Anda di halaman 1dari 10

Nama : Miftah Fitriyana

Nim : 01925023
Matkul : Keperawatan Anak

TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahapan Perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga dibagi dgn kurun waktu tertentu yang dianggap stabil
 Walaupun tahap perkembangan keluarga terjadi secara unil, namun secara umum polanya
sama.
 Tiap tahap perkembangan keluarga membutuhkan tugas dan fungsi keluarga
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller (Friedman, 19998)
1. Tahap I : pasangan baru (keluarga baru)
a. Dimulai saat individu laki-laki/ perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan
b. Meninggalkan keluarga mereka masing2 baik fisik/ psikologis
c. Tugas perkembangannya:
 Membina hubungan intim yang memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
 Mendiskusikan rencana memiliki anak (KB)
d. Masalah kesehatan yang mucul:
 Penysuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas ttg KB, penyakit
kelamin baik sebelum/ sesudah menikah
 Konsep perkawinan tradisional: dijodohkan, hokum adat
 Tugas perawat: membantu setiap keluarga untuk saling memahami satu
sama lain

2. Tahap II : keluarga kelahiran anak pertama


a. Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bln (2,5 th) keluarga
menannti dan mengasuh anak
b. Tugas perkembangan keluarga:
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi dg perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hub seksual
 Mempertahankan hub yang memuaskan dg pasangan
c. Masalah kesehatan keluarga:
 Pend maternitas focus kel, perawatan bayi,imunisasi, konseling, perkembangan
anak, KB, pengenalan & penanganan masyarakat kes fisik secara dini
 Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu & anak
3. Tahap III : keluarga dengan anak pra – sekolah (2,5 – 5 th)
a. Dimulai anak pertama berusia 2,5 – 5 th. Keluarga lebih majemuk 7& berbeda.
b. Tugas perkembangan:
 Memenuhi kebutuhan angka keluarga seperti: tempat tinggal, privasi dan rasa
aman, membantu anak untuk sosialisasi
 Adaptasi dg anak yang baru lahir & kebutuhan anak yang lain
 Mempertahankan hub yg sehat in/eksternal keluarga, pembagian tanggung jawab
dg kel
 Stimulasi tumbuh kembang anak
 Pembagian waktu utk individu pasangan dan anak (paling repot)
c. Masalah kes:
 Fisik: penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan & kecelakaan

4. Tahap IV: keluarga dengan anak sekolah (6 - 13 th)
a. Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal, klg sangat sibuk
b. Aktivitas sekolah, anak punya masing- masing
c. Ortu berjuang dg tuntutan ganda: perkembangan ank dan dirinya
d. Ortu belajar menghadapi/ membiarkan anak pergi (dg teman sebaya)
e. Ortu mulai merasakan tek yang besar dari komunitas di luar rumah (system sekolah)
f. Tugas perk kel:
 Membantu sosialisasi anak: meningkatkan prestasi belajar anak
 Mempertahankan hub perkawinan yang bahagia
 Memenuhi keb& biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk biaya
kesehatan

5. Tahap V : keluarga dengan anak remaja (13 – 19/20 th)


a. Dimulai ketika melawati umur 13 th berlangsusng selama 6 – 7 th
b. Tujuan keluarga tahap ini: melonggarkan ikatan yang memungkinkan tanggung
jawab & kebebasan yang lebih optimal bagi remaja untuk menjadi dewasa muda
c. Konflik perkembangan :
 menjadi tantangan perawat
 Otonomi yang meningkat (kebebasan anak remaja)
 Budaya anak remaja (perkembangan dg teman sebaya)
 Kesenjangan antar generasi (beda nilai dg ortu)
d. Tugas perkembangan:
 Menyeimbangkan kebebasan dg tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa
dan menjadi mandiri
 Memfokuskan hub perkawinan
 Berkomunikasi scr terbuka antara ortu dg anak
Masalah – masalah kesehatan:
- Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan harus
tetap dilakukan
- Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat: penyakit jantung koroner pada
ortu (35 tahun)
- Pada remaja: kecelakaan, penggunaan obat – obatan terlarang, muali
menggunakan rokok sebagai alat pergaulan, dan kehamilan tidak direncanakan
- Konseling dan pendidikan kesehatan tentang sex education menjadi sangat
penting
- Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak remaja tentang pentingnya
sex aEducation -> konseling harus terpisah anata orang tua dan anak
- Persepsi remaja tentang sex education: uji kehamilan, AIDS, alat kontrasepsi, dan
aborsi

6. Tahap VI: keluarga melepas anak usia dewasa muda


a. Dimulai anak pertama meninggalkan rumah berakhir dengan rumah menjadi kosong
b. Tahap ini bisa singkat bisa lama tergantung jumlah anak (biasanya berlangsung 6 – 7
tahun) -> faktor ekonomi menjadi kendala
c. Tugas perkembangan:
 Memperluas siklus kelurga dengan memasukan anggota kelurga baru dari
perkawinan anak-anaknya.
 Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
 Membantu maslaah orang tua lanjut usia yang sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
Masalah kesehatan :
- Masalah komunikasi dengan orang tua (jarak), perawatan usia lanjut, masa
penyakit kronis: hipertensi, kolestrol, obesitas, menopause, DM, dll.

7. Tahap VII : keluarga orang tua usia pertengahan


a. Dimulai anak terkahir keluar dan berkahir sampai pensiun atau kematian pasangan.
b. Biasanya dimulai saat orang tua berusia 44 – 45 tahun dan berkahir saat pensiun 16 –
18 tahun kemudian
c. Rugas perkembangan:
 Menyediakan lingungan yang meningkatkan kesehatan
 Mempertahankan hubungan-hubungab yang memuaskan dan penuh arti dengan
para ortu lansia (teman sebaya) dan anak-anak
 Memperkokoh hub perkawinan
Masalah kesehatan:
- Kebutuhan promosi kesehatan : istirahat cukup, kegiata waktu luang dan tidur,
nutrisi, olah raga teratur, BB harus ideal, no smoking, pemeriksaan berkala.
- Masalah hubungan perkawinan, komunikasi dengan anak-anak dan teman sebaya,
masalah kertergantungan perawatan diri.
8. Tahap VIII: keluarga masa pensiun dan lansia
a. Dimulai dari salah satu/ kedua nya pensiun, sampai salah satu/ keduanya meninggal
b. Kehilangan yang lazim pada usia ini: ekonomi dan pekerjaan (pensiun), perumahan
(pindah ikut anak/ panti), sosial (kematian pasangan dan teman-temannya), kesehatan
(penurunan kemampuan fisik)
c. Tahap perkembangan
 Mempertahakan pengaturan hidup yang memuaskan
 Menyesuaikan pendapatan yang menurun
 Mempertahankan hubungan perkawinan
 Mempertahankan ikatan keluarga anter generasi
 Meneruskan untuk memahami essistensi mereka (penelaahan dan intergrasi hidup

KONSEP TUMBUH KEMBANG


Pengertian
Pertumbuhan (growth) adalah bertambahnya jumlah dan sel diseluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur (gr, pound, kg, cm,dll)
Perkembangan (development) adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh/ system organ
yang berkembang dan dapat dicapai melalui kematangan dan belajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Genetic
 Lingkungan
1) Prenatal, factor yang mempengaruhi anak didalam kandungan
2) Postnatal, factor yang mempengaruhi anak diluar kandungan

1. Lingkungan Prenatal
a. Gizi ibu hamil
b. Toksin/zat kimia
c. Radiasi
d. Infeksi
e. Stress
f. Mekanis, trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan pada
bayi yang di lahirkan
g. Hormon Endokrin, hormon plasenta, hormone tyroid, insulin, ( jika kurang, cacat
pada bayi)
2. Lingkungan Posnatal
a. Lingkungan Biologis
1) Ras/ suku bangsa
2) Janis kelamin
3) Umur
4) Gizi
5) Perawatan kesehatan
6) Kepekaaan terhadapa penyakit
7) Penyakit kronis
b. Lingkungan Fisik
1) Cuaca/musim
2) Sanitasi
3) Keadaan rumah
4) Radiasi
c. Lingkungan Psikososial
1) Stimulasi
2) Motivasi belajar
3) Ganjaran/hukuman yang wajar
4) Kelompok sebaya
5) Stress
6) Sekolah
7) Cinta kasih saying
8) Kualitas interaksi anak-ortu
d. Lingkungan Keluarga dan Adat Istiadat
1) Pekerjaan dan pendapatan
2) Pend. Orangtua
3) Jumlah saudara
4) Jenis kelamin dalam saudara
5) Stabilitas rumah tangga
6) Kepribadian ayah/ibu
7) Agama

Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang


1. Kebutuhan Fisik, biomedis (asuh)
2. Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang (asih)
3. Kebutuhan Stimulasi mental (asah)
Ciri-Ciri
1. Proses yang continue dari konsepsi sampai maturitas
2. Adanya masa percepatan/perlambatan
3. Pola perkembangan sama pada semua anak tapi berbeda dalam kecepatannnya
4. Erat hub. Dengan maturasi sistem tubuh

Tahapan tumbuh kembang


2. Masa prenatal
- Masa mudigah/ embrio: konsepsi – 8minggu
- Masa janin: 9minggu – lahir
3. Masa bayi (0 – 1 tahun)
Masa neonatal (0 – 28 hari)
- Neonatal dini (0 – 7 hari)
- Neonatal lanjut (8 – 28 hari)
4. Masa pasca neonatal (29 hari – 1 tahun)
- Masa pra sekolah: 1 – 6 tahun
- Masa sekolah: 6 – 10 tahun
- Masa remaja: 6 – 18/20 tahun)
Masa remaja
Remaja dini
- Wanita: 8 – 13 tahun
- Pria: 10 – 15 tahun
Remaja lanjut
- Pria: 15 – 20 tahun
- Wanita: 13 – 18 tahun

Pertumbuhaan fisik anak


Pertumbuhan setelah lahir
1. Berat badan
- Umur 5 bulan: 2x BB saat lahir
- Umur 1 tahun: 3x BB saat lahir
- Umur 2 tahun: 4x BB saat lahir
2. Tinggi badan
- Saat lahir 50cm
- 1 tahun : 1,5x tinggi badan saat lahir
- 4 tahun : 2x tinggi badan saat lahir
- 6 tahun : 1,5x tinggi badan saat 1 tahun
- 13 tahun : 3x tinggi badan saat lahir
- Dewasa : 3,5x tinggi badan saat lahir (2x TB 2 tahun)
3. Lingkar kepala
- Saat lahir: 33 – 34cm
- 6 bulan: 44cm
- 1 tahun: 47cm
- 2 tahun: 49cm
- Dewasa: 54cm
5. Gigi
- 9 bulan: tumbuh gigi pertama
- 1 tahun: 6 – 8 buah gigi susu
- 2 tahun: tumbuh 8 buah gigi susu
- 2,5 tahun: tumbuh 20 buah gigi susu
Perkembangan anak balita
1. Parameter dalam menilai perkembangan balita
- Kepribadian/ tingkah laku sosial/ personal social
- Gerakan motorik
- Bahasa/ language
2. Aspek perkembangan pada balita
- Tingkah laku sosial
- Menolong diri sendiri
- Intelektual
Pengkajian Tumbuh Kembang
1. Hal -hal yang harus diperhatikan:
b. Faktor prenatal
c. Kelahiran prematur
d. Lingkungan
e. Penyakit dan Malnutrisi
f. Percepatan perkembangan anak
g. Pola perkembangan anak dalam keluarga

Tahapan Perkembangan
1. Bayi baru Lahir
a. Perubahan dari tulang rawan ke tulang sejati (osifikasi) tidak sempurna hal ini dapat
dilihat dari cekungan halus (fontanel) dan garis sutura (sendi) tengkorak
b. Sistem saraf belom sepenuhnya berkembang sehingga aktifitas otot-otot belum
terkoordinasi
c. Penglihatan tidak jelas, tetapi fungsi pendengaran dan pengecapan sudah ada. Refles-
refles tertentu juga sudah ada, yaitu:
1) reflex moro (bila suara keras mengejutkan bayi, tangan bayi mengepal didepan
dada, kaki lurus, dan kepala tertarik ke belakang)
2) Reflex genggam (sentuhan pada telapak tangan bayi menyebabkan jari-jarinya
menekuk dalam gerakan menggengam
3) Reflex menghisap (rooting reflex), usapan pada pipi atau di tepi pipi merangsang
bayi untuk memalingkan kepalanya kea rah sentuhan
4) Makananya dalah ASI atau PASI (pengganti air susu ibu)
5) Rutinitas terbesarnya adalah tidur, makan, eliminasi (BAB dan BAK)
2. Bayi 3 bulan
a. Sudah mempunyai cukup koordinasi otot untuk menahan kepalanya dan mengangkat
bahunya
b. Refleks moro, menghisap, dan menggenggam sudah hilang
c. Dapat mengeluarkan air mata
d. Dapat mengikuti gerakan objek dengan matanya
e. Dapat tersenyum an bersuara kepada orang yang merawatnya

3. Bayi 6 Bulan
a. Sudah belajar tengkurap
b. Dapat duduk untuk beberapa saat
c. Memegang benda pada kedua tangannya dan langsung memasukkannya kedalam
mulut
d. Merespon terhadap suara
e. Mengenal anggota keluarga
f. Mulai timbul rasa takut dengan orang yang tidak dikenal
4. Bayi 9 Bulan
a. Merangkak dan mulai berdiri bila dibantu
b. Pertumbuhan gigi lebih banyak
c. Merespons bila dipanggil
d. Menyebutkan satu atau dua suku kata seeperti “mama”
e. Makanan bayi

5. Bayi 1 Tahun
a. Memahami perintah-perintah sederhana seperti “jangan”
b. Mulai melangkah pertama dibantu, kemuian bisa sendiri
c. Makan makanan yang ada dimeja dan dapat memegang cangkir sendiri

6. Usia Bermain (2-3tahun)


a. Merupakan masa eksplorasi dan investigasi
b. Belajar mengendalikan eliminasi
c. Mulai menyadari mana yang benar dan mana yang salah
d. Dapat bermain dengan anak- anak lain tapi tanpa interaksi
e. Dapat menghadapi perpisahan yang tidak terlalu lama dengan ibu

7. Pra sekolah (3-5)


a. Kurang bergantung pada ibu
b. Berkembang rasa bersaing dengan saudara dan mengembangkan hub. Lebih dekat
dengan ayah atau orang yang merawatnya
c. Perlahan-lahan meningkat kemampuan bermain yang koperatif
d. Memiliki keterampilan bahas dan banyak bertanya
e. Memiliki daya imajinasi yang semakin berkembang
f. Semakin berkembang keingintahuan seksual

8. Usia sekolah
a. Dapat berkomunikasi
b. Mengembangkan sedikit keterampialn, anak dapat menyelesaikan tugas dengan
menulis
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Membina hub. Dengan teman sebaya
e. Membangun perilaku sosial yang baik melalui permainan dan bermain
f. Memiliki teman dengan jenis kelamin yang berbeda
g. Ikut sert dalam kelompok seperti pramuka
h. Mulai menunjukan perhatian terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan

9. Pra remaja (12-14 tahun)


a. Merupakan msa peralihan
b. Perubahan hormone merangsang pertumbuhan karakteristik seksnya
c. Temperamen yang labil dan perasaan tidak aman
d. Timbul kesadaran dan perhatian pada lawan jenis

10. Remaja (14-20)


a. kematangan seksual yang berkembang bertahap
b. lebih menghargai akan identitas dirinya sebagai seorang pria atau wanita
c. memantapkan sistem koping pribadi dan kemampuan membuat penilaian dan
keputusan
d. remaja mampu membuat perbandingan antara nilai
e. nilai yang sudah diajarkan dan kenyataan

11. Dewasa (20-50 tahun)


a. Kemandirin dan pembuatan keputusan pribadi
b. Memilih teman hidup
c. Keberhasilan berkarir dan berkeluarga
d. Kesehatan yang optimal
e. Memilih teman u/ membentuk kel pendukung
12. Usia baya (50-65 tahun)
a. Akhir dari kemajuan karir, yang diakhiri dengan pension
b. Anak – anak yang semula berkumpul mulai meninggalkan rumah

13. Masa tua (65-75 tahun)


a. Penurunan terhadap vitalotas dan staminia.
b. Perubahan fisik yang menandai proses penuaan sebagai contoh berkurangnya
penglihatan dan pendengaran.
c. Kondisi yang kronis yang semakin berkurang dan menetap.
d. Masa kehilangan yang bertahap: kehilangan pasangan hidup, teman, harga diri dan
kemandirian.
e. Depresi
f. Mengenang kembali masa hidup
14. Usia lanjut
a. Menurunnya kesehatan fisik dan berkembangnya keyergantungan.
b. Kebutuhan yang mengatasi penyakit, kesepian, kehilangan teman, dan orang-orang
yang dicintai dan realisasi kematian.

Anda mungkin juga menyukai