Materi Radiografi Lengkap PDF
Materi Radiografi Lengkap PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Keuntungan dari teknik bisekting adalah teknik ini dapat digunakan tanpa film holder
dan posisi yang cukup nyaman bagi pasien.14,17
Kerugian dari teknik bisekting adalah distorsi mudah terjadi dan masalah
angulasi ( banyak angulasi yang harus diperhatikan ).14,17,21
Angulasi horizontal teknik bisekting pada daerah maksila dan mandibula
adalah insisivus sentral dan lateral dengan sudut penyinaran 0°, kaninus dengan sudut
penyinaran 45°sampai 65°, premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama
dengan sudut penyinaran 70°sampai 80°, molar kedua dan ketiga dengan sudut
penyinaran 80°sampai 90°.14
Angulasi vertikal teknik bisekting pada daerah maksila adalah insisivus
sentral, insisivus lateral dan kaninus dengan sudut penyinaran +40° sampai +45°,
premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama dengan sudut penyinaran +30°
sampai +35°, molar kedua dan molar ketiga dengan sudut penyinaran +20° sampai
+25°.3,14
Angulasi vertikal teknik bisekting pada daerah mandibula adalah insisivus
sentral, insisivus lateral dan kaninus dengan sudut penyinaran -15° sampai -20°,
premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama dengan sudut penyinaran -10°,
molar kedua dan molar ketiga dengan sudut penyinaran -5° sampai 0° sampai +5.14
Panjang cone standar dengan ukuran delapan inci dapat digunakan dalam
teknik bisekting. Bila radiografer ingin menggunakan long cone maka panjang long
3. Dot Artifacts
Film mengidentifikasi titik yang menghasilkan artefak lingkaran radiolusen
(gelap) setelah film selesai. Dot artifacts ini dapat mengganggu interpretasi pada
daerah apikal gigi. Oleh karena itu, film harus ditempatkan ke arah koronal (oklusal)
gigi saat mengambil radiografi periapikal.3
3. Distorsi Film.
Gambar memanjang dan distorsi, dapat terjadi jika pasien memberikan terlalu
banyak tekanan menggigit pada biteblock. Kesalahan ini dapat dihindari dengan
menjaga film kontak dengan biteblock untuk dukungan atau menginstruksikan pasien
untuk mengurangi menggigit terlalu kuat.3
E. Kesalahan Cone-Cutting
Pusat sinar-x yang datang melalui kolimator atau cone harus selaras melewati
film dengan cara sinar-x diarahkan tegak lurus terhadap film. Ketika keselarasan ini
tidak diperhatikan, cone-cutting dapat terjadi. Cone-cutting terlihat sebagai zona
bening pada radiografi setelah diproses, karena kurangnya paparan sinar-x pada
daerah yang terpotong. Bentuk cone-cutting tergantung pada jenis kolimator yang
digunakan ketika memapar film. Apabila kolimator lingkaran atau cone bulat yang
digunakan, cone-cuting akan berbentuk melengkung. Cone-cutting persegi akan
terjadi bila menggunakan kolimator yang berbentuk persegi panjang.1,3
Penanggulangannya :
1. Periksa peralatan yang anda gunakan untuk development film
( kemungkinan adanya kerusakan unit).
2. Periksa suhu larutan developer, semakin tinggi suhu larutan developer
semakin lambat prosesnya.
3. Perhatikan waktu, saat film berada dalam larutan developer.
4. Larutan developer yang terkontaminasi larutan fixer harus ganti dengan yang
baru.
5. Perhatikan posisi tanki larutan developer dengan tanki larutan fixer mungkin
terlalu dekat.
b. Low density film image atau gambaran radiografi yang terlihat terang (light
radiograph). Low density film image dapat disebabkan perendaman pada larutan
developer yang terlalu cepat atau underdeveloper dan larutan developer yang terlalu
dingin.3,14
c. Partial Image
Partial image adalah gambaran radiografi yang hanya terlihat sebagian
gambaran.2 Partial image dapat menimbulkan gambaran radiografi yang terlihat putih
atau hitam pada pinggir film. Partial image dibedakan menjadi dua berdasarkan
gambaran yang dihasilkan, yaitu:
• Partial white image adalah gambaran yang terlihat putih pada bagian
pinggir film. Keadaan ini dapat diakibatkan sebagian film tidak tenggelam dalam
larutan developer.3,14
• Partial dark image adalah gambar yang terlihat hitam dipinggir film.
Keadaan ini dapat diakibatkan karena sebagian film tidak tenggelam dalam larutan
fixer.3,14
d. Black Artifacts
Kontaminasi permukaan film radiografi sebelum pencelupan ke dalam larutan
developer dapat menghasilkan artefak setelah radiografi selesai. Kontaminasi yang
menyebabkan artefak hitam termasuk bahan kimia developer, kelembaban (air liur),
fluoride stannous, kebocoran cahaya dalam paket film dan overlapping film selama
pemrosesan. Tangan operator, dan paket film yang bekerja harus bersih dan kering.3
e. White artifacts
Gambar terlihat artefak putih pada film, disebabkan oleh larutan fixer yang
kontak dengan film sebelum film diproses, gelembung udara yang melekat pada
permukaan film.3,14
Penanggulangannya :
1. Untuk mengatasi masalah pada gelembung udara dengan cara gantung film
dekat pinggir tanki tanpa menyentuh pinggirnya, atau posisikan film dengan
cara naik dan turun saat didalam larutan deveplover.
2. Hindari posisi film tersentuh film yang lain atau pinggir tanki, hal ini akan
menghasilkan noda putih film.
3. Hindari film berkontak dengan larutan fixer sebelum film diproses.
f. Stain
Stain atau gambaran kecoklatan yang disebabkan oleh penggunaan larutan fixer
yang sudah lama dan proses washing yang tidak sempurna. Sedangkan noda yang
berwarna coklat dapat disebabkan karena proses fixing yang terlalu cepat atau kurang
sempurna dan washing yang tidak sempurna.3,14,19
b. Static electricity
Static electricity adalah gambaran menyerupai ranting pohon berwarna hitam
yang dapat ditafsirkan sebagai fraktur tulang. Keadaan ini dapat diakibatkan cara
mengeluarkan film dari pembungkus secara kasar.3,14
Penanggulangan :
1. Lepaskan pelindung film secara perlahan-lahan.
2. Memeperhatikan kelembaban udara, jangan terlalu cepat membuka film dalam
keadaan ruangan yang kering hal ini dapat menyebabkan terjadinya static
electricity pada film.
3. Hindari penggunaan seragam yang terbuat dari bahan sintetil yang dapat
menyebabkan statik pada film.14
Radiografi Dental
Ekstraoral Intraoral
Radiografi
Intraoral