Anda di halaman 1dari 9

MATERI PENYULUHAN

Kenakalan Remaja

A. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar borma, aturan, atau
hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak
kemasa dewasa. Kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh suatu bentuk pangabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan
perilaku menyimpang. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma dalam masyarakat, pelanggaran status,maupunpelanggaran terhadap hukum
pidana. Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, bolos sekolah, merokok,
minum-minuman keras, balapan liar dan lain sebagainya.
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan
tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan control diri yang
sudah dimiliki remaja lain seusianya selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam
pemenuhan tugas perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma,
sehingga remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar tidak melanggar
norma dan aturan yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan dalam tugas perkembangan ini,
akan menyebabkan individu remaja menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan
yang berlaku. Ini menyebabkan individu remaja menjadi rentan berprilaku melam]nggar
aturan bahkan melakukan tindakan criminal.

B. KONSEP KENAKALAN REMAJA


Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya
adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan tindakan diluar batas kewajaran
yang dilakukan remaja yang belum menemukan jati diri mereka, sehingga tindakan-
tindakan yang diluar batas kewajaran tersebut dilakukan untuk memperlihatkan eksistensi
mereka yang dapat merugikan diri sendiri maupun bagi lingkungan mereka. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative antara
kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Artinya semakin meningkatnya
keberfungsian sosial sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan,
dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas
kenakalannya semakin rendah. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak
terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku
menyimpang.
Pada dasarnya kenakalan remaja menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi
kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ;
1 kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi
dari rumah tanpa pamit.
2 kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai
mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin.
3 kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,
pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam
penelitian.

C. JENIS KENAKALAN REMAJA


Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi suka keluyuran, membolos sekolah, pergi
dari rumah tanpa pamit. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan,
seperti mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM, mengambil barang orang tua atau
orang lain tanpa ijin. Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan obat terlarang, seks
bebas, pencurian.
Kenakalan remaja juga dibagi menjadi tiga yaitu:
o Kenakalan, kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur yang menyebabkan
anak tersebut harus berhadapan dengan hukum dan ditangani dengan sistem
peradilan anak.
o Perilaku kriminal, kejahatan yang ditangani oleh peradilan pidana.
o Pelanggaran status, pelanggaran yang termasuk pelanggaran ringan. Contoh:
bolos sekolah.
Ada dua jenis kenakalan yang muncul pada remaja. Salah satunya adalah
kenakalan berulang, yang mana dimulai dengan menyinggung atau menunjukkan perilaku
anti sosial/agresif pada masa remaja (atau bahkan sejak kanak-kanak) dan berlanjut
hingga dewasa. Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari
remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAKALAN REMAJA


Faktor- faktor yang mempengaruhi kenakalan pada remaja sangat bervariasi,
mulai dari kenakaln bersifat amoral dan sosial serta kenakalan yang bersifat melanggar
norma-norma yang ada. Kenakalan remaja kaitannya dengan keberfungsian pada
keluarga, semakin meningkatnya keberfungsian sebuah keluarga dalam melaksanaan
tugas kehidupan, peranan dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan
anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah.
1. Faktor internal
o Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.
o Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2. Faktor eksternal
o Keluarga dan Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan
terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
o Teman sebaya yang kurang baik
Beberapa faktor yang juga mempengaruhi yaitu :
o Kurangnya kasih sayang dari orang tua
Banyak para remaja yang terjerumus pada kenakalan remaja
karena kurangnya kasih sayang dari orang tua mereka. Banyak
orang tua yang terlalu memikirkan pekerjaan mereka dari pada
memikirkan keadaan anak-anak mereka. Sehingga seorang anak
merasakan tekanan psikologis pada diri mereka. Meraka tidak tahu
harus berbagi cerita dengan siapa, sehingga saat ada maslah sering
terjerumus dengan hasutan teman-teman mereka.
o Kurangnya pengawasaan dari orang tua mereka
Sibuknya orang tua dengan pekerjaan membuat kurangnya
pengawasan pada anak-anak mereka. Sehingga banyak anak-anak
sering keluyuran dan bermainan dengan teman-teman mereka
setelah pulang sekolah. Apalagi saat ini perkembangan teknologi
semakin maju. Banyak anak-anak salah persepsi tentang
penggunaan komputer maupun handpone dengan cara yang
negatif. Misalnya : menonton gambar-gambar porno atau video
porno yang ada.
o Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya
Usia remaja merupakn usia produktif dan sudah mulai mengenal
yang namanya saling menyukai lawan jenis. Pergaulan yang salah
bisa membuat mereka melakukan hal yang senonoh yang tidak
seharusnya mereka lakukan. Misal : sehabis menonton video
porno, mereka mempunyai hasrat hawa nafsu yang mendalam dan
pengen melampiaskan kepada lawan jenis mereka sehingga timbul
perkosaan ataupun hubungan sexsual diluar nikah. Ada juga yang
terjerumus dengan minum-minuman keras maupun sampai ke
narkoba.
o Tidak adanya bimbingan kepribadian yang baik
Sibuknya orang tua membuat kurangnya perhatian bagi seorang
anak dan kurrang bimbingan yang baik. Banyak anak-anak yang
menyalahgunakan kepercayaan orang tua mereka dan terjerumus
pada kenakaln remaja. Kurangnya dasar-dasar agama juga
membuat mereka melakukan tindakan yang negatif karena tidak
tahunya pengetahuan agama dalam diri mereka

E. DAMPAK DARI KENAKALAN REMAJA


Dampak kenakalan remaja:
 Kenakalan dalam keluarga: Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan
hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan
mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal tertentu.Namun, bagi
sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk
dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak
cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan
perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.
 Kenakalan dalam pergaulan: Dampak kenakalan remaja yang paling nampak
adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang
terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan
terlarang sampai seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk
memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal
negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah
remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
 Kenakalan dalam pendidikan: Kenakalan dalam bidang pendidikan memang
sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan
akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup
mudah untuk diarahkan pada hal yang benar.Kenakalan dalam hal pendidikan
misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas,
dll.
Dampak kenakalan remaja pada diri sendiri :
 Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak
segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk.
 Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari
atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap
sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna.
 Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa
mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti
gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih,
atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
 Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus
menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja
yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban
keluarganya.
 Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang
melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian
terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki
masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat
memperbaikinya.
 Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak
hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan
tindak kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang
berharga.
Bagi lingkungan masyarakat
 Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang
dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya,
yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua
itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja
berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga
masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-
mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap
remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap
remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan. Kenakalan
remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri.

F. HUBUNGAN ANTARA KENAKALAN REMAJA DENGAN KEBERFUNGSIAN


SOSIAL KELUARGA
Keberfungsian keluarga sangat diperlukan agar anak tidak terjerumus pada
kenakalan remaja. Tapi pada kenyataannya saat ini semakin banyak para remaja yang
terjerumus pada kenakalan remaja karena beberapa faktor diatas. Keberfungsian sosial
kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resprokal
antara keluarga dengan anggotannya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll.
Hal lain yang dapat dilihat bahwa sikap orang orang tua dalam sosialisasi
terhadap anaknya juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kenakalan yang dilakukan.
Dari data yang diperoleh bagi keluarga yang kurang dan masa bodoh dalam pendidikan
terhadap anaknya maka umumnya anak mereka melakukan kenakalan khusus. Dan
akhirnya keserasian hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosialnya juga
berpengaruh pada kenakalan remaja. Semakin serasi hubungan antara interaksi sosial
keluarga dengan remaja,maka kenakalan remaja akan semakin mudah untuk
diminimalisir.

G. PENCEGAHAN YANG HARUS DILAKUKAN


1 Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.
 Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
 Menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
 Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga
maupun masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus. Dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkahlaku para remaja. Pendidikan mental di sekolah
dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan
para pendidik lainnya. Sarana pendidikan lainya mengambil peranan penting
dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat.
Misalnya kepramukaan, dan yang lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan
terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkahlaku remaja di rumah dan di sekolah.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian
remaja mengenai:
 Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
 Penyesuaiam diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan tersebut.
 Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi
dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan
etik.
Bimbingan yang dilakukan dengan dua pendekatan:
a. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada si
remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan si remaja dan
membantu mengatasinya.
b. Pendekatan melalui kelompok kecil:
 Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
 Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingklaku baik dan
merangsang hubungan sosia; yang baik.
 Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukaka pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
 Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok
dipupuk solidaritas dan persekutuan denga Pembimbing.
2 Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan
dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.
a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku.
Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap
pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama.
b. Di sekolah, pada umumnya diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua,
melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya
tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.

Anda mungkin juga menyukai