Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN INDUSTRI dan PROYEK


“Perencanaan Proyek”

OLEH :
Kelompok 3
Arifin Masruri 5171230002
Doni Syahputra 5172230005
Irwan Efendi 5172230002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan
makalah “Perencanaan Proyek”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang
dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan
Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk
(deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material
dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara
pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-
benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai
dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan
kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen klaisik yang
berhasil menggelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh
dinamika dan adanya perubahan cepat

1.2 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri dan Proyek.
2) Untuk mengetahui Perencanaan Proyek.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MANAJEMEN PROYEK

2.1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan
rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses.
Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.

Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan


mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga
akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk
mencapai kepuasan.

Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek
Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan
proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu
bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan
(user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil
keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan
kepada atasan.

2.1.2 TUJUAN MANAJEMEN PROYEK

Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai
tujuan tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu
tertentu dengan hasilakhir tertentu.[5] Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan
yang harus diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara
keseluruhan dengan tepat waktu. Ciri-ciri Manajemen ProyekMekanisme proyek dalam
hubungannya dengan pengelolaan, organisasi dan sumber dayamempunyai ciri-ciri tertentu
sebagai berikut :

1. Memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen.


2. Pembawa tunggal untuk mencapai satu tujuan proyek.
3. Memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumber daya.
4. Bertanggung jawab menyatukan orang-orang dari berbagai fungsi/disiplin yang
bekerja.
5. Memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya.
2.1.3 PROSES MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek adalah suatu proses perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan


pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan mengoptimalkan sumber daya
seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu , ruang , keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil.

Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga tidak terjadi adanya tugas dan tanggun jawab secara
bersamaan.

Memulai, Perencanaan, Pelaksana, Pemantauan & pengendalian dan


Penutupan.

Dalam membuat proyek harus ada proses perencanaan yaitu untuk menetapkan ruang
lingkup proyek, menyempurnakan tujuan, dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan bahwa proyek ini dilakukan untuk mencapai.

Proses tersebut dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan dalam


rencana manajemen proyek untuk memenuhi spesifikasi proyek.

yaitu untuk melacak, review, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek;
mengidentifikasi area di mana perubahan rencana yang diperlukan, dan memulai perubahan
yang sesuai.

Membimbing eksekusi

Proses tersebut dilakukan untuk menyelesaikan semua kegiatan di semua Grup


Manajemen Proyek Proses untuk secara resmi menutup proyek.

Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam


pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi
kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah
memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.

merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk
dikerjakan.

Manajer proyek

Kepemimpinan seorang manajer proyek harus ditunjukkan pada semua tahapan


proyek, Manajer proyek mempunyai otoritas dan kebebasan dalam mengatur proyek, Manajer
proyek bersama dengan tim manajemen proyek harus mengkoordinir dan mengarahkan
berbagai alat penghubung teknis dan organisasi yang ada dalam proyek, Manajer proyek
bersama dengan pemberi kuasa menyediakan sumber daya organisasi untuk merancang
aktivitas proyek.

Kemampuan konseptual, Kemampuan interpersonal, Kemampuan administrasi,


Kemampuan teknis

Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini
biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek

Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi
yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui
tanggung jawab mereka.

Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk
memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek.

Yaitu landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan

Yaitu harus mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya
batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya dan bagaimana mengoptimasikan dan
pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek
yang telah ditentukan.

Kontrak tim, Scope statement, Work breakdown structure, Jadwal proyek, dalam
bentuk bagan Gantt dengan semua dependensi dan sumber daya masuk, Sebuah daftar resiko
prioritas (bagian dari sebuah register resiko).

2.1.4 MANFAAT MANAJEMEN PROYEK

1. Mengidentifikasi Fungsi Tanggung Jawab.


2. Meminimalkan Tuntutan Pelaporan Rutin.
3. Mengidentifikasi Batas Waktu Untuk Penjadwalan.
4. Mengidentifikasi Metode Analisa Peramalan.
5. Mengukur Prestasi Terhadap Rencana.
6. Mengidentifikasi Masalah Dini & Tindakan Perbaikan.
7. Meningkatkan Kemampuan Estimasi Untuk Rencana.
8. Mengetahui Jika Sasaran Tidak Dapat Dicapai/Terlampaui

2.1.4 ASPEK-ASPEK DALAM MANAJEMEN PROYEK

Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang
mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi adalah
sebagai berikut :

1. Aspek Keuangan.
2. Aspek Anggaran Biaya.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.
4. Aspek Manajemen Produksi.
5. Aspek Harga.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi.
7. Aspek Pemasaran.
8. Aspek Mutu.
9. Aspek Waktu.

2.2 PERENCANAAN PROYEK

Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap
sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project
organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung
dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.

Untuk perusahaan-perumahan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah


perusahaan konstruksi, sebuah pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif
melalui penugasan seseorang dari sumber daya fisik yang diperlukan. Hal itu merupakan
sebuah , struktur organisasi yang temporer yang didesain untuk mencapai hasil dengan
menggunakan . pakar dari seluruh perusahaan.

Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai


berikut.

1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat
waktu.
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.
3. Pekerjaan berisikan tugas.-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan
kemampuan khusus.
4. Proyek bersitat sementara, namun penting bagi organisasi.
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi.

Pada tahap perencanaan, tim perencanaan proyek menggunakan perkiraan kasar yang
menjadi dasar pengambilan keputusan.pelaksanaan proyek sebagai titik awalnya. Mereka
mengolah perkiraan ini menjadi spesifikasi terinci atas produk, jadwal rinci, dan anggaran
biaya. Mereka juga mengembangkan sistem pengendalian manajemen dan sistem
pengendalian tugas yang menjadi dasar (atau menerapkan semua ini dari sistem yang pernah
digrurakan sebelumnya), dan sebuah bagan organisasi. Kotak dalam bagan ini lama-kelamaan
akan diisi dengan nama-narna personel yang akan mengelola pekerjaan tersebut. Pada proyek
yang tidak terlalu rumit sekalipuir, ada rencana untuk perencanann, yaitu uraian perencanaan
setiap tugas, siapa yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu, kapan pekerjaan itu harus
diselesaikan, serta hubungan antara tugas-tugas tersebut. Proses perencanaan itu sendiri
merupakan sub proyek dalam keseluruhhn proyek. juga ada sistem pengendalian untuk
memastikan bahwa kegiatan perencanaan dilakukan secara semestinya.

Sifat Perencanaan Proyek

Rencana akhir terdiri atas tiga bagian yang berkaitan: lingkup, jadwal, dan biaya.
Bagian lingkup (scope) menvebutkan spesifikasi setiap paket pekerjaan dan nama dari orang
atau unit organisasi yang bertanggung jawab. Jika proyek adalah salah satu proyek yang
memiliki spesifikasi yang tidak je1as, sebagaimana pada kasus yang terjadi di banyak
proyek-proyek konsultasi, riset dan pengembangan, pernyataarr ini hams ringkas dan umum.
Bagian jadwal (schedule) menyatakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
setiap paket pekerjaan dan hubungan antara paket pekerjaan, yaitu paket pekerjaan yang
mana yang harus diselesaikan sebelum paket pekerjaan yang lain dimulai. Perangkat
hubungan-hubungan ini disebut jaringan pekerjaan. Jaringan pekedaan akan dijelaskan di
dalam bagian berikutnya. Biaya (cost) yang dinyatakan di dalam anggaran proyek, biasanya
disebut anggaran pengendalian. Jika pekerjaan tidak cukup besar, biaya satuan moneter
diperlihatkan secara kumpulan dari beberapa paket pekerjaan. Sumber daya yang akan
dipergunakan unhrk masing-masingpaket pekerjaan, dinyatakan dalam jumlah nonmoneter
seperti jumlah hari kerja, atau beton dalam yard kubik.

Struktur Perincianan Kerja

Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian


proyek sehingga sebuah rencana bisa dibuat Salah satu langkah pbrtamanya adalah membuat
secara hati-hati tujuan dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam
bagianbagian yang dapat dikelola. Struktur perincian kerja (work breakdown structure-WES)
ini menjelaskan proyek dengan membaginya ke dalam subkomponen utama (atau tugas),
yang kemudian dibagi ke dalam komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam
serangkaian aktivitas serta biaya yang terkait dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-
tugas yang, lebih kecil bisa menjadi sangat sulit, tetapi hal itu penting bagi pengelolaan
proyek dan bagi Penentuan jadwal keberhasilan. Persyaratan besar bagi orang, pasokan, dan
perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan ini.

Struktur perincian kerja umumnya menurun jumlahnya dari alias hingga ke bawah
dan . tersusun seperti di bawah ini.

Tingkat

1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitasaktivitas (atau “paket kerja” ) yang akan diselesaikan
Penentuan Jadwal Proyek

Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua


aktivitas proyek Pada tahapan ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan
memakan waktu dan menghitung sumber daya yang diperlukan pada masing-masing tahapan
produksi. Manajer juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan
personel berdasarkan pada jenis kemampuan (manajemen, teknik, atau menuangkan beton,
misalkan) dan kebutuhan akan bahan material.

Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah grafik Gantt. Grafik Gantt
(Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa

1. aktivitas direncanakan,
2. urutan kinerja didokumentasikan, '
3. waktu aktivitas diestimasi dan dicatat, dan
4. waktu proyek keseluruhan dikembangkan.

Grafik Gantt mudah untuk dipahami. Batang horizontal digambar untuk masing-masing
aktivitas proyek sepanjang periode waktu. Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah
pesawat penumpang.

jet Delta sepanjang persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt
juga bisa digunakan untuk penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini,
grafik tersebut membantu menunjukkan potensi penundaan.

Pada proyek sederhana, grafik penentuan jadwal seperti ini memungkinkan manajer
untuk mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan Serta
mengatasi area permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk menggambarkan hubungan
timbal balik antara aktivitas dan sumber daya.

PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas
sebentar lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih
diutamakan dan saling kebergantungan dari aktivitas aktivitas. Pada proyek yang rumit,
penentuan jadwal di mana hampir selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian
memiliki kelebihan dibandingkan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek
yang sangat besar, grafik Gantt bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan
melengkapi pendekatan jaringan lainnya.

Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek,
penentuan jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.

1. Menunjukan hubungan dari masingmasing aktivitas dengan yang lainnya dan dengan
_; ._ keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas.
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing
aktivitas
4. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang, dan sumber daya materi
dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.

Pengendalian Proyek

Kendali proyek, seperti kendali sistem manajemen lainnya, melibatkan pengawasan


yang ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dari anggaran. Kendali juga berarti
menggunakan sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan
memiliki kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke mana pun mereka paling
dibutuhkan. Laporan dan grafik PERT/CPM yang terkomputerisasi banyak tersedia saat ini
dari begitu banyak perusahaan perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa dari program
ini yang terkenal adalah Primavera (oleh Primavera Systems, Inc. ), MacProject (oleh Apple
Computer Corp), MindView (oleh Match Ware), HP Project (oleh HewlettPackard), Fast
Track (oleh AEC Software), dan Microsoft Project (oleh Microsoft Corp. ), kita akan bahas
dalam bab ini.

Program-program ini menghasilkan beragam laporan, termasuk (1) perincian biaya


yang detail untuk masing-masing tugas, (2) kurva total program buruh, (3) tabel distribusi
biaya, (4) rangkuman biaya dan jam fungsional, (5) peramalan bahan mentah dan
pengeluaran, (6) laporan varian, (7) laporan analisis waktu, dan (8) laporan status kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan
rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses.
Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai
tujuan tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu
tertentu dengan hasilakhir tertentu. Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan yang
harus diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara
keseluruhan dengan tepat waktu.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer
diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat
lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan
organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan
organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer
produksi dan operasi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping
kemampuan majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh
kegiatan bersama perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan.1996.Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I,Yogyakarta:Kanisius


Husen, Abrar MT.2009. Manajemen Proyek.Yogyakarta: C.V Andi Offeset
Norton M. Bedford, dkk.1996.Sistem Pengendalian Manajemen.Jakarta: PT Erlangga Edisi
Ke – 5

Anda mungkin juga menyukai