Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah
dari jumlah normal.selain itu anemia terjadi ketika hemogolobin di dalam sel-sel
darah merah tidak cukup,seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna
merah darah. protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari
paru-paru ke seruluruh tubuh,oleh karena itu tubuh yang tidak mendapatkan
cukup darah yang kayak oksigen akan mengalami anemia,akibatnya mungkin
seseorang akan merasa lelah atau lemah selain itu gejala lain akan muncul seperti
sesak nafas,pusing,atau sakit kepala,lesu, lemah, letih, lelah dan cepat lupa. Selain
itu anemia juga dapat, penyebabkan tubuh mudah terkena infeksi dikarena
terjadinya penurunan daya tahan tubuh.
Remaja putri pada setiap bulannya akan mengalami menstruasi yang mana
pada saat menstruasi ini mereka akan beresiko terkena anemia, ditambah lagi
dengan kebiasaan diet remaja putri yang kurang baik yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya anemia. Remaja adalah masa transisi psikologis dan sosial dari
kanak-kanak kedewasa yang akan berlangsung hingga akhir usia belasan atau
awal dua puluhan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya
pubertas antara lain nutrisi, genetik, kondisi kesehatan, sosial, perilaku nutrisi, dan
faktor lingkungan. Nutrisi merupakan faktor yang paling kuat dan paling jelas
mempengaruhi pubertas. Perempuan sangat peka terhadap gizi karena mereka
akan mengkontribusi pada janin yang akan dikandungnya kelak. Status gizi
kurang terjadi bila tubuh kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Faktor
primer yang mempengaruhi adalah jika susunan makanan salah kualitas dan
kuantitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya
distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah dan
sebagainya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat
gizitidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi.
Pada tahun 2019 data yang ditemukan UPT. Puskesmas Rawa Buntu yang
mengalami HB pada remaja putri adalah 48.55% dari 344 jiwa dengan sasaran
2.148 jiwa. Berikut ini adalah daftar pemeriksaan HB pada remaja putri di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Rawa Buntu dengan hasil:
Salah satu tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak UPT. Puskesmas Rawa
Buntu adalah dengan cara melakukan penyuluhan tentang Anemia dikalangan
remaja putri, Berdasarkan uraian diatas maka penulis menggunakan judul
“LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MASYARAKAT TENTANG
GAMBARAN ANEMIA DI KALANGAN REMAJA PUTRI DI UPT.
PUSKESMAS RAWA BUNTU”. Dengan adanya penyuluhan kepada remaja
putri maka remaja putri akan memiliki pengetahuan tentang anemia seperti
memperbaiki asupan gizi yang benar, pola makan yang sehat, meningkatan imun
tubuh, dan memperhatikan perilaku nutrisi serta sanitasi lingkungan.
1.3 Manfaat
1. Bagi Sasaran
Sasaran (Remaja Putri Anemia) memperoleh peningkatan pengetahuan
tentang anemia.
2. Bagi Institusi
Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
Pengetahuan tentang anemia.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan tentang anemia dan memperbaiki pola hidup
yang sehat.