a. Subyek Akademik Filsafat yang mendasari model konsep kurikulum subyek akademik adalah filsafat Perenialisme dan Essensialisme. Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang kepada keadaan seperti pada kebudayaan ideal, yaitu Kebudayaan Yunani Kuno dan kebudayaan Abad Pertengahan. Sedangkan Essensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan manusia kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama yang telah terbukti kebaikan-kebaikannya dalam kehidupan manusia. b. Humanis Filsafat yang mendasari model konsep kurikulum humanis adalah filsafat eksistensialisme, yaitu aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauan yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kurikulum Eksistensialisme menyatakan bahwa Kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang memberikan kebebasan individual yang luas bagi para siswa agar mereka mampu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, melaksanakan pencarian-pencarian mereka sendiri, dan menarik kesimpulan-kesimpulan mereka sendiri. c. Interaksional Filsafat yang mendasari kurikulum interaksional adalah filsafat rekonstruksi sosial, yaitu pandangan bahwa sekolah harus mendominasi/mengarahkan perubahan atau rekonstruksi pada tatanan sosial saat ini. d. Teknologi Pendidikan Filsafat yang mendasari kurikulum pendidikan adalah filsafat teknologi yang merupakan gagasan Heidegger mengenai pandangan bahwa yang menentukan hidup manusia dalam era modern akhir-akhir ini dan kesejahteraan mendasar mereka sungguh bergantung pada kemampuan mereka untuk, melalui teknologi, menuju ke “dunia yang lain”. 2. Konsep, ciri dan desain a. Kurikulum Subyek Akademik Kurikulum subjek akademik merupakan kurikulum model diambil dari pendidikan klasik yaitu perenialisme dan esensialisme yang berorientasi pada masa lalu, semua pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir masa lalu. Ciri dari model kurikulum ini adalah adanya mata pelajaran yang bermuatan masing- masing disiplin ilmu. Lalu Guru dianggap sebagai seorang yang menguasai lapangan subjek khusus dan merupakan model contoh yang sangat baik untuk digugu dan tiru. Guru merupakan orang yang mengusai pengetahuan, dan kelas berada di bawah pengaruh dan penguasaan guru. b. Kurikulum Humanis Kurikulum humanistik merupakan model kurikulum yang berorientasi dan memandang manusia sebagai manusia (humanisasi), yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan fitrahnya. Ciri dari model ini adalah · Adanya hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. · Integralistik · Totalitas · Model Evaluasi tidak ada kriteria pencapaian. c. Kurikulum Interaksional Kurikulum interaksional yaitu suatu konsep kurikulum yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Kurikulum ini menjadi sumber untuk pengembangan model kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu model kurikulum yang memiliki tujuan utama menghadapkan para peserta didik pada tantangan, ancaman, hambatan- hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia.
d. Kurikulum Teknologi Pendidikan
Kurikulum yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi pembelajaran menggunakan teknologi. Kegiatan pengelolaan dan pembelajaran sarat dengan penggunaan teknologi Ciri dari kurikulum ini ditandai dengan adanya berbagai teknologi, media elektronik pendukung kegiatan pembelajaran seperti video, komputer, proyektor dan sebagainya. Lalu bahan ajar disusun secara sistem
3. Hubungan kurikulum dan pembelajaran
Ada 2 kemungkinan hubungan kurikulum dan pembelajaran. Yang pertama adalah kurikulum sebagai muatan isi dan materi pelajaran, maka kurikulum termasuk dalam bagian pembelajaran. Lalu kemungkinan yang kedua adalah jika kurikulum diartikan secara luas yaitu mencakup semua yang mempengaruhi tercapainya tujuan belajar seperti metode, isi, setting kelas dan sebagainya. Maka hubungan pembelajaran disini termasuk dalam kurikulum. 4. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah, kebersihan sekolah, setting ruang kelas, budaya sekolah, sarana, dan keberadaan sumber belajar dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum Jawab: Semua hal diatas tentu dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum. Bisa kita telaah satu persatu sebagai berikut: - Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan faktor penggerak sumber daya yang ada di sekolah. Tentu sebagai penggerak, kinerja kepala sekolah sangatlah krusial. - Kebersihan sekolah Dalam hal mendidik, karakter yang ingin dibangun pastilah karakter yang menyukai kebersihan. Jika keadaan sekolah yang merupakan tempat pendidikan karakter justru kotor, ini akan membentuk karakter siswa yang tidak risi dengan hal kotor. Selain itu tentu saja kebersihan akan mendukung suasana belajar yang nyaman. - Setting ruang kelas Bisa kita bayangkan jika setting ruang kelas tidak disesuaikan dengan siswa. Siswa SMA namun kelas setting SD. Atau pemilihan warna cat tembok kelas yang tidak berilmu seperti penggunaan warna merah mencolok untuk kelas SMA. Hal-hal seperti ini juga mempengaruhi suasana belajar di kelas. - Budaya Budaya suatu daerah juga perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum. Karena budaya merupakan hal yang memiliki nilai budi atau kebenaran yang diakui dan dipegang. Sehingga jika kurikulum bertentangan dengan budaya, maka pelaksanaan kurikulum dapat terancam - Sarana Sarana tentu dapat mempengaruhi. Ini saya amati sendiri dalam kurikulum KTSP mengenai pelajaran TIK. Hasil kompetensi praktek seorang siswa dari sekolah yang memiliki laboratorium komputer yang memadai dan tidak memiliki kesenjangan. - Keberadaan sumber belajar Kegiatan belajar membutuhkan sumber belajar. Maka tentu saja jika sumber belajar tidak memadai maka akan menghambat kegiatan belajar. 5. Uraikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum! a. Manajemen Sekolah Manajemen disini meliputi keseluruhan proses meliputi tahapan perencanaan tujuan implementasi kurikulum, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. b. Pemanfaatan sumber belajar Sumber belajar meliputi 6 jenis yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. c. Penggunaan media pembelajaran Media sangat berkontribusi dalam penyampaian pesan dan membuat kegiatan belajar lebih menarik d. Penggunaan strategi dan model-model pembelajaran Kesesuaian strategi dan model pembelajaran dengan keadaan dan tujuan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi kurikulum e. Kualitas kinerja guru Kompetensi guru dan produktifitas guru sangat mempengaruhi output siswa yang dihasilkan f. Monitoring pelaksanaan Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau pelaksaan agar sesuai dengan yang diinginkan serta mengevaluasi hal yang diperlukan untuk menyempurnakan keberhasilan implementasi kurikulum 6. Sebutkan dan jelaskan komponen kurikulum yang harus ada pada dokumen kurikulum! a. Komponen Tujuan Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. b. Komponen Isi (Bahan pengajaran) Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. c. Komponen Strategi Kurikulum sebagai komponen strategi tentunya merujuk pada metode dan pendekatan serta peralatan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. d. Komponen Evaluasi Komponen evaluasi yakni memeriksa suatu kurikulum apakah tujuan kurikulum tersebut telah tercapai dengan baik dalam proses maupun dalam hasil belajar peserta didik yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keputusan dari hasil evaluasi untuk dapat digunakan dalam pengembangan model kurikulum sehingga nantinya mampu mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.