Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Pra Kontruksi, Kontruksi (proses), Pasca Kontruksi pada


AMDAL”
Sebagai Tugas Pengantar Teknik Lingkungan
Dosen pengampuh

Mierta Dwangga, ST.MT.

Di susun oleh :
Kelompok Pegunungan Hijau
Nama :
1. Ermin G.P.M Letsoin (20177011130)
2. Firmansyah Mardin (20177011014)
3. Khaerunisa (20177011012)
4. Mifta khul Hasan (20177011033)
5. Nadia Nur Fadhilla (20177011071)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Pra Kontruksi, Kontruksi (proses), Dan Pasca Kontruksi”.

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan


terima kasih setinggi-tingginya kepada yang terhormat kepada Ibu Mierta Dwangga,
ST.MT. sebagai Dosen/pengajar mata kuliah Pengantar Teknik Lingkungan dan teman
teman kelompok Pegunungan Hijau , Karena adanya pihak-pihak tersebut, penulis
dapat memacu untuk segera menyelenggarakan tugas belajar ini.

Semoga Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan pengajar pada khususnya. Setiap saran, kritik, dan komentar sangat
penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah semacam ini di masa
mendatang.

Sorong, 25 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .………………………………………………………................. i
Daftar Isi …………………………………………………………………........... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………......... iii
B. Rumusan Masalah ………………………………………………............ iv
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………......... iv
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian tahap pra kontruksi ……………………………………….... 1
1.1 Tahap pra kontruksi ………………………………………………... 1
1.2 Dampak pra kontruksi ……………………………………………... 2
2. Pengertian Tahap Kontruksi …………………………………………… 3
2.1 Tahapan Kegiatan Kontruksi ………………………………………. 3
3. Dampak tahap pasca kontruksi …………………………………………. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam Peraturan Pemerintah
NO 27 TAHUN 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat
perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah
aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang
merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
Proyek konstruksi berhubungan erat dengan perkembangan kebutuhan hidup
manusia. Untuk memenuhi hal tersebut, maka proyek konstruksi harus diolah
secara professional dengan manajemen yang baik dan berbobot. Sukses tidaknya
suatu proyek amat ditentukan oleh kebijaksanaan yang diambil. Ini berarti pada
saat memulai dan menyelesaikan proyek perlu direncana, diorganisasi, diarahkan,
dikoordinasi dan diawasi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu untuk
pembangunan diperlukan perencanaan yang baik antara lain dengan
mempertimbangkan waktu yang efisien, biaya yang efisien dan mutu yang
berkualitas. Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen
proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai
peran penting da lam meminima lisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi
selama proses berlangsungnya proyek. Ketidakcermatan dalam menganalisa
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sering mengakibatkan
permasalahan seperti terjadinya keterlambatan proyek yang tidak sesuai dengan
rencana dan tujuan semula. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada beberapa
metode yang digunakan untuk pengendalian suatu proyek, salah satunya yaitu
metode PERT (Program Teknik Evaluation and Revieu Tehnique) atau teknik
evaluasi dan peninjauan ulang proyek. PERT adalah suatu alat manajemen untuk
menentukan secara tepat disetiap titik dalam masa program, bagaimana status
program dan dimana letak bidang persoalannya. PERT lebih menekankan usaha
mendapatkan kurun waktu yang paling baik (kearah yang lebih akurat), dimana
pada proyek PLTU Tanjung Jati unit 3 dan unit 4 mengalami keterlambatan waktu
proyek.
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain
a. Apa itu tahap pra kontruksi ?
b. Sebutkan tahapan pra kontruksi ?
c. Apa dampak dari pra kontruksi ?
d. Jelaskan tahapan kontruksi ?
e. Jelakan dampak pada tahap pasca kontruksi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut
a. Untuk mengetahu contoh program pendidikan karakter
b. Untuk mengetahui bagaimana dampak kegiatan pembangunan bagi
lingkungan
c. Untuk mengetahui tahap-tahap apa saja dalam kegiatan pembangunan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Tahap Pra Konstruksi


Tahap pra konstruksi yaitu suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan
pembangunan dilaksanakan. Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan meliputi
kegiatan survey pendahuluan dan kegiatan pembebasan lahan, apabila belum
tersedia lahan untuk kegiatan pembangunan dan upaya memberikan informasi
terhadap kegiatan yang akan dilakukan serta mengumpulkan saran, pendapat
dan/atau tanggapan masyarakat dalam proses penyusunan AMDAL dalam bentuk
temu warga disekitar lokasi pembangunan. Selain itu untuk menginformasikan
kepada masyarakat umum secara luas harus dilakukan pemasangan pengumuman
ditempatkan pada tempat umum (kantor lurah, kantor kecamatan dan lain
sebagainya) serta di media cetak dengan waktu pemasangan selama 10 hari sejak
dilakukan konsultasi publik. Konsultasi publik ini mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang pedoman
keterlibatan masyarakat dalam proses AMDAL dan izin lingkungan. Semua saran
dan masukan yang bersumber dari masyarakat harus diintegrasikan atau
dimasukkan dalam dokumen AMDAL.
1.1 Tahapan Pra konstruksi
Tahap prakonstruksi meliputi:
1. Pengadaan Lahan
2. Mobilisasi peralatan
3. Pematangan tanah,
4. Pembuatan pagar
5. Penimbunan,
6. Pengerasan tanah,
7. Pembuatan saluran air
8. Pembuatan jalan utama,
9. Cabang cabang jalan, pematokan lahan
10. Pengadaan jaringan listrik,
11. Pengadaan sarana telkom dll.
Apabila di lokasi rencana pembangunan terdapat banyak permukiman penduduk,
maka perlu dilakukan kegiatan resettlement atau pemindahan penduduk ke lokasi
lain. Identifikasi Apabila terdapat kegiatan resettlement, maka kajian dampak
sosial menjadi lebih luas meliputi perubahan mata pencahariaan, perubahan pola
kebiasaan masyarakat di lokasi baru, serta konflik sosial. Berkaitan dengan uraian
di atas menunjukkan bahwa bangunan komersial mempunyai potensi
1.2. Dampak Pra Konstruksi
Dampak dari pra konstruksi adalah sebagai berikut:
1. pemanfaatan lahan dan ruang
2. keberadaan objek khusus,
3. pola mata pencarian,
4. hubungan antar penduduk, dan
5. hak dan kepemilikan masyarakat.
Adapula dampak prakonstruksi terhadap psikis, fisik dan sosial sebagai berikut :
➢ Terhadap Psikis
1. Keresahan masyarakat,
2. Harga tanah tidak menentu
3. Konflik sosial
4. Masalah lalu lintas.
5. Hilangnya mata pencaharian pddk).
➢ Terhadap Fisik
1. Kebisingan
2. debu mengakibatkan ispa, penimbunan debu di paru yang bersifat
permanen.
➢ Terhadap Sosial
1. Keresahan sosial,
2. Perubahan mata pencahariaan,
3. Pendapatan penduduk,
4. Sikap dan persepsi penduduk,
5. Konflik sosial.
2. Pengertian Tahap Konstruksi
Adalah suatu tahapan kegiatan pembangunan fisik dari rencana proyek
yang akan dilaksanakan. pada tahap ini kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan sangat tergantung pada rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Puncak kegiatan konstruksi akan terjadi pada saat pekerjaan struktur,
infrastruktur dan finishing. Pengelolaan lokasi proyek dengan memperhatikan
kebutuhan air, pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh oleh para pekerja dan
peralatan konstruksi.
Sebelum dilakukan kegiatan konstruksi bangunan akan dilakukan
perkerjaan persiapan. Pada saat pekerjaan persiapan dilakukan kegiatan
pembersihan lahan (land clearing), pengurugan lahan (cut and fill), pemagaran
di sekeliling lokasi proyek dan pembuatan kantor proyek (Direksi Kit). Sampah
berupa rumput, daun, ranting dan batang pohon dari semak-semak di lokasi
kegiatan pada saat pembersihan lahan (land clearing) dan limbah konstruksi
berupa besi, kayu, dll dari kegiatan pemagaran di sekeliling lokasi proyek dan
pembuatan kantor proyek (Direksi Keet) ditumpuk di lokasi kegiatan sebelum
diangkut menggunakan truk keluar lokasi proyek .
2.1. Tahapan kegiatan konstruksi yang dianalisa meliputi:
1. Pembangunan sarana fasilitas
2. Pemasangan mesin-mesin
3. Pemasangan pipa pipa
4. Pengeboran
5. Penggunaan bahan peledak
6. Pembangunan kantor, gedung dan sarana lainnya
7. Pembuatan jalan dalam lokasi kawasan proyek
8. Pemasangan alat-alat komunikasi
9. Pembangunan konstruksi unit pengolahan limbah dan lain-
lainpembangunan konstruksi unit pengolahan limbah dan lain-lain
3. Dampak Tahap pasca Konstruksi
Umumnya pada tahap konstruksi dampak sosial yang dianalisa adalah
sampai sejauh mana kegiatan konstruksi dapat memberikan manfaat positif
bagi terciptanya peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Semakin
besar dampak positif yang dapat dirasakan, maka dampak kegiatan
pembangunan semakin positif. Dampak negatif yang biasa dianalisa
terutama terkait dengan terjadinya persaingan antara pekerja lokal dan
pekerja non lokal. Diidentfikasi kemungkinan terjadinya kecemburuan sosial
antara tenaga kerja lokal dan non lokal dengan adanya peluang kerja dan
usaha. Dampak negatif lainya yaitu :
➢ Terhadap Psikis Dan Fisik :
1. Masalah lalu lintas.
2. Masuknya budaya dr tenaker dr luar
3. Kebisingan
4. Debu mengakibatkan ispa, penimbunan debu di paru yang bersifat
permanen
➢ Dampak negatif baik pada komponen fisik-kimia, biologi maupun sosekbud
antara lain :
1. Peningkatan kebisingan
2. Peningkatan kondisi hidrologi
3. Peningkatan keselakaan lalu lintas
4. Gangguan kesehatan masyarakat
5. Penurunan kualitas air
6. Bertambahnya produksi sampah
7. Peningkatan iklim mikro akibat pendirian bangunan
8. Bertambahnya kepadatan penduduk dan mobilitas penduduk
9. Timbulkan polusi
Tahap Operasi

Adalah suatu tahapan beroperasinya kegiatan pembangunan yang direncanakan. Pada


tahap ini yang dianalisa terutama terkait dengan kontribusi kegiatan pembangunan
terhadap peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Tersedianya peluang kerja
dan usaha diharapkan dapat memberikan manfaat lanjutan (multiplier effect) bagi
perekonomian daerah. Juga manfaat lain yang dapat dirasakan bagi peningkatan
pendapatan asli daerah dengan adanya pungutan retribusi, pajak penghasilan, PBB, dan
lain-lain. Tahap kegiatan operasi ini meliputi :

• Kegiatan produksi dan distribusi hasil


• Rekruitmen tenaga kerja professional
• Bertambahnya mobilitas penduduk
• Dihasilkannya limbah
• Terjadi peningkatan arus lalu lintas dari kenderaan, Dll,
Dampak negatif yang timbul akibat tahap operasi yaitu :

➢ Terhadap Psikis
a. Konflik sosial
b. Masalah lalu lintas.
c. Masuknya budaya dr tenaker dr luar
d. Dll
➢ Terhadap Fisika
a. Kebisingan
b. Limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan yg dapat
menimbulkan gangguan kesehatan akut maupun kronis.
c. Dll

Tahap Pasca Operasi

Tahap pasca-operasi yang paling penting adalah tahap penanganan bangunan yang
dapat berupa pembongkaran bangunan atau peralihan fungsi bangunan. Dalam
pekerjaan pembongkaran bangunan, akan banyak me-nimbulkan dampak berupa
limbah padat, debu, bangkitan lalu lintas karena mobilisasi kendaraan pengangkut,
serta kesempatan kerja yang diperlukan untuk kebutuhan te-naga kerja pembongkaran
gedung. Sedangkan peralihan fungsi bangunan akan sedikit banyak akan berdampak
pada pemutusan hubungan kerja.

➢ Tahap Pasca Operasi :


a. Mobilisasi alat-alat produksi,
b. Mobilisasi tenaga kerja
c. Meningkatnya kepadatan dan mobilisasi penduduk
d. Dihasilkannya limbah proyek dan penduduk.
e. dll.
Dampak negatif yang ditimbulkan pasca operasi yaitu :

➢ Terhadap LingkunganPenurunan kualitas air


a. Penurunan kualitas air
b. Gangguan lalulintas
c. Peningkatan sarana dan prasarana
d. Gangguan habitat biota darat dan perairan
➢ Terhadap Lingkungan, Sosial dan Budaya
a. Peningkatan Pendapatan Penduduk
b. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
➢ Terhadap lingkungan masyarakat
a. Penurunan estetika
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif
dari kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu
kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan
negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia,
biologi, sosial-ekonomi, sosial ¬budaya dan kesehatan masyarakat.
Prosedur AMDAL yaitu, Penapisan, Pelingkupan, Kerangka acuan, ANDAL,
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan, dan
Pelaporan.
Daftar Pustaka

Horas, Nommy.2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi


Pembangunan.Jakarta:Erlangga.
Soemarno, Otto.2007. Analisis Mengenai Daaampak Lingkungan.Yogyakarta:Gadjah
Mada
University Press.
Marsono, Dj, 1992. Dampak Pelaksanaan Amdal Hak Pengusahaan Hutan. Buletin
Instiper
Vol. 3. Nomor.1, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Fandeli, Ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Linkungan Prinsip Dasar Dalam
Pembangunan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
https://herlinaapriyanti.wordpress.com/tugas-kuliah/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan/
http://muhsin-xii3.blogspot.co.id/2011/01/maksud-pekerjaan-penyusunan-amdal.html
http://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2009/11/dasar-pelaksanaan-amdal.html

http://masdalangku.blogspot.com/2019/10/rencana-tahapan-kegiatan-dalam-
dokumen.html?m=1

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206555/pendidikan/ILMU+LINGKUNGAN_PENGELO
LAAN+LINGKUNGAN+PROYEK.pdf

http://masdalangku.blogspot.com/2019/10/rencana-tahapan-kegiatan-dalam-
dokumen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai