Anda di halaman 1dari 6

Kelompok : VII

Gelombang : IC

FORM PRODUK
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN
SIX SIGMA

1. Produk Sumpit Bambu Ion

Gambar 1. Sumpit Bambu Ion

2. Bahan Baku Pembuatan Sumpit Bambu Ion


a. Bambu

Gambar 2. Bambu
b. Bahan baku 2

Gambar Bahan Baku


Gambar 3. Bahan Baku

3. Bahan Penolong Pembuatan Sumpit Bambu Ion


a. Talcum Powder
Talcum Powder adalah mineral tanah liat yang terdiri dari magnesium silikat
terhidrasi. Talcum Powder digunakan sebagai bahan yang dapat membantu
meningkatkan efek pengamplasan pada saat proses sanding dilakukan.

Gambar 4. Talcum Powder

b. Bahan Penolong 2

Gambar Bahan Penolong 2


Gambar 5. Bahan Penolong

4. Bahan Tambahan Pembuatan Sumpit Bambu Ion


a. Hydrogen Peroxide

Gambar Bahan Tambahan 1


Gambar 6. Hydrogen Peroxide

b. Bahan Tambahan 2
Gambar Bahan Tambahan 2
Gambar 7. Bahan Tambahan 2

5. Mesin yang Digunakan dalam Pembuatan Sumpit Bambu Ion


a. Mesin Cross Cutting

Gambar 8. Mesin Cross Cutting

b. Mesin Splitting

Gambar 9. Mesin Splitting

c. Mesin Shaping
Gambar 10. Mesin Shaping

d. Mesin Sharpenning

Gambar 9. Mesin Sharpenning

e. Mesin Boiling-Bleaching

Gambar 9. Mesin Boiling-Bleaching

f. Mesin Forming-Drying
Gambar 9. Mesin Forming-Drying

g. Mesin Sanding Cylinder

Gambar 9. Mesin Sanding Cylinder

6. Proses Produksi Sumpit Bambu Ion

a. Cross Cutting
Sumpit bambu harus terbuat dari bambu tanpa knots dengan ketebalan ± 10
mm. Oleh karena itu, bambu batangan (bamboo logs) harus dipotong
menjadi beberapa bagian bambu sesuai dengan ketentuan.

b. Splitting
Batang bambu kemudian dibelah secara mendatar atau tegak lurus terhadap
bamboo knots menjadi beberapa bagian. Pengambilan titik awal potong
dilakukan dengan melihat ujung batang yang lebih tipis sehingga
pemotongan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan menghindari adanya
cacat alur.

c. Side-Cutting
Fragmen bambu yang sudah terpotong dan berbentuk seperti balok, akan
dipotong menggunakan mesin side cutting khusus, menjadi potongan-
potongan dengan bagian hijau ataupun kuning dari bambu diihilangkan dan
dengan lebar 14 mm serta ketebalan 7 mm.

d. Chopstick Shaping
Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin shaping khusus. Mesin
Shaping memiliki kekhasan karena mesin dibuat khusus untuk membuat
desain sumpit bambu yang dibutuhkan. Potongan bambu akan dibentuk
dengan pisau setengah lingkaran pada mesin shaping.

e. Sharpening
Sumpit diasah dengan mesin Sharpening khusus dengan tingkat ketajaman yang
dapat diatur pada mesin.

f. Bleaching
Sumpit dibersihkan dengan menggunakan larutan Hydrogen Peroxide dengan
kepadatan 9 persen atau dengan menggunakan Natrium Sulfite dengan
kepadatan 8 - 14 persen. Proses terjadi selama 48 jam dalam suhu ruangan.
Hasil dari proses ini adalah warna sumpit yang menjadi selaras dan
pencegahan dari kerusakan akibat jamur dan serangga.

g. Drying
Dalam proses pengeringan dilakukan dalam drying kilns ataupun mesin Forming-
Drying. Proses dilakukan untuk mencegah kerusakan akibat jamur yang bisa
terjadi selama proses penyimpanan dan pengangkutan. Kadar air yang perlu
dikurangi sekitar 10 hingga 12 persen. Pengeringan akan dimulai dengan
suhu lebih tinggi yang kemudian diturunkan secara bertahap dan difiksasi
pada suhu 80oc selama 12 jam.

h. Sanding
Sumpit yang sudah dikeringkan akan diamplas dalam silinder pengamplasan
dengan cara penggesekan sumpit dengan sumpit yang lainnya. Waktu
pengamplasan dilakukan kurang lebih 1 jam. Sumpit yang sudah diamplas
akan disortir dan akan dikemas serta disimpan.

Anda mungkin juga menyukai