Anda di halaman 1dari 3

KEBIASAAN MINUM MINUMAN KERAS SEBAGAI PELARIAN DARI MASALAH

DALAM KELUARGA

A. Latar Belakang Masalah


Modernisasi yang dikatakan sebagai tonggak awal kemajuan zaman telah memberikan
pengaruh dan dampak kemanusiaan yang luar biasa pada abad kedua puluh satu ini. Modernisasi
juga membawa dampak perubahan yang fundamental dalam berbagai bidang dan nilai
kehidupan, yang tentunya akan member konsekuensi dan pengaruh bagi manusia sebagai
komponen dalam kehidupan.
Pada dasarnya modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan
pada faktor sosial ekonomi baru yang memberikan dampak ataupun pengaruh yang cukup
kompleks, seperti yang telah diungkapkan oleh Lambo (dalam Hawari, 2003) bahwasanya
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan modernisasi merupakan faktor sosial ekonomi baru
yang juga akan memberikan dampak pengaruh dalam bidang kesehatan. Sejalan dengan hal
tersebut, Marks (dalam Putra, 2007) menambahkan bahwa faktor sosial ekonomi yang ada di
dalam masyarakat merupakan pemicu bagi individu untuk memunculkan perilaku dan
pengalaman yang tidak sehat diantaranya adalah; angka kelahiran rendah, ketidakstabilan dalam
rumah tangga, kekerasan anak, orang tua perokok, orang tua peminum, akses kesehatan yang
sulit, polusi lingkungan, perokok berat, peminum berat, penyalahgunaan minuman keras dan
narkoba oleh remaja, dan berbagai persoalan kesehatan lainnya. Salah satu dampak modernisasi
dari faktor sosial ekonomi baru ini cukup nyata di tengah masyarakat kita adalah
penyalahgunaan minuman keras pada kalangan remaja. Bila keadaan ini dibiasakan maka
bencana yang akan terjadi. Remaja yang telah keracunan alkohol atau minuman keras, adalah
remaja yang tidak efektif bagi kehidupan sosialnya.

B. Kajian teori
Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol yang bila dikonsumsi secara
berlebihan dan terus-menerus dapat merugikan dan membahayakan jasmani, rohani maupun bagi
kepentingan perilaku dan cara berfikir kejiwaan sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi
kehidupan keluarga dan hubungan dengan masyarakat sekitar (Wresniwiro, 1996). Alkohol
merupakan zat psikoaktif yang bersifat adiksi atau adiktif. Zat psikoaktif adalahgolongan zat
yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, sehingga dapat menimbulkan perubahan pada
perilaku, emosi, kognitif, persepsi dan kesadaran seseorang dan lain-lain. Sedangkan adiksi atau
adiktif adalah suatu bahan atau zat yang apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan atau
ketergantungan. Jadi alkohol adalah suatu zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak,
sehingga dapat menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi dan kesadaran
seseorang yang apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan atau ketergantungan setiap
orang menggunakannya.

C. Pembahasan
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh factor internal (dari dalam) dan factor eksternal (dari
luar). Teori Atribusi menjelaskan tentang perilaku seseorang, apakah perilaku itu disebabkan
oleh factor disposisional (factor dalam/internal) misalnya sifat, karakter, sikap dan sebagainya
ataukah disebabkan oleh keadaan eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang
memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu. Determinan sosial (termasuk didalamnya
pengaruh keluarga, afiliasi religius, pengaruh teman sebaya danpengaruh sekolah) dan
determinan personal (termasuk didalamnya rendah diri,rasa ingin memberontak, dorongan untuk
berpetualang, dorongan impulsif, rasa ingin bebas, dan kepercayan diri yang rendah).
Tekanan ekternal merupakan salah satu penyebab utama seseorang melakukan perilaku minum
minuman keras sebagaimana yang telah diungkapkan dalam studi kasus Ronodikoro (dalam
Purnomowardani & Koentjoro, 2000) yang mengungkapkan bahwa pada daerah rawan
penyalahgunaan narkotika di Daerah Istimewa Jogjakarta dan menyimpulkan bahwa remaja
penyalahguna narkotika dan minuman keras umumnya berasal dari keluarga tidak utuh,
hubungan orang tua tidak baik, umumnya ayah terlalu dominan, dan kurang memberikan kasih
sayang. Banyaknya masalah dalam keluarga misalnya tekanan ekonomi, manajemen keluarga
yang tidak baik sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku minum minuman keras. Perilaku ini
dilakukan dengan alas an untuk menghilangkan atau melupakan masalah yang dihadapi dalam
keluarga.

D, Kesimpulan
Tekanan eksternal (yang berasal dari luar) sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Sehingga seseorang bisa melakukan kebiasaan yang dapat merugikan baik dirinya sendiri
maupun orang lain. Kebiasaan minum minuman keras sebagai pelarian dari masalah sering
dilakukan oleh seseorang agar bisa melupakan semua masalah yang sedang dihadapi. Kebiasaan
ini biasanya dipicu oleh kondisi seseorang misalnya, pendidikan yang rendah, pemhaman agama
yang kurang baik dan dukungan keluarga yang kurang maksimal

E. Daftar Pustaka
1. Alimatus Sahrah Dr,2009, Bahan Ajar Psikologi Motivasi, Yogyakarta, UMBY
2. http://etd.eprints.ums.ac.id

Anda mungkin juga menyukai