Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ariq Oktaviandy

Kelas : XII TKJ 1

Ayat Ayat Al-Quran Tentang Demokrasi Dan Isi Kandungannya

1. Surah Ali Imran Ayat 159 tentang Musyawarah

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang
bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali Imran: 159).

Isi Kandungan Ali Quran Surah Ali Imran Ayat 159


Isi kandungan Al Quran Surah Ali Imran Ayat 159 adalah sebagai berikut.

1. Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan
sebelum bermusyawarah yaitu sebagai berikut.
o Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus menghindari
tutur kat; yang kasar serta sikap keras kepala. Jika tidak, maka mitra musyawarah
akan pergr. menghindar.
o Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaar. dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
o Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian
bertawakal kepada- Nya atas keputusan yang dicapai.
2. Yang diharapkan dari mu-syawarah adalah mufakat untuk kebenaran karena Nabi
Muhammad saw. pernah bersabda, “Umatku tidak akan sepakat dalam kesesatan”.
Dengan demikian, bila dalam satu musyawarah terjadi mufakat, maka hal itu merupakan
tanda-tanda kebe-naran dalam mencari jalan keluar.
3. Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau perbedaan. Berbeda
pendapat merupakan sunatullah dan rahmat serta diridai Allah swt. Beda pendapat terjadi
akibat perbedaan sudut pandang, tetapi hendaknya masing-masing pihak tidak
menyalahkan dan mencari-cari kesalahan pihak lain. Semua orang harus mempunyai niat
yang sama untuk memperoleh nilai tambah dari kedua spdut pandang yang berbeda
tersebut, sedangkan berselisih pendapat biasanya hanya diakhiri dengan pertikaian atau
permusuhan karena salah satu pihak menyalahkan dan mencari-cari kesalahan pihak
lainnya. Hal itu tentu bertentangan dengan nilai- nilai musyawarah yang berupaya
mencari kedamaian dan hidup selamat sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.

2. Surah Asy Syura Ayat 38 tentang Anjuran Bermusyawarah

Artinya : “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya, dan mendirikan
salat, sedang nrusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami-berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura: 38).

Isi Kandungan Surah Asy Syura Ayat 38


Adapun maksud atau makna yang terkandung dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang
menyambut baik panggilan Allah swt. kepada agama-Nya, yang memiliki kriteria sebagai
berikut.

1. Mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari
iktikad buruk dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar (kejahatan) baik yang tampak
maupun yang tidak tampak.
2. Melaksanakan kepentingan umum dengan senantiasa bermusyawarah untuk menentukan
sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting.
3. Menafkahkan rezeki yang diberikan Allah kepadanya di jalan yang benar atau
membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat bagi diri pribadi, keluarga,
masyarakat, nusa, dan bangsa. Dalam ayat lain Allah swt. Berfirman yang Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah
Kami berikan kepada mu.” (QS Al Baqarah: 254).
3. Surah An Nahl Ayat 125 tentang Anjuran Berdiskusi

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cam yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS An Nahl: 125).

Isi kandungan Surah An Nahl Ayat 125 


Isi kandungan Surah An Nahl Ayat 125 , adlah sebagai berikut:

1. Kita diperintahkan untuk menyeru (menyampaikan) kepada jalan Allah dengan hikmah
yaitu perkataan yang tegas dan benar atau dapat membedakan antara yang hak dengan
yang batil. Dakwah kadang menggunakan metode diskusi. Dalam proses diskusi, sering
terjadi perbedaan pendapat. Oleh karena itu, jika ingin membantah, maka bantahlah
dengan cara yang baik dan berilah pelajaran yang baik, rasional, efektif, dan efisien
disertai dengan argumentasi yang baik pula.
2. Pada dasarnya manusia itu mempunyai perbedaan, termasuk pendapat. Akan tetapi, di
bali- hal itu ada hikmah serta kandungan rahasianya. Berdialoglah atau berdiskusilah
dengan kepala dingin, bijaksana, penuh hati-hati, sating pengertian, dan tunjukkan sikap
yang Islami. Ali bin Abi Thalib pernah memberikan nasihat, lihatlah apa yang dikatakan
dan jangan melihat siapa yang mengatakan. Kita harus dapat bertindak demokratis,
bijaksana, tidak keras kepala untuk menyalahkan atau menyanggah, tetapi dapat bersikap
sabar sehingga orang lain dapat mengerti atau memahami apa yang kita maksudkan.
3. Allah Maha Mengetahui orang yang tersesat dari jalan-Nya. Demikian pula Allah swt.
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Oleh karena itu, hendaknya kita
senantiasa harus berprasangka baik terhadap siapa saja ketika berdiskusi.

Anda mungkin juga menyukai