Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anis Urbaningrum

Nim : 63020180191

Matkul/Kelas :Sistem Ekonomi Islam/ 4D


Prodi : Ekonomi Syariah

Baitul Maal

Pengertian Baitul Maal

BMT adalah kependekan dari kata bali usaha mandiri terpadu atau baitul mal wa
tamwil yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang berperasi berdasarkan prinsip-prinsip
syariah. BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi utama yaitu:
1. baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan
pengembangan usaha-uasaha produktif dan investasi dalam meningkatkan
kualitas kegiatan ekonomi pengusaha bawah dan kecil dengan antara lain
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya.
2. baitul Maal (rumah harta) menerima titipan dana zakat, infak, dan sedekah
mengoptimalkan distribusiannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas hukum yang
bertahap. Secara harfiah, baitul mall berartirumah dana dan baitul tamwil berarti rumah
usaha. Baitul mal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa
nabi sampai dengan pertengahan perkembangan islam, yang berfungsi untuk
mengumpulkan sekaligusmentasyarufkan dana social. Adapun Ibaitul tamwil merupakan
lembaga bisnis yang bermotif laba. Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu pengertia
yang menyeluruh bahwa BM merupaan organisasi bisnis yang juga berperan
social.Dalam perekonomian Bitul Maal wat Tamwil (BMT) harus mampu berfungsi
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi, mobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan mengembangkan
potensi serta kemapuan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat
(pokusma) dan daerah kerjanya.
2. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih professional
dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan
global.
3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan anggota.
4.
Asas dan Prinsip Dasar BMT
BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam, yaitu penuh
keselamatan, kedamaian, dan kesejateraan.Prinsip dasar BMT adalah sebagai berikut :
1. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu ‘amala
(memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai salaam: kemaslahatan,
kedamaina, dan kesejahteraan.
2. Barokah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan jaringan,
transparan (keterbukaan), dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
masyarakat.
3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).
4. Demokratis, partisipatif, daninklusif.
5. Keadilan social dan kesejahteraan jender, non-diskriminatif.

Modal BMT terdiri dari :


1. Simpanan pokok (SP) yang ditentukan besernya sama besar untuk semua anggota.
2. Simpana pokok khusus (SPK), yaitu simpanan pokok yang khusus diperuntukan
untuk mendapat sejumlah modal awal sehinnga memmungkinkan BMT
melakukan persiapan-persipan pendirian dan memulai operasinya. Jumlahnya
dapat berbeda antara anggota pendiri.
Strategi Pengembangan BMT
Dalam pengembangan BMT ada beberapa strategi yang diterapkan beberapa
diantaranya
1. SDM yang kurang memadai berkorelasi dan tingkat Pendidikan dan pengetahuan.
BMT dituntut meningkatkan sumber daya melalui Pendidikan formal ataupun
nonformal. Oleh karena itu, kerja sama dengan Lembaga pendikakan yang
mempunyai relevansi dengan hal ini tidak bias diabaikan
2. Tetap menggunakan fasilitas jemput bola kepada anggota
3. Memberikan layanan-layanan yang memudahkan kepada anggota
4. Selalu melaksankan pendekatan secara kekeluargaan dalam menyampaikan produk
produknya maupun dalam menyelesaikan dalam permesalahan
Kendala dari Pengembangan BMT

Dalam perkembangannya BMT tidak lepas dari berbagi kendala walaupun tidak
berlaku sepenuhnya kendala ini terdapat disetiap BMT. Secara umum, kendala tersebut
adalah sebagai berikut

1. Akumulasi kebetuhan dana masyarakat belum bias dipenuhi oleh BMT. Hal ini
menjadikan nilai pembiyaan dan jangka waktu pembayaran kewajiban dari nasabah
cukup cepat. Belum tentu pembiayaan yang diberikan BMT cukup memadai untuk
modal usaha masyarakat.
2. Walaupun BMT cukup dikenal, masih banyak masyarakat yang berhubungan dengan
rentenir. Hal ini disebabkan masyarakat membutuhkan pemenuhan dana yang
memadai dan pelayanan yang cepat walaupun ia membayar bunga yang cukup tinggi.
Pada kenyataanya di beberapa daerah yang terdapat BMT masih ada rentenir.
Artinya, BMT belum mampu memberikan pelayanan yang memadai dalam jumlah
dana dan waktu

Beberapa BMT cenderung mengahadapi masalah yang sama, misalnya nasabah yang
bermasalah. Kadang-kadang ada satu nasabah yang tidak hanya bermasalah di satu
tempat, tetapi juga ditempat lain. Oleh karena itu, upaya tiap-tiap BMT

Komentar : Menurut saya Susunan makalah ini Sudah baik dan benar, subtema yang
dibahas pun sudah lengkap , akan tetapi menurut saya pada bagian penutup (kesimpulan
)masih sedikit dan saya menyarankan dalam untuk lebih sedikit di uraikan lagi semua
secara ringkas dan point-pointnya saja, Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai