Anda di halaman 1dari 45

MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT KELURAHAN KRAMAT PELA,

KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh:
Dwi Ayu Lestari (2019717002)
Wa Ode Nur Arfianti (2019717011)
Prita Wahyuni (2019717021)
Oka Wijaya Putra (2019717030)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan berkah, rahmat,
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan berupa makalah tentang
bagaimana melakukan survei mawas diri (SDM) dan musyawarah masyarakat desa (MMD)
sebagai langkah dalam pegorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM), yang kami
lakukan di Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tanpa ada hambatan dan
aral melintang yang berarti hingga penyelesaian makalah ini.
Ucapan terimakasih yang setingi-tingginya kami haturkan kepada ibu Dra. Chairunnisa,
M.Kes selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan pencerahan dan pembelajaran sebagai
bekal kiprah kami di masyarakat dikemudian hari yang sangat mendukung kami semua sehingga
kami dapat memahami bahwa PPM sebagai salah satu cara untuk memandirikan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya, kami ucapkan terimasih pula kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil yang sangat berarti bagi penulis.
Sehingga atas kerjasama yang terjalin dapat meringankan beban yang ada.
Kami menyadari bahwa makalah yang disusun masih terdapat banyak kekurangan bahkan
kekeliruan. Untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya hasil makalah yang lebih baik. Karena tidak ada yang layak menyandang
kesempurnaan kecuali Allah SWT.
Harapan kami, semoga makalah yang disusun dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis
maupun bagi pembaca.

Jakarta , Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Tujuan .................................................................................................................... 5
C. Sasaran .................................................................................................................... 5
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS
A. Data Geografis......................................................................................................... 6
B. Data Demografi ...................................................................................................... 6
C. Situasi Derajat Kesehatan ....................................................................................... 13
.................................................................................................................................
D. Permasalahan yang didapat dari Puskesmas Kelurahan Kramat Pela .................... 26
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemaparan masalah yang ditemukan dari SMD........................................................ 34
B. Pelaksanaan MMD..................................................................................................... 38
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 51
.................................................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 53

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelurahan Kramat Pela merupakan kelurahan yang mayoritas masyarakatnya merupan
orang berpendidikan terlihat dari komunitas terbanyak di daerah ini adalah mahasiswa dan
pelajar.
Wilayah kelurahan Kramat Pela sendiri merupakan daerah yang berbatasan dengan kali
grogol yang mengakibatkan daerah ini menjadi daerah rawan banjir dan akhirnya di daerah ini
pula tidak sedikit masyarakatnya mengalami penyakit yang berhubungan dengan hal tersebut.
Kurangnya posyandu untuk lansia di kelurahan ini juga menjadi masalah tersendiri
sehingga para lansia yang ada masih sulit untuk mengontrolkan kesehatannya. Sedangkan kita
tau sendiri usia lansia merupakan usia rentan yang memiliki beberapa macam penyakit.
Dari sekian banyak masalah kesehatan yang ada, kelurahan Kramat Pela memiliki riwat
mengalami masalah penyakit demam berdarah hampir merata setiap RT ataupun RW memiliki
kasus penyakit DBD.
Kasus TBC juga yang masih terus ditemukan di kelurahan ini menjadi masalah tersendiri,
ditambah dengan banyaknya rumah yang masih kurang fentilasi dan lain sebagainya. Perilaku
masyarakat yang masih gemar merokok utamanya di kalangan orangtua yang menyebabkan anak
remaja menjadi ikut – ikutan juga menjadi tantangan terbesar untuk dituntaskan
Menanggapi permasalahan yang terjadi di kelurahan ini, maka petugas berinisiatif
melakukan perorganisasian dan pengembangan kepada masyarakat terhadap masalah yang
dihadapi dengan mengedepankan musyawarah melalu forum MMD (Musyawarah Masyarakat
Desa) dengan mendiskusikan potensi maupun solusi yang bisa dipakai dari permasalahan yang
kita temukan melalu SMD (Survey Mawas Diri).

B. Tujuan
1. Untuk melihat masalah yang ada di wilayah Kelurahan Kramat Pela.
2. Mendorong masyarakat di wilayah kelurahan Kramat Pela untuk lebih berpartisipasi
dalam menentukan masalah yang akan menjadi prioritas

4
3. Untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap masalah yang ada di wilayah Kelurahan
Kramat Pela.

C. Sasaran
Kepada seluruh masyarakat Kelurahan Kramat Pela agar lebih berdaya. Dengan mereka
berdaya maka solusi yang didapatkan akan menjadi solusi yang pas dan relevan dengan realita
yang ada di lingkungan mereka sendiri.

5
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS DATA

A. Data Geografis

Kelurahan Kramat Pela merupakan daerah tempat tinggal/pemukiman, tidak ada sawah,
tidak ada rawa dan juga tidak ada industri berat. Wilayah kelurahan Kramat Pela merupakan
salah satu dari 10 Kecamatan diwilayah Jakarta Selatan dengan batas wilayah:
Sebelah Utara : Jl. Kyai Maja ( Kelurahan Gunung )
Sebelah Timur : Jl. Sultan Hasanudin ( Kelurahan Melawai )
Sebelah Selatan : Jl. Gandaria 1 ( Kelurahan gandaria Utara )
Sebelah Barat : Kali Grogol ( Kecamatan Kebayoran lama )

6
Kelurahan Kramat Pela mempunyai luas wilayah 123.8 Ha atau 12.38 Km2 terdiri dari
10 (sepuluh ) RW dan 82 RT, serta jumlah penduduk sebanyak 17.597 Jiwa.
Ditinjau dari segi kondisi wilayahnya kelurahan Kramat Pela terletak pada iklim tropis
dimana suhu rata-rata pertahun 27º C dengan kelembaban antara 80 % - 90 %.Curah hujan
rata-rata sepanjang tahun 2000 mm.
Curah hujan tertinggi sekitar bulan Februari dan terendah diperkirakan bulan
September. Daerah Kebayoran Baru mempunyai tingkat elevasi 12 – 22 m diatas permukaan
air laut.
Kelurahan kramat pela mempunyai 1 buah sungai besar di sebelah barat yaitu kali
Grogol. Di kelurahan Kramat Pela terdapat beberapa daerah rawan banjir yang meliputi RW
02, 08, 09 dan 10 yang bersumber dari luapan sungai grogol. Selain itu daerah rawan demam
berdarah terdapat di RW 02, 07, 08 dan RW 09.

B. Data Demografi
Jumlah Penduduk kelurahan Kramat Pela Kota Administrasi Jakarta Selatan tahun 2018
yaitu sebanyak 17.597 jiwa, perincian Laki – laki 8.9272 jiwa, Perempuan 8.668 jiwa dengan
tingkat kepadatan lebih kurang 13,73 jiwa / km2
1. Jumlah Penduduk menurut Komposisi Penyebarannya
WNI WNA JIWA
No RW
Lk Pr Jml Lk Pr Jml JML
1 01 889 941 1830 - - - 1,830
2 02 1245 1275 2520 - - - 2,520
3 03 179 257 436 - - - 436
4 04 524 628 1152 - - - 1,152
5 05 498 528 1026 - - - 1,026
6 06 156 168 324 - - - 324
7 07 484 626 1110 - - - 1,110
8 08 2170 1629 3799 - - - 3,799
9 09 2099 1966 4065 - - - 4,065
10 10 683 638 1321 - - - 1,321

Jumlah Kepala Keluarga yang ada di Kelurahan Kramat Pela sebanyak 5.648 Kartu
Keluarga dengan jumlah per RW sebagai berikut.
1. RW. 01 = 609 KK 6. RW. 06 = 80 KK

2. RW. 02 = 706 KK 7. RW. 07 = 373 KK

7
3. RW. 03 = 90 KK 8. RW. 08 = 1.590 KK

4. RW. 04 = 371 KK 9. RW. 09 = 1.330 KK

5. RW. 05 = 369 KK 10. RW. 10 = 417 KK

2. Data penduduk menurut status pekerjaan

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH KETERANGAN


1 TNI & POLRI 2.026 -
2 PNS 4.433 -
3 Swasta 3.035 -
4 Mahasiswa& Pelajar 4.742 -
5 Pembantu 2.265 -
6 Turut Suami 331 -
7 Turut Istri 359 -
8 Turut Orang Tua 41 -
9 Lain-lain 351 -
Jumlah 17.583 -
3. Data penduduk menurut umur dan jenis kelamin

W NI WNA
No Umur Ket
Lk Pr Jumlah Lk Pr Jml
1 0-4 1059 1017 2,076 - - - 2,076
2 4-9 742 675 1,417 - - - 1,417
3 10 14 734 695 1,429 - - - 1,429
4 15 -19 719 680 1,399 - - - 1,399
5 20 - 24 559 569 1,128 - - - 1,128
6 25 -29 602 624 1,226 - - - 1,226
7 30 - 34 781 751 1,532 - - - 1,532
8 35 - 39 756 702 1,458 - - - 1,458
9 40 - 44 620 689 1,309 - - - 1,309
10 45 - 49 687 658 1,345 - - - 1,345
11 50 - 54 591 548 1,139 - - - 1,139
12 55 - 59 432 401 833 - - - 833
13 60 - 64 307 256 563 - - - 563
14 65 - 69 138 140 278 - - - 278
15 70 - 74 108 113 221 - - - 221
16 75 Keatas 91 139
230 - - - 230

8
4. Fasilitas Umum
a. Tempat Ibadah
NO SARANA PERIBADATAN JUMLAH
1 Masjid 8
2 Pesantren 1
3 Gereja 2
Jumlah 11

b. Sarana Pendidikan
NO. URAIA SD MI SDLB SMP SMPLB/C SMA/SMK SMALB/C
N
1 Jumlah 6 0 0 3 0 4 0
sekolah
2 Jumlah 6 0 0 3 0 4 0
sekolah
UKS
3 Jumlah 324 0 0 338 0 1050 0
murid kelas
I
4 Jumlah 6 0 0 3 0 4 0
sekolah
yang
mempunyai
ruang UKS
5 Jumlah 1 0 0 1 0 1 0
sekolah
yang
mempunyai
UKS Kit
6 Jumlah 5 0 0 3 0 4 0
sekolah
yang
mempunyai
kader

9
7 Jumlah
kader di
sekolah
8 Jumlah guru 6 0 0 3 0 4 0
pembina
UKS
9 Jumlah guru 5 0 0 3 0 4 0
pembina
UKS yang
telah dilatih
10 Jumlah 6 0 0 3 0 4 0
sekolah
yang
mendapat
penyuluhan
kesehatan

5. Fasilitas Kesehatan

10
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN MENURUT
JMLH
KEPEMILIKAN
NO KELURAHAN
DEPKE
PEMDA BUMN ABRI SWASTA
S
1 PUSKESMAS - 1 - - - 1
RUMAH - - - -
2 - 0
BERSALIN
RUMAH - - - -
3 2 2
SAKIT
PRAKTEK DR. - - - -
4 4 4
DRG
5 APOTIK - - - - 5 5
6 KLINIK KES. - - - - 9 9
7 SIN SHE - - - - - 0
8 BKIA - - - - - -
9 LAIN – LAIN - - - - - 0
JUMLAH - - - - - -

C. Situasi Derajat Kesehatan


Untuk menilai Derajat Kesehatan di suatu wilayah biasanya menggunakan indicator
yang umum dan telah disepakati baik secara nasional maupun internasional seperti angka
kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas). Dalam Profil Kesehatan Kelurahan Kramat
Pela ini, derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Kramat Pela digambarkan melalui angka
kematian yang terdiri dari Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas
beberapa penyakit.
1. Mortalitas
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab
lainnya. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir (outcome)
dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam
masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini adalah

11
Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI)
a. Angka Kematian Neonatal (AKN)
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi usia sampai 28
hari yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Neonatal di Kelurahan Kramat Pela Tahun 2019 sebesar 1 per 1000
kelahiran hidup, tidak mengalami perubahan dari Tahun 2018. Kasus kematian
neonatal yang ada di Kelurahan Kramat Pela adalah akibat gawat janin Berat Badan
Lahir Rendah (BL=1000 gr)
Gambar 3.1 AKN di Kelurahan Kramat Pela Tahun 2018 – 2019

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2018 2019

Berdasarkan grafik diatas, terlihat setiap tahun terjadi kasus kematian neonatal
di Kelurahan Kramat Pela. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pelayanan ANC
yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI dan P4K,
meningkatkan fungsi Puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal esensial,
peningkatan SDM kesehatan melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan,
meningkatkan fungsi keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui kelas ibu
balita, meningkatkan pemanfaatan buku KIA.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu
hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan
faktor endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal)
adalah kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan,
umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian

12
post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu
tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.
AKB menggambarkan banyaknya jumlah bayi yang meninggal pada fase antara
kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun tertentu di suatu daerah. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan ias r en
yang sangat berguna tidak hanya terhadap status kesehatan anak, tetapi juga terhadap
status penduduk secara keseluruhan dan kondisi ekonomi dimana penduduk tersebut
bertempat tinggal. Selain itu, program-program kesehatan di Indonesia banyak yang
menitikberatkan pada upaya penurunan Angka Kematian Bayi. AKB tidak hanya
mencerminkan besarnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan kematian bayi
seperti akibat diare, infeksi saluran pernafasan, salah gizi, atau penyakit infeksi
lainnya, akan tetapi juga mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan secara umum serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Tidak ada Angka Kematian Bayi (AKB) di Kelurahan Kramat Pela pada tahun 2019.

1.2 Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi


1
Di Kelurahan Kramat Pela Tahun
0.8
0.6 2018-2019
0.4
0.2
0
2018 2019

Gambar diatas memperlihatkan trend penurunan AKB Kelurahan Kramat Pela


dari Tahun 2018-2019 . Kedepannya tetap perlu peningkatan pengawasan kepada
pendatang musiman bekerja sama dengan lintas sektoral, terutama dalam bidang
kesehatan.

c. Angka Kematian Balita (AKABA)

13
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 (lima) tahun. AKABA dapat menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
kesehatan anak seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Angka
Kematian Balita di Kelurahan Kramat Pela pada tahun 2019 nihil (0 per 1000
kelahiran hidup), sama dengan Angka Kematian Balita pada tahun 2018.
d. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indicator penting yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas. AKI juga menggambarkan jumlah
wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi keberhasilan
pembangunan pada kesehatan. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu
melahirkan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kelurahan Kramat Pela
pada tahun 2019 adalah nihil (0 per 100.000 kelahiran hidup).

2. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan
masyarakat yang ada didalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu
yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam
membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Selain menghadapi transisi demografi,

14
Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda.
Disatu sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik reemerging maupun
new-emerging disease masih tinggi. Namun disisi lain, penyakit ias r ent e, gizi lebih
dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak sehat
juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah
kesehatan teratasi. Pada bab ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit
menular dan tidak menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan
masyarakat di Kelurahan Kramat Pela sepanjang tahun 2019.
Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kramat Pela
Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP),
pola 10 besar penyakit terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kramat Pela pada tahun 2019
menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas
dengan jumlah total kasus sebanyak 4031, diikuti penyakit Hipertensi dengan jumlah total
kasus sebanyak 2699, selanjutnya Diabetes Mellitus dengan jumlah total kasus sebanyak
1421. Sedangkan urutan terbawah dari 10 besar penyakit adalah penyakit pada system
otot dan jaringan pariapikal dengan jumlah total kasus sebanyak 202. Gambar berikut
menyajikan pola 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kramat Pela pada tahun
2019
No Code Nama Penyakit Total
J00, J02, J03,
1 ISPA 4031
J10
2 I10 Penyakit Hipertensi 2699
3 E11 Diabetes Melitus 1421
4 L20-L30 Penyakit kulit alergi 588
5 K04 Penyakit pulpa dan jaringan parifikal 561
6 A09 Diare 494
7 K30 Gastritis 394
8 M79 Myalgia 389
9 L00-L08 Penyakit infeksi kulit 316
10 M13 Penyakit pada system otot dan jaringan pariapikal 202

Gambar 3.3 10 Penyakit terbanyak Puskesmas Kelurahan Kramat Pela Tahun 2019

15
Chart Title
Penyakit pada system ototdanjaringan pariapikal
Penyakit infeksi kulit
Myalgia
Gastritis
Diare
Penyakitpulpadanjaringanparifikal
Penyakit kulit alergi
Diabetes Melitus
PenyakitTekananDarahTinggi
ISPA
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

3. Status Gizi
Dalam program posyandu (KIA dan gizi) dibutuhkan ketrampilan dalam pengisian
KMS, KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus
dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan
demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang
bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal
dengan SKDN. Balok SKDN adalah balok-balok yang memberikan gambaran mengenai
keberhasilan kegiatan program di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan, 2006).
Tujuan dari balok SKDN adalah:
1. Semua balita yang ada di wilayah kerja terdaftar dan mendapat KMS.
2. Semua hadir untuk di timbang dan semua balita naik berat badannya.
Sehingga S = K =D = N yaitu:
S = Jumlah semua balita berada di wilayah kerja.
K = Jumlah semua baliata yang terdaftar dan telah mendapat KMS.
D = Jumlah balita yang di timbang.
N = Jumlah balita yang naik berat badannya.
SKDN merupakan akronim yang umum dikenal bagi praktisi kesehatan dalam
penyelenggaraan aktivitas penimbangan di posyandu dalam bentuk laporan FII/Gizi
(Lampiran). Indikator SKDN yang memberi gambaran tentang aktivitas program
penanggulangan KEP balita di posyandu adalah K/S, D/S, N/S, D/K, N/D.
K/S = Tingkat liputan program

16
D/S = Tingkat partisipasi masyarakat.
N/S = Tingkat keberhasilan program.
D/K = Tingkat kelangsungan penimbangan
N/D = Tingkat keberhasilan penimbangan

Grafik 1. Hasil Penimbangan Balita Usia 0-59 Bulan di Posyandu Kelurahan Kramat Pela

Tahun 2019
120

100

80

60
Posyandu

40

20

0
I TI S IK
BA A N AR A IA GI ON T
UT AW EL AR G EL PU
R AM B M M ND AN M
R AM GA M

Keterangan:
S : Jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja Posyandu Kel. Kramat Pela
K : Jumlah balita yang mempunyai KMS dan KMS akan diberi ibu kader bila balita
dating menimbang di Posyandu
D : Jumlah balita yang datang menimbang di Posyandu
N : Jumlah balita ditimbang naik berat badan sesuai dengan standar yang ada di KMS
Dari grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa balita dengan jumlah S terbanyak
yaitu di Posyandu Mawar, yaitu 104 balita, dan terendah di Posyandu Putik yaitu 41
balita.

Grafik 2. Hasil Penimbangan Balita Usia 0-59 Bulan di Posyandu Kelurahan Kramat Pela

Per Bulan Januari – Desember Tahun 2019

17
600

500

400

300
Bulan

200

100

0
ri ar
i
et ril ei ni li us r er r r
ua ru ar Ap M Ju Ju st be ob be be
a n b u m t m m
J F e M A g te Ok ve se
S ep No De

Dari garfik di atas didapatkan analisa sebagai berikut:


 Nilai S mengalami perubahan tiap bulannya, dikarenakan ada balita yang sudah lebih
dari 5 tahun (lulus) dan migrasi penduduk. Nilai S tertinggi ada pada bulan maret dan
terendah di bulan April, Mei dan Juni (bulan puasa dan Idul Fitri).
 Nilai D juga mengalami perubahan hampir tiap bulannya. Angka kunjungan tertinggi
pada bulan februari (493 anak) dan bulan Agustus (482 anak). Salah satu faktor
penyebab tingginya kunjungan karena adanya pemberian vitamin A di bulan tersebut.

18
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
RAMBAI R AMBU TAN MAW AR MEL ATI GAND ARIA MANGGI S MEL ON P UTI K

Grafik 3. Analisa Hasil Penimbangan Balita di Posyandu Kelurahan Kramat Pela Tahun

2019

Dari grafik di atas didapatkan hasil sebagai berikut:


 K/S mencapai 100 % untuk semua posyandu, hal ini menunjukkan semua balita
mendapatkan akses untuk pelayanan posyandu
 D/S tertinggi ada di posyandu putik (98%) dan terendah ada di posyandu Gandaria
(73%), sementara capaian D/S se Kramat pela mencapai 89%. Hal ini menunjukkan
partisipasi masyarakat untuk datang di posyandu cukup tinggi
 D/K = D/S untuk capaiannya. Hal ini menunjukan tingkat kelangsungan program
posyandu di kramat pela cukup tinggi yaitu 89%

19
 N/D tertinggi ada di posyandu putik (81%), terendah ada di posyandu melati (55%).
Sementara Capaian N/D se Kramat Pela nilainya 63%. Hal ini menunjukkan kenaikan
berat badan pada balita yang ditimbang hanya 63%. Nilai N/D juga menunjukan
sebaran kasus munculnya kasus BGM bila tidak tertangani secara dini.

Tabel 6. Jumlah Kader Posyandu Balita se Kramat Pela


No Posyandu Jumlah Kader
1 Rambai 5
2 Rambutan 7
3 Mawar 6
4 Melati 5
5 Manggis 5
6 Gandaria 5
7 Melon 5
8 Putik 5
Total 43

Grafik 7. Data BGM perkelompok Umur Tahun 2019


(0-23 bulan, 24-59 bulan, 0-60 bulan)
2.5

1.5

0.5

0
Rambai Rambutan Mawar Melati Manggis Gandaria Melon Putik

20
Analisa grafik di atas sebagai berikut:

 Kasus BGM ada di 4 posyandu, artinya 50% dari jumlah posyandu terdapat kasus

BGM

 Kasus BGM terbanyak ada di posyandu rambai dan mawar, masing-masing dengan 2
kasus BGM. Sementara kasus BGM di Melati dan Melon hanya 1 kasus.
 Nilai N/D terendah ada di posyandu Melati (55%), kasus BGM di Melati hanya 1
artinya Posyandu melati dapat menindaklanjuti secara dini untuk anak yang tidak naik
BB nya, sehingga kasus BGM tidak bertambah banyak
 Nilai N/D di posyandu rambai (67%) dan mawar (56%) sedangkan kasus BGM nya
2.Hal ini menunjukkan pemahaman kader untuk kategori naik atau turun masih
kurang atau penanganan secara dini pada balita yang beratnya tidak naik kurang cepat
sehingga kasus BGM bertambah

Tabel: 3.3 Pencapaian Asi Ekslusif kel.Kramat Pela tahun 2019


HASI TARGE
POSYANDU CAPAIAN
L T
Rambai 75% 50% Tercapai
Rambutan 41% 50% Tidak Tercapai
Mawar 75% 50% Tercapai
Melati 87% 50% Tercapai
Gandaria 81% 50% Tercapai
Manggis 56% 50% Tercapai
Melon 85% 50% Tercapai
Putik 99% 50% Tercapai
TOTAL 76% 50% Tercapai

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Kramat Pela yang


mempunyai bayi telah memberikan ASI ekslusif sebanyak 76%, angka ini merupakan
suatu hasil usaha pembina dan kader serta motivator Kp ibu yang dapat di lihat dari
jumlah perkembangan KP ibu yang telah di bentuk sampai dengan tahun 2019. Sbb.

21
Tabel 3.4
Perkembangan KP ibu Kelurahan Kramat Pela Tahun 2019

JMH KP IBU JMH KP IBU


JMH PEMBINA
NO RW TIDAK
TERBENTUK AKTIF MOTIVATOR MOTIVATOR
AKTIF
1 2 1 1 - 2 1
2 8 1 1 - 2 1
3 9 1 1 - 2 1
4 10 1 1 - 2 1

Tabel. Diatas menunjukkan bahwa jumlah KP ibu di Kelurahan Kramat Pela ada 4.
Semua KP ibu aktif.

D. Permasalahan Yang Didapat Dari Puskesmas Kelurahan Kramat Pela


1. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang
menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun) dan anak – anak serta golongan sosial
ekonomi lemah. Adapun Indikator untuk program TB antara lain:
a. Proporsi pasien BTA positif diantara suspek
Adalah prosentase pasien BTA positif yang ditemukan diantara seluruh suspek yang
diperiksa dahaknya. Angka ini menggambarkan dari proses penemuan sampai
diagnose pasien, serta kriteria menetapkan suspek TBC.

22
Gambar 3.4
Proporsi TB Paru BTA Positif di antara Suspek di Kel.Kramat Pela Tahun 2019
16

14

12

10
Axis Title

0
januari feb mar apr mei jun jul agus sep okt nov des

Dari Grafik di atas terlihat bahwa Proporsi BTA (+) di antara Suspek TB di
Kelurahan Kramat Pela mencapai 9%. Kisaran Angka Poporsi BTA (+) antara 5%-15%.

b. Angka penemuan pasien baru TB Paru BTA positif (CDR=case detection rate)
Adalah prosentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan
diobati dibanding jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut. Case Detection Rate menggambarkan cakupan penemuan pasien
baru BTA positif pada wilayah tersebut. Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA
positif diperoleh berdasarkan perhitungan angka insidens kasus TB paru BTA
positif dikali dengan jumlah penduduk. Target Case Detection Rate Program
Penanggulangan Tuberkulosis Nasional minimal 70%.

23
Grafik angka penemuan pasien baru TB paru BTA postif (CDR) Di kel kramat pela tahun 2019

16

14

12

10

0
target capaian

CDR di Kelurahan Kramat Pela tahun 2019 mencapai 66%, angka tidak mencapai
target nasional maupun target Pemprov DKI Jakarta. Hal ini disebabkan :
 Penjaringan hanya dilakukan di poli umum
 Skrining aktif ke wilayah terkendala dengan tenaga yang tersedia
 Banyaknya warga yang berobat TB di RS
 Koordinasi jejaring yang masih kurang

c. Angka kesembuhan pengobatan (CR=Cure Rate)


Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru
TB paru BTA positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien
baru TB paru BTA positif yang tercatat. Angka minimal yang harus dicapai adalah
85%. Angka kesembuhan digunakan untuk mengetahui hasil pengobatan. Walaupun

24
angka kesembuhan telah mencapai 85%, hasil pengobatan lainnya tetap perlu
diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal,
gagal, default, dan pindah.
 Angka default tidak boleh lebih dari 5%, karena akan menghasilkan proporsi
pasien pengobatan ulang yang tinggi di masa yang akan datang yang disebabkan
karena penanggulangan Tuberkulosis yang tidak efektif.
 Peningkatan kualitas penanggulangan TB akan menurunkan proporsi kasus
pengobatan ulang antara 10-20 % dalam beberapa tahun.
Sedangkan angka pengobatan gagal untuk pasien baru BTA positif tidak boleh lebih
dari 2% untuk daerah yang belum ada masalah resistensi obat, dan tidak boleh lebih besar
dari 10% untuk daerah yang sudah ada masalah resistensi obat.

Gambar 3.7
Cure rate di Puskesmas Kramat Pela 2019
6

0
bta pos bta sembuh

Berdasarkan gambar di atas, angka kesembuhan (cure rate) pengobatan kasus baru
TB Paru BTA positif tahun 2019 menunjukan mencapai 100%. Angka ini melebihi target
yaitu 85%.

2. Pneumonia

25
Pneumonia merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan balita terbesar
di Indonesia. Sekitar 80 – 90 % dari kasus kematian Infeksi Saluran Pernafasan Atas
disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita terutama pada
kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat (asap rokok, polusi).
Cakupan penemuan pneumonia balita pada tahun 2019 sebesar 100 % dengan
jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 75 kasus.

3. Penyakit Potensial KLB/Wabah


Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB)/wabah, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengeu (DBD), Diare,
Chikungunya, Rabies, dan Filariasis. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak
mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
Penyakit potensial KLB yang masih menjadi perhatian di wilayah Kelurahan Kramat Pela
diantaranya adalah :
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat.

7 Kasus DBD berdasarkan


6
bulan Puskesmas Kel, Kramat
5

4 Pela Tahun 2019


3

0
jan feb mar apr mei jun jul agus sept okt nov des

26
Berdasarkan grafik diatas, dapat ditarik kesimpulan:
 Jumlah Kasus DBD tahun 2019 sebanyak 24 kasus, mengalami peningkatan di
banding tahun 2018 ( 8 kasus). Hal ini disebabkan karena perubahan musim,
dimana musim penghujan lebih memanjang dibanding dengan kemarau
 Kasus DBD terbanyak di bulan Februari dan Maret karena tingginya curah hujan
di bulan tersebut. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyaknya perindukkan
jentik nyamuk terutama di tempat t terbuka seperti taman, botol bekas yang
terbuka.
Gambar 3.11
Incidens Rate (IR) Kasus DBD di Kec. Kebayoran Baru Tahun 2019
160

140

120

100

80

60

40

20

0
senayan gunung selong rabar petog melawai krampel gandut pulo ciput

Sepanjang tahun 2019 dilaporkan terjadi 24 kasus di Kelurahan Kramat Pela


dengan Incidence Rate (IR) sebesar 135,49 per 100.000 penduduk dengan tidak ada
kematian akibat DBD atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 0%. Kelurahan Kramat
Pela berada diurutan 3 untuk IR nya.
Dalam pelaksanaan program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue, ada
beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi, diantaranya adalah:
1. Data kasus DBD yang berasal dari internet seringkali tidak mencantumkan alamat
penderita dengan lengkap dan benar.
2. Data kasus DBD yang berasal dari internet seringkali terlambat masuk, sehingga
terdapat jeda waktu lebih dari 1x24 jam antara tanggal masuk rumah sakit dengan
tanggal pelaksanaan PE.

27
3. PSN belum dilaksanakan secara optimal di 7 tatanan.
4. Belum optimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan PSN 30 menit
setiap Jum’at.

b. Diare
Penderita diare di Puskesmas setiap tahun jumlahnya cukup tinggi. Namun
demikian hal ini belum dapat menggambarkan prevalensi keseluruhan dari penyakit
diare karena banyak dari kasus tersebut yang tidak terdata oleh sarana pelayanan
kesehatan (pengobatan sendiri atau pengobatan di praktek swasta).

Tabel 3.1.
Penemuan Diare Di Kelurahan Kramat pela Tahun 2019

482

481

480

479

478

477

476
target capaian

Dari tabel di atas dapat diambil analisanya sebagai berikut:


 Penemuan kasus diare di kelurahan Kramat pela melebihi target
 Capaian melebihi target karena adanya KLB diduga keracunan makanan di bulan
Juli.
 Pencatatan kasus berdasarkan kunjungan berobat ke puskesmas kramat
pela,bukan berdasarkan domisili pasien

28
Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui
penyuluhan ke masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam kehidupan sehari-hari, karena secara umum penyakit diare sangat
berkaitan dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Masalah Yang Ditemukan Dari SMD


Berdasarkan SMD yang dilakukan Puskesmas Kelurahan Kramat Pela di Wilayah
Kelurahan Kramat Pela yang dilihat dari data tentang kondisi geografis, data demografi dan data
kesehatan serta data lain yang mendukung dari hasil wawancara menggunakan koesioner
terhadap tamu undangan SMD maka didapatkan permasalahan yang kita indentifikasikan
masalahya sebagai berikut:
Tabel. Identifikasi Masalah Hasil SMD Puskesmas Kelurahan Kramat Pela Tahun 2018
R
W Masalah Potensi Wilayah
1 Jumantik tiap RT, PSN 2 kali
Ada kasus DBD
1 seminggu
Banyaknya pedagang kaki lima Terdapat Puskesmas dan Rumah Sakit
Ada kasus DBD 1 jumantik tiap RT
Banyak kasus HT & DM PSN dilakukan 2 kali seminggu
Daerah banjir Terdapat poslansia 2
Banyak warga merokok Terdapat posbindu 1
Pembakaran sampah masih ada Terdapat RS muhamadiyah
Pengambilan sampah rutin dilakukan
2 Wc cemplung
secara rutin
Narkoba  
Menolak vakisn  
Ada yang tdk ber KB  
Honor utk kader posyandu  
Pelatihan utk kader lansia  

29
Pelayanan pusk lama  
Puskesmas sering lupa jadwal
 
posyandu
Banyak lansia dgn HT dan DM
Sosialisasi ke wrga utk kontrol
3 penyakit DM & HT nya Terdapat 1 jumantik per RT
Bergabung dgn posyandu RW
lainnya
Kualitas air kurang bagus
Kesulitan untuk masuk di rumah
besar saat PSN Terdapat 1 jumantik per RT
Peserta posyandu masih sedikit
Terdapat Posyandu Lansia
4 Banyak warga merokok
Ada ortu khawatir anaknya di suntik Terdapat Posyandu Balita
saat BIAS Terdapat lapangan voley
Tidak ada olah raga bersama secara
rutin
5 Banyak warga Merokok Jumantik, Terdapat Klinik swasta
6 Tidak ada masalah  
Ada kasus DBD Terdapat 1 jumantik per RT
7 Ketersediaan stick GDS dan  
kolesterol
Ada BGM Terdapat 1 jumantik per RT
WC cemplung Terdapat 1 posyandu lansia
Warga banyak merokok Terdapat 1 posbindu
8 Narkoba Terdapat 2 posyandu balita
Tidak ada olah raga rutin bersama  
Ketersediaan stick GDS dan  
kolesterol
TBC Terdapat 1 jumantik per RT
Antivaksin Terdapat 2 pos lansia
Ada BGM Terdapat 2 posyandu balita
Daerah banjir  
9 Lansia stroke  
WC cemplung  
Narkoba  
Banyak warga merokok  
Puskesmas lama pelayanannya  
Daerah banjir
10 Terdapat 1 jumantik per RT
Banyak kasus HT

30
Banyak warga merokok
Posyandu lansia Terdapat Posyandu Balita

Data tersebut menunjukan adanya permasalahan antar 1 RW diwilayah Kelurahan Kramat


Pela, ada yang mempunyai banyak permasalahan dan ada yang tidak ada. Namun dari beberapa
RW ada yang memunyai permasalahan sama, sehingga dapat dijelaskan dengan table berikut:

N
o Masalah Wilayah
1 Kasus DBD Tinggi RW 01,02,07
Rendahnya
2 Penemuan Kasus RW 09
TBC
Terdapat Lansia
3 RW 02,03,08,09,10
DM & Ht
Kurang
4 Ketersediaan stick RW 07,09
GDS & kolesterol
Dicurigai ada warga
5 Rw 08,09
pengguna Narkoba
6 Terdapat BGM RW 08
7 Daerah banjir RW 02,09,10
Terdapat WC
8 RW 02,08,09
cemplung
Kualitas air kurang
9 RW 04
baik
Terdapat Anti
10 RW 02,09
vaksin
RW
Banyak warga
11 02,04,05,07,08,09,1
merokok
0
Belum ada olah raga
12 Rw 04,08
rutin
13 Ada yg tdk ber KB RW 02

B. Pelaksanaan MMD

31
Sebelum kita melakukan MMD petugas merasa perlu menerangkan mekanisme
musyawarah yang kita lakukan sehingga prosesnya menjadi lebih terarah, yakni sbb :
a. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait
di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh
organisasi masyarakat, kader dan lain-lain).
b. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD
MMD dilaksanakan di Balai kelurahan Kramat Pela, pada hari ini sabtu, 30 Mei 2020 atau
tepat 1 bulan setelah kami melakukan SMD.
c.Cara pelaksanaan, yaitu :
1. Pembukaaan oleh lurah
2. Perkenalan peserta dipimpin oleh Kader
3. Penyajian hasil SMD oleh kader selaku tim pelaksana
4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah dengan rekomendasi teknis dari bidan/nakes.
5. Menggali potensi dan menemukan potensi yang ada (Covert maupun overt)
6. Menyusun RenKer Penanggulangan dipimpin lurah
7. Menyimpulkan hasil MMD berupa penegasan tentang RenKer oleh lurah
8. Penutup.

d. Prioritas Masalah
No Masalah U S G Jumlah Urutan
1 Kasus DBD 2 3 3 8 9
2 Kasus TBC 5 5 3 13 1
3 Lansia dengan DM & HT 3 2 2 7 8
4 Ketersesdiaan stick GDS dan kolesterol 2 3 2 7 10
5 Narkoba 3 3 2 8 7
6 BGM 3 3 3 9 6
7 Daerah banjir 4 4 4 12 3
8 WC cemplung 5 4 4 13 2
9 Kualitas air kurang baik 3 3 4 10 5

32
10 Ada warga anti Vaksin 2 2 1 5 11
11 Banyak warga merokok 5 3 4 12 4
12 Belum ada olahraga rutin 2 1 2 5 12

13 Ada yang tidak berKB 2 1 1 4 13

Dari hasil USG diatas maka ditemukan prioritas masalahnya yaitu :

1. Kasus TBC
2. WC cemplung
3. Daerah banjir
4. Banyak warga merokok
5. Kualitas air kurang baik
6. BGM
7. Narkoba
8. Lansia dengan DM & HT
9. Kasus DBD
10. Ketersesdiaan stick GDS dan kolesterol
11. Ada warga anti Vaksin
12. Belum ada olahraga rutin
13. Ada yang tidak berKB

e. Menentukan Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah


Dari beberapa prioritas masalah yang ada, pada kesempatan ini yang kita angkat 4
permasalahan dulu sesuai kesepakatan forum diskusi. Untuk memudahkan kita juga dalam
menentukan alternatif pemecahan masalahnya maka kita buat dalam diagram seperti berikut :

1.Kasus TBC

33
Tabel. Alternative solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah kasus TBC di wilayah
kelurahan Kramat Pela

Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Pihak Terlibat


Masalah Masalah Pemecahan Masalah yang
Masalah Terpilih
Masyarakat V Seluruh
menerapkan pola masyarakat
Kasus TBC Masih terus hidup bersih
Menerapkan V Masyarakat
ditemukannya
sadari kontak dibantu
angka TBC
terhadap orang – petugas
orang dengan puskesmas
gejala TB
Warga yang V Masyarakat
terbuka akan dan petugas

34
penyakitnya ke puskesmas
Warga yang petugas
masih berobat di puskesmas
Peningkatan V RT/RW dan
RS
edukasi Petugas
puskesmas
Tenaga Perekrutan tenaga V Puskesmas
kesehatan yang sesuai porsi yang
terbatas dibutuhkan

Kurangnya Peningkatan V RT/RW dan


jejaring informasi dan Puskesmas
jejaring
Desain rumah V Seluruh
Rumah dengan diubah masyarakat
Menambah V Seluruh
fentilasi dan
jumlah fentilasi masyarakat
Pencahayaan
yang kurang

Lingkungan yang Penerangan V Seluruh


masih lembab cahaya lebih masyarakat
diutamakan
Skrining yang Peningkatan V Petugas
masih terkendala kinerja petugas puskesmas
Penjaringan Penjaringan yang V Petugas
hanya dilakukan diperluas puskesmas
di poli umum bekerjasama
dengan
RT/RW

2.WC Cemplung

35
Tabel. Alternative solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah WC cemplung di
wilayah kelurahan Kramat Pela

Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pihak Terlibat


Masalah Pemecahan Masalah yang
Masalah Terpilih
Kurang Lahan untuk Menggunakan V RT/RW
membuat septictank jenis septictank masyarakat
WC Cemplung untuk minim
lahan
Kurang pengetahuan Penyuluhan RT/RW dan
warga tentang jenis mengenai V Petugas
septictank septictank Puskesmas

36
Rumah bukan milik Ketua RT dan RW V RT/RW
pribadi/mengontrak akan
menghimbau
kepada pemilik
rumah secara
langsung untuk
memastikan
mempunyai
septictank
Rumah dekat Memasang V RT/RW dan
dengan sungai larangan Masyarakat
WC Cemplung
'mencemari
sungai/membuat
tinja ke sungan'
Kesadaran warga Memberikan RT/RW
yang kurang akan penyuluhan, V masyarakat
pentingnya pemicuan dan dibantu
septictank pendampingan petugas
kepada warga puskesmas
Tidak ada biaya membuat WC V RT/RW
untuk membuat komunal dengan masyarakat
septictank iuran warga

membuat RT/RW
proposal untuk masyarakat
meminta bantuan
CSR dari pihak ke
3
3. Daerah Banjir

37
Tabel. Alternative solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah banjir di wilayah
kelurahan Kramat Pela

Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pihak Terlibat


Masalah Pemecahan Masalah yang
Masalah Terpilih
Kurang lahan untuk Mengunakan V RT/RW dan
TPA jenis septictank masyarakat
untuk minim
lahan
Kurangnya daerah Penataan wilayah V RT/RW dan
resapan masyarakat

38
Jumlah dan Kepadatan V RT/RW dan
Daerah Banjir kepadatan penduduk disebar masyarakat
penduduk merata

Penggunaan lahan Semua rumah di V RT/RW dan


illegal di bantaran bantaran sungai masyarakat
sungai dipindahkan

Kesadaran warga Penyuluhan V RT/RW dan


masih kurang mengenai Petugas
septictank puskesmas

Kerusakan Edukasi ke V RT/RW


lingkungan masyarakat akan
pentingnya
lingkungan
Pengembangan kota Tidak V Seluruh
yang tidak terkendali membangun masyarakat
secara berlebihan

Cuaca Antisipasi V Seluruh


sebelum musim masyarakat
hujan datang

Pengolahan sampah Pengolahan V Seluruh


yang salah sampah yang masyarakat
dipilah - pilah

Sistem drainase Pembenahan V Seluruh


yang kurang tepat system drainase masyarakat
yang tepat
Penyuluhan yang Penyuluhan yang V RT/RW
kurang mengenai ditingkatkan
banjir

39
4. Banyak Warga Merokok

Tabel. Alternative solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah masih banyaknya warga
merokok di wilayah kelurahan Kramat Pela

Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pihak Terlibat


Masalah Pemecahan Masalah yang
Masalah Terpilih
Kurang tenaga Harus ada tenaga V Puskesmas
kompoten khsus yang
menganani
masalah rokok

40
Tidak ada program Diadakan RT/RW
efek jera ke perokok program untuk V
aktif memberi efek
Banyak Warga jera perokok
Merokok

Pemahaman rokok Perlu adanya V Petugas


yang salah edukasi di Puskesmas
masyarakat
tentang bahaya
rokok
Kesadaran warga Saling V Seluruh
kurang mengingatkan masyarakat
antar warga
Tidak ditanamkan Edukasi yang Seluruh
bahaya merokok terus ditingkatkan V masyarakat di
sejak dini pada kalangan pandu
remaja petugas
puskesmas

Banyak masyarakat Masyarakat yang V Seluruh


yang merokok merokok diberi masyarakat di
edukasi pandu
tambahan agar petugas
populasi perokok puskesmas
tidak bertambah

41
Dari kecil terbiasa Dibuatkan sanki V RT/RW dan
melihat orang untuk orang masyarakat
dewasa merokok dewasa yang
merokok di depan
umum

Poin yang kita dapatkan dalam forum diskusi MMD ini selain alternative pemecahan
masalah dan bagian – bagian yang bertanggung jawab dalam hal kegiatan yang akan dilakukan
untuk pemecahan masalah yang telah kita dapatkan, seluruh komponen dalam forum juga
bersepakat untuk pelaksanaan kegiatan dilakukan 1 minggu setelah MMD ini yaitu 6 Juni untuk
kegiatan pertama dalam pemecahan prioritas masalah pertama dalam hal ini TBC dan kemudian
akan terus berkesinambungan sampai waktu 2 bulan untuk pemecahan 1 masalah prioritas. Jadi
dengan kata lain forum menyepakati untuk target pemecahan per 1 prioritas masalah adalah 2
bulan. Setelah masalah pertama selesai maka akan dilanjutkan ke pemecahan prioritas masalah
kedua.

Dalam kesepakatan forum memilih pelaksanaan alternative atau langkah-langkah


penyelesaian masalah sesuai dengan urutan prioritas, tidak lagi dengan memilah alternatif
pemecahan masalah berdasarkan jangka waktu baik yaitu kegiatan jangga panjang ataupun
kegiatan jangka pendek.

42
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan survey mawas diri yang dilakukan di kelurahan Kratam Pela maka ditemukan
beberapa masalah yang sebelumnya beberapa warga sendiri belum mengetahui tetapi dengan
kegiatan ini akhirnya semua masyarakat menjadi tahu.
Dari hasil survey mawas diri ini ditemukan beberapa prioritas masalah, sesuai dengan
kesepakatan forum 4 masalah yang kita angkat terlebih dahulu diantaranya :
1. Kasus TBC
2. WC cemplung
3. Daerah banjir
4. Banyak warga merokok
Dari ke empat prioritas maslah ini maka ditentukanlah alternative pemecahan masalahnya
dengan pihak – phak terkait yang terlibat seperti RT/RW, masyarakat dan Puskesmas.
Dari keseluruhan alternative pemecahan masalah yang ditemukan lebih dominan tentang
penambahan pengetahuan. Dengan pemahaman yang baik akan masalah yang ada maka
masyarakat, RT/RW maupun puskesmas bisa lebih paham akan penyelesaian masalah tersebut.
Masalah yang akan dituntaskan ini merupakan kerjasama dari seluruh masyarakat, RT/RW
dan puskesmas kelurahan Kramat Pela, sehingga solusi yang dihasilkan bisa relevan dengan
kehidupan mereka sehari-hari di tempat tersebut.

B. Saran
1. Untuk mayarakat kelurahan Kramat Pela harus selalu tanggap terhadap permasalahan
yang ada di sekitarnya agar bisa dilakukan penanganan sedini mungkin
2. Penanganan masalah yang ada di kelurahan Kramat Pela akan lebih efektif jika dilakukan
bersama sesuai dengan potensi apa yang ada di masyarakat.
3. Solusi yang sudah ditemukan tetap dilaksanakan dengan baik, jangan sampai terputus dan
bila perlu terus berkesinambungan

43
44
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Umar Fahmi. 2010. Jendela Epidemiologi Demam Berdarah. Jakarta: Kementerian

Kesehatan.

Departemen Kesehatan. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Kementerian

Kesehatan.

Ina Herawati. 2010. Pedoman Respon Cepat Penanganan Gizi Buruk. Jakarta: Kementerian

Kesehatan.

Kepmenkes. 2006. Pedoman Pelaksanaan dan Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Kemenkes.

Rahyu, Wahyu Sri. Profil Puskesmas Kelurahan Kramat Pela.

https://dinkes.demakkab.go.id/survey-mawas-diri-smd-puskesmas/

45

Anda mungkin juga menyukai