Anda di halaman 1dari 11

Segment I : Opening dan Perkenalan (5 menit)

Mas Opik: Bla bla bla bla…. Pagi ini ada saya mas opik dan di sini juga telah hadir bapak Ahmad
Mustakim, selamat pagi Pak Ahmad Mustakim Assalamualaikum
Pak Mustakim: Wa’alaikumussalam wr wb, selamat pagi mas opik
Mas Opik: Bagaimana kabarnya Pak Ahmad Mustakim?
Pak Mustakim: Alhamdulillah, hari ini luar biasa mas opik
Mas Opik: Semangat ya pak ya
Pak Mustakim: Harus donk mas opik
Mas Opik: Bagaimana kabar anak-anak dirumah ya pak
Pak Mustakim: Alhamdulillah, pastinya kangen juga ya mas opik ya, kita tentunya berharap
semuanya dalam keadaan sehat ya, dengan tetap berikhtiar mematuhi protokol kesehatan di
manapun kita berada, selalu menggunakan masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak apabila berada di keramaian. Dan tentunya jangan lupa
juga untuk olahraga secara teratur dan menjaga pola makan serta istirahat yang cukup. Dan apabila
pagi ini ada yang kurang sehat mari kita doakan semoga lekas diberikan kesembuhan agar bisa
segera beraktivitas seperti sedia kala. Aamiin…
Mas Opik: Aamiin, baik pagi ini kita akan belajar tentang pendidikan agama islam dan budi pekerti,
kelas VIII SMP dengan tema lebih dekat kepada Allah dengan mengamalkan shalat sunnah, betul ya
pak ya
Pak Mustakim: iyak, Tepat sekali mas opik
Mas Opik: Nah tema untuk lebih dekat kepada Allah dengan mengamalkan shalat sunnah ini,
masuk di bab berapa ya, Bisa dijelaskan sedikit pak Ahmad Mustakim tentang tema ini
Pak Mustakim: Baik, jadi tema lebih dekat kepada Allah dengan mengamalkan shalat sunnah ini,
merupakan salah satu tema menarik ya, yang ada pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan
budi pekerti, kelas VIII semester 1, lebih tepatnya pada BAB IV ya
Pada tema ini nanti terdapat beberapa kompetensi dasar atau kemampuan minimal yang harus
dikuasai anak-anak mas opik…
Yang pertama terkait kompetensi spiritual, diharapkan anak-anak bisa melaksanakan salat sunah
berjamaah dan munfarid sebagai perintah agama
Yang kedua terkait kompetensi sosial, diharapkan anak-anak bisa menghayati perilaku peduli,
toleransi, dan gotong royong sebagai implementasi pemahaman shalat sunah berjamaah dan
munfarid
Kemudian yang ketiga, terkait kompetensi pengetahuan, diharapkan anak-anak bisa memahami tata
cara salat sunah berjamaah dan munfarid
Dan yang terakhir terkait kompetensi keterampilan, diharapkan nantinya anak-anak bisa
mempraktikkan shalat sunah berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, Adapun tujuan pembelajaran nya adalah bahwa setelah anak-anak mengikuti pembelajaran
jarak jauh ini mereka dapat:
1. Menjelaskan pengertian salat sunnah dengan benar
2. Menjelaskan macam-macam salat sunnah berjamaah dan munfarid dengan benar
3. Mempraktikkan salat sunnah berjamaah dan munfarid sesuai dengan ketentuan syara’
4. Menjelaskan hikmah melaksanakan salat sunnah dengan benar.
Demikian mas opik
Mas Opik: Ya untuk adik-adik di rumah satu jam ke depan sampai jam 09.00 pagi bisa
mendengarkan materi yang akan disampaikan Bapak Ahmad Mustakim dengan tema lebih dekat
kepada Allah dengan mengamalkan shalat sunnah. Kita juga buka kesempatan pak ya nanti untuk
anak-anak bisa bergabung ya bersama kita di sini yang mau tanya-tanya tentang tema ini silakan
bisa melalui sms atau wa center di 085542000912 atau bisa via tlp langsung di 0285424474. Baik
pak mustakim nanti kita bisa sampaikan materi setelah comersial break berikut ini….

ADLIPS

SEGMENT 2: Materi (pengertian shalat sunnah) 10 menit


Mas Opik: Selamat pagi Untuk bapak ibu dan adi-adik yang di rumah, yang masih mendengarkan
PJJ live dari radio kota batik pagi ini dengan mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi
pekerti untuk SMP kelas VIII, bersama bapak Ahmad Mustakim. Kita akan membahas tema lebih
dekat kepada Allah dengan mengamalkan shalat sunnah. Nah silakan Pak Ahmad Mustakim bisa
dimulai materi kita pagi hari ini
Pak Mustakim: Ya terimakasih mas opik... Assalamualaikum wr wb selamat pagi kawan-kawan
radio kota batik, wabil khusus anak-anakku yang dirumah, siswa siswi pelajar SMP se Kota
Pekalongan, dan mungkin ada bapak ibu juga yang masih mendampingi putra putrinya belajar,
selamat pagi semuanya. Selamat bergabung dengan program pembelajaran jarak jauh live dari radio
kota batik, kali ini bersama saya Bapak Ahmad Mustakim dan ditemani oleh mas opik, insyaAllah
selama kurang lebih 60 menit ke depan ya, akan berbagi ilmu tentang lebih dekat kepada Allah
dengan mengamalkan shalat sunnah, pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti
kelas VIII semester 1.
Nah untuk itu yuk anak-anakku siswa siswi pelajar SMP Se kota pekalongan, khususnya anak-
anakku kelas VIII, silakan persiapkan diri kalian untuk belajar bersama pagi hari ini. Silakan bisa
sambil mempersiapkan buku paket Pendidikan Agama Islam kelas VIII, serta buku catatan dan alat
tulis untuk mencatat materi-materi penting ya, ataupun tugas yang nanti akan Pak Mustakim berikan
atau bisa juga hal-hal yang nanti akan ditanyakan pada pagi hari ini.
Sudah siap anak-anakku?
Baaik, Mari kita awali pembelajaran pagi ini dengan membaca basmalah bersama-sama, yuk 1 2 3
bismillahirrahmanirrahiim, semoga kita semua senantiasa dirahmati Allah, selalu diberikan
kesehatan, dan tentunya tetap semangat mengikuti pembelajaran kali ini ya, sehingga bisa
mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta ridho dari Allah swt Aamiin.
Perlu Pak Mustakim sampaikan anak-anak, bahwa materi shalat sunnah yang diberikan untuk siswa
siswi pelajar SMP kelas VIII semester 1 ini, sebenarnya juga ada pesan yang tersirat loh buat kalian,
yaitu bahwa di usia kalian saat ini, sudah seharusnya shalat fardhu kalian seperti shalat shubuh,
dhuhur, ashar, maghrib, dan isya itu sudah tidak ada yang bolong-bolong lagi ya, untuk itu kalian
sudah dipercaya mempelajari shalat sunnah. Sepakat seperti itu?
Baaik, Untuk lebih mempermudah pemahaman dalam pembelajaran kali ini, silakan bisa kalian lihat
dan cermati terlebih dahulu anak-anak, peta konsep pada buku paket halaman 55 ya
Sudah dibuka anak-anak? Baaik, Pada peta konsep tersebut terlihat bahwa Shalat sunnah,
berdasarkan cara pengerjaannya terbagi menjadi tiga ya, ada yang dikerjakan dengan berjamaah, ada
yang munfarid atau sendirian, dan ada yang bisa berjamaah maupun munfarid. Kemudian Setelah
mengetahui pembagiannya, kita akan lanjut mempelajari tentang macam dan ketentuannya,
misalnya untuk shalat sunnah berjamaah itu macam-macamnya apa saja, dan bagaimana
ketentuannya, kemudian setelah itu kita akan mempelajari tentang tatacara dan praktiknya, sehingga
nantinya kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian mampu
memunculkan sikap mulia di antaranya terbiasa hidup disiplin, menghargai orang lain,
mengutamakan kebersamaan, lebih bertanggung jawab serta memiliki tekad dan semangat yang
kuat.
Baik anak-anakku, kita mulai ke materi yang pertama yaitu pengertian shalat sunnah
Shalat sunnah bisa didefinisikan dengan salat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Jadi orang
yang melaksanakan salat sunnah akan mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun,
jika seseorang tidak melaksanakan salat sunnah, maka dia tidak berdosa.
Nah terkait hukum sunnah, sedikit akan pak mustakim singgung ya, mungkin pak mustakim akan
tanya dulu nih ke mas opik, menurut mas opik maksud dari hukum sunnah itu yang bagaimana ya?
Mas Opik: Hmmm sunnah ya…. Setahu saya sih boleh dikerjakan boleh tidak ya Pak, kalau
dikerjakan dapat pahala kalau tidak ya tidak apa-apa
Pak Mustakim: Dengan pengertian seperti itu biasanya mas opik lebih semangat untuk
mengerjakan perkara sunnah atau justru lebih memilih meninggalkannya mas opik?
Mas opik: Kayaknya sih lebih sering meninggalkannya hehe…. Karena tidak apa-apa kan kalau
ditinggalkan?
Pak Mustakim: Nah, permasalahannya di situ mas opik, dengan definisi seperti itu kita cenderung
lebih mudah untuk meninggalkan perkara sunnah. Hal ini tidak lain karena dahsyatnya tipu daya
iblis ya, dalam memprovokasi dan membentuk mindset yang salah terhadap pengertian hukum
sunnah. Jika dilaksanakan akan mendapat pahala, sementara pahalanya kan tidak kelihatan, jadi
kurang menarik ya, dan jika ditinggalkan toh katanya tidak apa-apa.
Nah, maka dari itu mas opik dan juga anak anakku yang di rumah, untuk memperbaiki mindset kita,
tidak ada salahnya kalau kita mendefinisikan hukum sunnah dengan definisi sebagai berikut, yaitu
perkara yang jika dikerjakan akan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan patut dicela. Patut dicela
disini dalam tanda kutip ya, harus dipahami dengan benar. Contohnya adalah jika kita shalat
maghrib sendirian, kemudian kita dalam posisi terburu buru, mungkin kita setelah membaca surat al
fatihah pada rakaat satu dan dua langsung ruku aja, tanpa membaca surat pendek. Nah, hal ini
terkesan tidak apa apa ya, karena membaca surat setelah fatihah adalah perkara sunnah dalam shalat,
sehingga dengan meninggalkannya pun shalatnya masih tetap sah. Tapi coba kita lihat, seandainya
kita masih menjadi seorang imam dalam sebuah jamaah di mushola atau di masjid, kemudian
melakukan hal yang sama, yaitu meninggalkan membaca surat setelah fatihah pada rakaat satu dan
dua. Kira kira bagaimana ya? Kemungkinannya apa yang akan terjadi? Orang-orang dibelakang kita
alias makmum pasti akan ngrundel ya, ngomongin kita, dan bisa jadi pada shalat jamaah berikutnya
mereka tidak mau lagi menjadi makmum kita. Nah itulah sedikit gambaran maksud dari patut dicela
tadi ya. Jadi setidaknya ada sanksi sosial yang akan diterima ketika kita meninggalkan perkara
sunnah, minimal dicemooh oleh hati kita sendiri lah ya, mau dikasih pahala kok ga mau ya..
Sehingga dengan pengertian seperti ini diharapkan kita tidak terlalu mudah untuk meninggalkan
perkara-perkara yang hukumnya sunnah. Bisa dipahami? Alhamdulillah
Kembali ke mas opik
Mas Opik: Jadi kalau mindset kita masih salah terkait hukum sunnah, kita harus segera
merubahnya ya pak Ahmad Mustakim, agar kita tidak mudah untuk meninggalkan perkara sunnah.
Bla… blaaa… blaaa….

ADLIPS

SEGMEN 3: Materi (Macam-macam shalat sunnah dan cara pengerjaannya) 10 menit


Mas Opik: Bla bla bla…. Nah kalau tadi kita sudah membahas tentang pengertian shalat sunnah
berarti sekarang kita akan lanjut kemana ini Pak…
Pak Mustakim: Kita akan lanjut ke macam-macam shalat sunnah dan cara pengerjaannya
Mas Opik: Silakan Pak Ahmad Mustakim
Pak Mustakim: Baik, anak-anakku siswa SMP se Kota Pekalongan, dan kawan-kawan radio kota
batik semuanya, tadi pada segment sebelumnya sudah pak mustakim singgung bahwa shalat sunnah
berdasarkan cara pengerjaannya dibagi menjadi tiga ya, ada yang masuk pada kelompok shalat
sunnah berjamaah, ada yang masuk dalam kelompok shalat sunnah munfarid, dan ada juga yang
masuk dalam kelompok keduanya, artinya bisa berjamaah maupun bisa munfarid.
Yang pertama, kita akan membahas shalat sunnah yang masuk pada kelompok shalat sunnah
berjamaah. Ya di sini
1. Yang pertama, ada Shalat sunnah Idain
atau shalat sunnah dua hari raya, yaitu Shalat sunnah idul fitri yang dikerjakan pada hari raya idul
fitri, tanggal 1 syawal, dan shalat sunnah idul adha yang dikerjakan pada hari raya idul adha,
tanggal 10 dzulhijjah. Hukum melaksanakan keduanya adalah sunnah muakkad atau sangat
dianjurkan ya.
Anak-anakku yang dirumah tentunya sudah pernah ya melaksanakan shalat Id? baik Idul Fitri
maupun Idul Adha? Ayo kita ingat-ingat kembali bagaimana cara pengerjaannya? Apa saja yang
spesial dari Shalat Id ini? ya
Kalau Mas Opik pernah ga nih shalat id?
Mas Opik: Semenjak Baligh kayaknya belum pernah deh, belum pernah meninggalkan
maksudnya hehe
Pak Mustakim: Wah Hebat, keren, patut kita contoh nih anak-anak, meskipun sunnah ternyata
semenjak baligh, mas opik tidak pernah meninggalkan yang namanya shalat Id.
Biasanya datang ke masjid atau mushola atau ke lapangannya nya jam berapa ya mas opik?
Mas Opik: Biasanya jam 6 sudah siap Pak
Pak Mustakim: Ga nunggu adzan dulu ya mas opik
Mas Opik: Kan Ga ada adzan dan iqamahnya ya Pak
Pak Mustakim: Cakeeep.... Paham bener nih mas opik dengan shalat Id
Baik Sedikit Pak mustakim Tambahkan ya anak-anak
• Untuk waktu, tadi mas opik katanya jam 6 pagi biasanya sudah siap ya. Karena betul bahwa
waktu shalat Id itu dimulai sejak matahari terbit hingga sebelum masuk waktu dhuhur. Jam 6
siap-siap dan biasanya jam 6.30 atau jam 7 sudah mulai dilaksanakan shalat id ya. Pada
shalat Idul Fitri sebenarnya dianjurkan tidak terlalu pagi anak-anak. Hal ini mengandung
maksud untuk memberi kesempatan mereka yang belum berzakat fitrah agar masih punya
waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah, karena waktu afdhal zakat fitrah itu kan setelah
selesai shalat shubuh sampai sebelum shalat id ya. Sedangkan pada shalat Idul Adha
dianjurkan untuk mengawalkan waktu ya, demi memberi kesempatan yang luas kepada
masyarakat yang hendak berkurban setelah shalat id.
• Kemudian dianjurkan memakai pakaian terbaik, karena pada hari tersebut adalah hari
kemenangan ya, sehingga kita harus menunjukkan suasana yang bergembira.
• Shalat id dimulai tanpa adzan dan iqamah anak-anak, seperti yang tadi disampaikan mas
opik, melainkan cukup dengan menyeru "ash-shalâtu jâmi‘ah".
• Kemudian Shalat id dilaksanakan sebanyak dua rakaat ya, rakaat pertama setelah takbiratul
ihram ditambah dengan 7 kali takbir, sedangkan pada rakaat kedua di awali 5 kali takbir,
kemudian antara takbir satu dengan takbir lainnya kita membaca “subhanallah wal hamdu
lillah walailahaillallahu wallahu akbar” sudah hafal ya anak anak bacaan tersebut?
• Pada rakaat pertama setelah membaca surat Alfatihah dianjurkan membaca surat al A’la atau
sabbihis ya, dan pada rakaat kedua membaca surat al Ghasyiyah atau Hal ataka.
• Setelah salam, khotib berkhutbah, khutbah pertama diawali 9 kali takbir, khutbah kedua
diawali 7 kali takbir
sampai disini bisa dipahami?

Baaik, Kemudian masih dalam kelompok shalat sunnah berjamaah ya, berikutnya ada
2. Shalat Sunnah Gerhana
Shalat gerhana ada dua ya anak anak, ada shalat sunnah Kusuf pakai Kaf, dan ada shalat sunnah
Khusuf, pakai Kha’. Shalat sunnah Kusuf yang pakai Kaf dilaksanakan saat terjadi gerhana
matahari, KU-MAT kusuf-matahari ya, sedangkan shalat sunnah khusuf yang pakai Kha’
dilaksanakan saat terjadi gerhana bulan. Hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad, tadi
apa sunnah muakkad itu? Yak sangat dianjurkan.
Kalau jaman dulu ketika terjadi gerhana yang paling susah siapa neh mas opik?
Mas opik: Emak-emak yang lagi pada hamil ya Pak, Katanya mereka disuruh masuk ke kolong
tempat tidur tuh, biar ga dimakan Buto Ijo... haha
Pak Mustakim: Nah, kalau dari ilmu pengetahuan kan ternyata gerhana itu bukan karena
dimakan buto ijo ya mas opik, tapi karena saat itu posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada
satu garis sejajar, kondisi ini sebenarnya bisa berbahaya mas opik, karena akan terjadi
ketidakseimbangan gravitasi. Maka dari itu kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah dengan
melaksanakan shalat gerhana. Agar gerhana tersebut cepat berlalu.
Kemudian Cara pengerjaannya yaitu
• Shalat gerhana ini dilaksanakan sebanyak 2 rakaat tanpa di dahului adzan dan iqamah cukup
dengan seruan ashshalaatu jaamiah, dalam satu rakaatnya agak berbeda dengan shalat pada
umumnya, karena terdapat dua kali fatihah, dua kali ruku, 2 kali i’tidal dan 2 kali sujud
dalam setiap satu rakaat. Di sini perlu kalian perhatikan anak anak, dua kalinya itu tidak
langsung di dua kalikan, misal membaca fatihah setelah amin langsung fatihah lagi, bukan
seperti itu ya anak anak. Maka dari itu silahkan diperhatikan,
• Pada rakaat pertama setelah fatihah yang pertama, membaca surat al baqarah, kemudian ruku
yang pertama, nah ketika ruku ini membaca tasbihnya kurang lebih selama ketika membaca
100 ayat surat albaqarah, kemudian i’tidal, tapi kembali membaca surat alfatihah untuk yang
kedua, setelah fatihah kedua membaca surat ali imran, setelah itu ruku yang kedua dan
membaca tasbih selama kurang lebih sama seperti ketika membaca 80 ayat surat albaqarah,
kemudian i’tidal yang kedua, kemudian sujud dan membaca tasbih selama sama seperti
rukuk pertama, kemudian duduk diantara dua sujud, kemudian sujud lagi dan membaca
tasbih selama seperti rukuk yang kedua, kemudian duduk sejenak untuk bangkit ke rakaat
kedua. Rakaat kedua juga seperti pada rakaat pertama, namun surat yang dibaca adalah surat
an Nisa dan al Maidah. Sampai kemudian salam dan dilanjutkan dengan dua khotbah yang
isinya anjuran untuk bertaubat, memperbanyak istighfar dan shodaqoh. Nah seperti itu anak
anak, lama sekali ya shalatnya, Tujuan memperlama shalat gerhana adalah untuk
mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana selesai, andaipun jika
shalatnya mau dipersingkat juga boleh ya, tidak apa apa, dengan membaca bacaan seperti
shalat pada umumnya.
• Sampai disini bisa dipahami?

Baaik, kita lanjut lagi, masih dalam kelompok shalat sunnah berjamaah ya, berikutnya ada
3. Shalat sunnah Istisqa
Yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan untuk meminta hujan kepada Allah. Jadi biasanya
dilaksanakan pada musim kemarau yang panjang. Hukumnya adalah sunnah
Cara pengerjaannya:
• Sebelum shalat istisqa semua warga dianjurkan untuk bertaubat dan berpuasa 4 hari berturut
turut, karena kemarau yang panjang itu bisa jadi peringatan dari Allah karena kita terlalu
banyak melakukan maksiat
• Kemudian pada hari ke 4 berarti masih dalam keadaan puasa semua warga berkumpul ke
tanah lapang, dengan berpakaian sederhana dan dianjurkan juga untuk membawa serta
binatang ternak untuk melaksanakan shalat istisqa. Pakaian sederhana menunjukkan bahwa
kita masih dalam keadaan susah, dan hadirnya binatang ternak melengkapi perwakilan
makhluk hidup yang membutuhkan hujan, di sana terdapat tumbuhan, manusia, dan juga
hewan.
• Shalat istisqa dilaksanakan 2 rakaat dengan berjamaah tanpa adzan dan iqamah, dengan
tatacara seperti shalat pada umumnya
• Setelah salam khotib berkhutbah, pada khutbah pertama diawali 9 kali istighfar dan khutbah
kedua diawali 7 kali istighfar.
Sampai disini bisa difahami ya?
berarti untuk kelompok shalat sunnah berjamaah ini, tadi ada shalat Idain, ada Shalat Gerhana,
dan ada Shalat istisqa ya

Baik kita beralih ke kelompok shalat sunnah berikutnya yaitu shalat sunnah munfarid, tetapi
sebelum itu kita kembali dulu ke mas opik dulu
Mas Opik:

ADLIPS

SEGMENT 4: Materi (Shalat sunnah munfarid) 10 menit


Mas Opik:
Pak Mustakim: Baik anak-anak kita lanjutkan lagi ya, setelah pada segment sebelumnya kita
membahas kelompok shalat sunnah berjamaah maka kali ini kita akan beralih ke kelompok
shalat sunnah munfarid. Yang pertama ada
1. Shalat Sunnah rawatib
Yaitu shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardlu, mengiringi berarti bisa
sebelum dan bisa sesudah ya, sehingga berdasarkan waktu pengerjaannya shalat rawatib ini
dibagi menjadi dua ya anak-anak, ada shalat sunnah qabliyah, yang dikerjakan sebelum
shalat fardhu, dan shalat sunnah bakdiyah, yang dikerjakan setelah shalat fardhu.
Adapun berdasarkan hukumnya, shalat rawatib ini dibagi menjadi 3 ya, ada yang sunnah
muakkad, ada yang sunnah ghoiru muakkad, dan bahkan ada yang haram anak-anak.
Kita mulai dari yang sunnah muakkad, ada
• 2 rakaat sebelum salat shubuh
• 2 rakaat sebelum salat dhuhur
• 2 rakaat sesudah salat dhuhur
• 2 rakaat sesudah salat maghrib
• 2 rakaat sesudah salat isya
Kemudian yang ghoiru muakkad, ada
• 2 rakaat sebelum salat dhuhur
• 2 rakaat sesudah salat dhuhur
• 4 rakaat sebelum salat ashar
• 2 rakaat sebelum salat maghrib
• 2 rakaat sebelum salat isya
Dan yang haram, ada
• Salat sesudah salat shubuh
• Salat sesudah salat ashar
Di sini yang perlu diperhatikan adalah pada shalat dhuhur, karena tadi di muakkad ada 2 rakaat
sebelum dan sesudah, dan di ghoiru muakkad juga ada 2 rakaat sebelum dan sesudah, sehingga
dalam praktiknya kita mendapati misalnya ada yang melaksanakan qabliyah dhuhur 2 rakaat
saja, dan ada yang melaksanakan qabliyah dhuhurnya 4 rakaat dengan 2 kali salam. Nah tadi
yang 2 rakaat berarti dia melaksanakan yang muakkad, dan yang 4 rakaat dia melaksanakan
yang muakkad dan ghoiru muakkad.
Cara pengerjaannya bagaimana? Barangkali ada anak-anakku yang sudah terbiasa shalat rawatib,
silahkan sambil di ingat kembali ya
• Yang pertama tentu Niat menurut waktunya
• tidak didahului azan dan iqamah
• Sirri (suara lirih tidak dinyaringkan), meskipun pada shalat fardlu yang jahr (nyaring) seperti
shubuh, maghrib, dan isya, rawatibnya tetap sirri.
• Posisi salat dianjurkan berpindah sedikit dari posisi salat fardhu
• Shalat 2 rakaat sampai salam sebagaimana shalat pada umumnya
Bisa difahami ya anak-anak?

Kita lanjut masih pada kelompok shalat sunnah munfarid, berikutnya ada
2. shalat tahyatul masjid
yaitu shalat yang dikerjakan oleh seseorang ketika memasuki masjid sebagai penghormatan
kepada masjid. Jadi misalnya ketika kita mau shalat jumat kita datang awal sebelum adzan,
sesampainya di masjid sebelum kita duduk, kita melaksanakan shalat 2 rakaat, nah shalat
yang kita laksanakan tersebut adalah shalat tahyatul masjid.

Kita lanjutkan lagi, tetap masih pada kelompok shalat sunnah munfarid, berikutnya ada
3. Shalat sunnah istikharah
Yaitu shalat sunnah untuk meminta petunjuk kepada Allah. Misalnya nih kalian yang
sekarang masih kelas VIII, tahun depan insyaAllah kalian sudah kelas IX, setelah lulus
bingung nih, mau ke SMA, SMK, MA, atau bahkan ke pondok pesantren. Nah solusi terbaik
dari kebingungan kalian itu adalah silakan kalian lakukan shalat istikharah, meminta
petunjuk kepada Allah, karena yang baik menurut kita belum tentu sebenarnya baik. Shalat
istikharah ini dilakukan sebanyak 2 rakaat dengan ketentuan seperti shalat pada umumnya
pada rakaat pertama setelah fatihah dianjurkan membaca surat al kafirun, dan pada rakaat
kedua membaca surat al ikhlas, dan paling baik dianjurkan dikerjakan pada sepertiga malam
terahir.
Bisa dipahami?
Baaik, kita beralih ke kelompok shalat sunnah berikutnya, yaitu shalat sunnah yang bisa
dikerjakan berjamaah ataupun munfarid.
1. Yang pertama ada Salat Sunnah Tarawih
Nah, yang ini pastinya juga sudah sering kalian praktikkan ya anak-anak? yaitu shalat
sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadhan setelah salat isya sampai
sebelum terbit fajar. Jumlah rakaatnya ada yang melaksanakan 8 rakaat dan adapula yang
melaksanakan 20 rakaat. Hukum melaksanakan salat ini adalah sunnah muakkad. Cara
pengerjaannya seperti salat pada umumnya.
2. Berikutnya ada Salat Sunnah Witir
Yaitu salat sunnah yang dikerjakan dengan bilangan rakaat ganjil mulai dari 1 rakaat
sampai 11 rakaat sebagai penutup salat sunnah. Pengerjaannya bisa dengan sekali salam
atau dua rakaat salam dan diakhiri satu rakaat salam.
3. Selanjutnya ada Salat Sunnah Dhuha
Yaitu salat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sudah naik sekitar satu tombak
hingga menjelang śalat Zuhur. Kalau untuk sekarang kira-kira jam 6.30 itu sudah bisa
untuk mulai melaksanakan shalat dhuha. Jumlah rakaatnya mulai dari 2 rakaat sampai 12
rakaat. Cara pengerjaannya seperti salat dua rakaat pada umumnya. Mudah anak-anak,
silakan nanti bisa kalian coba, misal ketika di sekolah pas jam istirahat pertama, silakan
mampir dulu ke mushola untuk melaksanakan shalat dhuha. Bisa ya
4. Berikutnya ada Salat Sunnah Tahajjud
Yaitu salat sunnah mu’akkadah yang dilaksanakan pada sebagian waktu di malam hari
untuk mendekatkan diri kepada Allah. Lebih utama dikerjakan pada sepertiga malam yang
terakhir. Jumlah rakaatnya mulai 2 rakaat sampai tidak terbatas. Cara pengerjaannya seperti
salat dua rakaat pada umumnya. Shalat inilah yang sering disebut dengan shalat
qiyamullail, bangun pada malam hari.
5. Kemudian ada Salat Sunnah Tasbih
Yaitu salat sunnah yang dikerjakan dengan memperbanyak bacaan tasbih. Hukum
melaksanakannya adalah sunnah namun dianjurkan minimal pernah sekali dalam seumur
hidup.
Cara pengerjaannya:
• jika dilaksanakan di malam hari, empat rakaat dengan dua kali salam
• jika dilaksanakan di siang hari, empat rakaat dan sekali salam
• Setelah membaca surah al-Fatihah dan surat pendek, membaca tasbih 15 kali
• Kemudian ruku, I’tidal, sujud pertama, duduk antara dua sujud, dan sujud kedua,
masing-masing membaca tasbih 10 kali
• Kemudian saat akan berdiri untuk rakaat yang kedua duduk dulu (duduk istirahat)
membaca tasbih 10 kali
Pada rakaat kedua, setelah membaca tasyahud, baik tasyahud awal maupun akhir, membaca
tasbih 10 kali
Dengan demikian pada setiap rakaat total membaca 75 kali tasbih, dan jika dikerjakan 4
rakaat berarti ada 300 tasbih.

Nah demikian anak-anak beberapa shalat sunnah yang kita pelajari pada pagi hari ini,
tentunya masih banyak shalat sunnah yang lain, yang belum sempat kita bahas pada hari
ini.
Nanti untuk tugas kalian silakan buat tabel checklist ya anak-anak, tabelnya dibuat enam
kolom, kolom pertama di isi nomor, kolom berikutnya nama shalat sunnah, kemudian
Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan kolom terahir belum pernah. Silakan kalian isi checlist
pelaksanaan shalat sunnah sudah kita pelajari tadi, berdasarkan pengalaman kalian masing-
masing ya, kemudian kalian kumpulkan kepada guru pengampu mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti di sekolah kalian masing-masing.

Sebelum kembali ke mas opik Sedikit Pak Mustakim tambahkan tentang hikmah
melaksanakan shalat sunnah ya, diantaranya
 Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya
 menyempurnakan salat fardu, baik dari segi kekurangan maupun kesalahan dalam
melaksanakan śalat fardu
 Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridaan Allah Swt. serta menumbuhkan
kecintaan kepada Allah Swt
 Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. sebagaimana teladan dari
Rasulullah saw, dimana beliau ketika shalat malam sampai kakinya bengkak, ketika
ditanya aisyah beliau menjawab dengan indah, afala akuuna abdan syakuura… tidak
bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur? Subhanallah.
Demikian anak-anak kita kembali ke mas opik

ADLIPS

SEGMENT 5: Interaktif 5 menit


SEGMENT 6: Closing 4 menit
Mas Opik: Nah untuk adik adik yang ada dirumah tidak terasa satu jam ini pak
mustakim ya kita sudah menemani adik-adik kitauntuk belajar tentang mata pelajaran
pendidikan agama islam, mungkin sebelum kita akhiri untuk pembelajaran hari ini ada
lagi yang ingin disampaikan pak mustakim, monggo...
Pak Mustakim: Yak baik anak-anakku untuk menutup pembelajaran hari ini mari
sejenak kita lantunkan shalawat ya
‫صل وسلم دائما علی احمدا واآلل واألصحاب من قد وحدا‬
Eman-eman temen wong bagus ora sembahyang..... dst
Terimakasih, marikita akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah bersama
sama, Alhamdulillahirabbil alamin
Mas Opik:

Anda mungkin juga menyukai