaya, yang berarti
akal. Jadi kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta,
rasa, karsa dan karya.
1. Kesenian,
2. Bahasa,
3. Sistem Kemasyarakatan,
4. Pencaharian,
5. Religi/ Kepercayaan,
6. Peninggalan Sejarah
Arti dari kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa, bahwa kebudayaan
nasional merupakan alat penghubung antar daerah dan antar budaya alat lambang
identitas nasional, lambang kebanggaan nasional pemersatu berbagai suku bangsa
dengan suku bangsa lain Bahasa Indonesia alat pemersatu bangsa Indonesia serta
ciri khas bangsa Indonesia.
e. Di Nusa Tenggara ada suku Bali ,Lombok, Sumbawa, Bima dan Timor
1. Bahasa nasional.
1. pengamalan Pancasila
11. perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan
bermutu
12. perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, Beb bagi
kepentingan dalam menghadapi global
KEGIATAN BELAJAR 2
5. persamaan cita-cita
Suknisne, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa serta
berusaha memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain. Chauvinisme,Yaitu rasa
cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri, dan
Merendahkan bangsa lain. Ekstremisme,Yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok
yang berusaha menggulingkan pemerintah yang sah melalui cara-cara yang tidak
konstitusional.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri.
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia.
Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bangsa Indonesia, yaitu sebagai
berikut
1. Merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yakni bangsa yang cinta
tanah air, bangsa dan negara.
Hubungan Patriotisme dengan cinta tanah air/ kebangsaan , antara lain sebagai berikut ini.
1. Patriotisme mencerminkan dari rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
5. Merupakan alat untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa
1. Kondisi yang diperlukan untuk Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
d. Terwujudnya demokrasi
a. Menjadikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkuat akhlak dan
moral penyelenggara negara dan masyarakat
KEGIATAN BELAJAR 3
Konsep Serta Prinsip Tanah Air dan Bela Negara
Kegiatan Belajar 1
A. PENGERTIAN HAM
· Deklarasi Universal HAM (universal Declaration of Human Right) pada tanggal 10
Desember 1948, pengertian HAM yaitu pengakuan harkat dan martabat manusia yang menyatu
dalam diri manusia yang meliputi kebebasan, keadilan dan perdamaian dunia.
· UU RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat(1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Mha Esa dan
anugerahNya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, dan
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan pperlindungan dan martabat manusia.
· HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa
bersamaan dengan kelahirannya di masyarakat.
Kegiatan Belajar 2
HAM Dalam Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedanggkan aturan operasional dibentuk:
1. TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
2. UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM
3. Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional HAM
Keiatan Belajar 3
Kasus-Kasus yang berkaitan dengan HAM
Ciri-ciri pelaksanaan HAM menurut Lukman Soetrisno adalah :
a. Politik
Berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk mengakui pluralism pendapat dan
kepentingan dalam masyarakat.
b. Sosial
Ditandai adanya perlakuan yang sama dimata hokum terhhadap siapa saja dan adanya
toleransi dalam masyarakat terhadap perbedaan agama dan ras warga Indonesia
c. Ekonomi
Tidak adanya monopoli dalam system ekoonomi yang berlaku
Penegakan HAM dalam Negara Hukum Republik Indonesia diatur dalam UU RI No.39 Tahun
1999 tentang HAM
1. Pasal 2 ayat (2)
Setiap manusia sama derajatnya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
semangat persaudaraan.
2. Pasal 2 ayat (20)
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,perlakuan dan perlindungan hokum.
3. Pasal 6 ayat (1)
Hokum adat dipertahankan dan dilindungi oleh hokum masyarakat dan pemerintah.
4. Pasal 8
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung jawab
pemerintah.
Selain Komnas HAM, dibentuk pula Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan yang bersifat
independen. Kemudian terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat seperti YLBHI, KONTRAS
dan ELSAM
Upaya untuk menegakkan HAM diadakannya Peradilan Adhoc bagi para pelanggar HAM.
MODUL 6
Konsep Penegakan Hukum di Indonesia
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian Hukum
KEGIATAN BELAJAR 3
Kasus-Kasus yang Berkaitan dengan Hukum
Dalam uraian kegiatan belajar ini akan menyajikan contoh-contoh kasus yang berkaitan
dengan hukum.
1. Kasus Pencurian Uang Melalui ATM
Pasal yang mengatur tentang pencurian adalah pasal 362 KUHP, yang menyatakan bahwa
barang siapa yang mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana
penjara atau denda.
2. Kasus Perampokan
Terhadap kasus perampokan dan sertai dengan kejahatan terhadap nyawa maka syarat
pelaku atau tersangka diancam juga dengan ancaman pidana bagi kejahatan terhadap nyawa atau
setidak-tidaknya ancaman pada bagi pelaku tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan
matinya orang lain sehingga pelaku tersangka dalam kasus ini dapat dijatuhi pidana berdasarkan
pasal 339, pasal 354, atau kalau penganiayaan itu direncanakan terlebih dahulu dapat dikenai
pasal 355. Terhadap tindak pidana perampokan nya bisa dikenai pasal 368 Jo pasal 365 ayat
kedua dan ketiga KHUP.
Pasal 339 KHUP, menyatakan bahwa pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului
oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri peserta lainnya dari pidana
dalam hal tertangkap tangan ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya
secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu paling lama 20 tahun.
Kemudian, dalam pasal 355 KHUP disebutkan bahwa penganiayaan berat yang dilakukan
dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun. Pasal 365
ayat ke-2, kedua menyatakan bahwa diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun,
apabila perbuatan itu dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu ayat ketiganya
menyatakan bahwa jika perbuatan mengakibatkan mati maka akan dikenakan pidana penjara
paling lama 15 tahun.