Hari itu aku berumur 9 tahun, tepatnya aku masih sekolah dasar kelas 4.

Di mana usia saat itu

masih berprilaku seperti anak-anak atau juga disebut masih bocah. Aku berasal dari keluarga yang
sederhana, mamaku seorang pegawai negeri dan bapakku seorang wiraswasta tepatnya memperbaiki
vespa, kendaraan jadul. Aku anak kedua dari 4 bersaudara, aku mempunyai satu kakak laki-laki, satu
adik laki-laki dan satu orang adik perempuan.

Waktu aku berada di sekolah dasar kelas 4, mengalami kekacauan di rumah tangga, kekacauan
yang seperti kapal pecah, menjadikan kami seperti buih-buih di lautan. Miris sungguh miris, dimana
seorang ayah yang menjabat sebagai kepala rumah tangga tidak mencerminkan sikap yang dimilikinya.
Bagaimana tidak