Sisilia Ekologi
Sisilia Ekologi
HASIL PENGAMATAN
S C M T R M2 C.M C(M2) ƩC.M
1 121 0 0 0 0 0 0 0
2 138 121 128 10 14641 16698 2020458 182226
3 133 249 114 19 62001 33117 8246133 374994
4 154 363 124 30 131769 55902 20292426 546678
5 159 487 103 56 237169 77433 37709871 733422
6 174 590 115 59 348100 102660 60569400 888540
7 150 705 92 58 497025 105750 74553750 1061730
8 162 797 101 61 635209 129114 102903858 1200282
9 178 798 93 85 636804 142044 113351112 1201788
10 137 891 69 68 793881 122067 108761697 1341846
JUMLAH 1506 5001 446
a3 a3*b (a3*b)/(ƩM.R)
85707055,273 13502667,690 269,999
948941918,743 87686632,797 922,833
2314090492,377 121524009,211 809,998
2074502861,517 42205415,520 150,703
5608676443,127 120704273,812 409,085
17185219089,678 455363623,965 1569,905
30836478439,692 809200184,416 2652,585
11483252724,208 136136672,812 320,258
43455408621,606 892012984,727 2623,043
N=
∑ C .M
∑R
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Metode Schumacher-Eschmeyer adalah turunan dari metode Schnabel
yang umum digunakan, tetapi lebih kuat dan memungkinkan penangkapan non
random individu yang ditandai dan tidak ditandai. Dengan mengurangkan total
bobot antara proporsi hewan berlabel dalam sampel dan proporsi hewan tak
dikenal dalam populasi, metode ini memberikan fungsi tersendiri untuk nilai
populasi. Keuntungan dari metode ini adalah akurasi yang paling tinggi, namun
kekurangannya adalah membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk
melakukan pengulangan. Metode Schumacher-Eschmeyer, pada metode ini
rumus yang digunakan :
Ʃ (C × M 2)
N=
Ʃ (R × M )
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Rumus yang paling mendekati hasil yaitu dengan memakai rumus
M .c
Peterson dengan : N=
R
N : Cacah hewan di alam/dalam populasi
M : Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan
ditandai
C : Cacah hewan yang tertangkap pada penagkapan kedua, terdiri atas
hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil
penangkapan kedua
R : Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang
tertangkap kembali pada penangkapan kedua.
Hal ini diketahui dengan hasil rerata saat pengulangan 10x diperoleh
hasil yaitu 1.580 dengan populasi estimasi awal 1400 bulir beras. Menurut
dasar teori, hal ini berbanding terbalik karena seharusnya penggunaan rumus
Schumacher-Eschmeyer lebih akurat karena dilakukan sampling seluruh
populasi dengan acak dan tidak acak dimana rumus yang digunakan sudah
diperbarui dari Schamed dan Peterson. Namun, pada praktikum kali ini yang
mendekati yaitu rumus Peterson. Saat digunakan rumus Schumacher-
Eschmeyer hasil rerata yang diperoleh yaitu 1.786 dan saat menggunakan
rumus Schamed yaitu 1.688. Sedangkan, saat melakukan standar eror
menggunakan rumus (a3*b)/(ƩM.R) diperoleh pada pengulangan ke 8 terjadi
eror yang paling besar yaitu 2652,585. Seharusnya rumus yang akurat yaitu
menggunakan rumus Schumacher-Eschmeyer metode ini menyediakan fungsi
yang terpisah untuk nilai populasi yang berdasarkan pada upaya mengurangi
total bobot antara proporsi hewan yang ditandai dalam sampel dan proporsi
yang tidak diketahui dari hewan yang ditandai dalam populasi. Kelebihan
metode ini adalah keakuratannya paling tinggi dan kelemahannya yaitu
membutuhkan waktu yang lama dan tenaga untuk melakukan pengulangan
Hal ini dapat diketahui bahwasanya faktor kegagalan yang terjadi
sehingga standar eror besar yaitu saat meneliti, kemungkinan mata sudah capek
dan lelah dengan menghitung beras dan waktu yang digunakan yaitu malam
hari sehingga hasil yang diperoleh memiliki standar eror yang besar. Dengan
menggunakan rumus Peterson yaitu jauh dari jumlah awal populasi yaitu 1400
menjadi 2116,623, begitupula saat menggunakan rumus Scabbel yaitu sangat
jauh 2691,215, terutama menggunakan rumus Schumacher-Eschmeyer yaitu
3135,847 hal ini sesuai dengan percobaan yang ada bahwa penyimpangan
terbesar terdapat pengulangan ke 8. Sedangkan standar eror terkecil terjadi
pada saat melakukan pengulangan ke 2, yaitu hanya 269,999 dengan hasil
rumus Peterson 1669,800 mendekati jumlah sebenarnya 1400, namun untuk
dua rumus lainnya yaitu kurang dari jumlah populasi awal 440 dan 408. Hal ini
disebabkan karena saat oerhitungan baru dimulai keakuratan mata yang
diperhitungkan masih teliti dan masih terfokus pada beras sebagai populasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Estimasi besarnya populasi merupakan masalah lama dan sulit dalam
dunia ekologi. Hal ini sulit karena perspektif kemungkinan dan asumsi yang
ada, distribusi yang mendasarinya bisa sangat bervariasi dan banyak peristiwa
probabilitas kecil mungkin tidak diamati dalam sampel. Populasi berfokus apda
interaksi-interaksi kompleks antara faktor biotik dan abiotik yang
menyebabkan variasi dalam ukuran populasi. Karakter populasi akan
dipengaruhi oleh angka natalitas dan mortalitas didalam populasi. Natalitas
merupakan salah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dari populasi. Ahli
demografi mempelajari spesies yang bereproduki secara seksual umumnya
mengabaikan posisi spesies jantan dan lebih berfokus pada betinda dalam
sebuah populasi karena hanya betina yang menghasilkan anak. Kematian
merupakan berkurangnya jumlah individu dalam populasi. Jumlah yang
berkurang ini karena individu yang mati dalam populasi untuk periode waktu
tertentu (Chen et al., 2018 : 1).
Metode Peterson merupakan sejumlah inidividu dari suatu populasi
hewan yang akan dipelajari ditangkap. Setelah ditangkap, individu tersebut
ditandai dengan tanda yang mudah dilihat kemudian dilepaskan kembali dalam
periode waktu yang pendek yaitu beberapa hari. Setelah itu individu tersebut
ditangkap kembali dan dihitung individu bertanda yang tertangkap. Kelebihan
dari metode ini adalah tenaga yang dibutuhkan tidak banyak dan waktu yang
diperlukan tidak lama karena hanya satu kali pengulangan. Sedangkan
kekurangannya adalah karena hanya satu kali pengulangan, keakuratan hasil
rendah (Teuri, 2020: 687).
Ekologi merupakan hubungan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain yang mencakup kelimpahan dan karakteristik makhluk hidup. Menurut
Ernest Haeckel, ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos yang artinya tempat
tinggal dan logos artinya ilmu pengetahuan. Dalam ekologi terdapat sebuah
ekosistem adalah interaksi ketergantungan organisme lingkungan yang terdiri
dari individu, populasi dan komunitas. Individu merupakan suatu organisme
fungsi mandiri terdiri dari sistem organ. Populasi yaitu individu yang berada
pada tempat dan area yang sama, waktu dan ukurannya juga sama. Sedangkan,
spesies itu apalabi individu memiliki karakter yang sama yang menghasilkan
keturunan fertil, namun tidak dalam aspek tempat dan are hanya genetisnya
(Vanlsberghe et al.,2019 : 3).
DAFTAR PUSTAKA
Zhang, Z., J. Zhang, dan C. Chen. 2018. Estimation of population size in
entropicperspective. Taylor Francis Jurnal. 3(2):1-18
Vanlsnsberghe, D., P. Arevalo, D. Chien, dan M. F. Polz. 2020. How can microbial
population genomics inform community ecology. Philosophical
Transcation B. 375(1) : 1-10.
Teuri, A. 2020. Modeling dispersal using capture-recapture data A comparison of
dipersal models. Award Paper. 10(11) : 686-699.