Anda di halaman 1dari 4

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan

manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera.

Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.

Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.

Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab terhadap hidupnya.

Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.

Sebagai norma yang dianggap berlaku. Diselidikinya apakah dasar suatu norma itu dan apakah dasar itu
membenarkan ketaatan yang dituntut oleh norma itu terhadap norma yang dapat berlaku

Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat mempertahankan
diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya Etika mempersolakan pula hak
setiap lembaga seperti orangtua, sekolah, negara dan agama untuk memberikan perintah atau larangan
yang harus ditaati

Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma

Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan bagi siapa saja
yang tidak mau diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.

ika berhubungan dengan moral orang

Hukum kesehatan merupakan aturan-aturan dalam kesehatan

Di dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu
bagaimana menghandle masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang dikerjakan
tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain.

Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya yang baik/yang layak. Yang baik / yang layak ini
ukurannya orang banyak.

Secara lebih luas, etika merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi
tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.
Pekerjaan profesi antara lain dokter, apoteker, ahli kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim,
pengacara, akuntan, dan lain-lain.

Katanya, kedokteran adalah profesi yang paling duluan menyusun etika. Yang mana etika kedokteran itu
adalah prinsip-prinsip moral atau azas-azas akhlak yang harus diterapkan oleh dokter dalam
hubungannya dengan pasien, sejawat, dan masyarakat umum.

Sedangkan etika ahli kesehatan masyarakat adalah bagaimana bertingkah laku dalam memberikan jasa
dalam pelayananya nanti.

Ciri-ciri pekerjaan profesi :

1. Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional

2. Pekerjaannya berlandaskan etik profesi

3. Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan

4. Pekerjaannya legal melalui perizinan

5. Anggotanya belajar sepanjang hayat (longlife education)

6. Mempunyai organisasi profesi (ex: IDI, IAKMI, PWI, dll)

Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan dalam mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat agar masyarakat bisa teratur.

Hukum perdata mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan interrelasi (kedudukan sederajat)
(1887)

Hukum pidana adalah peraturan mengenai hokum KUHP di Indonesia (1 Januari 1918)

Hukum kesehatan (No. 23 tahun 1992) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan / pelayanan dan penerapannya. Yang diatur menyangkut hak dan kewajiban baik
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana pedoman standar
pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.

Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen yang berhubungan dengan kesehatan, contohnya


hukum pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin (Gakin).

Persamaan etika dan hukum :

1. Alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat

2. Objeknya tingkah laku manusia

3. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tidak saling merugikan.
4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi

5. Sumbernya hasil pemikiran para pakar dan pengalaman senior

Etika disusun oleh pengalaman senior

Hukum disusun oleh yang memiliki kekuasaan

Perbedaan etik dan hukum :

ETIKA HUKUM

1. Berlaku untuk lingkungan professional

2. Disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi

3. Tidak seluruhnya tertulis

4. Pelanggaran diselesaikan oleh majelis kehormatan etik

5. Sanksi pelanggaran tuntunan

6. Penyelesaian pelanggaran tidak selalu disertai bukti fisik 1. Berlaku untuk umum

2. Disusun oleh badan pemerintah / kekuasaan

3. Tercantum secara rinci dalam kitab UU dan lembaran/berita negara

4. Pelanggaran diselesaikan melalui pengadilan

5. Sanksi pelanggaran tuntutan

6. Penyelesaian pelanggaran memerlukan bukti fisik

Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui atau ditolak dan suatu
kerangka rekomendasi bagaimana bersikap/bertindak secara pantas di dalam bidang kesehatan.

Perihal hubungan tenaga kesehatan dengan pasien dan keluarganya :

1. Paternalisme  kalangan

Profesi kesehatan harus berperan sebagai orangtua terhadap pasien dan keluarganya

2. Individualisme

Pasien mempunyai hak-hak mutlak terhadap badan dan kehidupannya


3. Resiprokalisme

Kalangan profesi kesehatan harus bekerja sama dengan pasien dan keluarganya dalam memberikan
pelayanan kesehatan

Landasan pembentukan perundang-undngan pelayanan kesehatan (WB Van Der Mijn 1982)

1. Kebutuhan akan pengaturan pemberian jasa keahlian

2. Kebutuhan akan tingkat kualitas keahlian tertentu

3. Kebutuhan akan keterarahan

4. Kebutuhan akan pengendalian biaya

5. Kebutuhan akan kebebasan warga masyarakat untuk menentukan kepentingannya dan identifikasi
kewajiban pemerintah

6. Kebutuhan pasien akan perlindungan hukum

7. Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi para ahli

8. Kebutuhan akan perlindungan hukum bagi pihak ketiga

9. Kebutuhan akan perlindungan bagi kepentingan umum

Perlu sosialisasi peraturan hukum pada masyarakat

Masalah pokok dalam pembentukan perundang-undangan kesehatan :

1. Masalah prinsipil  apa yang boleh dilakuakn dan yang tidak boleh dilakukan

2. Masalah pragmatis  sampai sejauh manakah pembentuk perundang-undagan dapat berbuat atau
tidak berbuat

Anda mungkin juga menyukai