Anda di halaman 1dari 6

Sumber

https://www.zenius.net/blog/23274/apa-itu-siklus-sel-pembelahan-sel
http://mutiarautami27.blogspot.com/2012/12/duplikasi-dna.html
https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington
Indonesian_DNA_Replication.pdf

Replikasi DNA dan Siklus Sel


Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai DNA. Dimana penggandaan rantai DNA
ini perlu dilakukan sebelum pembelahan sel dalam siklus sel.
Agar lebih jelas, kita akan membahas sedikit tentang siklus sel. Siklus sel adalah siklus
kehidupan sel yang bertujuan untuk perkembangan dan pertumbuhan sel itu sendiri.
Tahapan siklus sel dibagi menjadi dua fase utama, yakni interfase dan pembelahan sel
1. Fase Interfase
Fase interfase adalah fase dimana sel tumbuh dan bersiap untuk membelah. Pada fase
interfase, terjadi pertumbuhan sel dan penyalinan DNA.
Fase interfase dibagi menjadi fase G1, fase S, dan fase G2. Dalam fase S inilah
replikasi DNA berlangsung.
2. Pembelahan sel
Pembelahan sel dibagi menjadi dua, yakni pembelahan mitosis dan pembelahan
meiosis. Keduanya dilanjutkan proses sitokinesis, yakni proses dipecahnya sitoplasma
menghasilkan sel anak.
Pembelahan Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada selsel somatis
(sel tubuh). Pada embelahan ini menghasilkan dua buah sel anak yang identik, yang
artinya sel-sel anak memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki induknya.
Pada pembelahan mitosis terjadi pembagian sel menghasilkan 2 Dalam fase mitosis
terdapat empat tahapan yang terjadi, antara lain profase, metafase, anafase, dan
telofase.
Sedangkan pembelahan Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada selsel
germinal (gamet) yang berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel
sperma). hasil akhir pembelahan meiosis adalah empat buah sel anak yang haploid
dengan komposisi genotipe yang mungkin berbeda dengan sel induknya.
Tahapan pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat, yaitu meiosis I dan
meiosis II. Dimana pada masing-masing tingkat terdapat tahap profase, metafase,
anafase, dan telofase.
Sumber : www.zenius.net

Setelah mempelajari sedikit tentang siklus sel, kita mengetahui kenapa terjadi penggandaan
DNA dan kenapa dilakukan sebelum pembelahan sel dalam siklus sel. DNA yang telah
digandakan akan diberikan pada sel anak yang baru dibentuk pada proses pembelahan sel,
sehingga masing-masing sel anak akan memiliki kopian DNA yang sama persis dengan yang
dimiliki sel induknya.
Teori Replikasi DNA
Replikasi DNA dapat dijelaskan oleh tiga teori yaitu teori semi-konservatif, teori konservatif,
dan teori dispersif dimana ketiganya menghasilkan DNA yang sama dengan DNA induknya.

Sumber : http://mutiarautami27.blogspot.com

1. Teori semi-konservatif
Dari gambar diatas bisa kita lihat, masing-masing pita DNA bertindak sebagai
templat, sehingga terbentuk pita tunggal baru yang komplementer / saling melengkapi
dengan pita tunggal DNA lama.
2. Teori konservatif
Dari gambar diatas bisa kita lihat, satu molekul DNA langsung membentuk molekul
DNA baru tanpa pemisahan pita-pita.
3. Teori Dispersiv
pita DNA lama terputus-putus dan membentuk pita DNA baru, selanjutnya potongan-
potongan pita DNA lama bergabung dengan potongan-potongan pita DNA baru yang
disintesisnya. Sehingga diperoleh dua DNA baru yang masing-masing mengandung
molekul DNA lama dan DNA baru secara berselang-seling.
Proses Replikasi DNA
Saya akan menjelaskan proses replikasi DNA melalui teori semikonservatif karena teori ini
merupakan teori yang paling diterima untuk proses replikasi.
1. Helikase “membuka risleting (unzip)” DNA dengan memutuskan ikatan hidrogen
pada Garpu Replikasi.

Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

2. Topoisomerase datang untuk meringakan ketegangan DNA. Topoisomerase dapat


melepaskan DNA sehingga tidak terbelit-belit (superkoil), memastikan DNA tetap
dalam struktur bergelung (koil)

Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf
3. Protein Pengikat Untai Tunggal datang untuk menahan kedua untaian DNA terpisah.

Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

4. Primase membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer

Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

5. Molekul DNA polimerase melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang
untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang
disebut leading strand dan lagging strand
Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

6. DNA Polimerase I datang dan menghilangkan primer RNA serta menambahkan


nukleotida DNA komplementer.

Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

7. Ligase datang dan menyambungkan celah antara untai DNA.


Sumber : https://2019.igem.org/wiki/images/1/16/T--Washington--
Indonesian_DNA_Replication.pdf

Enzim yang Berperan dalam Replikasi DNA


Dari proses diatas, kita temukan beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA,
diantaranya:
1. Enzim Helikase
Enzim yang berfungsi untuk membuka untai DNA.
2. Enzim Topoisomerase
Enzim yang yang berfungsi untuk membantu meregangkan rantai DNA saat akan
dibuka oleh DNA helikase.
3. Enzim DNA Polimerase
Enzim yang berfungsi untuk membaca rantai DNA utuh dan menggunakanya untuk
membentuk segmen salinan.
4. Enzim Primase
Enzim yang berfungsi untuk mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi
DNA.
5. Enzim DNA Ligase
Enzim yang berfungsi untuk menyambung fragmen-fragmen DNA.

Anda mungkin juga menyukai