Anda di halaman 1dari 6

BAB IV.

HASIL PENGAMATAN

S C M T R M2 C.M C(M2) ƩC.M


1 121 0 0 0 0 0 0 0
2 138 121 128 10 14641 16698 2020458 182226
3 133 249 114 19 62001 33117 8246133 374994
4 154 363 124 30 131769 55902 20292426 546678
5 159 487 103 56 237169 77433 37709871 733422
6 174 590 115 59 348100 102660 60569400 888540
7 150 705 92 58 497025 105750 74553750 1061730
8 162 797 101 61 635209 129114 102903858 1200282
9 178 798 93 85 636804 142044 113351112 1201788
10 137 891 69 68 793881 122067 108761697 1341846
JUMLAH 1506 5001   446        

M.R C.M/R ƩR ƩM.R ƩC.M/ƩR R2 R2/C ƩC.(M²) ƩC.(M2)/ƩM.R=a


0 0 446 0 0 0 0 0  
1210 1669,800 446 50010 408,578 100 0,725 22049346 440,899
4731 1743,000 446 95019 840,794 361 2,714 93373506 982,682
10890 1863,400 446 150030 1225,735 900 5,844 198444114 1322,696
27272 1382,732 446 280056 1644,444 3136 19,723 357176514 1275,375
34810 1740,000 446 295059 1992,242 3481 20,006 524238600 1776,725
40890 1823,276 446 290058 2380,561 3364 22,427 748519650 2580,586
48617 2116,623 446 305061 2691,215 3721 22,969 956624754 3135,847
67830 1671,106 446 425085 2694,592 7225 40,590 959026824 2256,082
60588 1795,103 446 340068 3008,623 4624 33,752 1195584786 3515,723
          26912      

ƩM.R/a (ƩR2/ƩC)/(ƩM.R/a) S-1 1/S-1 {1/(S-1)}*{(ƩR2/ƩC)/(ƩM.R/a)} = b


    0    
113,427 0,158 1 1,000 0,158
96,693 0,185 2 0,500 0,092
113,427 0,158 3 0,333 0,053
219,587 0,081 4 0,250 0,020
166,069 0,108 5 0,200 0,022
112,400 0,159 6 0,167 0,026
97,282 0,184 7 0,143 0,026
188,417 0,095 8 0,125 0,012
96,728 0,185 9 0,111 0,021
         

a3 a3*b (a3*b)/(ƩM.R)
     
85707055,273 13502667,690 269,999
948941918,743 87686632,797 922,833
2314090492,377 121524009,211 809,998
2074502861,517 42205415,520 150,703
5608676443,127 120704273,812 409,085
17185219089,678 455363623,965 1569,905
30836478439,692 809200184,416 2652,585
11483252724,208 136136672,812 320,258
43455408621,606 892012984,727 2623,043
     

Kisi kisi laporan estimasi besarnya populasi

1. Pengertian estimasi besarnya populasi

2. Tujuan dilakukan estimasi besarnya populasi

3. Pengertian metode capture-mark-relase-recapture

4. Pengertian rumus peterson, Schnabel, Eschmeyer-Sumacher

5. Fungsi bahan dan alat yang digunakan

6. Fungsi pengulangan

7. Rumus mana yang paling mendekati hasil dan alasannya, disertai dengan hasil standart eror

8. Bahas faktor kegagalan

Estimasi besarnya populasi merupakan memperhitungkan suatu besarnya


populasi disuatu wilayah. Populasi merupakan sekumpulan organisme yang berada
dalam ruang lingkup yang sama. Dalam percobaan ini populasi diumpamakan sebagai
beras merah dan beras putih. Beras putih merupakan populasi awal yang menempati
suatu ruangan, ruangannya diumpakan didalam gelas, lalu beras merah diumpakan
sebagai populasi imigrasi yang berpindah karena faktor-faktor alam. Selain itu, gelas
plastik diumpakan sebagai wilayah yang ditempati oleh populasi.
Mengatahui estimasi besarnya populasi bertujuan untuk menerapkan metode
Capture-mark-release-recapture untuk memperkirakan populasi beras putih dan
membandingkan hasil estimasi dari 3 rumus Peterson, Schnabel, dan Eschmeyer-
Sumacher. Metode Capture Mark Release Recapture (CMRR) mengasumsikan populasi
tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran atau kematian ketika penelitian
dilakukan) dan sampel saling independent. Metode ini juga mengasumsikan semua
anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan ditangkap kembali, dan hewan
diambil secara acak dan didistribusikan dalam populasi hingga saat penangkapan
kembali. Teknik ini dilakukan dengan cara menangkap (Capture) sejumlah sampel pada
populasi, menandai (marking) semua sampel yang tertangkap, melepaskan (release)
sampel yang tertangkap pada populasi dan menangkap kembali (recapture) sampel acak
pada populasi, kemudian menghitung dan menganalisisnya.
Metode Lincoln-Peterson merupakan metode yang digunakan untuk teknik
capture marking release an recapture yang ditemukan secara awal terlebih dahulu dan
perhitungannya secara langsung dan cukup sederhana serta bergantung pada beberapa
asumsi. Metode Lincoln-Peterson ini memeiliki syarat mutlak yang harus dipatuhi agar
mengetahui jumlah populasi yang akurat yaitu pertama, individu dengan tanda memiliki
kemungkinan bertahan yang sama dengan anggota lain dari populasi. Kedua, yaitu
angka kelahiran dan kematian tidak terjadi saat dilakukan waktu pelepasan dan waktu
penangkapan. Ketiga, yaitu imigrasian dan emigrasi tidak terjadi dalam jumlah yang
signifikan antara waktu pelepasan dan waktu penangkapan kembali. Hal ini diakibatkan
nantinya jika terdapat individu yang belum ditandai masuk akan memengaruhi jumlah
penangkapan ulang dalam proses ukuran ekuilibrium jumlah awal populasi yang
dihitung. Keempat, individu yang ditandai bercampur secara acak dengan populasi
pada umumnya. Kelima, hewan yang ditandai tidak lebih mudah atau lebih sulit untuk
ditangkap untuk kedua kalinya. Jika menandai hewan membuatnya takut sehingga
bersembunyi dari tempat awal, penangkapan ulang akan kurang terwakili dalam sampel
kedua recapture.. Keenam, tanda tidak lepas dari organisme yang ditandai hal ini akan
memengaruhi jumlah populasi dan menghilangkan tanda yang akan dihitung sebagai
keakuratan estimasi jumlah populasi yang ada. Rumus yang digunakan yaitu :

M .c
N=
R

N : Cacah hewan di alam/dalam populasi


M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Selanjutnya, ilmuwan lain memperbarui keakuratan adanya estimasi besarnya
populasi yang dihitung oleh Peterson dalam metode CMRR ini yaitu Metode Schnabel.
Metode ini memiliki kesamaan dengan Peterson namun populasi yang digunakan yaitu
keselurhan jumlah populasi yang dilakukan dua kali sedangkan milik Peterson hanya
satu kali dengan setengah populasi. Metode Peterson merupakan metode yang
digunakan untuk menentukan estimasi populasi dengan cara menggunakan sebagian
kecil populasi, sedangkan metode Schnabel merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan estimasi suatu populasi dengan cara menggunakan keseluruhan jumlah
populasi. Asumsi yang digunakan juga dalam hal ini ditambahkan menjadi 8 yaitu
asumsi bahwa ukuran populasi harus konstan pada periode sampling yang berikutnya.
Biasanya dengan menggunakan rumus Schanabel ini hasil yang diperoleh sama dengan
estimasi populasi sebenarnya atau mendekatinya. Untuk setiap periode sampling, semua
hewan yang belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan kembali. Dengan cara ini
besarnya populasi dapat diduga dengan rumus:

N=
∑ C .M
∑R
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Metode Schumacher-Eschmeyer adalah turunan dari metode Schnabel
yang umum digunakan, tetapi lebih kuat dan memungkinkan penangkapan non
random individu yang ditandai dan tidak ditandai. Dengan mengurangkan total
bobot antara proporsi hewan berlabel dalam sampel dan proporsi hewan tak
dikenal dalam populasi, metode ini memberikan fungsi tersendiri untuk nilai
populasi. Keuntungan dari metode ini adalah akurasi yang paling tinggi, namun
kekurangannya adalah membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk
melakukan pengulangan. Metode Schumacher-Eschmeyer, pada metode ini
rumus yang digunakan :

Ʃ (C × M 2)
N=
Ʃ (R × M )
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Rumus yang paling mendekati hasil yaitu dengan memakai rumus

M .c
Peterson dengan : N=
R
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Hal ini diketahui dengan hasil rerata saat pengulangan 10x
diperoleh hasil yaitu 1.580 dengan populasi estimasi awal 1400 bulir beras.
Menurut dasar teori, hal ini berbanding terbalik karena seharusnya
penggunaan rumus Schumacher-Eschmeyer lebih akurat karena dilakukan
sampling seluruh populasi dengan acak dan tidak acak dimana rumus yang
digunakan sudah diperbarui dari Schamed dan Peterson. Namun, pada
praktikum kali ini yang mendekati yaitu rumus Peterson. Saat digunakan
rumus Schumacher-Eschmeyer hasil rerata yang diperoleh yaitu 1.786 dan
saat menggunakan rumus Schamed yaitu 1.688. Sedangkan, saat

Anda mungkin juga menyukai