Dedi Natawijaya
1
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
3
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
SAMBUTAN DEKAN
4
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
5
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
KATA PENGANTAR
6
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
7
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DEKAN ................................................ i
1.1.
Pendahuluan......................................................... 8
1.2.
Manfaatan Cuka Kayu ........................................ 10
1.3.
Proses Pirolisis..................................................... 11
1.4.
Jenis Cuka Kayu ................................................. 15
1.5.
Pembuatan Cuka Kayu ........................................ 15
1.6.
Latihan ................................................................ 25
1.7.
Rangkuman ......................................................... 25
1.8.
Penutup ............................................................... 26
Daftar Pustaka .................................................... 28
MODUL II: APLIKASI CUKA KAYU SEBAGAI
PESTISIDA DAN ZAT PENGATUR
TUMBUH ................................................
30
8
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
9
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
TINJAUAN PELAJARAN
10
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
11
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
c. Standar Kompetensi
Tujuan dari pembelajaran ini adalah :
12
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
e. Bahan belajar
1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.
140/1/2007 tentang Daftar Bahan Aktif Pestisida yang
Dilarang dan Pestisida Terbatas
2) Power point materi pengolahan limbah kayu menjadi cuka
kayu .
3) Alat peraga pengolahan limbah kayu menjadi cuka kayu.
4) Modul pengolahan limbah kayu menjadi cuka kayu.
5) Alat dan bahan praktik.
13
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
PETUNJUK PELAJARAN
14
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
15
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
MODUL I
PENGOLAHAN LIMBAH KAYU
MENJADI CUKA KAYU
1.1. Pendahuluan
16
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
17
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
18
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
19
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
Komponen gas %
CO 50,77
CO2 27,88
CH4 11,36
H2 4,21
C2H3OH 3,09
Hidrokarbon jenuh 2,72
21
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
1) Kiln Pirolisis
22
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2) Pipa penghubung
23
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
24
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
4) Kondensor
25
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
26
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2. Pembakaran Bahan
Bahan baku dimasukkan dalam tungku pembakaran
sampai penuh. Pastikan Ruang pembakaran tertutup rapat, agar
asapnya tidak bocor. Asap bocor mengurangi hasil cuka kayu.
Hanya mulut tungku saja yang terbuka. Kemudian, nyalakan
api melalui mulut tungku. Gunakan kayu bakar kering untuk
membantu pembakaran, karena bahan bakunya masih basah.
Setelah cumplung tadi mulai membara, kayu bakar tadi tidak
usah digunakan lagi. Supaya pembakaran sempurna, api di
mulut tungku harus terus menyala.
27
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
3. Menampung Embun
Asap dari pembakaran cumplung tadi akan masuk ke
ruang penampungan asap, sekaligus sebagai pendingin.
Usahakan api agar terus menyala, agar asap terus bertambah.
Asap keluar melalui lubang pembuangan. Asap dialirkan
melalui dalam pipa tanah melalui corong di atas lubang
pembuangan. Buluh bambu basah dalam pipa akan
mendinginkan asap sehingga terkondensasi menjadi embun.
Embun akan mengalir ke bawah dan menetes melalui pipa
pengembunan. Embun dapat ditampung di dalam wadah,
misalnya ember. 1,5 kubik cumplung akan menghasilkan cuka
kayu sebanyak 20 liter.
28
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
29
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
A. Persiapan
B. Langkah Kerja
1) Bahan-bahan dari kayu atau bambu di potong-potong
±20 cm
2) Dimasukan kedalam drum sampai penuh
3) Pemetikan api dilakukan dari lubang yang sudah
tersedia.
4) Api merambat ke atas maka terjadi pembakaran kayu
di dalam drum.
5) Lalu tutup bagian atas drum.
6) Hubungkan dengan alat destilasi
7) Amati dan biarkan selama 9 jam (selama proses
pembakaran cuka kayu keluar melalui alat destilasi
8) Setelah selesai pembakaran lalu tutup lubang api,
biarkan 12 jam untuk proses pendinginan arang.
30
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
1.6. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan cuka kayu?
2. Bagaimana proses pirolisis itu berlangsung ?
3. Mengapa cuka kayu dapat dijadikan pestisida dan ZPT
?
4. Sebutkan kandungan senyawa organik yang
terkandung dalam cuka kayu!
1.7. Rangkuman
31
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
1.8. Penutup
32
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
33
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
Daftar Pustaka
34
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
35
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
MODUL II
36
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
37
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
38
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2) Sebagai Fungisida
39
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
40
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
41
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
batok kelapa (A) ; campuran batok kelapa dan sabut (B); dan
campuran tempurung kelapa, sabut dan kemangi (C) terhadap
rayap pekerja (Odontotermes sp.) dan kepik tepung bergaris
(Ferrisia virgata), menggunakan aplikasi kontak langsung.
Persentase kematian dalam percobaan dicatat setelah 24 jam.
Ternyata cuka kayu A pada pengenceran 1:50 (v/v)
menunjukkan aktivitas termitisida, yaitu kematian rayap
mencapai 81,71%. Pada pengenceran 1:10 baik cuka kayu A
maupun B menunjukkan aktivitas insektisida terhadap kepik F.
virgata dengan angka kematian 95,12%. Aktivitas termitisida
dan insektisida terlemah ialah perlakuan cuka kayu C pada
pengenceran 1:50 dicapai kematian rayap 51,22%. Sedangkan
cuka kayu C pada pengenceran 1:10 menghasilkan 91,89%
kematian kepik F. virgata. Hasil komparasi itu menunjukkan
bahwa, cuka kayu A memiliki aktivitas termitisida paling
efektif terhadap rayap. Namun, di antara ketiga macam cuka
kayu tersebut memiliki kesamaan sifat insektisida terhadap
kepik F. virgata. Sifat termitisida dan insektisida suatu cuka
kayu berkaitan erat dengan cara kerja komponen aktifnya.
Cuka kayu dimurnikan dengan metode pengendapan dan
penyaringan, lalu toksisitasnya diuji dengan metode aplikasi
topikal (racun kontak) dan metode umpan (racun perut).
Aktivitas larvisida diuji pada empat konsentrasi yang berbeda
(10, 15, 20, 25 dan 30%) terhadap larva lalat (Musca
42
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2.1.4. Latihan
43
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2.1.5. Rangkuman
45
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
47
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2.4. Ekotoksikologi
49
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
50
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
pulp dan kertas Eropa. Industri pulp dan kertas Eropa memiliki
potensi untuk membangun hingga 50 pyrolyzers terintegrasi
dengan fluidised bed boiler. Pada jangka pendek, pasar
minyak pirolisis adalah dalam penggantian bahan bakar
minyak dan gas alam pada kiln kapur dan boiler, sedangkan
jangka panjang difokuskan pada bahan bakar transportasi.
Di Jepang, pasar bioarang (biochar) berkembang sangat
cepat dan dapat meningkatkan produksi dan penggunaan cuka
kayu di bidang pertanian. Selanjutnya, berencana untuk
mengembangkan konsep ecotown akan bertindak sebagai
motor penggerak merangsang penggunaan karbonisasi sebagai
unsur teknologi lingkungan.
Nilai pasar global untuk pestisida diperkirakan pada
tahun 2000 sebesar 32 miliar US $, dengan pangsa negara
berkembang sekitar 3 miliar US $. Produk pengendalian
biologi memiliki 2-3% dari omset seluruh dunia tahunan
produk perlindungan tanaman. Pasar biopestisida dan
biorasional mulai meningkat pesat di Amerika Serikat pada
akhir 1999, ketika EcoSmart Technology mendaftarkan lebih
dari 12 produk. Basis data biorasional tidak tidak termasuk
cuka kayu, yang mungkin mengindikasikan di banyak negara
komersialisasi botani difokuskan pada minyak esensial lebih
dari pada cairan pirolisis.
51
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
52
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2.7. Tantangan
54
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
55
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
2.8. Latihan
2.9. Rangkuman
2.10. Penutup
56
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
57
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
Daftar Pustaka
58
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
59
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
60
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
GLOSARI
61
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
62
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
63
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
64
Produksi dan Pemanfaatan Cuka kayu Budy Rahmat dan
Dedi Natawijaya
65