OLEH :
Kelompok 3
Arifin Masruri 5171230002
Doni Syahputra 5172230005
Irwan Efendi 5172230002
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan
makalah “Perencanaan Proyek”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri dan Proyek.
2) Untuk mengetahui Perencanaan Proyek.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek
Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan
proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu
bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan
(user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil
keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan
kepada atasan.
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai
tujuan tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu
tertentu dengan hasilakhir tertentu.[5] Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan
yang harus diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara
keseluruhan dengan tepat waktu. Ciri-ciri Manajemen ProyekMekanisme proyek dalam
hubungannya dengan pengelolaan, organisasi dan sumber dayamempunyai ciri-ciri tertentu
sebagai berikut :
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu , ruang , keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil.
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga tidak terjadi adanya tugas dan tanggun jawab secara
bersamaan.
Dalam membuat proyek harus ada proses perencanaan yaitu untuk menetapkan ruang
lingkup proyek, menyempurnakan tujuan, dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan bahwa proyek ini dilakukan untuk mencapai.
yaitu untuk melacak, review, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek;
mengidentifikasi area di mana perubahan rencana yang diperlukan, dan memulai perubahan
yang sesuai.
Membimbing eksekusi
merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk
dikerjakan.
Manajer proyek
Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini
biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek
Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi
yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui
tanggung jawab mereka.
Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk
memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek.
Yaitu harus mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya
batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya dan bagaimana mengoptimasikan dan
pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek
yang telah ditentukan.
Kontrak tim, Scope statement, Work breakdown structure, Jadwal proyek, dalam
bentuk bagan Gantt dengan semua dependensi dan sumber daya masuk, Sebuah daftar resiko
prioritas (bagian dari sebuah register resiko).
Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang
mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi adalah
sebagai berikut :
1. Aspek Keuangan.
2. Aspek Anggaran Biaya.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.
4. Aspek Manajemen Produksi.
5. Aspek Harga.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi.
7. Aspek Pemasaran.
8. Aspek Mutu.
9. Aspek Waktu.
Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap
sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project
organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung
dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.
1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat
waktu.
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.
3. Pekerjaan berisikan tugas.-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan
kemampuan khusus.
4. Proyek bersitat sementara, namun penting bagi organisasi.
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi.
Pada tahap perencanaan, tim perencanaan proyek menggunakan perkiraan kasar yang
menjadi dasar pengambilan keputusan.pelaksanaan proyek sebagai titik awalnya. Mereka
mengolah perkiraan ini menjadi spesifikasi terinci atas produk, jadwal rinci, dan anggaran
biaya. Mereka juga mengembangkan sistem pengendalian manajemen dan sistem
pengendalian tugas yang menjadi dasar (atau menerapkan semua ini dari sistem yang pernah
digrurakan sebelumnya), dan sebuah bagan organisasi. Kotak dalam bagan ini lama-kelamaan
akan diisi dengan nama-narna personel yang akan mengelola pekerjaan tersebut. Pada proyek
yang tidak terlalu rumit sekalipuir, ada rencana untuk perencanann, yaitu uraian perencanaan
setiap tugas, siapa yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu, kapan pekerjaan itu harus
diselesaikan, serta hubungan antara tugas-tugas tersebut. Proses perencanaan itu sendiri
merupakan sub proyek dalam keseluruhhn proyek. juga ada sistem pengendalian untuk
memastikan bahwa kegiatan perencanaan dilakukan secara semestinya.
Rencana akhir terdiri atas tiga bagian yang berkaitan: lingkup, jadwal, dan biaya.
Bagian lingkup (scope) menvebutkan spesifikasi setiap paket pekerjaan dan nama dari orang
atau unit organisasi yang bertanggung jawab. Jika proyek adalah salah satu proyek yang
memiliki spesifikasi yang tidak je1as, sebagaimana pada kasus yang terjadi di banyak
proyek-proyek konsultasi, riset dan pengembangan, pernyataarr ini hams ringkas dan umum.
Bagian jadwal (schedule) menyatakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
setiap paket pekerjaan dan hubungan antara paket pekerjaan, yaitu paket pekerjaan yang
mana yang harus diselesaikan sebelum paket pekerjaan yang lain dimulai. Perangkat
hubungan-hubungan ini disebut jaringan pekerjaan. Jaringan pekedaan akan dijelaskan di
dalam bagian berikutnya. Biaya (cost) yang dinyatakan di dalam anggaran proyek, biasanya
disebut anggaran pengendalian. Jika pekerjaan tidak cukup besar, biaya satuan moneter
diperlihatkan secara kumpulan dari beberapa paket pekerjaan. Sumber daya yang akan
dipergunakan unhrk masing-masingpaket pekerjaan, dinyatakan dalam jumlah nonmoneter
seperti jumlah hari kerja, atau beton dalam yard kubik.
Struktur perincian kerja umumnya menurun jumlahnya dari alias hingga ke bawah
dan . tersusun seperti di bawah ini.
Tingkat
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitasaktivitas (atau “paket kerja” ) yang akan diselesaikan
Penentuan Jadwal Proyek
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah grafik Gantt. Grafik Gantt
(Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa
1. aktivitas direncanakan,
2. urutan kinerja didokumentasikan, '
3. waktu aktivitas diestimasi dan dicatat, dan
4. waktu proyek keseluruhan dikembangkan.
Grafik Gantt mudah untuk dipahami. Batang horizontal digambar untuk masing-masing
aktivitas proyek sepanjang periode waktu. Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah
pesawat penumpang.
jet Delta sepanjang persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt
juga bisa digunakan untuk penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini,
grafik tersebut membantu menunjukkan potensi penundaan.
Pada proyek sederhana, grafik penentuan jadwal seperti ini memungkinkan manajer
untuk mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan Serta
mengatasi area permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk menggambarkan hubungan
timbal balik antara aktivitas dan sumber daya.
PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas
sebentar lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih
diutamakan dan saling kebergantungan dari aktivitas aktivitas. Pada proyek yang rumit,
penentuan jadwal di mana hampir selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian
memiliki kelebihan dibandingkan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek
yang sangat besar, grafik Gantt bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan
melengkapi pendekatan jaringan lainnya.
Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek,
penentuan jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menunjukan hubungan dari masingmasing aktivitas dengan yang lainnya dan dengan
_; ._ keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas.
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing
aktivitas
4. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang, dan sumber daya materi
dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.
Pengendalian Proyek
3.1 Kesimpulan