Anda di halaman 1dari 6

Nama : Soraya Mardiah Siregar

NIM : 2191151001

Kelas : B

1.
a. Periode kekuasaan Mesir kuno adalah berupa pembentukan dinasti yaitu
suatu teokrasi dimana para penguasa (pharaohs), sebagai penguasa,
pemikir dan juga mengangkat dirinya sebagai dewa. Kekuasaan ini dimulai dari
Lembah Nil sekitar 3150 SM, dan bertahan hingga 31 dinasti. Dinasti berakhir
setelah Mesir takluk kapada Kerajaan Romawi pada sekitar abad 30 SM. Pada
periode kekuasaan Romawi secara bertahap terjadi perubahan politik dan agama
dan periode inilah yang mengakhiri perkembangan peradaban independen Mesir.
b. Peradaban Mesir Kuno berada di bagian timur laut Afrika yang terpusat sepanjang
pertengahan hingga hilir Sungai Nil dan mencapai kejayaannya pada sekitar abad
ke-2 SM, yang disebut periode Kerajaan Baru. Wilayahnya mencakup Delta Nil
di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak. Pada beberapa zaman, peradaban Mesir
meluas hingga ke selatan Levant, Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah,
Semenajung Sinai, serta Gurun Barat.
c. Bentuk peradaban Mesir kuno antara lain berupa bangunan, tulisan, patung, relief,
lukisan, mumi dll, yang tinggi dan hingga kini masih bertahan.
2. - Anubis dan Mumi Orang Mesir Yang masa lampau percaya bahwa dewa mereka yang
mati, Anubis, adalah pencipta membalsem. Potongan seni ini menunjukkan yang
jackalheaded Anubis menyiapkan suatu mumi.

Lukisan dari Kuil Ramses III (1100s BC). Suatu pemimpin militer cerdik, ia
mempertahankan Mesir melawan invasi asing. Lukisan prestasi militer nya menghias
dinding pada kamar mayat nya, di Thebes, atau Luxor sekarang ini, walaupun lukisan di
sini ditunjukkan melukiskan ratu nya

Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang
terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya
lagi di dekat Sungai Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah
piramida “satelit” yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-
makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari
piramida-piramida kecil itu menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun
1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk
sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga.
Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza
Piramida bertingkat (step pyramid, stepped pyramid) adalah struktur arsitektural
yang memanfaatkan pijakan rata yang terus menaik dari tanah ke atas untuk mencapai
bentuk yang mirip dengan piramida geometrik. Piramida bertingkat adalah struktur yang
menjadi karakter dari beberapa kebudayaan di dalam sejarah, di berbagai lokasi di
seluruh dunia. Piramida ini umumnya besar dan terbuat dari beberapa lapis batu. Istilah
ini merujuk pada berbagai piramida yang memiliki bentuk sama yang muncul secara
terpisah antara satu dengan yang lainnya, karena tidak ditemukan bukti terciptanya
hubungan antara peradaban yang membangun piramida-piramida tersebut.

Sphinx yang paling awal dan paling terkenal dalam bidang seni adalah Sphinx
Agung yang sangat besar, yang terletak di Giza, Mesir. Sphinx tersebut berasal dari masa
pemerintahan Raja Khafre yang merupakan Raja ke-4 dari Dinasti ke-4 yaitu sekitar 2575
- sekitar 2465 SM. Ini dikenal sebagai patung potret raja. Sementara Sphinx sebagai jenis
potret kerajaan melalui sebagain besar sejarah Mesir. Orang-orang Arab mengetahui
Sphinx sebagai Agung Giza dengan nama Abu Al-Hawl atau Bapak Teror

3. Periode Dinasti Awal. Periode Dinasti Awal (disingkat periode ED atau ED ) adalah


budaya arkeologi di Mesopotamia ( Irak modern) yang umumnya bertanggal c. 2900–
2350 SM dan didahului oleh periode Uruk dan Jemdet Nasr . Itu melihat perkembangan
tulisan dan pembentukan kota dan negara bagian pertama . ED itu sendiri dicirikan oleh
adanya beberapa negara kota : negara bagian kecil dengan struktur yang relatif sederhana
yang berkembang dan kokoh dari waktu ke waktu. Perkembangan ini pada akhirnya
mengarah pada penyatuan sebagian besar Mesopotamia di bawah pemerintahan Sargon ,
raja pertama Kekaisaran Akkadia . Terlepas dari fragmentasi politik ini, negara-kota ED
berbagi budaya material yang relatif homogen. Kota-kota Sumeria seperti Uruk , Ur ,
Lagash , Umma , dan Nippur yang terletak di Mesopotamia Bawah sangat kuat dan
berpengaruh. Ke utara dan barat membentang negara bagian yang berpusat di kota-kota
seperti Kish , Mari , Nagar , dan Ebla .

Studi tentang Mesopotamia Tengah dan Bawah telah lama menjadi prioritas di
atas wilayah tetangga. Situs arkeologi di Mesopotamia Tengah dan Bawah — terutama
Girsu tetapi juga Eshnunna , Khafajah , Ur, dan banyak lainnya — telah digali sejak
tahun 1800-an. Penggalian ini telah menghasilkan teks paku dan banyak artefak penting
lainnya. Akibatnya, daerah ini lebih dikenal daripada daerah tetangga, tetapi penggalian
dan publikasi arsip Ebla telah mengubah perspektif ini dengan menjelaskan lebih banyak
tentang daerah sekitarnya, seperti Mesopotamia Atas , Suriah barat, dan Iran barat daya.
Penemuan baru ini mengungkapkan bahwa Mesopotamia Hilir berbagi banyak
perkembangan sosial-budaya dengan daerah tetangga dan bahwa keseluruhan Timur
Dekat kuno berpartisipasi dalam jaringan pertukaran di mana barang-barang material dan
gagasan diedarkan2900–2350 SM 
4. Piring Samarra, dengan desain terdiri dari pelek, lingkaran delapan ekor ikan, dan empat
ekor ikan berenang ke arah tengah ditangkap oleh empat ekor burung, pada bagian tengah
berupa simbol swastika ; sekitar 4000 SM; keramik dicat; diameter: 27,7 cm;
Wanita telanjang berkepala kadal sedang menyusui anak, Ur , Ubaid 4 periode, 4500-
4000 SM, Museum Irak . "Kepala yang memanjang, mirip dengan sosok yang ditemukan
di Eridu , bisa mewakili hiasan kepala yang rumit atau mungkin pengikat tengkorak".

5. Umumnya , lukisan Cina terdiri dari satu atau lebih puisi , kaligrafi , gambar dicat dan
meterai artis. Berbagai metode harus dibedakan :

1. teknik Gongbi ( The sikat hati-hati atau sikat terampil ) ditandai dengan delicay
dan presisi secara rinci.
2. teknik Baimiao ( Menggambar garis ) menarik hanya kontur dengan tinta hitam.
Itu melekat Gongbi.
3. teknik Mogu ( Tanpa bingkai ) mirip dengan Gongbi , tetapi tidak menarik kontur.
4. Xieyi teknik ( Untuk menulis ide atau Untuk menulis niat ) ditandai dengan tata
letak penuh dan terutama menggunakan prinsip kisaran.
5. teknik Shuimo ( Tinta dan air ) adalah gaya Xieyi, Tetapi hanya dilakukan dengan
tinta hitam , sementara memanfaatkan rentang.
Poin-poin penting dari komposisi lukisan Cina :

1. Organisasi umum dan arah ( naik , turun , didukung , dll ).


2. Kepadatan dan pertemuan itu ( atau dispersi ). Para pelukis tua , untuk memberikan
indikasi kepadatan lukisan , menggunakan ungkapan ini : Spasi bahwa bahkan kuda
bisa menyeberang , padat sehingga bahkan angin tidak bisa menyusup.
3. vakum. Dalam lukisan tradisional Cina , vakum memiliki tempat yang sangat
penting. Hal ini dapat mewakili langit , tanah , air , awan , dll. Hal ini memungkinkan
untuk memberikan gambar dalam lukisan tetapi juga untuk proyek penonton di dunia
yang jauh lebih luas , bahkan tak terbatas , dengan meninggalkan tanah gratis untuk
imajinasi. Kontemplasi mengambil dukungan pada bagian penuh dari lukisan itu
seperti batu loncatan yang akan didorong dalam absolut melalui bagian yang kosong.
Puisi Cina didasarkan pada prinsip yang sama.
4. Jauh lebih penting adalah prasasti. Mereka termasuk judul , isi ( puisi , prosa ,
deskripsi , sejarah, dll ) , nama penulis dan segel nya. Semua harus kaligrafi dalam
gaya yang berbeda sesuai dengan apa artis ingin mengekspresikan. Kehidupan
lukisan itu tergantung dari pilihan prasasti dan posisi mereka. Ini adalah mereka yang
bekerja lengkap. Tanpa mereka , lukisan hanya satu tubuh tanpa kehidupan.

6. Seni rupa Tionghoa dianggap merupakan tradisi tertua yang masih berlanjut di dunia, dan
ditandai oleh tingkat tak lazim dari keterlanjutan dalam tradisi tersebut, setara dengan
keruntuhan dan pemulihan bertahap dari gaya-gaya klasik Barat. Media yang biasanya
diklasifikasikan di Barat sejak Renaisans sebagai seni rupa dekoratif sangat berpengaruh
dalam seni rupa Tionghoa, dan kebanyakan seni rupa murni dibuat di luka-luka karya
besar atau pabrik-pabrik oleh para seniman yang tidak diketahui, khususnya keramik
Tionghoa.
Kebanyakan karya terbaik dalam keramik, tekstil, tanah liat yang diukir, dan teknik-
teknik lainnya dihasilkan sepanjang waktu yang lama oleh berbagai pabrik atau lokakarya
kekaisaran, serta dipakai oleh Istana, didistribusikan di dalam negeri dan di luar negeri
pada skala besar untuk mendemonstrasikan kekayaan dan kekuatan para Kaisar.
Sebaliknya, tradisi lukisan kuas tinta, yang umum dipraktikkan oleh para cendekiawan-
pejabat dan pelukis Istana khususnya lukisan lanskap, bunga dan burung,
mengembangkan nilai-nilai aestetik tergantung pada khayalan orangnya dan pengamatan
obyektif dari artis tersebut yang serupa dengan apa yang dilakukan di Barat, namun telah
lama berlangsung sebelum mereka.Setelah kontak dengan seni rupa Barat menjadi makin
berpengaruh dari abad ke-19 dan seterusnya, pada dekade-dekade terkini Tiongkok telah
ikut serta dengan keberlangsungan dalam seni rupa kontemporer.
7. Ni Zan (1301 – 1374AD) Ni Zan adalah seorang pelukis dan penyair di Dinasti Yuan dan
Dinasti Ming awal (1368 – 1644AD). Meskipun Ni berasal dari keluarga yang sejahtera,
ia tidak menyerah pada kepuasan, dan belajar dengan tekun.
- Zhu Da (1626 – sekitar 1705AD) Zhu Da, juga dikenal sebagai “Ba Da Shan Ren”
dalam bahasa Cina, adalah seorang pelukis di Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Dia adalah
keturunan Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming.
- Zhao Mengfu (1254 – 1322AD) Zhao Mengfu adalah keturunan Zhao Kuangyin,
pendiri Song Dynasty (960 – 1279AD). Dia adalah seorang sarjana serbaguna yang
mengkhususkan diri dalam kaligrafi dan melukis.
8. Dinasti Qin (221 SM–206 SM). Dinasti Qin berhasil menyatukan Tiongkok yang
terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian
penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap
kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM.[25] Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar
pertama Tiongkok bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali
pembangunan Tembok Besar Tiongkok yang belakangan diselesaikan oleh Dinasti Ming
serta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang
Dinasti Han (206 SM–220), Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang
memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin,
pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode yaitu
Dinasti Han Barat (206 SM-9 M) dan Dinasti Han Timur (23-220 M) yang dipisahkan
oleh periode pendek Dinasti Xin (9-23 M).
Zaman Tiga Negara (220–280). Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu
periode perpecahan Tiongkok yang berlangsung setelah hilangnya kekuasaan de facto
Dinasti Han. Secara umum periode ini dianggap berlangsung sejak pendirian Wei (220)
hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin (280), walau banyak sejarawan Tiongkok yang
menganggap bahwa periode ini berlangsung sejak Pemberontakan Serban Kuning (184).
Zaman ini adalah salah satu era yang paling terkenal dalam sejarah Tiongkok, disebabkan
karena popularitas roman sejarah Kisah Tiga Negara (Samkok) yang telah diadaptasi
dalam berbagai format oleh berbagai negara.
Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420). Tiongkok berhasil dipersatukan untuk
sementara waktu pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian, kelompok etnis di
luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian besar wilayah pada awal abad ke-4
dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai Yangtze. Bagian
utara Tiongkok terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu era turbulen
yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 - 469)
Dinasti Utara dan Selatan (420–589). Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun
420, Tiongkok memasuki era Dinasti Utara dan Selatan. Zaman ini merupakan masa
perang saudara dan perpecahan politik, walaupun juga merupakan masa berkembangnya
seni dan budaya, kemajuan teknologi, serta penyebaran Agama Buddha dan Taoisme.
Dinasti Sui (589–618). Setelah hampir empat abad perpecahan, Dinasti Sui
berhasil mempersatukan kembali Tiongkok pada tahun 589 dengan penaklukan Yang
Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini
antara lain ditandai dengan pembangunan Terusan Besar Tiongkok dan pembentukan
banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi oleh Dinasti Tang.
Dinasti Tang (618–907). Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era
Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran
dan perkembangan seni dan teknologi Tiongkok. Agama Buddha menjadi agama utama
yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat kebanyakan. Sejak sekitar tahun 860,
Dinasti Tang mulai mengalami kemunduran karena munculnya pemberontakan-
pemberontakan.
Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960). Antara tahun 907 sampai 960, sejak
runtuhnya Dinasti Tang sampai berkuasanya Dinasti Song, terjadi suatu periode
perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Pada
masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin, Han, dan Zhou) secara
bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Tiongkok. Pada saat yang
bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu, Tang Selatan,
Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan barat
Tiongkok.
Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279). Antara tahun 960 hingga 1279,
Tiongkok dikuasai oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960, Dinasti Song (960-1279) yang
beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian besar Tiongkok dan mengawali suatu periode
kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal dengan Mongolia)
dikuasai oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh Dinasti Jin
(1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Tiongkok yang sekarang dikenal dengan
provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia dikuasai oleh Dinasti Xia Barat antara
tahun 1032 hingga 1227.
Dinasti Yuan (1279–1368
Antara tahun 1279 hingga tahun 1368, Tiongkok dikuasai oleh Dinasti Yuan yang
berasal dari Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Tiongkok
setelah berhasil meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum bergerak ke selatan dan
mengakhiri kekuasaan Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah
seluruh Tiongkok dari ibu kota Beijing. Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari
dinasti-dinasti Tiongkok memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun
setelah penaklukan selesai secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300
menyebutkan bahwa terdapat 60 juta penduduk.[28] Demikian pula pada pemerintahan
Dinasti Yuan terjadi epidemi abad ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam),
dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Tiongkok saat itu.[29][30]
Dinasti Ming (1368–1644). Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi
penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan masyarakat.
Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana alam sejak 1340-an, akhirnya
menimbulkan pemberontakan petani yang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu
Yuanzhang dari suku Han mendirikan Dinasti Ming setelah berhasil mengusir Dinasti
Yuan pada tahun 1368.
Dinasti Qing (1644–1911). Kartun politik Prancis, akhir 1890-an. Kue melambangkan
Tiongkok dibagi-bagi antara Inggris, Jerman, Rusia, Prancis, dan Jepang.
Dinasti Qing ( 清 朝 , 1644–1911) . didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti
terakhir Han Tiongkok, oleh suku Manchu ( 滿 族 , 满 族 ) dari sebelah timur laut
Tiongkok pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang
memerintah Tiongkok. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk tewas dalam periode
penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644).[32] Bangsa Manchu kemudian
mengadopsi nilai-nilai Konfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi
yang dilaksanakan oleh pemerintahan dinasti-dinasti Han sebelumnya.
9. Dinasti Maurya adalah negara kuat Zaman Besi yang amat luas di India kuno, dipimpin
oleh dinasti Maurya sejak tahun 321 SM hingga 185 SM. Bermula dari Kerajaan
Magadha di dataran India-Gangga (Bihar, Uttar Pradesh timur dan Bengali modern) di
sisi timur anak benua India, kekaisaran ini beribukota di Pataliputra (Patna modern).Pilar
dan tugu Ashoka Sunting Karya seni yang paling menonjol dari masa ini. Meskipun
konsep pilar sudah ditemui sebelum Dinasti Maurya dan tetap bertahan setelahnya,
namun kapital Ashoka adalah suatu ciri yang khas
10. Tubuh-tubuh utama ditatah secara langsung dari batu tebing, namun detailnya dibuat
dengan lumpur yang dicampur dengan jerami dan dilapisi dengan semacam semen.
Lapisan ini yang sebagian besar praktis sudah hilang semenjak dahulu kala, kemudian
dicat untuk mewujudkan ekspresi wajah, tangan dan lipatan-lipatan jubah secara lebih
mendetail. Bagian bawah tangan-tangan patung juga dibuat dari campuran lumpur dan
jerami yang sama, sementara didukung dengan kayu-kayu penopang. Diduga keras
bagian atas wajah patung-patung dibuat dari topeng-topeng kayu raksasa. Deretan lubang
yang bisa dilihat di foto merupakan tempat untuk menopang steger kayu yang
mendukung lapisan semen luar.

Anda mungkin juga menyukai