Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yanga dilakukan guru untuk
mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang
Meliputi Ingatan atau Hafalan, Pemahaman, Penerapan atau Aplikasi, Analisis, Sistematis, dan
Evaluasi.

B. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1.  Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah,
ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya.

2. Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui atau diingat.

3. Penerapan

Penerapan adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan ide-ide umum, tata cara ataupun
metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dalam situasi yang baru dan konkret.

4. Analisis

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan antara
bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor yan lainnya.

5. Sintesis

Sintesis adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis.
Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian secara logis sehingga
menjelama menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru

6. Evaluasi
Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi,
nilai, atau ide.

A. Teknik  dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1. Tes tertulis
a. Pengertian tes tertulis
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk tulisan. Tes tertulis merupakan kelompok tes yang verbal artina soal dan jawaban
yang diberikan oleh pesrta didik berupa bahasa tulisan.

b. Bentuk tes tertulis


Tes tertulis terdiri dari :
1. soal pilihan ganda,
2.   isian,
3.  jawaban singkat,
4. benar-salah,
5. menjodohkan
6.  uraian.
Tes ini bisa digunakan dengan catatan disesuaikan dengan karakteristik materi atau
tuntutan kompetensi yang ingin dicapai. Dari aspek skor penilaian tertulis dapat dibedakan
menjadi dua yaitu : objektif tes dan subjektif tes.  Objektif tes adalah tes tertulis yang
pertanyaannya bersifat tertutup sehingga jawabannya pasti singkat dan pendek.
Subjektif tes adalah penilaian tertulis yang pertanyaannya bersifat terbuka sehingga
jawabannya berbentuk uraian yang cukup panjang.

Perbedaan antara tes objektif dengan tes subjektif

No Ditinjau dari Tes objektif Tes subjektif


1. Taksonomi tujuan1.    Baik untuk mengukur1.     Tidak efisiean untuk
pendidikan yang ingatan atau hapalan, mengukur hapalan atu
diukur pemahaman aplikasi dan ingatan
analisis. 2.     Baik untuk pemahaman
2.    Tidak cocok untuk aplikasi dan analisis
sintesis dan evaluasi 3.     Sangat baik untuk sintesis
dan evaluasi
2. Samping isi atau Bahan materi banyak Bahan atau materi terbatas
bahan atau luas
3. Persiapan soal Sukar dam membutuhkan Mudah, cepat, dan tidak
waktu yang panjang, menuntut keahlian khusus
tenaga harus ahli.
4. Sifat soal Objektif, validitas, dan Objektif, validitas, dan
realibitas tinggi realibitas rendah
5. Pengolah hasil Sederhana, objektif dan Rumit, subjektif, dan waktu
cepat lama
6. Manfaat bagi1.    Mendorong belajar1.    Mendorong peserta didik
peserta didik dengan tuntas belajar global dan
2.    Membaca dan spektakulatif
menganalisis dengan2.    Mendorong peserta didik
cepat mengintegrasikan atau
mengasosiasikan ilmunya
7. Manfaat bagi Usaha untuk Tidak bisa mengumpulkan.
guru mengumpulkan bank
soal.

c. Penyusunan kisi-kisi tes tertulis


1. Pengertian
Syarat tes terulis yang bermutu adalah bahwa soal harus shahih dan andal. Kisi-kisi soal
adalah suatu format yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis soal
atau merakit soal menjadi tes.

2. Fungsi kisi-kisi soal


Kisi-kisi tes berfungsi sebagai panduan dalam penulisan dan perakitan soal. Kisi-kisi soal
mengarahkan penulis soal terhadap aspek atau hal apa yang akan diukur melalui soal tersebut.

3. Syarat dan kisi-kisi yang baik


 Mewakili isi silabus atau kurikilum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan
proporsional;
  Komponen-komponennya diuraikan secara rinci, jelas dan mudah dipahami;
 Soal-soalnya dapat dibuat sesuia dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan;
  Indikator dalam kisi-kisi menggunakan kata kerja operasional yang bisa diukur;
 Mudah dibuatkan soalnya;
 Sebaran butir soal dilihat dari aksonomi relatif proporsional dan sesuiakn dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

Komponen kisi-kisi
 Jenis sekolah/ jenjang sekolah
 Program/jurusan/rumpun
 Bidang studi
 Tahun ajaran
 Kurikulum yang diacu
 Alokasi waktu
  Jumlah soal
 Bentuk soal
 Penyusun
 Kompetensi dasar
 Materi
 Indikator soal
 Nomor urut soal

5. Langkah penyusunan kisi-kisi


Komponen-komponen kisi-kisi di atas adalah komponen-komponen yang diperlukan
dalam penyusunan kisi-kisi. Langkah-langkah mengisi komponen-komponen kisi-kisi,
sebagai berikut:
 Jenis sekolah/ jenjang sekolah
 Program/jurusan/rumpun
 Mata Pelajaran
 Tahun ajaran
 Kurikulum yang diacu
 Alokasi waktu
 Jumlah soal
 Bentuk soal
 Penyusun
 Kompetensi inti
 Kompetensi dasar
 Kelas
 Semester
 Materi
 Indikator soal
 Nomor urut soal

6. Format Kisi-kisi
Format Kisi-kisi Soal Ujian Sekolah
Tahun Pelajaran 2017/2019

Jenis Sekolah : .......................... Alokasi Waktu : 90 Menit


Mata Pelajaran : .......................... Jumlah Soal : 50
Kurikulum Acuan : .......................... Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Penyusun : ..........................

Kompetensi Kelas/ Kompetensi Nomor


No. Materi Indikator
Inti Semester Dasar Soal
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
dst
dst.
.
d. Penulisan soal tes tertulis
1. Teknik penulisan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda
a. Pengertian soal tes tertulis pilihan ganda

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tes pilihan ganda :


1. Intruksi pengerjaanya harus jelas dan bila dipandang perlu disertai contoh
pengerjaannya
2. Hanya ada satu jawaban yang benar
3. Tiap butir soal hendaknya mengandung satu ide meskipun ide tersebut kompleks.
4. Susunlah agar jawaban manapun mempunyai kesesuaian tata bahasa dengan kalimat
pokoknya
5. Hindarkan menggunakan susunan kalimat dalam buku paket
6. Jangan gunakan kata-kata indikator seperti selalu, kadang-kadang, dan pada umumnya.

a. Jenis-jenis tes bentuk pilihan ganda


Berikut ini jenis-jenis tes pilihan ganda, yaitu:
1. Distracters, yaitu setiap pertanyaan mempunyai beberapa pilihan yang salah,
disediakan satu yang benar.
2. Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan mempunyai beberapa pilihan yang benar,
disediakan satu yang salah.
3. Variasi berganda, yaitu memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya
benar, tapi ada satu jawaban yang paling benar.
4. Variasi yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan
jawaban yang belum lengkap.
b. Keunggulan dan kelemahan soal pilihan ganda
Keunggulann dari soal pilihan ganda adalah:
1. Tugas yang harus dikerjakan sudah jelas
2. Jumlah soal cukup besar
3. Kunci jawaban dapat dipersiapkan secara pasti
4. Kunci jawaban mutlak
5. Mudah dan lebih cepat dikoreksi
6. Soal pilihan gandamudah dianalisis
7. Soal dapat disusun bervariasi
Kelemahan dari soal pilihan ganda adalah:
1. Pendidik tidak mengembangkan jawabanya
2. Membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide-ide
3. Kemungkinan menebak benar sekali
4. Proses berfikir tidak dapat diikuti
5. Peserta didik dapat menyontek dengan mudah
6. Sulit membuat pengecoh
7. Rawan bocor, dan lain sebagainya

Kaidah penulisan soal pilihan ganda

Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah pedoman yang perlu diperhatikan penulis
agar yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Disarankan (hanya 1 indikator saja untuk soal PG Dihindari


Menentukan a.       memahami
a.
b.      mengerti
Menyebutkan
b. c.       mengetahui
c.    Menghitung
d.      menuliskan

Membedakan e.       mempraktikkan
c.
e.    Menunjukkan

1. Aspek Materi
Terdiri dari tiga hal, yakni:
a. Soal harus sesuai indikator
b. Pengecoh berfungsi
c. Mempunyai jawaban yang benar atau paling benar
2. Aspek Kontruksi
Terdiri dari sepuluh hal, yakni:
a. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas
b. Soal dan jawaban yang penting-penting saja
c. Tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
d. Tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif
e. Jawaban logis dan homogen
f. Panjang jawaban relatif sama
g. Jawaban tidak mengandung jawban “semua pilihan benar/salah”
h. Jawaban yang berbentuk angka, disusun berurutan
i. Gambar, garafik, tabel dan lainya jelas dan berfungsi
j. Butir soal tidak bergantung pada soal sebelumnya
3. Aspek Bahasa
a. Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
b. Jawaban tidak mengulang kata
c. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
d. Penskoran soal bentuk pilihan ganda
Penskoran tes bentuk pilihan ganda dapat dilakukan dengan dua cara yakni : penilaian
dengan memperhitungkan jawaban salah dan penilaian dengan tidak memperhitungkan
jawaban salah.
1. Penskoran dengan memperhitungkan jawaban soal yang salah. Pada cara ini guru
mempertimbangkan jawaban salah dari peserta didik dan digunakan sebagai denda untuk
mengurangi jawaban yang benar.
N= S/B-n-1
Keterangan :
N : Nilai
S : Jumlah jawaban salah
B : Jumlah jawaban salah
n : banyaknya pilihan
2. Penskoran dengan tidak memperhitungkan jawaban salah. Dengan kata lain pada cara ini
guru tidak memperhitungkan jawaban salah dari peserta didik, sehingga tidak
mengurangi jawaban yang benar.
N=B
Keterangan :
N = Nilai
B = Jumlah jawaban betul
1. Tes tertulis bentuk isian
a. Pengertian tes isian
Tes tertulis isian adalah suatu bentuk tes dimana butir soal suatu kalimat dimana bagian-
bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan dan belum sempurna, sehingga peserta
didik diminta untuk mengisinya dengan benar.
Kelebihan tes tertulis bentuk isian adalah :
 Mudah dalam pembuatan soalnya
 Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit
 Cocok untuk soal-soal hitungan atau soal yang jawabannya pasti
 Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara jelas
Sedangkan kelemahannya adalah :
 Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu
 Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang kompleks
b. Kaidah menyusun tes tertulis bentuk isian
Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian adalah:
 Jangan mengambil soal langsung dari buku
 Hindari pertanyaan yang tidak jelas
 Jangan menghilangkan kata-kata kunci terlalu banyak
 Usahakan jawaban terdiridari satu kalimat pendek
 Titik-titik sama panjang
2. Tes tertulis bentuk jawaban singkat
a. Pengertian tes tertulis jawaban singkat
Tes tertulis jawaban singkat adalah suatu tes tertulis dimana guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik yang memerlukan jawaban secara singkat.
b. Kaidah menyusun tes tertulis bentuk jawaban singkat
1. Menggunakan kalimat tanya lebih baik daripada menggunakan kalimat pertanyaan atau
berita;
2. Pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga jawaban yang muncul dapat disampaikan
sesingkat mungkin ;
3. Apabila lembar jawaban ingin dijadikan satu dengan lembar soal sebaiknya disediakan
kolom jawaban yang terpisah dengan soalnya;
4. Hindari pengguanaan kalimat yang sama;
5. Pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga hanya ada satu kemungkinan jawaban yang
benar.
3. Tes tertulis bentuk benar salah
a. Pengertian tertulis bentuk benar salah

Tes tertulis benar salah adalah suatu bentuk tes tertulis dimana soalnya berupa pernyataan
yang mengandung dua kemungkinan yakni benar atau salah.

b. Kelebihan dan kelemahan tes tertulis bentuk benar dan salah


1. Tes ini baik untuk hasil-hasil dimana hanya ada dua alternatif jawaban;
2. Tuntutan tidak ditekankan pada kemampuan membaca;
3. Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes secara berkala;
4. Penilaian mudah objektif dan dapat dipercaya.
Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Sulit menuliskan jawaban soal benar salah diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari
maksud ganda;
2. Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa peserta didik mengetahui dengan baik soal
tersebut;
3. Memungkinkan dan mendorong peserta didik untuk menerka-nerka jawaban.
5. Tes tertulis bentuk menjodohkan  (matching)
Tes tertulis bentuk menjodohkan merupakan tes tertulis yang terdiri atas dua macam
kolom paralel, tiap kolom berisi pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan
satunya sebagai jawaban kemudian peserta didik menjodohkan kesesuaian antara kedua
pernyataan tersebut.
a. Kelebihan dan Kelemahan Tes Tertulis Bentuk Menjodohkan
Kelebihan tes tertulis bentuk menjodohkan :
1. Waktu membaca dan merespon relatif singkat;
2. Mudah untuk dibuat;
3. Penilaian mudah dan objektif dan dapat dipercaya;
Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Materi soal menjodohkandbatasi oleh faktor-faktor ingatan ynag sederhana dan kurang
dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemempuan
yang bersifat penafsiran;
2. Sulit menyusun soal menjodohkan yang mengandung sejumlah respon yang homogen;
3. Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan.
b. Kaidah Menyusun Tes Tertulis Bentuk Menjodohkan
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun tes menjodohkan adalah:
1.      Terdiri dari masalah yang sejenis
2.      Jumlah kata kurang lebih 15 kata
3.      Menggunakan sistematika tertentu
4.      Disusun dalam kalimat yang lebih pendek dan ringkas
5.      Jangan menulis jawaban yang bersambung ke halaman berikutnya
6. Tes Tertulis Bentuk Uraian
a.      Pengertian Soal Bentuk Uraian
Soal bentuk uraian adalah penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat,
memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari dengan
cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan
kata-katanya sendiri.
Tes tertulis bentuk uraian dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. Tes tertulis terbuka atau bebas artinya butir soal yang ditanyakan hanya menyangkut
masalh utama yang dibicarakan tanpa memberikan arahan tertentu dalam menjawabnya.
2.   Tes uraian tertutup artinya butir soal yang ditanyakan sudah mengarah kemasalah
tertentu sehingga jawaban peserta didik harus sesuai dengan apa yang dituntut dari soal
itu secara terstruktur.
b.   Acuan Kualitas Pertanyaan Tes Bentuk Uraian
Disarankan Dihindari
1.      Menuliskan 1.      Memahami
2.      Menjelaskan 2.      Mengerti
3.      Menghitung
3.      Mengetahui
4.      Menguraikan
5.      Memberi contoh 4.      Mendemonstrasikan

5.      Mempraktikkan

Keunggulan Dan Kelemahan Dari Tes Tertulis Bentuk Uraian


Keunggulan dari soal uraian adalah:
1.    Mengukur aspek kognitif yang tinggi;
2.    Mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik;
3.    Melatih kemampuan berfikir yang teratur peserta didik;
4.    Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah;
5.    Penyusunan soal tidak membutuhkan waktu yang lama;
6.    Mengindari sifat tekaan dlam menjawab soal;
7.    Menggali kemampuan berfikir kritis peserta didik
8.    Biaya pembuatan lebih murah;
9.    Mampu memberikan gambaran yang tepat pada setiap langkah peserta didik;
Sedangkan kelemahannya adalah :
1.    Sampel soal sangat terbatas sehingga bahan meteri yang diujikan terbatas pula;
2.    Cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik sangat sukar dan bisa subjektif;
3.    Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk koreksi;
4.    Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu soal uraian;
5.    Tidak mencakup KD yang dapat diuji
6.    Tidak mampu mencakup materi esensial seluruhnya.
d.      Kaidah Penulisan Soal Uraian
Kaidah dalam menulis soal uraian bisa dilihat dari tiga aspek:
1.      Aspek Materi
a.       Soal sesuai dengan indikator
b.      Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas
c.       Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran
d.      Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang,jenis sekolah, dan tingkat kelas.
2.      Aspek Konstruksi
a.       Rumusan kalimat harus menggunakan kata tanya yang menuntut jawaban terurai
b.      Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan ssoal
c.       Ada pedoman atau rubrik penskoran
d.      Tabel, gambar, grafik, peta atau yang sejenisnya
3.      Aspek Bahasa
a. Rumusan soal komunikatif
b. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
c. Tidak menggunakan kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
d.  Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
e. Tidak mengandung kalimat yang menyinggung peserta didik
c. Syarat Tes Uraian
1. Batasi ruang lingkup materi dengan memilih materi atau bahan pelajaran yang esensial
yang dapat mewakili materi lainnya;
2. Gunakan bahasa yang baik dan benar;
3. Jangan mengulang-ngulang pertanyaan;
4. Tuliskan rubrik penskoran sebelum menulis soal;
5. Tuliskan skor pada setiap jawaban yang benar;
6. Rumusan soal harus jelas dan tegas;
7. Rumusan soal tidak menggunakan kalimat mengandung penafsirn ganda;
8. Rumusan soal harus jelas dan tegas;
9. Memiliki validitas yang tinggi;
10. Memiliki reabilitas yang tinggi.
7. Instrumen tes lisan
a. Pengertian
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian
terutama pengetahuan dimana guru emberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik
secara verbal dan direpon oleh peserta didik juga dengan bahasa verbal.
b. Kelebihan dan kekurangan tes lisan
1. Dapat digunakan untuk menilai kepribadian dan kompetensi pengusaan pengetahuan
peserta didik;
2. Dapat bertanya langsung jika pertanyaan kurang jelas;
3. Guru dapat menilai jawaban yang tersirat dan tersurat dari apa yang telah disampaikan
siswanya;
4. Guru dapat mengetahui secara jelas kemampuan peserta didik;
5. Dapat mengukur kecakapan peserta didik;
6. Guru dapat menilai langsung.
Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Mempengaruhi objektifitas hasil;
2. Keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh kehadiran pribadi guru yang
dihadapinya;
3. Pertanyaan yang diajukan peserta didik serng tidak sama jumlahnya maupun tingkat
kesukarannya;
4. Membutuhkan waktu yang lama dalam melaksnaknnya;
5. Kebebasan peserta didik dalam menjawab jadi berkurang;
6. Seringkali guru terlalu cepat dalam menyimpilkan jawaban dari peserta didik.
8. Instrumen Penugasan atau Proyek
a. Pengertian Penugasan atau Proyek
Instrumen penugasan adalah pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesui dengan karakteristik tugas yang bertujuan untuk pendalaman terhadap
penguasaan kompetensi pengetahuan yang telah dipelajari dikelas melalui proses
pembelajaran.
b. Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan Melalui Penugasan
1)      Menenttukan kompetensi yang akan dinilai.
2)      Menentukan tugas yang akan dibuat peserta didik
3)      Menentukan rencana pengerjaan tugas
4)      Menetapkan pendekatan penskoran
5)      Menetapkan batas waktu pengerjaan tugas
6)      Merumuskan tahapan pelaksanaan tugas dan lain sebagainya
c. Rambu-rambu Penilaian Kompetensi Pengetahuan Melalui Penugasan
1)      Tugas mengajar pada pencapaian indikator hasil belajar
2)      Tugas dapat dikerjakan
3)      Tugas harus bersifat adil
4)      Disesuaikan dengan taraf pengembangan peserta didik
5)      Dan lain sebagainya
d. Pemanfaatan Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik merupakan informasi yang sangat berguna bagi
guru dan peserta didik termasuk orang tua. Dari hasil belajar peserta didik, guru dapat
menyusun profil atau peta penguasaan kompetensi peserta didik secara rinci dan spesifik.

Anda mungkin juga menyukai