Anda di halaman 1dari 3

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan/organisasi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan

oleh manajer puncak (top manager) dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi baik
internal maupun eksternal, antara lain:
1. Manajemen perusahaan perlu membuat perencanaan yang matang, tahapan ini
termasuk merancang visi dan misi perusahaan/organisasi atau lebih dikenal dengan
tahap formulasi strategi.
2. Manajemen perusahaan harus mampu mengimplementasikan strategi, tahapan ini
akan terjadi perubahan-perubahan lingkungan (emergent strategy) yang akan
mengancam setiap perencanaan yang telah disusun (tidak sesuai perencanaan
sebelumnya). Tahapan ini diperlukan kejelian manajer dan bawahannya untuk
menghadapi setiap perubahan yang terjadi dengan mengedepankan kapabilitas
perusahaan dan kompetensi inti SDM yang dimiliki. 
Menurut teori klasik yaitu Quinn (1980) dalam West dan Schwenk (1996) menjelaskan
bahwa organisasi dalam menjalankan proses formulasi strategi harus disusun secara
menyeluruh yaitu dengan melakukan konsensus antara top manager dengan direksi/karyawan
yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan/organisasi tersebut.
Dalam menyusun strategi diperlukan kehati-hatian dan rencana yang cukup matang, karena
dalam pelaksanaannya sering terjadi kendala yang tidak direncanakan sebelumnya (emergent
strategy) sehingga diperlukan kerjasama yang baik antara pimpinan dan karyawan
perusahaan dalam memformulasi strategi dengan menggunakan kapabilitas dan kompetensi
inti yang ada. Tentunya juga memerlukan kapital yang tidak sedikit dan
dukungan networking yang cukup luas.
Perlu diketahui bahwa suatu strategi walaupun telah sukses diimplementasikan pada suatu
kasus, tidak dapat digunakan untuk kasus yang berbeda bahkan kasus yang sama sekalipun.
Misalnya kesuksesan “Dell Computer” dalam memasarkan PC (Personal Computer)
langsung kepada pengguna tentu saja tidak dapat sukses diimplementasikan oleh industri
yang sama. Demikian juga dengan teori Porter tentang lima alat analisa (Five Forces) untuk
menentukan strategi tidak dapat diimplementasikan secara seragam kepada industri dan
segmen usaha yang berbeda.
Dari uraian diatas, maka saya ingin mendiskusikan hal-hal sebagai berikut :
1. Manajemen perusahaan perlu membuat perencanaan yang matang, tahapan ini
termasuk merancang visi dan misi perusahaan/organisasi atau lebih dikenal dengan
tahap formulasi strategi.
Secara umum, formulasi strategi adalah proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan serta merancang sebuah strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Dalam hal
ini, maka sebuah perusahaan dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa yang
akan datang.
(2) Merumuskan faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.
(3) Melakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kelemahan dan
kekuatan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalani misi serta dalam usahanya untuk meraih keunggulan bersaing
competitive advantage)
Dalam tahapan formulasi strategi ini meliputi :
a. Pengumpulan dan analisis keterangan strategis
Merupakan tugas para eksekutif organisasi untuk bisa menilai kecenderungan
yang terjadi pada saat ini dan masa yang akan datang baik dari segi internal
maupun eksternal.
b. Formulasi strategis
Pada tahap ini, memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya
serta menciptakan profil ataupun visi strategis yang terfokus.
c. Perencanaan proyek induk strategis
Dengan menggunakan metode manajemen proyek yang canggih dan benar dimana
rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, diberi tahapan, dijadwalkan,
disumberdayakan, diimplementasikan, dan dipantau (diawasi) maka proyek-
proyek tersebut bisa dioptimalkan dalam suatu portofolio.
d. Implementasi strategis
Dalam tahap implementasi diperlukan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat
dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke
tingkat yang tinggi (top management).
e. Pemanatuan, peninjauan dan pembaharuan strategi
Pada tahapan ini diperlukan indikator internal dan ekternal sebagai umpan balik
(feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang yang harus dioptimalkan secara terus menerus.
2. Manajemen perusahaan harus mampu mengimplementasikan strategi, tahapan ini
akan terjadi perubahan-perubahan lingkungan (emergent strategy) yang akan
mengancam setiap perencanaan yang telah disusun (tidak sesuai perencanaan
sebelumnya). Tahapan ini diperlukan kejelian manajer dan bawahannya untuk
menghadapi setiap perubahan yang terjadi dengan mengedepankan kapabilitas
perusahaan dan kompetensi inti SDM yang dimiliki. 
Dengan manajemen strategik, organisasi dapat mengantisipasi perubahan-perubahan
yang terjadi di lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kondisi lingkungan unpredictable, tidak ada
bisnis yang statis melainkan semua bisnis bersifat dinamis. Perubahan kondisi
ekonomi, politik, sosial budaya harus dapat diantisipasi oleh organisasi jika ingin
organisasinya sustainable.
Karena waktu tidak bisa diprediksi dan situasi tidak bisa kita perkirakan. Manajemen
Strategi membantu organisasi mengumpulkan, menganalisis, dan mengatur informasi.
Mereka melacak tren industri dan kompetitif, mengembangkan model peramalan dan
skenario analisis, evaluasi kinerja perusahaan dan divisi, spot baru peluang pasar,
ancaman mengidentifikasi bisnis, kreatif dan mengembangkan rencana aksi.
Berbagai jenis strategi bisa diimplementasikan organisasi, dengan mendasarkan pada
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Mulai dari integrasi vertikal dan
horizontal, pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar,
diversifikasi, divestasi sampai  likuidasi.
Mc Kinsey mengemukakan bahwa keterkaitan antara strategi dengan elemen lainnya
yaitu staff, system, style, structure, skills, strategy dan shared value. Perubahan pada
implementasi strategi akan berpengaruh terhadap bagaimana organisasi merencanakan
karyawan, sistemn yang ada di organisasi, gaya kepemimpinan, keterampilan dari
tenaga kerja dan nilai- nilai yang dianut oleh pemimpin.

Sumber :
https://duta.co/penerapan-manajemen-strategik-bagi-organisasi
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/pengertian-dan-tahapan-formulasi-strategi.html

Anda mungkin juga menyukai