Anda di halaman 1dari 7

PENAWARAN KERJASAMA PELAYANAAN ASUHAN KESEHATAN

GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan Sektor Kesehatan Nasional diarahkan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat yang optimal, meningkatkan gizi, membudayakan sikap hidup
bersih dan sehat serta meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang
harus makin terjangkau oleh seluruh masyarakat. Arahan ini mencakup bidang kesehatan
gigi, bahwa upaya kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan dengan memacu meningkatkan
kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam memelihara kesehatan
gigi. Hal ini diupayakan melalui usaha-usaha promotif dan preventif yang perlu
dilakukan sedini mungkin.
Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan WHO, anak umur 5 tahun 90%
bebas karies, sedangkan faktanya sekitar 90 persen balita di Indonesia mengalami
kerusakan gigi. Karena sebagian besar bagi masyarakat Indonesia beranggapan,
kesehatan gigi bukanlah prioritas. (sumber Gatra.com)
Orang tua kurang menyadari bahwa dampak yang ditimbulkan sebenarnya akan
sangat besar bila tidak dilakukan perawatan untuk mencegah karies sejak dini pada anak.
Dampak yang terjadi bila sejak awal sudah mengalami karies adalah selain fungsi gigi
sebagai pengunyah yang terganggu, anak juga akan mengalami gangguan dalam
menjalankan aktivitasnya sehari-hari sehingga anak tidak mau makan dan akibat yang
lebih parah bisa terjadi malnutrisi, anak tidak dapat belajar karena kurang berkonsentrasi
sehingga akan mempengaruhi kecerdasan. selain itu karies yang terjadi pada gigi anak ini
dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri, maka anak akan kehilangan selera makan dan
kadang dapat terjadi demam serta proses mengunyah makanan akan terganggu, sehingga
anak menjadi malas makan dan akhirnya menjadi kurus. Dalam hal ini, secara tidak
lansung, karies pada anak akan mempengaruhi proses timbuh kembang dan pertumbuhan
gigi permanen anak (Syarifi, 2008).
Tidak seperti jenis penyakit lain yang tidak berhubungan langsung dengan daya
tahan tubuh atau factor imun seseorang yang dapat dibantu pembentukannya melelui
teknologi vaksinasi atau imunisasi, penyakit gigi dan mulut lebih berhubungan langsung
dengan factor perilaku atau kebiasaan pelihara diri dari setiap individu. Maka selain
usaha pencegahan, usaha pembinaan/promotif pun harus berjalan bersama-sama, dan ini
harus dilakukan pada usia dini dimana pada saat itu terjadi mas pergantian dan
pertumbuhan gigi dari gigi susu ke gigi tetap.
Jika hal ini dapat dilakukan maka kerusakan gigi pada usia dewasa dapat
diminimalkan sehingga tidak perlu lagi mengalami pengobatan rehabilitasi yang
memakan biaya lebih besar. Berarti pula kesehatan gigi generasi ke generasi dapat
dipertahankan dan terpelihara.

2. Dasar Pemikiran
Jika kita mau melihat perbandingan antara pengobatan kesehatan gigi di klinik-
klinik swasta, rumah sakit, puskesmas dan pelayanan asuhan yang kami ajukan, maka
akan terlihat banyak kelebihan pada program pelayanan asuhan baik dari segi moril
maupun materil. Hal ini disebabkan karena selain program ini terhitung mudah, murah,
meriah, anak-anak pun mendapat perhatian yang sangat intensif dari mulai mereka belajar
menyikat gigi sampai kebutuhan pelayanan kesehatan gigi masing-masing anak. Hingga
pada saat mereka lepas sekolah dasar serta wali Kelas pun ikut andil dalam beberapa
kegiatan sesuai kesepakatan kerjasama dan job description yang akan dibahas lebih rinci
dalam proposal ini. Program akan fokus memberikan edukasi perawatan gigi susu dimana
proses edukasi di lakukan dengan cara yang menyenangkan.
Edukasi kesehatan gigi dan mulut bagi anak usia pra sekolah sangat penting
untuk menciptakan generasi yang sehat.  Proses edukasi bagi anak-anak tersebut juga
semestinya dilakukan dengan cara yang menyenangkan, Dengan konsep edutainment
diharapkan anak-anak usia pra sekolah perlahan memiliki kesadaran untuk merawat
kesehatan gigi susu mereka.
3. Tenaga Kesehatan
Perawat gigi merupakan lulusan pendidikan keperawatan gigi  yang melakukan
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut promotif, preventif, dan kuratif sederhana
yang diberikan kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka
upaya pelayanan kesehatan yang terencana, berkesinambungan dan ditujukan pada
kelompok tertentu. Adapun yang dimaksud dengan kelompok tertentu dalam pengertian
pelayanan asuhan ini adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut
adalah ibu hamil, anak usia prasekolah dan anak Sekolah Dasar ( Depkes RI 2000).
Anak usia prasekolah merupakan kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan
mulut, maka dari itu anak-anak usia prasekolah perlu mendapat perhatian khusus. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut diadakan suatu kegiatan Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

4. Pengertian Pelayanan Asuhan


Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang terencana, ditujukan pada kelompok tertentu, yang dapat diikuti dalam
satu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai
tujuan "Kesehatan Gigi dan Mulut yang Optimal".Penyelenggaraan upaya
kesehatan dengan pendekatan Promotif dan Preventif untuk meningkatkan upaya
pemeliharaan diri terhadap kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif ( Depkes RI.2000).
Pengertian upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan dalam
bentuk kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.Sedangkan pengertian upaya
preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit misalnya kumur fluor untuk mencegah terjadinya karies (lubang
pada gigi).
5. Tujuan
5.1 Tujuan Umum : Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut anak usia
prasekolah secara optimal.
5.2 Tujuan Khusus :

5.2.1 Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, perilaku siswa-siswi TK dalam


memelihara kesehatan gigi dan mulut.

5.2.2 Meningkatkan peran serta guru, orangtua, dalam upaya promotif-preventif

5.2.3 Terpenuhinya pelajaran medik gigi dan mulut bagi siswa-siswi yang
memerlukan

6. Manfaat Pelayanan
6.1 Bagi peserta didik
Mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan gigi sehingga dapat mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut.
6.2 Bagi perawat gigi
Sebagai sarana untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan serta meningkatkan keterampilan di bidang keperawatan gigi.
6.3 Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan perencanaan program pelayanan asuhan kesehatan gigi
pada peserta didik di tahun berikutnya. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pengelola pihak sekolah untuk lebih berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan gigi dan mulut bagi peserta didik sejak dini.

B. PLAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN ASUHAN PROMOTIF DAN


PREVENTIF KESEHATAN GIGI

1. Tempat Pelayanan
Tempat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini akan dilaksanakan di
Sekolah yang menjadi sasaran. Dengan demikian diharapkan kegiatan belajar mengajar
tidak banyak terganggu. Sementara itu di lain pihak program terkait dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
2. Jenis Pelayanan
Kegiatan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi yang akan diberikan pada peserta didik,
yaitu :
a. Promotif
1) Pemeriksaan gigi dasar
Pemeriksaan gigi dan mulut seluruh peserta didik untuk mengetahui keadaan
kesehatan-kesehatan gigi dan mulut : Prevalensi karies,, def, OHI-S sehingga dapat
dibuat rencana perawatan.
2) Penyuluhan
Pendidikan kesehatan gigi berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada seluruh peserta didik Paud dengan konsep “Edutaimet”dimana
penyuluhan di lakukan dengan cara yang menyenangkan dengan bantuan berbagai
media diantaranya power point, flip chrat, leaflet, dan badut.
b. Preventif
Pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut dimana kegiatan yang dilakukan adalah
sikat gigi bersama
c. Rujukan
Bagi anak-anak yang memerlukan perawatan lebih lanjut, akan dirujuk ke dokter gigi
terdekat atau dokter gigi pribadi (bagi yang memiliki).

3. Waktu Pelayanan
Pelaksanaan seluruh kegiatan akan dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati dan pada jam kerja dalam jam/waktu belajar tetapi akan diusahakan sebaik
mungkin agar siswa tidak banyak kehilangan waktu belajar. Adapun rincian kegiatannya
sebagai berikut :
a. Dua hari untuk proses belajar mengajar/kelas karena digunakan untuk :
  Survey
  Penyuluhan
  Sikat gigi
 Kumur fluor
b. Satu minggu satu kali/kelas, sebelum masuk, waktu pulang atau waktu istirahat untuk
gosok gigi bersama.
C. ANGGRAN KEBUTUHAN
Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi adalah
sebagai berikut :
1. Paket 1 ( Promotif)
Jika jumlah siswa + 30 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp 100.000,00
Jika Jumlah siswa + 50 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp. 75.000,00
2. Paket 2 ( Preventif )
Jika jumlah siswa + 30 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp 125.000,00
Jika jumlah siswa + 50 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp 100.000,00
3. Paket 3 (Paket Komplit)
Jika jumlah siswa + 30 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp 150.000,00
Jika jumlah siswa + 50 siswa maka tiap siswa dikenakan biaya @ Rp 125.000,00
E.     PENUTUP

Demikian profosal penawaran kerja sama pelayanan asuhan ini kami buat sebagaimana
mestinya, semoga proposal ini memberikan gambaran tentang kegiatan pelayanan asuhan
yang akan kami laksanakan.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, Desember 2014


Pembina UKGS Ketua Pelaksana,

Penanggung Jawab

Anda mungkin juga menyukai