Sistem Pengendalian Manajemen-A-AKT-070-Agustriani
Sistem Pengendalian Manajemen-A-AKT-070-Agustriani
Nim : 201710170311070
Kelas :A
2.) Menurut saya Kinerja yang tepat bagi perusahaan yaitu Balanced Scorecard,
Integrated Performance Measurement System (IPMS), dan Performance Prism. namun
dari ketiga model tersebut, Balanced Scorecard adalah model sistem pengukuran kinerja
yang paling populer dewasa ini. Performance Prism ini saya usulkan karena metode ini
mengukur semua aspek yang berhubungan dengan stakeholder yang meliputi kepuasan
maupun kontribusi dari para stakeholder tersebut yang tentunya sangat berpengaruh
bagi perusahaan, sehingga dengan diterapkannya metode ini diharapkan kelangsungan
hidup perusahaan dalam jangka panjang akan lebih terjamin.
3.) Dalam prakteknya prinsip tata kelola organisasi yang baik harus dibangun dan
dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
Organisasi harus membangun sistem dan pedoman tata kelola organisasi yang
terintegrasi. Karyawan pun harus dibekali pemahaman dan pengetahuan tentang
prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik sesuai dengan apa yang akan dijalankan
organisasi. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan secara kontinyu terhadap proses-
proses yang terjadi dalam sistem tata kelola yang sudah dibuat.
Kompensasi ini meliputi segala macam imbalan pekerjaan yang berwujud uang antara
lain gaji, macam-macam tunjangan, THR Keagamaan, insentif, bonus, komisi, pembagian
laba perusahaan, opsi saham, dan pembayaran prestasi. Segala jenis pendapatan yang
menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai pajak penghasilan (PPh 21)
juga termasuk kompensasi finansial langsung. Kompensasi ini bersifat langsung karena
pembayaran dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan dalam bentuk uang, dan
bukan benda atau fasilitas. Misalnya, perusahaan membayar gaji, tunjangan, dan bonus
akhir tahun langsung ke rekening karyawan.
Jenis kompensasi ini juga berwujud uang yang dikeluarkan perusahaan namun tidak
diberikan langsung kepada karyawan, melainkan melalui pihak ketiga. Misalnya,
perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program perlindungan sosial dan
kesehatan. Perusahaan membayar premi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
ketenagakerjaan, sedangkan karyawan memperoleh manfaat dari program tersebut
berupa biaya perawatan/pengobatan maupun tabungan hari tua. Berbagai fasilitas dan
kenikmatan yang diperoleh karyawan juga termasuk kompensasi tidak langsung, seperti
mobil perusahaan, rumah dinas, voucher, akses internet, dan keanggotaan klub.
3. Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi ini tidak berwujud atau terkait dengan uang, namun bernilai positif atau
berharga bagi karyawan. Contohnya adalah pelatihan kecakapan karyawan, lingkungan
kerja yang nyaman, supervisi yang kompeten dan profesional, tim kerja yang suportif,
jenjang karir yang pasti, penghargaan terhadap prestasi, cuti lebih banyak, atau jam
kerja fleksibel.
5.) Perusahaan manufaktur perlu memberikan jasa layan kepada konsumen karena jasa
layanan merupakan strategi pemasaran lainnya yaitu pelayanan purna jual, ini
merupakan pelayanan pada saat di mana barang telah dibeli oleh pelanggan. Pelayanan
purna jual dilakukan agar pelanggan bisa mengadukan keluhan ketika barang yang telah
dibeli mengalami kerusakan. Juga pelayanan purna jual dapat memberi saran-saran bagi
perusahaan. Banyak jenis jenis pelayanan purna jual, seperti perbaikan, perawatan,
pengantaran barang, dan pemberian garansi. Strategi untuk meningkatkan penjualan
juga bisa berupa pemberian hadiah, kampanye, peragaan, dan iklan.
6.) Pengendalian manajemen pada organisasi jasa berbeda bila dibandingkan dengan
organisasi manufaktur. Hal ini disebabkan ketiadaan persediaan penyangga pada
organisasi jasa, kesulitan mengukur kualitas, dan pada umumnya perusahaan jasa
cenderung merupakan padat karya. System pengendalian manajemen pada organisasi
jasa umumnya sama dengan system pengendalian manajemen pada organisasi dagang.
Organisasi jasa keuangan berbeda dalam dua hal dibandingkan perusahaan lainnya.
Pertama, bahan bakunya adalah uang. Kedua, tingkat laba dari banyak transaksi tidak
bisa diukur hingga bertahun-tahun setelah komitmen yang dilakukan. Yang utama,
perusahaan akan mendapat laba jika pendapatan masa depan diperoleh dari pinjaman
saat ini, investasi, dan premin asuransi yang melebihi biaya dana yang berkaitan dengan
pendapatan ini. Masalah pengendalian manajemen lebih kompleks dalam investasi
perbankan, perdagangan sekuritas, dan beberapa organisasi lainnya karena fakta bahwa
laba ataupun rugi bisa dihasilkan dari satu transaksi tunggal.
7. )
1. Profesional yaitu Dalam bahasa sehari-hari profesional diartikan “One who engaged in
alearned vocation (seseorang yang terkait dalam suatu lapangan pekerjaan)”. Dalam
konteks ini profesional lebih diartikan dengan peningkatan kapasitas kompetensi dan
juga moral sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat
2. Transparan yaitu Dalam konteks Good Governance, Transparancy lebih diartikan
membangun kepercayaan yang saling menguntungkan antara pemerintah atau
pengelola dengan masyarakat atau anggotanya melalui ketersediaan informasi yang
mudah diakses, lengkap dan up to date
4. Fairness yaitu Dalam konteks good governance maka fairness lebih diartikan sebagai
aturan hukum harus ditegakkan secara adil dan tidak memihak bagi apapun, untuk
siapapun dan oleh pihak manapun
5. Responsibility & Social Responsibility yaitu Intitusi dan proses pelayanan bagi
kepentingan semua pihak terkait harus dijalankan dalam keranka waktu yang jelas dan
sistematis. Sebagai warga suatu organisasi, badan usaha/masyarakat, semua pihak
terkait mempunyai tanggungjawab masing-masing dalam menjalankan tugasnya dan
juga harus memberi pertanggungjawaban kepada publik, sehingga didalam suatu
tatanan atau komunnitas dapat terjasdi saling mempecayai, membantu, membangun
dan meningkatkan agar terjalin hubungan yang harmonis dan sinergis.